Menjadi Istri Sang Bintang Film

Kedatangan Pangeran Mo



Kedatangan Pangeran Mo

0Setelah berbicara seperti itu, ia merasakan hawa dingin di punggungnya. Ia menoleh ke kiri dan ke kanan, tapi tidak merasakan apa-apa. Ia berpikir mungkin itu hanya perasaannya saja.     

"Ya, bukankah tadi Nyonya Tua Shen menginginkan bukti? Aku benar-benar punya. Apakah kalian ingin melihat bukti yang sudah diselidiki secara langsung oleh Tuan Muda Mo?"     

Orang-orang mulai gaduh, "Apa? Tuan muda besar Mo secara pribadi menyelidiki masalah ini? Ini sungguhan? Wow, semua orang memang harus melihat."     

"Namun, setelah semua ini, apakah Shen Peiyi sama saja seperti dibunuh oleh Tuan Muda Mo?"     

Semua sikap yang diambil Pangeran Mo selalu menjadi perhatian. Oleh karena itu, orang-orang yang sebaya dengan Pangeran Mo memiliki kesan yang mendalam padanya. Sangat normal jika mereka semua mengkhawatirkan masalah ini.     

Sementara Shen Peiyi yang sedari tadi tidak bisa membuka mulutnya setelah ditampar oleh Su Muxue, seketika merasa bersalah setelah mendengarkan kata-kata itu.     

Tapi, karena wajahnya benar-benar bengkak dan ketakutan, Ibu Shen tidak menganggap ada yang salah dengan putrinya.     

Saat ini, tatapan mata Su Muxue memindai dari atas ke bawah tubuh Shen Peiyi yang kini memancarkan perasaan bersalah.     

"Shen Peiyi, apakah kamu pikir setelah mengirim pesan bertubi-tubi menggunakan nomor telepon anonim selama bertahun-tahun kepada Nyonya Mo tidak akan membuatmu ketahuan? Memang benar, orang-orang tidak akan mencurigaimu, jadi tidak ada yang akan memeriksamu. Lalu, kamu berpikir itu akan membuatmu lolos begitu saja?"     

"Apa kamu tahu bagaimana kami bisa tahu bahwa itu kamu? Karena waktu itu, kamu memanfaatkan kesempatan saat Nyonya Muda Mo lengah, kemudian diam-diam mengambil ponselnya. Bahkan kamu berpura-pura menjadi Nyonya Muda Mo lalu mengirim pesan suara kepada Tuan Muda Mo. Sayangnya, Tuan Muda Mo merekam suaramu. Untuk isi pesan suara itu kamu pasti sudah mengetahuinya, bukan?"     

Su Muxue tidak bermaksud mengatakan ini, tapi tidak ada yang bisa dengan mudah menahan gosip sebesar ini.     

Mengambil ponsel tanpa izin dan berpura-pura menjadi Jiang Tingxu untuk menghubungi Mo Boyuan. Ini sungguh tindakan wanita jalang!     

"Nona Su, katakan saja semuanya yang kamu tahu!"     

"Ya, kami semua mendengarkan!"     

"Jujur saja, kami jamin kamu aman."     

Shen Peiyi benar-benar ketakutan dengan setiap kata-kata yang dikeluarkan Su Muxue. Tidak disangka Mo Boyuan merekam saat itu!     

Shen Peiyi merasa kakinya menjadi lemas dan membuatnya hampir terjungkal ke belakang. Semua orang bisa melihat gerakannya dengan jelas.     

Shen Peiyi tetaplah Shen Peiyi. Ia tahu bahwa ini sama sekali tidak menguntungkan baginya. Baginya lebih baik jika ia dipukul keras-keras.     

Tiba-tiba, Shen Peiyi langsung jatuh dan pingsan begitu saja.     

Ibu Shen berteriak kaget, "Peiyi! Peiyi! Jangan menakuti Ibu! Bangun!"     

Pilihan terbaik untuk sekarang adalah pingsan. Akan sangat aneh jika pada saat ini ia langsung bangun dari pingsannya.     

Tiba-tiba, ada suara orang membuka pintu.     

"Eh! Tuan Muda Mo datang!"     

Setelah Mo Boyuan masuk, matanya yang tajam dengan cepat menyapu seluruh orang-orang di aula. Ketika ia melihat Su Muxue, ia memberikan sedikit tatapan bangga, Kamu melakukan pekerjaan dengan baik.     

Su Muxue merasa dirinya melayang. Seolah-olah ia baru saja meminum pil emas dan langsung merasakan efeknya.     

Wow, apakah Pangeran Mo sedang memujiku?     

Bukan hanya Su Muxue. Seluruh orang dari kalangan kelas atas yang hadir di aula ini jika mendapatkan tatapan pujian dari Mo Boyuan, mereka pasti akan memiliki reaksi yang sama dengan Su Muxue.     

Mau bagaimana lagi, pangeran tetaplah pangeran. Tatapan matanya adalah sesuatu yang tidak pernah dibayangkan semua orang.     

Di belakang Mo Boyuan terlihat ada dua baris pengawal dengan total sekitar 16 orang!     

Apa yang direncanakan Mo Boyuan? Pria itu ingin bertarung? Tapi itu tidak mungkin.     

"Tadi aku dengar kalian semua ingin tahu apa yang dikatakan pada rekaman itu?" tanya Mo Boyuan dengan santai.     

Pada saat ini, terlihat kalangan kelas atas yang berkata akan menjamin keamanan Su Muxue tadi segera menggelengkan kepala dengan cepat.     

"Tidak, tidak, sama sekali tidak. Kami tidak ingin tahu, sungguh. Kami tidak ingin tahu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.