Menjadi Istri Sang Bintang Film

Pria Kecil, Kamu Harus Memanggilku Paman



Pria Kecil, Kamu Harus Memanggilku Paman

0Kepala Jiang Tingxu seolah tertimpuk batu besar. Memang benar, Gu Yanzhi tidak pernah mengatakan itu. Ia sendiri saja yang selalu berpikir begitu tanpa sadar.     

Percakapan di antara keduanya mengejutkan semua orang di ruangan itu, terutama A Tie yang sudah bersiap untuk menghajar Gu Yanzhi.     

Sebelum Jiang Tingxu memanggil Gu Yanzhi dengan sebutan 'Kakak', ia hampir saja menyerang. Untungnya, ia memiliki kemampuan menahan diri dengan baik. Jika tidak, ia bisa mencelakakan dirinya sendiri.     

Meskipun A Tie sudah mengikuti Ayah Mo selama bertahun-tahun, ia tidak tahu apa-apa tentang hal-hal di luar keluarga Mo.     

Sebenarnya, A Tie masih memahami bahwa ada konflik bertahun-tahun antara kedua bintang besar industri hiburan ini.     

Namun ....     

Musuh bebuyutan dari Tuan muda ternyata adalah kakaknya Nyonya. Itu berarti dia adalah kakak iparnya Tuan muda! Namun, apakah Tuan muda tahu?     

Kenyataan ini bagaikan petir di siang bolong bagi dirinya.     

Gu Yanzhi melihat bahwa gadis kecil itu masih dalam keadaan linglung. Ia pun memakluminya. Sebagai gantinya, ia melihat ke arah pria kecil pemberani yang masih berdiri di depannya, "Apakah kamu tahu apa yang salah sekarang?"     

Si Kecil masih berusia tiga tahun dan tentu saja dia belum mengerti terlalu banyak.     

Si Kecil menggelengkan kepalanya, "Ning Ning tidak tahu."     

 "Jadi, namamu Ning Ning?"     

 "Ya."     

 "Siapa nama panjangmu?"     

Si Kecil adalah anak yang pintar, ia malah balik bertanya kepada Gu Yanzhi, "Paman, kamu sendiri belum menyebutkan namamu."     

Si Kecil merasa dirinya tidak bodoh.     

Gu Yanzhi malah terkekeh geli mendengarnya, "Namaku Gu Yanzhi. Jika ibumu memanggilku Kakak, itu berarti kamu salah memanggilku paman."     

Ucapan kata demi kata yang keluar dari mulutnya terdengar sangat jelas.     

Si Kecil memandang ibunya untuk meminta bantuan.     

Jiang Tingxu sudah tersadar dari rasa kagetnya, kemudian ia berkata, "Panggil saja Uncle."     

"Uncle!" panggil si Kecil dengan lugas dan riang.     

A Tie di satu sisi hanya mendongak menatap langit-langit. Sebenarnya, ia sedari tadi tertawa keras di dalam hati.     

Ya, A Tie sungguh ingin melihat bagaimana reaksi Mo Boyuan saat mendengar bahwa si Kecil memanggil musuh bebuyutannya dengan panggilan 'Uncle'!     

 "Uhuk, uhuk, uhuk!" Qiao Ran mulai terbatuk-batuk.     

Sedangkan, Qiao Yu menepuk-nepuk punggungnya dengan tidak berdaya dan penuh perhatian. Setelah ia tenang, akhirnya berhasil mengatakan, "Tunggu sebentar!"     

Benar saja, semua orang langsung melihatnya, termasuk si Kecil yang penasaran.     

Qiao Ran merasa tidak nyaman dan mengusap-usap wajahnya, "Ini, Ini semua. Biarkan aku mengkonfirmasi ulang. Apakah Kak Yan benar-benar kakaknya Dokter Jiang?"     

Apa Qiao Ran harus bersikap gila seperti ini? Apa memang situasinya segila itu? Kalau begitu, maka ia harus siap dengan fakta yang akan membuatnya lebih gila lagi!     

Tapi Qiao Yu berbicara, "Xiao Ran, sebaiknya kamu tidak bertanya omong kosong."     

Apakah benang di kepala adikku ini sudah putus? Padahal waktu kecil dulu sangat menggemaskan, kenapa sekarang malah tumbuh menjadi gadis seperti ini?     

Tapi, apa mungkin ada kebohongan dari perkataan Gu Yanzhi?     

Sebagai rekan dan teman yang telah bersama selama bertahun-tahun, Qiao Yu tidak heran lagi begitu Gu Yanzhi membuka fakta ini.     

Namun, sejauh yang ia tahu Gu Yanzhi adalah anak tunggal. Sejak kapan ia punya adik?     

Meskipun dalam hati Qiao Yu bingung, ia tidak akan pernah bertanya secara langsung, sebab itu tidak sopan dan bisa menyakiti hati temannya.     

Gu Yanzhi tersenyum dan menjawab, "Ya!"     

Setelah bicara demikian, Gu Yanzhi menggendong si Kecil yang ada di depannya. Ia melihat bando di kepala si Kecil. Entah apa yang ia pikirkan, ia menghela napas beberapa kali.     

Kemudian matanya tertuju pada Jiang Tingxu yang juga mengenakan bando yang sama.     

Reaksi pertama Jiang Tingxu adalah ingin mencopot bando di kepalanya. Namun, sebelum ia sempat melakukannya, Gu Yanzhi mengeluarkan suara, "Tidak apa, pakai saja. Tapi, sulit membayangkan kamu bisa menjadi penggemarku!"     

Apakah Jiang Tingxu akan menjelaskan bahwa ia dan anaknya yang memakai bando untuk mendukung Gu Yanzhi adalah kesalahpahaman besar?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.