Ingin Kukatakan Sesuatu

Aku dan Yoga Adalah Cinta pada Pandangan Pertama!



Aku dan Yoga Adalah Cinta pada Pandangan Pertama!

0Tampaknya Sean dan Giana ditakdirkan untuk saling mencintai dan melukai dalam hidup ini. Giana mengkhianati Sean dua kali. Sementara, Sean sepertinya juga akan mengganggu pernikahan Giana dua kali.     

Awalnya Sean tidak berencana melakukan ini karena merasa mengganggu pernikahan mantan istrinya adalah perilaku kekanak-kanakan. Terlebih penting lagi jika seseorang dengan sengaja mengganggu pernikahan mantannya, maka dia akan dianggap masih mencintai dan tidak bisa melupakan mantannya,     

Meskipun sulit melepas hubungan yang telah terjalin tiga tahun, sekarang Sean sudah memiliki Chintia yang jauh lebih baik. Sean pun sudah tidak ingin memedulikan masalah Giana.     

Akan tetapi, Yoga ingin memasukkan Chintia ke dalam daftar hitam di Banten dan membuatnya tidak bisa menemukan pekerjaan. Selain itu, Giana baru saja mengakui perselingkuhannya dengan Cahyadi. Tetapi, bukan hanya tidak meminta maaf pada Sean, dia bahkan masih bisa berdalih. Tidak heran jika Sean ingin membalas dendam.     

Sean sama sekali tidak membuat berita palsu dan memfitnah orang, seperti yang dilakukan Yoga. Jadi, jika Yoga ingin menyalahkan seseorang, dia hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri atas kelakuan buruknya.     

Sean melangkah kembali ke rumah. Dia melihat Sisilia ada di sini, sementara Chintia sudah berganti pakaian dan mencuci mukanya.     

Melihat Sean kembali, Chintia menghampirinya dan bertanya dengan cemas, "Sean, kalian tidak berkelahi, kan?"     

Sean menggelengkan kepalanya.     

"Baguslah kalau tidak. Kamu membuatku takut saja."     

Chintia khawatir Sean akan menghabisi Yoga hingga bocah itu tidak bisa memiliki anak selamanya.     

Sisilia mengabaikan Sean dan berkata pada Chintia, "Karena sudah tidak apa-apa, aku pergi dulu. Kapan-kapan aku akan mengunjungimu."     

Sean dan Chintia melihat kepergian Sisilia, tetapi tidak ada satu pun di antara mereka berdua yang mengantarnya keluar. Itu karena mereka tahu bahwa setelah meninggalkan pintu rumah ini, Sisilia akan pergi ke pintu rumah sebelah. Mengantar Sisilia hanya akan membuat mereka bertiga merasa canggung.     

Sean berkata terus terang, "Aku tidak suka wanita ini. Aku bisa memahami jika perusahaannya tidak mempekerjakanmu. Siapapun tidak ingin terlibat masalah orang lain. Tapi, hari ini dia menghadiri dan bahkan berpartisipasi secara langsung dalam pernikahan Yoga. Dia jelas-jelas ingin menjilat Yoga."     

Chintia sedikit menundukkan kepalanya. "Sudah, lupakan saja. Masih banyak teman baik lainnya yang tidak melibatkan masalah keuntungan dalam pertemanan. Jika sejak awal tahu akan begini, mana mungkin aku mau bergabung dengan perusahaannya."     

Saat mereka sedang membahas hal ini, tiba-tiba Sean teringat akan satu hal. Dia baru tahu kalau Maggie dan Yoga memiliki hubungan, sementara Maggie juga merupakan juru bicara dan citra perusahaan kosmetik milik Sisilia.     

Jika Sisilia juga tahu tentang masalah ini, pendekatan yang dilakukannya pada Yoga sekarang ini mungkin ada hubungannya dengan hal itu, pikir Sean.     

Sean mulai sedikit memahami, mengapa Sisilia berbuat seperti ini. Namun, dia tidak bisa memberitahu Chintia untuk saat ini. Biarkan saja Chintia duduk di rumah bersamanya dan menunggu pertunjukan bagus yang akan dimulai.     

———     

Pada pukul dua belas siang, ruangan nomor 1 di Galleria Wedding Hall, Banten, sudah dipersiapkan sedemikian rupa.     

"Wow! Di sini benar-benar sangat indah! Ini… gaya Baroque, kan? Aduh… Coba kalian lihat! Langit-langit bola kristal ini pasti puluhan juta ke atas, kan? Sayang sekali Yuana tidak datang ke sini dan melihat ini semua."     

Ibu Giana, Lana Surya, berada di lokasi dan memuji aula pernikahan. Sementara ayahnya, Jayadi Wangsa, juga duduk di kursi dengan tampilan yang luar biasa.     

Jayanata Wangsa, kakak laki-lakinya, secara pribadi menuangkan secangkir teh untuk adik laki-lakinya dan berkata, "Jayadi, Giana benar-benar sangat menjanjikan! Dia bahkan bisa menikah dengan keluarga Liono yang berasal dari Banten. Ke depannya, kita harus memintanya untuk banyak-banyak membantu keluarga Wangsa kita."     

Di samping Jayanata, Nenek Wangsa yang mengenakan baju berwarna cerah tersenyum bahagia dan menimpali, "Jayanata benar. Jika kita mendapatkan bantuan dari keluarga Liono, hanya menunggu waktu saja bagi keluarga Wangsa kita untuk menjadi keluarga konglomerat papan atas!"     

Sandi duduk di samping dan mendengarkan dengan jijik, tetapi tidak berkomentar. Yuana sudah membuat Giana kesal karena sudah berhubungan dengan Sean, jadi Jayadi tidak membiarkan Yuana datang.     

Lokasi pernikahan dipenuhi dengan tokoh-tokoh terkemuka di kalangan bisnis dalam negeri dan juga banyak selebriti. Bahkan, pembawa acara pernikahan yang mereka undang adalah Daniel Mananta, pembawa acara terkenal di Indonesia.     

Pernikahan sudah dimulai dan Daniel yang sudah berada di atas panggung mengatakan, "Hari ini adalah hari yang menyenangkan bagi Tuan Yoga dan Nona Giana untuk memasuki tahap baru dalam hidup mereka. Saya yakin semua orang sama seperti saya yang ingin tahu, bagaimana pasangan yang menawan ini bisa bertemu?"     

Yoga mengambil mikrofon dan menjawab, "Saya mengenal Giana karena kami bertemu di sebuah tempat yang dinamai berdasarkan nama istri saya, yaitu Grand Giana."     

Yoga pun bercerita, "Saya jatuh cinta pada pandangan pertama. Dia seperti bidadari yang membuat saya terpesona. Saya belum pernah melihat wanita secantik ini. Akhirnya saya melamar pekerjaan di sana sebagai seorang arsitek dan bekerja dengannya setiap hari untuk mendesain istananya. Ketika membuat desain, saya mendesainnya seolah-olah itu adalah sarang cinta kami!"     

Mendengar ini, Sandi terkejut. Dia segera mengambil ponselnya dan mulai merekam sambil berpikir dalam hati, Bagus! Jika Sean mendengar ini, entah apakah dia akan menghancurkan tempat yang kalian sebut sebagai 'Sarang Cinta' itu.     

Di atas panggung, Yoga terus bercerita, "Sambil mendesain, saya membayangkan bagaimana jika saya hidup dengan Giana. Kemudian, saya tidak bisa lagi menahannya dan menyatakan perasaan saya padanya. Akhirnya kami pun bersama."     

Di aula pernikahan, para tamu yang mendengar kisah cinta pasangan ini memberikan tepuk tangan dan restu.     

Seorang pria paruh baya yang sering membaca berita keuangan duduk di barisan depan dan berkata pada Yuangga, "Kisah cinta cucu Anda benar-benar romantis. Tuan muda yang bermartabat dari keluarga Liono ternyata bekerja sebagai pegawai orang lain dan akhirnya menikahi bosnya. Haha."     

Yuangga turut tersenyum bahagia. "Anak ini memang suka bermain-main, tapi kelakuannya ini memang sangat mirip denganku."     

Sementara di meja tamu wanita, teman sekolah Lana yang juga datang bersamanya langsung memegang tangan Lana dan memuji, "Aduh, Lana. Lihat menantumu. Dia tinggi, kaya, tampan, sangat romantis, dan sangat mencintai putrimu. Menantumu benar-benar lebih baik daripada yang sebelumnya si…"     

Lana tiba-tiba menyela dan sengaja memelankan suaranya, "Dibanding Sean yang sebelumnya itu, menantuku yang sekarang seratus kali lebih baik!"     

Lana sakit kepala begitu teringat Sean karena sebelum ini, dia bahkan memasakkan sarapan untuk Sean selama berhari-hari.     

Lana kemudian berbisik lagi, "Tentu saja Yoga berkali-kali lebih kuat dari Sean. Orang tidak berguna itu tidak dapat diandalkan! Ya, sudahlah kalau tidak memiliki uang, tapi dia bahkan tidak setia pada Giana kami! Seharusnya aku membiarkan dia datang untuk melihat betapa setia dan penuh cintanya Yoga pada Giana!"     

Lana melanjutkan, "Ada kata-kata di internet yang mengatakan bahwa semakin kaya seorang pria, dia akan semakin setia. Sebaliknya, semakin miskin seorang pria, akan semakin membayangkan untuk mencari selingkuhan-selingkuhan. Jika mencari menantu, lebih baik cari yang kaya!"      

"Iya, iya! Kata-kata ini sangat benar. Di mana aku bisa menemukan kata-kata ini di internet? Aku ingin memasangnya di status WhatsApp-ku!" Lana pun mengambil ponselnya.     

Pada saat ini, pembawa acara memandang Giana dan bertanya, "Nona Giana, Tuan Yoga jatuh cinta pada Anda pada pandangan pertama. Apakah Anda juga menyukainya saat pertama kali bertemu dengannya?"     

Giana terdiam selama beberapa saat. Itu karena ketika keduanya bertemu, dia masih istri Sean. Namun, tentu saja jawaban Giana adalah, "Ya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.