Menjadi Istri Sang Bintang Film

Dia Ingin Menjadi Nyonya Mo



Dia Ingin Menjadi Nyonya Mo

0Jika dipikir-pikir, memang kalimat populer ini terdengar sangat ambisius.     

Jiang Tingxu telah membaca catatan itu dan mulai meragukannya. Ketika ia membaca kalimat itu, yang pertama kali terlintas di pikirannya adalah Shen Peiyi tidak ingin menjadi ratu, melainkan ia ingin menjadi Nyonya Mo!     

Tidak peduli seberapa sulitnya rintangan, jangan berkecil hati. Menanggung semua kesulitan untuk mencapai ambisi....     

Memangnya memata-matai suami orang lain itu tidak sulit? Tentu saja sulit!     

Setelah menerima tatapan buruk dari istrinya, Mo Boyuan merasa tidak nyaman dan terbatuk. Kira-kira apa yang bisa istrinya pikirkan, sementara ia tidak bisa memikirkannya?     

"Ini benar-benar tidak ada hubungannya denganku. Aku tidak menyadari itu sebelumnya." Mo Boyuan berusaha membersihkan namanya.     

Su Muxue mendengar percakapan antara keduanya di ujung telepon, "Apa yang kamu katakan pada suamimu? Kenapa aku tidak mengerti?"     

Jiang Tingxu menahan emosinya, "Fotokan itu dulu dan kirimkan ke aku lewat Wechat. Aku benar-benar tidak akan menyembunyikan apa pun darimu."     

Saat Jiang Tingxu sudah bicara begini, Su Muxue tidak berani menunda lagi. Ia dengan cepat memotret catatan Shen Peiyi dengan kameranya.     

"Aku sudah mengirimnya."     

"Ya, sudah terkirim. Mo Boyuan sedang membandingkannya."     

Hati Su Muxue seolah tergores cakar kucing dan rasanya begitu perih, "Membandingkannya?"     

Sial, apa yang terjadi? Mendengar kata itu, sepertinya ini bukanlah suatu hal yang sederhana.     

Ketika tadi Mo Boyuan keluar untuk mengambil ponsel, ia juga meminta Paman Mu untuk mencarikan kaca pembesar. Akan lebih mudah untuk melihat tulisan tangan itu daripada dengan mata telanjang.     

Meskipun Jiang Tingxu berbicara di telepon dengan Su Muxue, ia juga tetap memperhatikan situasi di sini.     

Ketika ia melihat raut wajah Mo Boyuan menunjukkan kemarahan, ia pun sudah bisa menebak hasilnya.     

"Apakah itu dia?"     

Meskipun itu adalah pertanyaan, tapi nadanya seakan-akan mencari kepastian.     

"Ya, sama persis."     

Jadi, kemungkinan halaman catatan siswa milik Jiang Tingxu yang hilang sebenarnya adalah karena Shen Peiyi sengaja tidak menyimpannya.     

Su Muxue menunggu di seberang telepon seperti cacing kepanasan, "Hei, hei, Xiao Ting Ting, bicaralah ada apa ini!"     

Setelah memastikan hal itu, Jiang Tingxu berusaha menenangkan dirinya kembali. Ia akhirnya memberi tahu Su Muxue tentang masalah ini.     

Su Muxue merasa kejadian seperti ini hanya ada dalam plot di drama TV. Ia benar-benar tidak menyangka ini semua terjadi di kehidupan nyata, terlebih melibatkan dua teman baiknya sendiri. Saat ini, ia benar-benar tercengang.     

Seluruh keluarga Su mendengar teriakan dari Su Muxue yang terkejut.     

Ayah, Ibu, dan Kakak Su secara bersamaan bergegas menaiki tangga. "Ada apa? Ada apa?"      

Bahkan Ayah Su sampai kehilangan sebelah sandalnya. Wajahnya terlihat sangat cemas.     

Setelah Su Muxue menjerit seperti itu, Ayah Su berpikir bahwa sesuatu yang serius telah terjadi pada anak itu.     

Namun, saat mereka sampai di depan pintu ruang kerja, mereka melihat ia masih sangat baik-baik saja sembari memegang ponselnya dengan mulut menganga lebar.     

"Beraninya dia? Wow! Tidak bisa, tidak bisa, aku tidak terima. Aku ingin muntah, sialan dia menjijikkan sekali!"     

Setelah berbicara seperti itu, ia benar-benar meludah di depan tiga anggota keluarganya yang berdiri di depan pintu dengan tatapan tidak percaya. Sesaat kemudian, Su Muxue menyadari bahwa orang tua dan kakak laki-lakinya melihat kepada dirinya dengan cemas.     

"Aku baik-baik saja, aku hanya muak dengan wanita jalang bernama Shen Peiyi!"     

Tentu saja, keluarga Su tahu siapa Shen Peiyi. Ia sangat dekat dengan anak mereka sejak duduk di bangku SMP.     

Bukankah mereka teman baik? Kenapa Su Muxue tiba-tiba menyebutnya jalang? Dan lagi membuat Su Muxue mual dan ingin muntah?     

Ibu Su meminta putranya untuk mengambil segelas air ke bawah. Kemudian ia melangkah maju dan menepuk punggung putrinya, "Sebenarnya ada apa? Apa yang dilakukan putri keluarga Shen itu?"     

Su Muxue melambaikan tangannya, "Bu, jangan paksa aku menjawabnya. Sungguh menjijikkan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.