Menjadi Istri Sang Bintang Film

Kakak Gu Yanzhi



Kakak Gu Yanzhi

0Tapi jelas, Gu Yanzhi tidak terlihat seperti akan memberikan kesempatan pada Jiang Tingxu untuk menjelaskan.     

Gu Yanzhi mencubit pelan pipi keponakan yang ada di gendongannya. Si Kecil hanya mengerucutkan bibir tapi tidak bergerak.     

 "Ada yang ingin Uncle bicarakan dengan ibumu. Kamu jangan berlarian ke mana-mana, mengerti?"     

Sesaat kemudian, si Kecil sudah berada di gendongan A Tie.     

"Kamu, ikut denganku."     

Nada bicara Gu Yanzhi ini terdengar tidak asing. Ya, terdengar seperti nada bicara Bibi Wen.     

Keduanya adalah ibu dan anak. Sifat yang menurun dari orang tua merupakan suatu hal yang wajar.     

Jiang Tingxu tidak berani menolak. Bagaimanapun, ia tahu temperamen Gu Yanzhi.     

Pria ini sangat santai sejak masih kecil. Tetapi, ia juga orang yang sulit diatur.     

Reaksi orang-orang di sekitarnya tidak pernah penting bagi Gu Yanzhi, bahkan ia bisa langsung membuang mereka.     

Sedangkan jika ada sesuatu yang membuat Gu Yanzhi marah, maka sebaiknya mengikuti maunya dan jangan berbuat apa pun padanya. Jika tidak, ia akan menjadi singa yang kelaparan.     

Jiang Tingxu berjalan mengikuti Gu Yanzhi dengan kepala tertunduk dan raut wajah penuh rasa bersalah. Ia terlihat seperti seorang siswa sekolah dasar yang membuat kesalahan di depan kepala sekolah.     

Setelah mereka berdua keluar, A Tie mengikuti di belakang mereka sambil menggendong si Kecil.     

Qiao Ran awalnya juga ingin ikut, namun ia dihentikan oleh kakaknya, "Qiao Ran, itu urusan keluarga mereka. Kenapa kamu mau ikut?"     

 "Aku hanya ...."     

 "Hanya apa?"     

Sebenarnya tindakan Qiao Ran barusan dilakukan tanpa sadar. Sekarang, ia langsung terdiam begitu ditegur oleh kakaknya.     

Sementara Jiang Tingxu mengikuti Gu Yanzhi ke ruang ganti di sebelah kantor itu. Sepertinya ini adalah ruang ganti pribadi Gu Yanzhi, jadi tidak ada orang lain di sana.     

Pintu tertutup dengan suara keras yang membuat Jiang Tingxu sedikit terkejut. Gu Yanzhi duduk di kursinya sambil menatap gadis kecil yang berdiri di depannya dengan tatapan penuh menyelidik.     

"Dia tahu kamu di sini?"     

Meskipun Gu Yanzhi hanya menggunakan kata 'dia', Jiang Tingxu langsung memahaminya.     

"Tidak tahu."     

Beberapa hari kemarin, Mo Boyuan tidak berada di negara ini. Apalagi, Jiang Tingxu tidak pernah bertanya apa pun terkait pekerjaan Mo Boyuan.     

Jika bukan karena Mo Boyuan ternyata berpartisipasi dalam kompetisi ini juga, mungkin ia akan disangka masih di luar negeri dan belum kembali.     

"Oh? Dia seharusnya ada di ruang tunggu sekarang. Apakah kamu ingin menemuinya?"     

Menemui Mo Boyuan? Lebih baik lupakan saja.     

Begitu memikirkan tentang pria itu, Jiang Tingxu ingat tentang dirinya yang masuk ke dalam jebakannya beberapa hari lalu. Seketika suasana hatinya menjadi buruk.     

 "Tidak mau."     

Begitu mendengar jawaban ini, Gu Yanzhi tidak bisa menutupi rasa senang yang terlihat jelas di wajahnya.     

Jika ditanya siapa yang paling Gu Yanzhi benci, Mo Boyuan yang merupakan musuh bebuyutannya jelas masuk ke dalam daftar. Terlebih lagi, kebenciannya terhadap Mo Boyuan bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh.     

Sebenarnya, masalah ini bukanlah masalah yang serius. Bagaimanapun, bidang Gu Yanzhi adalah musik, sementara bidang Mo Boyuan adalah film dan televisi.     

Namun, keduanya masuk di lingkaran hiburan yang sama selama dua tahun. Keduanya juga orang yang sangat berbakat. Tidak dapat dipungkiri bahwa keduaanya akan sering dibicarakan dan dibanding-bandingkan oleh para penggemar.     

Dari yang awalnya hanya perselisihan antar penggemar hingga berkembang menjadi perselisihan pribadi antara kedua belah pihak, bahkan sekarang menjadi musuh bebuyutan, itu semua karena Gu Yanzhi mengetahui berita itu dari ibunya.     

Adik yang sudah bertahun-tahun tidak ia temui, malah menikah dengan keluarga Mo. Ia merasa bahwa mereka telah merebut adiknya darinya!     

Ketika ayah Jiang mengalami kecelakaan tahun itu, Jiang Tingxu masih berusia lima tahun, sedangkan Gu Yanzhi sudah menginjak usia remaja. Jadi, ia sudah bisa mengingat beberapa hal.     

Tetapi ia tetaplah seorang anak-anak yang masih belum bisa memahami urusan orang dewasa. Hal paling mendalam yang diingat Gu Yanzhi adalah keluarga Mo telah membawa pergi adiknya.     

Karena identitas penerus keluarga Mo tidak terungkap dalam dua tahun pertama Mo Boyuan masuk ke dunia hiburan, Gu Yanzhi tidak pernah membayangkan sampai sejauh itu.     

Namun siapa sangka, setelah identitas Mo Boyuan bocor, semua orang pun segera tahu siapa yang akan menjadi penerus keluarga Mo.     

Sedangkan Jiang Tingxu mencabut cuti dan kembali melanjutkan studinya. Pada saat itulah, secara kebetulan ia bertemu Wen Jie yang saat itu bekerja di laboratorium.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.