Menjadi Istri Sang Bintang Film

Kalian Menikah Muda



Kalian Menikah Muda

0"Tuan Muda Mo, lewat sini."     

...     

Setelah tiba di ruangan, manajer hotel memperkenalkan ciri khas Kota Y dan hidangan khusus yang dibuat oleh hotel.     

Mo Boyuan melirik menu dan menyerahkannya kepada Ketua Gong, "Ketua Gong, silakan pesan."     

Ketua Gong melambai berulang kali, "Kalian saja yang pesan. Aku ini orang tua, bisa memakan apa saja."     

Karena Ketua Gong tidak mau mengambil menu, Mo Boyuan akhirnya memberikan menu kepada Guan Xiaodong, tetapi Guan Xiaodan juga tidak mau memilih menu dan malah berkata kepada Jiang Tingxu, "Dokter Jiang, silakan pesan."     

Dokter Jiang satu-satunya wanita di sini, jadi ladies first. Terlebih lagi, Dokter Jiang punya hubungan dengan pria yang akan membayar ini semua. Ehem, ehem.     

"Sayang, pesanlah."     

Di sisi lain, setelah mendengar panggilan yang dikeluarkan Mo Boyuan, manajer yang sedari tadi berdiri di samping memandang Jiang Tingxu. Meskipun ia tidak mengeluarkan suara, tapi ekspresinya menunjukkan keterkejutan. Namun, ia tahu ia tidak perlu mengatakan apa-apa lagi.     

Jiang Tingxu tidak menolak. Jika terus seperti ini, mereka tidak akan makan hari ini.     

"Ini, ini, dan sajikan semua hidangan spesialnya. Ketua, apa kamu minum anggur?"     

"Aku sudah berhenti minum beberapa tahun yang lalu. Kalian saja, tidak perlu hiraukan aku."     

Lagi pula, semua orang punya pekerjaan besok. Jiang Tingxu akhirnya tidak memesan anggur. Sebagai gantinya, ia memesan beberapa minuman ringan dan jus segar, "Itu saja."     

Manajer segera menulis pesanan, "Baik, Nyonya. Mohon tunggu sebentar. Hidangannya akan segera disajikan."     

Setelah mengambil kembali menu dan menutup pintu ruangan, manajer itu keluar.     

Teko teh sudah disiapkan di dalam ruangan. Jiang Tingxu menuangkan teh di cangkirnya sendiri dan kemudian menuangkannya ke cangkir lainnya.     

Mo Boyuan meminum teh yang dituangkan oleh istrinya. Padahal itu hanya merupakan teh soba biasa yang dijual di pasar. Harganya hanya sekitar sepuluh yuan per kilogram. Namun, ia pikir rasanya lebih enak daripada Dahongpao di rumah.     

Sebab, ini adalah teh yang dituangkan istrinya!     

Selama minum teh, mereka mulai mengobrol hal-hal yang bersifat ringan dan tidak membicarakan hal lain.     

"Kudengar kalian menikah muda?"     

Mendengar kata-kata Ketua Gong, Jiang Tingxu yang sedang meminum teh segera berhenti. Apakah Ketua Gong juga suka bergosip?     

Ck ck ....     

Mo Boyuan tersenyum dan berkata, "Tidak bisa dibilang menikah muda, karena memang sudah waktunya menikah."     

Pernikahan mereka sudah sesuai dengan ketentuan undang-undang.     

"Berapa umur anak kalian?"     

"Sebentar lagi berumur empat tahun."     

Ketua Gong tidak terkejut, tapi Guan Xiaodong malah terkejut, "Anak Dokter Jiang dan Kakak Ipar sudah berusia empat tahun?"     

Apa yang dilakukan paparazzi beberapa tahun ini? Mereka bahkan tidak mampu mengendus berita ini.     

Jiang Tingxu terbatuk, "Memangnya itu sangat mengejutkan?"     

Guan Xiaodong mengangguk berkali-kali seperti orang bodoh, "Yah, tentu saja. Berarti foto-foto yang terekspos di internet itu...."     

Jiang Tingxu mengangkat bahu, "Mungkin seperti yang kamu pikirkan."     

"Baiklah, tetap saja masih mengejutkan. Aku harus mencernanya dengan baik."     

Sepertinya berita ini sungguh menghebohkan bagi Guan Xiaodong.     

Pelayanan hotel ini sangat cepat. Tidak butuh waktu lama makanan sudah disajikan. Apalagi rasanya sangat enak.     

Ketika mereka selesai makan, waktu sudah berlalu satu jam kemudian.     

Sebelum pergi, Mo Boyuan memesan beberapa minuman lagi untuk Ketua Gong. Semua ini untuk berterima kasih kepada Ketua Gong karena telah menjaga istrinya.     

Beberapa minuman ini saat ini hampir memenuhi perut Ketua Gong.     

...     

Setelah kembali ke hotel tempat mereka tinggal, Ketua Gong mengajak Guan Xiaodong berjalan beberapa putaran sebelum kembali ke kamarnya.     

Jiang Tingxu sedang duduk di kursi hotel memilah-milah data kasus, sementara Mo Boyuan bersandar di samping tempat tidur untuk memeriksa beberapa e-mail di ponselnya.     

Setelah e-mail terakhir selesai dibaca, ia memijat pelipisnya yang terasa pegal, "Sayang, ayo istirahat."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.