Menjadi Istri Sang Bintang Film

Kenapa Peduli dengan Nyonya Jun?



Kenapa Peduli dengan Nyonya Jun?

0Untuk sesaat Gu Yichen ragu apakah harus menjawabnya atau tidak. Ia sempat terdiam sejenak, namun setelah itu ia menjawab, "Ada. Ada Paman dan lainnya. Jadi aku keluar."     

Begitu mendengar jawaban ini, Gu Yanzhi sedikit curiga, namun ia mengabaikannya dan langsung bertanya, "Seberapa banyak yang kamu tahu tentang Nyonya Jun?"     

Gu Yichen hampir mengira dirinya salah dengar, "Apa? Kakak, apakah kamu bertanya tentang Nyonya Jun?"     

"Hm, katakan padaku apa saja yang kamu tahu tentangnya."     

Gu Yichen sedikit terkejut, "Kakak, kenapa kamu peduli dengan Nyonya Jun? Aku tidak tahu banyak tentang Nyonya Jun. Dia adalah generasi tua. Sebagai generasi yang lebih muda, bagaimana mungkin aku banyak tahu tentangnya?"     

Memang benar, di lingkungan Jincheng ada perbedaan senioritas yang masih kental. Selain itu, Gu Yichen bukan orang yang peduli dengan gosip di lingkungannya.     

Mungkin ia hanya pernah mendengar beberapa hal tentang teman sebayanya, tetapi untuk orang-orang yang lebih tua, mereka tidak akan membicarakannya saat mengobrol.     

"Kalau begitu katakan saja yang kamu tahu," ucap Gu Yanzhi.      

Sedikit saja sudah cukup.     

"Sejauh yang aku tahu, Nyonya Jun sangat cantik, punya kharisma, dan terkenal karena sikap lembut di lingkaran sosialnya. Aku dengar Paman Jun telah memanjakan istrinya itu selama bertahun-tahun. Mereka juga pasangan yang saling mencintai dan terkenal di Jincheng."     

"Sudah, itu saja?     

"Eh, lalu mau apa lagi?"     

Gu Yanzhi mengerutkan kening lagi, "Kapan Nyonya Jun menikah dengan Tuan Jun?"      

Benar saja, aku tidak bisa berharap terlalu banyak pada anak ini.     

"Bertahun-tahun yang lalu, aku ingat datang ke pernikahan Nyonya Jun ketika masih sangat muda. Tapi kenapa kamu bertanya tentangnya?"     

Kenapa kakak sepupuku ini penasaran kapan Nyonya Jun menikah dengan Tuan Jun?     

"Tidak ada, hanya bertanya saja. Aku perlu tahu waktu spesifiknya."     

Gu Yichen buru-buru berkata, "Aku akan bertanya pada orang tuaku. Mereka pasti tahu."     

Untuk hal ini, Gu Yanzhi sama sekali tidak menolak. Lagipula, hanya generasi tua yang akan mengetahui hal ini dengan lebih baik.     

Sambungan telepon belum ditutup, lalu Gu Yichen segera menghentikan ibunya yang kebetulan lewat di dekatnya, "Bu, Ibu!"     

Nyonya Gu pun mendekat, "Ada apa?"     

Gu Yichen meraih pergelangan tangan ibunya dan berbisik di telinganya, "Bu, apakah kamu tahu tahu kapan Nyonya Jun menikah dengan Tuan Jun?"     

Reaksi Ibu Gu persis sama dengan reaksi Gu Yichen setelah mendengar hal ini. Memang layak mereka disebut sebagai ibu dan anak, bahkan reaksinya saja sama.     

"Kenapa kamu bertanya tentang Nyonya Jun? Apa yang ingin kamu lakukan?"     

Gu Yichen berdeham beberapa kali, "Tidak apa-apa, hanya iseng tanya saja, Bu. Katakan saja padaku, aku sangat membutuhkannya!"     

Ibu Gu menyayangi putranya dan ketika putranya bersikap manja seperti ini, ia tidak punya pilihan selain menjawabnya, "Hm, biar kuingat-ingat dulu!"     

"Oke, oke, Ibu pikir baik-baik. Jangan sampai salah."     

Jika sampai Gu Yichen memberikan informasi yang salah kepada kakak sepupunya, ia tidak berani membayangkan risikonya.     

Ibu Gu melirik putranya lalu berkata lagi, "Seingat ibu, mungkin lebih dari 20 tahun yang lalu. Sepertinya saat kamu masih berusia tiga atau empat tahun."     

"Bu, pikirkan lagi baik-baik," ucap Gu Yichen dengan manja.     

Jawaban macam apa itu? Yang benar tiga atau empat tahun? Beda setahun saja sudah perbedaan yang besar.     

Gu Yichen bekerja sangat keras untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan sepupunya itu.     

Ibu Gu merasa ada yang tidak beres ketika melihat putranya tiba-tiba sangat memedulikan keluarga Jun.     

"Katakan kenapa kamu mencari tahu ini sebelum aku memikirkannya!"     

Habis sudah.     

Gu Yichen lalu menarik ibunya dengan gelisah, "Ibu, aku hanya bertanya."     

Tidak ada yang akan percaya dengan jawaban seperti itu.     

Ibu Gu hampir beranjak pergi. Gu Yichen pun panik dan meraih lengan ibunya, "Baiklah, baiklah. Kakak sepupu yang bertanya."     

"Maksudmu Yanzhi?"     

"Benar! Seratus persen memang dia!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.