Ingin Kukatakan Sesuatu

Wanita Misterius di Kafe!



Wanita Misterius di Kafe!

0Sean selalu memiliki perasaan yang lebih dengan Grand Giana ini. Itu karena tempat ini merupakan ide yang Sean usulkan untuk Giana ketika masuk ke keluarga Wangsa. Ini juga merupakan sesuatu yang ingin dilakukannya untuk wanita itu.     

Tempat ini membawa kenangan indah Sean tentang cinta. Karena itu, bahkan setelah perceraian palsunya dengan Giana yang pertama, Sean masih bersedia berinvestasi pada keluarga Wangsa dan membiarkan mereka membangun Grand Giana ini.     

Sekarang, mendengar Giana menodai tempat suci yang ada di hatinya seperti ini dan menghina hubungan masa lalu mereka, Sean pun sudah tidak tahan lagi. Dia ingin menghancurkan Grand Giana menjadi reruntuhan dan ingin mengubur semua cintanya pada Giana. Pada saat ini, Sean bahkan sudah terpikir untuk membeli sebidang tanah itu dan menjadikannya kuburan.     

Sean menunduk dan melihat ponselnya sekilas. Dia tidak ingin menonton video ini untuk kedua kalinya. Mulai sekarang, dia juga tidak ingin melihat video atau foto tentang Giana lagi. Sean pun langsung memblokir Sandi.     

Berhenti mengirimiku semua omong kosong seperti ini! Jika bukan foto adikmu, kamu mengirim video Giana. Aku tidak ingin memiliki hubungan dengan dua saudara perempuanmu itu lagi!     

Setelah menghabiskan beberapa menit untuk menenangkan suasana hatinya, Sean berpura-pura menyiram toilet, lalu berjalan keluar sambil tersenyum.     

Chintia sudah menuangkan sampanye. Ketika melihat Sean datang, dia menyerahkannya pada Sean.     

Chintia mengangkat sampanyenya sambil berkata, "Proost (bersulang)."     

"Prost (bersulang)," balas Sean.     

Chintia menyesap sampanyenya, lalu berkata dengan terkejut, "Sean, kamu benar-benar luar biasa! Kamu bahkan bisa berbicara bahasa Belanda! Tadi saat kamu di toilet, aku mencari cara mengucapkan bersulang dalam bahasa Belanda karena ingin mengujimu."     

Sean ikut menyesap sampanyenya dan membalas sambil tersenyum, "Aku bahkan mengira kamu berbicara dalam bahasa Jerman."     

"Jerman?" Chintia tidak paham.     

Sean menjelaskan, "Pengucapan bersulang dalam bahasa Jerman sama dengan bahasa Belanda, tetapi dalam ejaannya, bahasa Belanda ketambahan satu huruf O."     

"Oh…" Chintia langsung paham dan memandang Sean dengan kagum. "Aku sangat bangga memiliki pacar berpengetahuan luas dan berbakat seperti ini."     

"Sean, aku hanya pernah mengunjungi sangat sedikit negara dan tidak tahu banyak bahasa asing. Aku keluar dari perguruan tinggi sebelum lulus. Apa kamu tidak akan menyukaiku lagi karena aku tidak berpendidikan?" tanya Chintia.     

Chintia yang selalu arogan kini menunjukkan rasa rendah diri di depan Sean.     

Sean mencubit pipi Chintia dan berkata, "Sekarang aku ini sedang menggantungkan hidupku padamu, tinggal di rumahmu, dan mengendarai mobil yang kamu beli. Mana mungkin aku berani tidak menyukaimu?"     

"Haha…" Chintia tertawa, "Kalau begitu, aku perlu menghasilkan lebih banyak uang untuk menghidupimu. Aku mau bersiap-siap sebentar, lalu langsung berangkat untuk wawancara. Hari ini Yoga menikah dan sedang dalam masalah besar, jadi seharusnya dia terlalu sibuk untuk memedulikanku."     

Sean mengangguk dan bertanya, "Kamu bersiap untuk berangkat ke perusahaan mana?"     

Chintia menjawab, "Best Express. Best Express dan Secepat Kilat Express milik keluarga Liono adalah kompetitor, perusahaan ekspedisi terbesar, dan sama-sama berada di Banten. Aku ingin bekerja di Best Express, lalu bersaing dengan keluarga Liono di pasar bisnis!"     

Sangat kebetulan. Sebelumnya Sean melakukan wawancara pekerjaan di perusahaan pengiriman paket ini. Namun, Sean hanya melamar sebagai seorang kurir kecil dan tidak pergi ke gedung kantor utama Best Express sama sekali. Sementara, orang selevel Chintia pasti melamar untuk posisi yang penting.     

Sean mengangkat gelasnya lagi dan berkata, "Semoga berhasil."     

"Terima kasih, suami."     

Chintia menyesap sampanyenya lagi dengan gembira. Saat membuka ponselnya, dia mendapati bahwa berita panas tentang Maggie dan Yoga di internet sudah menghilang.     

Tiba-tiba Chintia berseru, "Berita panas itu sudah ditarik!"     

Sean membuka ponselnya sendiri untuk memeriksa. Benar saja, peringkat pertama daftar berita panas yang 'meledak' itu sudah hilang. Sebaliknya, berita itu digantikan oleh berita berjudul 'Manajer Perusahaan Maggie Mengeluarkan Pernyataan Klarifikasi".     

Setelah membukanya, ternyata manajer Maggie mengklarifikasi bahwa semua yang dikatakan di internet sebelum ini tidak benar. Pihak mereka bahkan juga mengatakan bahwa Maggie masih lajang, tidak punya pacar, dan tidak mengenal konglomerat generasi ketiga keluarga Liono.     

Dulunya, selebriti akan langsung turun tangan jika terjadi masalah. Sekarang, jika terjadi sesuatu pada seorang selebriti, pada dasarnya agensi lah yang akan angkat bicara. Sementara, selebriti itu sendiri tidak akan memublikasikan konten apa pun dan benar-benar menyingkir dari masalah.     

"Hah… Aku tidak menyangka keluarga Liono begitu kuat. Mereka bahkan hanya butuh waktu sepuluh menit untuk menurunkan berita panas di internet."     

Chintia sedikit kecewa. Dia sangat ingin melihat Yoga terkena batunya sendiri. Namun, di dunia nyata, uang dapat menghapuskan kesalahan seseorang.     

Sean membuka klarifikasi manajer perusahaan Maggie dan mendapati kolom komentar yang ada di bagian bawah. Banyak sekali komentar positif.     

[Kami percaya padamu, Maggie. Penyebar rumor memalukan!]     

[Tolong lebih memperhatikan karya artisnya. Terima kasih!]     

Semua yang memberi komentar positif merupakan orang-orang bayaran yang sepertinya sudah diatur dengan baik dari awal. Namun, setelah membuka topik ini, Sean mendapati sebagian besar warganet masih tidak percaya pada klarifikasi tentang konten yang beredar di internet.     

[Apa kalian menganggap kami bodoh? Itu jelas-jelas Maggie!]     

[Berani bertindak, tidak berani mengakui! Haha. Keluarga Liono sangat kaya. Menghapus berita panas sama seperti main-main saja.]     

[Ayo pergi. Ayo pergi. Aku akan menunggu orang-orang keledai berhenti berpikir untuk menangkap kepangan bintang-bintang kaya, muda, dan terkenal.]     

Setelah membaca komentar di internet selama beberapa saat, Sean berkata, "Chintia, tetaplah berangkat wawancara seperti biasanya hari ini. Meskipun beritanya sudah dihilangkan, foto-fotonya sudah menyebar dan banyak yang sudah menyimpannya. Warganet sama sekali tidak percaya dengan klarifikasi itu. Aku rasa masalah ini tidak akan selesai dengan mudah."     

Chintia mengangguk. "Kalau begitu, aku berangkat wawancara sekarang. Jika semakin lama, keluarga Liono akan semakin bisa memikirkan cara untuk menyelesaikannya."     

"Oke."     

Sean mengantar kepergian Chintia.     

Setelah Chintia pergi, mata Sean membara. Api semakin berkobar di hatinya. Sebelumnya, apa yang dikatakan Giana pada Sean di halaman juga sudah memicu api amarah. Pada saat itu, dia memutuskan untuk membalas Yoga melalui jalur bisnis.     

"Yoga, aku tidak akan membiarkanmu lolos dari bencana ini dengan mudah! Semakin kamu ingin menyangkalnya, aku semakin ingin membuat kalian menanggung akibatnya!"     

Sean mengambil ponselnya dan menghubungi Pengurus Fairus.     

"Tuan Muda, ada perintah apa?"     

"Pengurus Fairus, apakah kakekku memiliki real estat atau pertokoan di Banten?"     

"Ada banyak. Rumah mana yang Tuan Muda butuhkan?"     

"Apakah di Mount Ville ada?"     

"Ada. Saat meninggalkan Banten tahun lalu, Tuan Muda Kedua menginstruksikan saya untuk memberikan rumahnya di Mount Ville untuk dipakai Tuan Muda Ketiga."     

"Oh? Kakak Kedua meninggalkan rumah untukku? Di mana kuncinya?"     

"Di Jalan Raya Petir nomor 15, Serang. Kafe Merindukan Fajar."     

"Oke, aku tahu."     

Setelah menutup telepon, Sean naik taksi menuju tempat bernama Kafe Merindukan Fajar.     

Lokasinya tidak berada di kawasan perkotaan Banten, bahkan relatif terpencil dan jarang penduduk. Namun, jalan ini sangat artistik dan dikelilingi pohon-pohon di kedua sisi jalan yang menghalangi sebagian besar sinar matahari. Angin sepoi-sepoi yang berembus di sepanjang jalan membuat suasana benar-benar sangat nyaman.     

Setelah turun dari mobil, Sean membuka pintu kafe dan berjalan masuk. Pemandangan yang langsung menarik perhatiannya adalah seorang wanita yang tidak kalah cantik dari Giana…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.