Menjadi Istri Sang Bintang Film

Mo Boyuan Warga Negara Baik



Mo Boyuan Warga Negara Baik

0"Sialan, Shen Peiyi. Kamu ini benar-benar, ya. Kamu mengirim begitu banyak pesan mengerikan ini kepada Tingxu? Apa hati nuranimu sudah dimakan anjing? Jika saja waktu itu kamu tidak ditemukan oleh Tingxu saat kamu sendirian setelah ditindas di sekolah dan dia berinisiatif menjadi temanmu, kamu pikir kamu bisa sekolah dengan aman dan lancar?"     

"Orang-orang yang kamu singgung tidak membalas dendam dan menjadi baik kepadamu setelah Tingxu membantumu. Hah, kamu ini hebat juga!"     

Su Muxue melihat isi laporan investigasi itu satu demi satu. Ia sungguh tidak tahan melihatnya, ia melemparkannya langsung di depan keluarga Shen, "Kalian lihat sendiri. Putri kalian telah melakukan sesuatu yang kejam di belakang kalian!"     

Satu keluarga penuh kepura-puraan. Tingkahnya telah merugikan orang lain. Tapi bukankah anggota keluarga Shen sering menggunakan cara seperti ini kepada orang lain?     

Selalu bertingkah seolah-olah mereka korban, kemudian memaksa orang lain untuk serius dan tunduk pada penghukuman yang lebih tidak beralasan.     

Salah satu anggota Keluarga Shen mengambil laporan investigasi itu dan melihat isinya. Seketika semua anggota keluarga menjadi terkejut.     

Ibu Shen berulang kali berkata, "Tidak mungkin. Ini bukan Peiyi kami yang mengirim pesan-pesan ini! Informasi di sini mengatakan ada yang hamil tiga bulan, sudah pasti bukan dia, dia saja tidak punya pacar dan tidak ada masalah fisik!"     

Mo Boyuan dengan tenang berkata, "Jadi, Nyonya Shen, kami menduga bahwa Nona Shen sepertinya memiliki masalah mental yang serius."     

Memang benar. Puluhan ribu pesan itu dikirim selama lima tahun. Hal seperti itu sama sekali tidak dapat dilakukan oleh orang normal, kecuali bagi para pasien dengan gangguan jiwa.     

"Benar, dia ini punya penyakit. Dia sakit jiwa, terlebih lagi sakitnya tidak ringan! Kalau tidak, bagaimana bisa begitu berani memata-matai pangeran keluarga Mo?"     

Kata-kata Mo Boyuan dan Su Muxue membuat ibu Shen sangat tidak nyaman. "Tidak! Ini tidak mungkin! Putriku tidak sakit jiwa! Semua ini tidak bisa membuktikan bahwa putriku yang mengirimnya!"     

Semua orang juga tahu seperti apa sakit jiwa itu.     

Mo Boyuan hanya melirik, pengawal di belakangnya berkata dengan dingin, "Nyonya Shen, pada waktu itu kami telah melacak alamat IP dan setelah kami melakukan pemantauan di sekitar, memang benar Nona Shen pelakunya!"     

"Ini ... ini... tidak, itu tidak mungkin!"     

Pengawal di luar villa masuk, "Bos, polisi sudah datang."     

Mo Boyuan mengangguk sebagai jawaban.     

Saat mendengar polisi dipanggil, tubuh Ayah Shen langsung lemas, "Kalian, apa yang ingin kalian lakukan?"     

Mo Boyuan berdiri dari kursinya, setelah itu ia memandang keluarga Shen dengan tatapan merendahkan, "Tentu saja melakukan hal benar yang seharusnya aku lakukan. Jika seorang warga negara mengalami kesulitan, bukankah sudah seharusnya memanggil polisi?"     

Istrinya memperingatkannya untuk tidak melakukan apa pun yang melanggar konstitusi dan hukum. Tentu saja, karena Mo Boyuan adalah warga negara yang baik.     

Ya, Mo Boyuan adalah warga negara yang baik.     

Ada empat polisi yang datang. Sebenarnya, pada kasus biasa hanya perlu dua orang yang datang saat seseorang memanggil polisi. Tetapi kali ini, orang yang menghubungi pihak kepolisian adalah Mo Boyuan. Siapa yang tidak tahu bahwa pria itu adalah Tuan Muda keluarga Mo yang terkenal di Kota Yuncheng?     

"Nona Shen, ikutlah dengan kami."     

Shen Peiyi hanyalah seorang perempuan. Ia sangat ketakutan ketika dirinya didekati polisi.     

"Tidak... Ayah... Ibu... aku tidak mau ke kantor polisi," ucap Shen Peiyi tergagap.     

Tidak heran ia sedari tadi diam, wajah bengkaknya kini lebih bengkak dari yang tadi.     

Ibu Shen berulang kali menarik lengan Ayah Shen, "Apa yang harus kita lakukan?"     

"Kalau kamu bertanya padaku, lalu aku harus bertanya kepada siapa?"     

Ibu Shen tahu suaminya tidak dapat diandalkan pada saat kritis, jadi ia harus memohon pada Nyonya Tua Shen. "Bu, kamu harus menyelamatkan cucumu!"     

Nyonya Tua Shen terus memutar untaian manik-manik di tangannya dan wajahnya terlihat sangat marah. "Bagaimana caramu membesarkan anakmu? Apa kamu salah mengajarinya? Kami sungguh sial memiliki menantu sepertimu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.