Menjadi Istri Sang Bintang Film

Mau Sama Mau



Mau Sama Mau

1Si Kecil memakai bajunya, setelah itu turun dari tempat tidur. Hanya saja, ia memakai baju terbalik.     
1

Si Kecil hanyalah anak yang berusia kurang dari empat tahun. Sudah bagus ia bisa memakai pakaiannya sendiri.     

Setelah itu, si Kecil duduk di sofa ruang tamu dan menunggu sekitar sepuluh menit. Terlihat ayahnya akhirnya keluar.     

Namun, ketika melihat pakaian aneh putranya, Mo Boyuan berhenti sesaat dan terheran-heran.     

Mo Boyuan pun melambaikan tangan supaya si Kecil mendekatinya, "Kemarilah, kenapa kamu begitu bodoh? Lihatlah, kamu tidak bisa memakai pakaian dengan benar."     

Sebenarnya ia tidak harus menyalahkan si Kecil, yang harus disalahkan adalah Mo Boyuan sebagai ayahnya.     

Si Kecil menundukkan kepala untuk melihat apa kesalahannya. Sontak mentalnya sedikit terpukul.     

Saat melihat putranya terdiam, Mo Boyuan berjalan mendekat, lalu melepas dan memakaikan kembali baju putranya dengan benar.     

"Paman Jin akan segera datang membawakan sarapan. Kamu cuci muka dan gosok gigi dulu, lalu segera kembali ke sini."     

"Oke."     

.....     

Di rumah sakit pertama Yuncheng, suasana sudah cukup sibuk.     

"Selamat pagi, Dokter Jiang."     

"Selamat pagi."     

Jiang Tingxu baru saja mencuci wajahnya dengan air dingin. Sontak kesadarannya kembali, jam juga sudah menunjukkan pukul tujuh.     

Tadi malam, ia bekerja dengan Dokter Liao dan mengoperasi seorang pasien yang terkena radang usus buntu akut.     

Setelah itu, ia langsung tidur di mejanya dan beberapa kali terbangun.     

Jiang Tingxu berpikir bahwa satu jam lagi bisa pulang kerja, tapi ia melihat perawat bergegas masuk, "Dokter Jiang, Dokter Liao, anggota keluarga pasien membuat masalah di bangsal!"     

"Bangsal nomor berapa?" tanya Jiang Tingxu mengerutkan kening.     

"Nomor 46."     

Nomor 46? Bukankah itu pasien bernama Ni Xiaona itu?     

Jiang Tingxu berdiri dan hendak pergi, tetapi dihentikan oleh Dokter Liao, "Aku yang akan pergi ke sana."     

Bagaimana mungkin Dokter Liao membiarkan dokter wanita yang menangani masalah keluarga pasien seperti ini?     

Jiang Tingxu mengetahui apa yang dimaksud Dokter Liao dan tersenyum, "Tidak apa-apa. Ayo pergi bersama."     

...     

Ketika sampai di luar bangsal, terlihat ada banyak pasien dan anggota keluarga dari bangsal lain yang berkerumun di sekitar bangsal.     

Ketika dokter datang, semua orang buru-buru menyingkir dan memperingatkan mereka, "Dokter Jiang, Dokter Liao, hati-hati!"     

"Orang yang membuat masalah di dalam tidak mudah ditangani dan sangat galak. Hati-hati dia bisa menyakiti kalian."     

Saat mendengarkan peringatan dari anggota keluarga pasien, keduanya berterima kasih, tapi tetap saja harus masuk.     

"Sudah memberi tahu kantor keamanan?" tanya Dokter Liao.     

Perawat itu mengangguk cepat, "Sudah. Sudah menghubungi polisi juga."     

Keduanya pun lega saat mendengarnya.     

Dokter Liao akan masuk, tapi malah ditarik oleh Jiang Tingxu untuk menjauh. Jiang Tingxu berniat untuk masuk sendiri.     

"Dokter Jiang!"     

Dokter Liao memanggil dengan khawatir, tetapi Jiang Tingxu sudah masuk, jadi ia hanya bisa mengikuti dari belakang.     

Ketika Jiang Tingxu masuk, ia melihat Ni Xiaona dan orang tuanya sangat marah. Ada seorang lelaki berusia sekitar 20 tahun dengan wajah tampan dan tubuh yang tinggi dan kurus. Di sampingnya ada seorang wanita yang sepertinya adalah ibunya.     

Wanita itu menunjuk ke arah Keluarga Ni Xiaona dan memarahinya, "Dasar tidak tahu malu. Anak gadis kalian yang tanpa malu merayu putraku. Sekarang dia menyalahkan putraku karena semua kejadian ini, jika saja anak kalian tidak setuju, tidak mungkin anakku mau melakukannya dengan dia, kan? Hal semacam ini pasti atas dasar suka sama suka, siapa suruh anak gadis kalian tidak melindungi dirinya sendiri? Dan juga, bagaimana kalian bisa memastikan kalau bayi itu adalah anak dari putraku? Mana buktinya?"     

Setelah mendengar kata-kata ini, orang-orang yang berkerumun di sekitar mulai menunjuk-nunjuk dan berbisik satu sama lain.     

"Gadis ini tidak mencintai dirinya sendiri!"     

"Bagaimana kamu bisa menyalahkan gadis itu? Sudah jelas salah si pria!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.