Menjadi Istri Sang Bintang Film

Itu Milikku



Itu Milikku

0Mo Boyuan hanya mengangguk, kemudian duduk di sofa dan mengambil gelas berisi susu milik Jiang Tingxu yang sudah diminum setengah.     

Jiang Tingxu tidak punya waktu untuk menghentikannya, "Eh, itu... milikku! Milikmu ada di sana!"      

Ia menunjuk ke segelas susu yang belum tersentuh di atas meja.     

Mo Boyuan tetap tidak berhenti. Ia bahkan meminum habis susu itu dalam beberapa tegukan, "Aku hanya suka yang ini. Kamu boleh minum yang itu!"      

Mo Boyuan tidak merasa malu atau canggung sedikit pun. Semua tindakannya begitu natural seolah memang semestinya begitu.     

Mo Boyuan berpikir bahaw gelas ini milik istrinya berarti miliknya juga. Semua barang-barang milik istrinya tidak perlu dihindari karena milik istri juga termasuk miliknya.     

Jiang Tingxu menghela napas. Untungnya si Kecil masih di samping mereka. Ia hanya bisa mengutuk pria ini dalam hati.     

Mo Boyuan sedari tadi memperhatikan reaksi istrinya. Seketika ia menyunggingkan senyuman cerah.     

Namun, sudah jelas Mo Boyuan sudah cukup banyak menjahili istrinya hari ini. Jadi ia tidak boleh bertingkah lagi. Kalau tidak, ia mungkin benar-benar cari mati!     

"Ehem, Mo Zhining, pekerjaan rumahmu sudah selesai?"     

Si Kecil sudah selesai minum susu dan duduk di kursi. Ketika ia mendengar ucapan ayahnya, dia segera duduk sambil menegakkan punggungnya dan mendongak ke atas, "Kurang sedikit!"     

Mo Boyuan dalam suasana hati yang baik dan tidak keberatan jika putranya belum menyelesaikan pekerjaan rumahnya meski sudah dari tadi anak itu mengerjakannya. Ia pun menjawab dengan lembut, "Hm, lanjutkan."     

Bagaimanapun, si Kecil harus menyelesaikannya malam ini. Besok sudah tidak punya waktu lagi untuk mengerjakan pekerjaan rumah.     

Jiang Tingxu masih khawatir tentang Gu Yanzhi di kamar sebelah, tetapi saat ini, ditemani Bibi Wen saja sudah cukup!     

Mo Boyuan sudah bisa menebak kekhawatiran istrinya, jadi ia bangkit dan berjalan menghampirinya, "Khawatir tentang Gu Yanzhi?"     

"Hm."     

"Tenang saja, dia pasti baik-baik saja."     

Gu Yanzhi sedang kalut sekarang. Memikirkan masa lalu dan kebencian di hatinya selama bertahun-tahun ini. Ditambah juga memikirkan kematian Nyonya Tua Gu!     

Semua hal itu terhubung menjadi satu. Siapa pun tidak mungkin bisa tenang saat merasakannya.     

"Ini sudah malam, pergilah mandi."     

Ucapan Mo Boyuan ini membuat kekhawatiran di hati Jiang Tingxu langsung hilang dalam sekejap.     

Pertanyaan paling penting adalah bagaimana tiga anggota keluarga ini bisa tidur bersama malam ini?     

Di suite sebelah terdapat dua kamar. Tetapi untuk kamar ini hanya ada satu kamar. Ini karena manajer resor berpikir bahwa Mo Boyuan akan datang bersama keluarganya.     

Mana mungkin satu keluarga tidur di dua kamar? Jika disiapkan dua kamar, pihak hotel takut itu akan menyinggung Keluarga Mo Boyuan.     

Dalam hati Mo Boyuan malah mengapresiasi kebijakan pengelola.     

Mata Jiang Tingxu mulai melirik gelisah. Saat ia melihat pria itu lagi, hatinya semakin gelisah. Sebaliknya, Mo Boyuan, secara fisik dan mental merasa nyaman-nyaman saja. Bahkan ia merasa tidur bertiga merupakan ide yang sangat bagus.     

"Nak, ayo kita mandi!" Lebih baik menenangkan diri dulu, nanti bisa dipikirkan kembali.     

"Ah? Ning Ning masih belum selesai mengerjakan pekerjaan rumah!"     

Jiang Tingxu sedikit kesal, "Nanti dulu, lanjutkan setelah mandi. Ayo, Ibu akan memandikanmu."     

Si Kecil segera melemparkan pena di tangannya, "Hmm, baiklah, Ning Ning mau mandi. Ning Ning suka mandi~"     

Begitu melihat ibu dan anak itu memasuki kamar mandi, Mo Boyuan menunjukkan senyum yang benar-benar puas di wajahnya.     

Memang benar, kelinci putih kecil tidak akan bisa lepas dari jebakan serigala abu-abu besar!     

Saat istri dan putranya sedang mandi, Mo Boyuan dengan cepat membalas beberapa e-mail sembari melihat topik yang sedang tren hari ini.     

Topik mengenai Raja Film Mo yang mengungkapkan sudah punya istri masih menduduki pencarian teratas. Kini hampir satu miliar komentar yang mendiskusikannya.     

Bisa dibilang bahwa insiden ini mengejutkan semua orang. Banyak yang tidak bisa menahan diri untuk ikut berkomentar secara langsung.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.