Menjadi Istri Sang Bintang Film

Siapa Tamu Terhormat yang Akan Membuka Acara?



Siapa Tamu Terhormat yang Akan Membuka Acara?

0Saat Qiao Ran berusaha mencerna informasi yang baru saja diterimanya, Jiang Tingxu sudah berbicara lagi, "Apakah kamu ingin tahu siapa ibu Gu Yanzhi?"     

Apakah Jiang Tingxu sengaja ingin menakut-nakuti Qiao Ran?     

"Ya, ya. Katakan saja."     

Mana mungkin Qiao Ran tidak ingin tahu? Jika bisa, ia ingin tahu semua yang ada pada diri Gu Yanzhi, bahkan sehelai rambut dari pria itu pun selalu bisa membuatnya penasaran.     

Namun, Jiang Tingxu sungguh tidak memperhitungkan dampak dari pertanyaan ini.     

"Kalau begitu pertama-tama siapkan hatimu dulu."     

Mata Qiao Ran berkedip dan bertanya-tanya, Eh? Apakah perlu sampai seperti itu?     

Jiang Tingxu memang sengaja mengatakan itu. Ia merasa saat Qiao Ran terkejut, ekspresinya benar-benar menggemaskan.     

Jiang Tingxu berdeham sambil menggerakkan jarinya sebagai isyarat agar Qiao Ran mendekat.     

Qiao Ran buru-buru mendekat, lalu Jiang Tingxu perlahan berkata, "Ibu Gu Yanzhi, sebenarnya adalah Ketua Wen dari departemen bedah toraks di rumah sakit kita. Ya, benar. Orang yang biasanya kalian takuti dan kalian juluki 'Si tidak manusiawi' itu!"     

"A-apa? Si tidak manusiawi itu ... hah? Bagaimana bisa?"     

Tidak hanya terkejut, Qiao Ran juga agak takut dengan fakta ini.     

Padahal biasanya Qiao Ran dan para perawat lain sangat suka menggosip tentang si tidak manusiawi yang menakutkan itu. Sekarang secara tiba-tiba, ia diberi tahu bahwa orang itu adalah ibu dari sang bulan di hatinya!     

Entah apa Qiao Ran memercayai kenyataan ini atau tidak. Tapi, tidak peduli dengan hal itu, inilah faktanya.     

Jiang Tingxu menahan tawanya, lalu ia berkata, "Aku baru saja mengingatkanmu untuk mempersiapkan hatimu terlebih dahulu."      

Karena itu, Qiao Ran seharusnya tidak boleh menyalahkannya.     

Tiba-tiba, suara si Kecil terdengar di telinganya, "Jiang Tingxu, apa yang kalian bicarakan?"     

Anak ini ternyata sedang berdiri di atas kursinya. Seluruh tubuhnya yang ringan kini bersandar di punggung ibunya.     

"Ningning, duduklah."     

Itu terlalu berbahaya. Jiang Tingxu tidak mau jika si Kecil sampai terjatuh.     

Si Kecil pun duduk dengan patuh, tapi pipinya menggelembung, "Kamu belum mengatakan apa yang kamu bicarakan?"      

"Jangan khawatir, kami tidak sedang membicarakanmu. Kami sedang membicarakan Nenek Wen."     

"Siapa Nenek Wen?"     

Jiang Tingxu baru sadar bahwa si Kecil belum pernah bertemu dengan Wen Jie.     

Jiang Tingxu memegang tangan kecil putranya sambil mengelusnya, lalu menjawab, "Itu ibunya Uncle. Jika kita ada waktu, Ibu akan membawamu bermain ke rumah Nenek Wen."     

"Baiklah, baiklah!" Si Kecil tentu tidak akan menolak begitu mendengar kata pergi bermain.     

Sementara ibu dan anak itu saling berbisik, musik tiba-tiba berhenti. Dua orang pembawa acara muda, seorang pria dan seorang wanita, berjalan keluar dari belakang panggung.     

Penonton tiba-tiba terdiam dan terdengar bisikan-bisikan kecil, "Dimulai, akan dimulai. Aku sungguh penasaran!"     

"Lebih baik tahan dulu."     

Orang-orang yang ingin mereka lihat masih belum keluar.     

Kedua pembawa acara berdiri di atas panggung dan berbisik untuk mengkonfirmasi naskah. Lampu bagian penonton redup, hanya menyisakan lampu di sekitar pembawa acara yang berdiri di atas panggung.     

Dua pembawa acara berseru secara bersama, "Selamat malam, para penggemar!"     

Begitu kalimat ini terdengar, itu berarti acara malam ini telah resmi dimulai.     

Pembawa acara wanita tersenyum dengan sangat ramah yang membuat orang lain merasa sangat dekat dengannya.     

"Saya percaya semua orang memiliki harapan besar untuk kompetisi malam ini. Jangankan kalian, bahkan jantung saya juga berdebar kencang. Tepat sekali, kompetisi malam ini adalah babak penyaringan dari seluruh negara dan akan dipilih sepuluh besar dari berbagai kota. Pastinya tidak akan mengecewakan kita. "     

Pada saat ini, pembawa acara pria dengan lancar mengambil alih kata-kata pembawa acara wanita, "Ya, kontestan dari berbagai kota sudah penuh dengan antusiasme. Namun, ada sedikit yang berbeda dari kompetisi malam ini. Selain dua juri dan tutor yang baru bergabung, ada juga tamu terhormat yang akan membantu kita membuka acara. Coba kalian tebak siapa dia?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.