Menjadi Istri Sang Bintang Film

Si Anjing Mo Bukan Lagi Iblis



Si Anjing Mo Bukan Lagi Iblis

0Jiang Tingxu berjongkok, lalu sedikit berjinjit. Ia terlihat begitu patuh.     

Mo Boyuan mengambil catatan siswa di tangannya dan langsung duduk di lantai kemudian ia berbicara, "Kemarilah, kita lihat bersama."     

"Aku di sini saja."     

Cih, siapa juga yang mau melihatnya bersamamu?     

Namun, pria ini selalu berusaha untuk mewujudkan maksud hatinya. Ia melambai-lambaikan catatan siswa itu sambil bertanya dengan nada mengancam, "Kamu yakin tidak mau kemari?"     

Seketika raut wajah Jiang Tingxu berubah marah, ia memelototi Mo Boyuan. Tapi tidak peduli bagaimana sikapnya, pria itu tetap tidak bergerak. Jadi, ia hanya bisa patuh dan mendekati Mo Boyuan.     

Pria itu masih saja tidak puas. Tangan kekarnya terulur untuk menarik Jiang Tingxu ke dalam pelukannya, seketika Jiang Tingxu langsung duduk di pangkuan pria itu.     

Jiang Tingxu memberontak ingin lepas dari pangkuan pria ini, namun ia mendengar suara yang mendengung dari telinganya, "Istriku, lebih baik kamu tidak bergerak sembarangan. Jika tidak, jangan salahkan aku jika aku melakukan lebih dari ini."     

Setelah memahami arti kata-kata pria itu, Jiang Tingxu langsung tidak berkutik. Ia hanya terus mengumpat di dalam hatinya.     

Setelah itu, Mo Boyuan tidak menjadi iblis lagi. Ia membalik catatan siswa halaman demi halaman dan membandingkannya dengan surat yang tergeletak di lantai.     

Ada lebih dari 50 orang di kelas Jiang Tingxu. Memang butuh sedikit waktu lebih untuk membandingkan tulisan mereka satu per satu, tetapi Mo Boyuan malah sangat senang. Ia bahkan berharap waktu bisa berlalu lebih lambat.     

"Tunggu, ini agak mirip." Jiang Tingxu menunjuk ke catatan teman sekelasnya.     

Mo Boyuan melihat sejenak, lalu mengangguk, "Memang ada kemiripan. Kita tandai dulu, kita lihat halaman selanjutnya."     

"Ya."     

Jiang Tingxu membalik kembali beberapa halaman, ia mendapati ada juga yang agak mirip.     

"Bukankah tulisan tangan setiap orang berbeda? Mengapa ada begitu banyak yang seperti itu?" tanya Jiang Tingxu penasaran.     

Mo Boyuan tidak bisa menahan tawa ketika ia mendengar pertanyaan istrinya yang sedikit naif, "Istriku, hanya kelihatannya saja yang mirip. Tetap saja, entah itu di tata kalimat atau tanda baca, semua ada perbedaan."     

Jiang Tingxu hanya cemberut dan hanya terdiam setelah diberi tahu oleh pria populer ini.     

Mungkin bisa dibilang Jiang Tingxu merasa malu? Pria ini ternyata tahu mengenai detail hal seperti ini!     

Hal yang tidak dikatakan Mo Boyuan adalah, Semua orang yang telah belajar di kelas kaligrafi pasti mengetahui hal ini. Jika tidak, tanya saja kepada si bocah nakal itu!     

Meskipun orang-orang dengan selera buruk lebih suka melihat wajah istri mereka memerah, jika itu karena suatu alasan yang membuat istri mereka malu, maka Mo Boyuan tidak akan melakukannya.     

Keduanya memiliki pemahaman di pikiran mereka masing-masing untuk lebih baik melewatkan topik ini. Ketika akhirnya mereka selesai melihat catatan ini, mereka menemukan tiga tulisan tangan yang hampir mirip, dua di antaranya adalah laki-laki.     

Ini tidak mungkin ditulis oleh teman sekelas laki-laki, kan?     

Jika memang benar pun, maka... mereka tidak berani terus memikirkannya!     

Keduanya mulai membaca satu-satunya memo dari perempuan dengan hati-hati dan membandingkan setiap kata. Namun, pada akhirnya, mereka menemukan bahwa masih ada perbedaan.     

Perempuan ini terbiasa memakai tanda titik setelah kalimat, tetapi di dalam surat tidak seperti itu. Dapat disimpulkan bahwa yang menulis surat ini bukanlah orang ini!     

Apakah mungkin dari kelas lain?     

Itu bukanlah hal yang tidak mungkin. Suatu hal yang normal bagi satu angkatan yang sama untuk saling meminjam buku satu sama lain walau berbeda kelas.     

Sementara Jiang Tingxu memikirkan kemungkinan ini, Mo Boyuan tiba-tiba berkata, "Istriku, berapa banyak orang di kelasmu saat lulus?"     

"53."     

"Apakah kamu yakin semua siswa telah menulis catatan siswa ini?"     

"Aku yakin."     

"Oh? Kalau begitu, seharusnya ada 52 pesan di catatan siswa ini, kan?"     

Jiang Tingxu mengangguk, "Benar, ada apa?"     

Jika Jiang Tingxu tidak masuk hitungan, berarti siswa di kelasnya berjumlah 52 orang.     

"Berdasarkan perhitunganku, hanya ada 51 pesan dari siswa di dalam catatan ini. Istriku, menurutmu milik siapa yang tidak ada?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.