Menjadi Istri Sang Bintang Film

Kondisi Memburuk



Kondisi Memburuk

0Mo Boyuan keluar dari tenda, berjalan ke kejauhan untuk merokok. Sebenarnya Mo Boyuan tidak banyak merokok pada waktu-waktu biasa, ia hanya merokok sesekali.     

Sambil merokok, ia melihat ponselnya dan tidak menemukan ada jawaban dari pesan yang ia kirim barusan.     

Ia hanya bisa menghela napas sambil tersenyum tak berdaya.     

...     

Di pagi hari, saat Jiang Tingxu masih tertidur, ponsel di bawah bantal tiba-tiba bergetar.     

"Halo."     

"Dokter Jiang, kondisi Bai Shiyou memburuk, dia harus segera dioperasi. Ketua Gong meminta kita untuk pergi ke rumah sakit secepatnya."     

Kondisi memburuk?     

Jiang Tingxu langsung terbangun setelah mendengar berita ini, "Bagaimana bisa?"     

Padahal saat keduanya pergi ke rumah sakit kemarin, Bai Shiyou masih terlihat baik-baik saja.     

Bahkan masih bisa tersenyum hangat saat menyapa. Bagaimana bisa tiba-tiba ....     

"Dokter Jiang, cepatlah. Aku akan menunggumu di bawah sambil memanggil taksi."     

Di saat seperti ini, Jiang Tingxu tidak berani menunda waktu lagi. Ia segera turun dari tempat tidur dan bergegas ke kamar mandi. Ia membasuh wajahnya dengan air dingin dan menggosok giginya dengan cepat. Sebelum ia sempat menyisir rambutnya, dia bergegas keluar dengan tasnya dan turun ke bawah.     

Saat Jiang Tingxu baru saja sampai di lobi hotel, Guan Xiaodong sudah naik taksi, "Dokter Jiang, ayo. Sebelah sini!"     

Setelah Jiang Tingxu naik taksi, mobil pun melaju dengan cepat.     

Butuh waktu sekitar tiga menit untuk sampai ke sana. Setelah mereka turun, mereka langsung berlari menuju ruang operasi.     

"Ketua Gong."     

"Segera cuci tangan dan ganti pakaian." Setelah itu, Ketua Gong segera memberikan penjelasan kepada pihak keluarga.     

"Karena pendonor baru akan melakukan operasi pengambilan jantung besok, jadwal operasi dijadwalkan lusa."     

"Tapi sekarang, tidak ada yang menyangka kondisinya tiba-tiba memburuk. Bai Shiyou sudah lama mengalami gagal jantung dan tidak ada pendonor lainnya. Tingkat keberhasilan operasi penyelamatan ini hanya sekitar 10%.     

"Jika kalian setuju melakukan langkah penyelamatan ini, silakan tanda tangani."     

Anggota keluarga bingung mendengarnya, "Hanya sepuluh persen?"     

Wajah Ketua Gong juga juga sangat serius, "Ya."     

Sepuluh persen itu hanya data resmi. Menurut pengalaman Ketua Gong dalam beberapa tahun ini, kenyataannya mungkin sekitar lima persen saja.     

Situasinya benar-benar sangat buruk. Jika operasi kali ini berhasil, Bai Shiyou kemungkinan bisa bertahan hingga tiba waktu operasi transplantasi jantung yang akan dilakukan lusa. Namun, jika tidak beruntung, meja operasi mungkin tidak akan bisa menyelamatkan dirinya.     

Sebenarnya saat ini pun sudah mengalami kebuntuan.     

"Dokter, tolong bantu ayahku, tolong dia!"     

Ketua Gong menenangkan orang itu, "Jangan khawatir, kami akan mencoba yang terbaik untuk menyelamatkan pasien. Tolong tandatangani dulu, pasien sudah tidak bisa menunggu."     

"Baiklah, aku akan tanda tangani, aku akan tanda tangani. Tolong selamatkan dia."     

Setelah anggota keluarga menandatanganinya, perawat mengambil berkas persetujuan itu dan Ketua Gong memasuki ruang operasi lagi.     

Saat ini, ada beberapa ahli di ruang operasi. Ketua Gong bertanggung jawab atas operasi dan yang lainnya bekerja sebagai asisten. Setelah Jiang Tingxu dan Guan Xiaodong mengganti pakaian operasi mereka, mereka berdiri dan menunggu.     

"Waktu."     

"Pukul delapan lebih lima menit."     

Bai Shiyou masih sadar saat ini. Ia mengulurkan tangannya beberapa kali dan mencoba memegang Ketua Gong.     

Ketua Gong tentu menyadarinya, ia juga memegang tangan Bai Shiyou, "Ada apa?"     

Bai Shiyou terus membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu, tapi ia tidak bisa mengeluarkan suara apa pun karena terhalang masker oksigennya. Ketua Gong pun mendekat dan akhirnya ia tahu apa yang dikatakan Bai Shiyou.     

"Ketua ... Gong, aku ... tidak perlu operasi ... tidak perlu, biarkan aku ... biarkan aku pergi seperti ini."     

Bai Shiyou tahu betul bahwa tubuhnya telah mencapai batasnya.     

Jika ada pendonor, ia mungkin masih punya harapan.     

Tapi sekarang, ia benar-benar tidak punya harapan.     

Terkadang, pasien lebih sadar akan kondisi fisiknya dibanding keluarga atau bahkan dokter yang menanganinya.     

Dia benar-benar sudah tidak mampu bertahan lagi!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.