Menjadi Istri Sang Bintang Film

Kembali ke Gunung Zichen



Kembali ke Gunung Zichen

"Setiap tahun pada waktu ini, dia selalu kembali ke sana."     

Jiang Tingxu terkejut setelah mendengar Gu Yanzhi berkata bahwa Bibi Wen kembali ke Jincheng setiap tahun.     

Pada tahun-tahun sebelumnya, Jiang Tingxu dan Mo Boyuan juga secara rutin kembali ke Jincheng, tetapi mereka sama sekali tidak pernah bertemu Bibi Wen dan Gu Yanzhi. Terkadang memang hal-hal di dunia ini terlalu kebetulan!     

"Ya, baiklah. Kalau begitu kita berangkat bersama."     

"Besok pagi aku jemput atau bagaimana?     

Mo Boyuan sedari tadi sudah ingin menyela. Tapi ia tidak mau mengganggu percakapan antara istri dan kakak iparnya, jadi ia menahan keinginannya sekuat tenaga. Ia tidak bisa menahannya lagi setelah mendengar mendengar pertanyaan terakhir dari kakak iparnya itu, "Kakak Ipar tidak perlu menjemputnya, aku bisa mengantar istriku."     

Jiang Tingxu tidak memiliki kesempatan untuk menghentikannya. Ia hanya bisa menatap pria di sampingnya dan bertanya dengan suara pelan, "Apa yang sedang kamu lakukan?"      

Mo Boyuan hanya mendengus, lalu meraih ponsel di tangan istrinya. Dengan tegas ia menutup telepon dan kemudian melemparkan ponsel itu ke sudut kursi.     

"Istriku, aku tidak senang kamu memiliki hubungan yang begitu baik dengan Gu Yanzhi!"     

Kecemburuan Mo Boyuan langsung menyeruak. Aroma kecemburuan pun tercium memenuhi mobil.     

Jiang Tingxu berusaha menahan diri. Pada saat ini, ia tidak mampu mengatakan apa-apa.     

Mo Boyuan bahkan bisa cemburu dengan putranya sendiri, tentu saja ia akan cemburu dengan Gu Yanzhi.     

Jiang Tingxu hanya menghela napas dan tidak bersuara lagi.     

Tapi Mo Boyuan melanjutkan, "Istriku, jangan terlalu baik dengan Gu Yanzhi, mengerti?"     

Bagi Mo Boyuan, hal yang terbaik adalah bersama dirinya selamanya, itu saja sudah cukup!     

Jiang Tingxu menghela napas lebih dalam, ia benar-benar tidak tahu harus berkata apa, "Mo Boyuan, kamu jangan keterlaluan. Gu Yanzhi adalah kakakku."     

"Kamu adalah istriku, kita lebih dekat dari saudara! Lagi pula, hubungan kalian berdua jauh."     

"Kamu …."     

Inilah alasan kenapa pria ini terus mengendalikan Jiang Tingxu sedari kecil. Sebenarnya, siapa yang membuat pria ini begitu tidak tahu malu?     

"Hei, hei, istriku~"     

"Mo Boyuan, duduk dengan benar. Aku tidak ingin berbicara denganmu sekarang." Jiang Tingxu masih kesal dengan sikapnya.     

"Baiklah, kalau begitu aku anggap kamu setuju, istriku."     

Tadi suasana hati Jiang Tingxu sedih. Ternyata suasana hatinya menjadi jauh lebih baik setelah mendengar kerewelan Mo Boyuan ini.     

Entah sejak kapan mobil berhenti dan sedang menunggu lampu lalu lintas menjadi hijau. Mata Mo Boyuan berkedip dan memberi perintah samar kepada Xiao Wu, "Pergi ke Gunung Zichen."     

"Baik, Bos."     

Jiang Tingxu yang awalnya tidak ingin bicara, kini langsung bertanya, "Buat apa pergi ke Gunung Zichen,"     

Jiang Tingxu hanya melihat pria itu sudah meremas kertas menjadi bola dan memainkannya di tangannya, "Kembali ke sana untuk mengkonfirmasi sesuatu."     

Konfirmasi apa? Untuk sementara, Jiang Tingxu tidak bereaksi terhadap kata-kata pria itu.     

Mo Boyuan juga tidak ingin menyembunyikan apa pun, "Karena surat ini ditemukan di kelasmu, kalau begitu kita kembali dan periksa catatan teman sekelasmu waktu itu atau periksa semua kartu ucapan selamat dari teman-temanmu saat ulang tahunmu."     

Untuk masalah ini, sebenarnya Mo Boyuan sudah memikirkannya sejak keduanya masih di kelas tadi. Tapi Jiang Tingxu menangis sedih, jadi ia enggan menyebutkannya lebih awal.     

Benar saja, setelah mendengar penjelasan pria itu, otak Jiang Tingxu berputar.     

 Ya, tulisan tangan yang ditinggalkan oleh seluruh teman kelas ada di catatan, ia dapat mengetahui surat siapa itu dengan membandingkannya.     

"Apakah barang-barang itu masih ada?"     

Ini adalah satu-satunya kekhawatiran di hati Jiang Tingxu saat ini. Bagaimanapun, bertahun-tahun telah berlalu.     

Mo Boyuan tersenyum dan mengelus ujung hidung istrinya, "Jangan khawatir, Paman Mu menyimpan semuanya dengan baik."     

"Ya."     

Xiao Wu meningkatkan kecepatannya dan sampai ke Gunung Zichen dalam waktu kurang dari 20 menit.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.