Ingin Kukatakan Sesuatu

Menuduh Yoga!



Menuduh Yoga!

0"Bolehkah aku mandi dulu?"     

Maggie melemparkan tasnya ke sofa dan tas itu mendarat di tangan kanan Sean.     

Sean bingung dan bertanya, "Nona Maggie, apa kamu salah paham?"     

Maggie mendengus dingin. "Salah paham? Kamu sudah bertindak sampai seperti ini. Kamu bahkan sudah mengancamku dengan mengambil foto secara diam-diam dan sekarang juga ingin memberiku uang. Apa bukan karena ingin tidur denganku?"     

Sejak menjadi terkenal dalam dua tahun terakhir, Maggie telah melihat banyak sekali bos besar atau putra konglomerat yang ingin tidur dengannya. Hal semacam ini tidak jarang terjadi di industri hiburan.     

Sean terdiam beberapa saat, lalu berkata, "Aku tidak bermaksud begitu. Meskipun kamu idola banyak orang, aku sama sekali tidak tertarik padamu. Alasan aku memintamu untuk datang dan mengatakan bahwa aku bisa memberimu uang adalah karena aku ingin kamu melakukan sesuatu untukku."     

"Oh?" Maggie sedikit terkejut. Tuan Muda konglomerat ini berbeda dari pria lain?     

Melihat Sean yang tidak tampak seperti orang jahat, Maggie melonggarkan kewaspadaannya, lalu duduk dan bertanya, "Ada perlu apa?"     

Sean menjawab, "Aku tidak punya dendam dan masalah denganmu. Hari ini tujuanku sama sekali bukan dirimu, melainkan Yoga Liono."     

Mendengar ini, Maggie langsung merasa sudah diperlakukan dengan sangat tidak adil. Dia bahkan mengira masalah ini terjadi karena ada orang yang sengaja ingin menenggelamkannya. Setelah sekian lama, barulah dia tersadar bahwa ini semua karena Yoga.     

Sean berkata, "Sekarang pencarian panas sudah diturunkan dengan uang yang dibayarkan Yoga. Pihaknya juga sudah menyangkal mengenalmu. Aku harap kamu menulis di media sosial dan memberitahu semua orang bahwa pasangan yang ada di dalam mobil bergoyang malam itu memang kamu dan Yoga!"     

"Sinting apa?!" teriak Maggie, "Sudah terlambat bagiku untuk menyangkalnya, jadi aku harus berinisiatif untuk mengakuinya? Kalau begini, mana bisa aku tetap menjadi artis?!"     

"Fakta dari foto-foto yang diekspos sebelumnya sangat jelas. Asalkan bukan orang bodoh, semua orang bisa mengenali kalau itu kamu dan juga bisa menebak apa yang kalian lakukan di dalam mobil," kata Sean, "Jika kamu menyangkalnya, itu hanya akan membuat semua orang berpikir kamu munafik."     

"Jika kamu berani mengakui bahwa kamu selalu menganggap Yoga sebagai pacarmu, bahwa kamu sangat mencintainya, dan bahwa kalian menjalin hubungan seperti pasangan pada umumnya, tapi kamu hanya tidak ingin mempublikasikannya… Dengan begini, semua orang tidak bisa mengatakan apapun," terang Sean, "Kamu seorang wanita berusia 20 tahun. Sangat normal untuk berpacaran dan tidak aneh bagi para selebriti untuk menyembunyikan percintaan atau bahkan pernikahan mereka."     

Maggie berpikir sejenak dan merasa apa yang dikatakan Sean memang benar.     

Jika terjadi sesuatu pada para selebriti saat ini, mereka akan menyangkalnya secara membabi buta dan memperlakukan warganet seperti orang bodoh. Mereka akan kehilangan semua penggemar dan kehilangan popularitasnya. Sebaliknya, akan lebih baik jika mengakuinya.     

"Tapi, Yoga sekarang sudah punya istri. Jika aku mengakuinya, bukankah aku akan menjadi wanita simpanan?" tanya Maggie.     

Sean menjawab, "Kuncinya ada di sini. Katakan bahwa Yoga telah berbohong padamu dan tidak pernah menyebut Giana. Sampai hari ini, kamu tidak tahu bahwa dia akan menikahi wanita lain."     

Maggie berpikir keras lagi.     

Sebagian besar warganet merupakan wanita yang akan sangat mudah bersimpati dengan sesama wanita. Begitu masalah ini berubah menjadi pria bajingan yang menipu Maggie, dia pasti akan mendapat dukungan dari para warganet wanita yang tidak terhitung jumlahnya.     

"Ini benar-benar ide yang bagus," kata Maggie, "Tapi, dengan begini, aku akan menyinggung Yoga. Keluarga Liono sangat kuat. Aku tidak bisa menyinggungnya."     

Sean menyalakan sebatang rokok, lalu menyilangkan kakinya dan membalas sambil tersenyum, "Apa kamu merasa bisa menyinggungku? Pilihlah salah satu di antara kami berdua. Antara kamu menyinggung Yoga atau aku."     

Maggie tidak tahu betapa hebatnya Sean, tetapi dia bisa melihat bahwa Andy yang menjemputnya barusan jelas bukan orang bisa. Kedua pria yang dipimpin oleh Andy bahkan terlihat berwibawa. Sementara di depan Sean, Andy bersikap sebagai pelayan.     

Orang yang berani menentang keluarga Liono pasti orang yang hebat, pikir Maggie.     

Setelah kejadian ini terungkap, Maggie terus menyalahkan Yoga dalam hati. Dia menyalahkan Yoga yang bersikeras memanggilnya keluar tadi malam dan bercumbu dengannya.     

Bagaimanapun, Yoga dan Maggie sama sekali tidak menjalin hubungan percintaan. Hubungan mereka hanya bertahan karena uang. Alasan mengapa Maggie begitu patuh setiap kali Yoga memanggilnya adalah karena jika dia datang, Yoga akan memberinya uang.     

Maggie pun berkata, "Saya tidak berani menyinggung Anda, tapi saya juga tidak berani menyinggungnya. Selain itu, dia menghabiskan banyak uang untuk saya dalam enam bulan terakhir. Jika saya menyakitinya kali ini, terlalu tidak baik jadinya."     

Sean tersenyum. Dia tahu bahwa bintang besar ini sudah mulai mengajukan syarat padanya. Dia pun bertanya, "Berapa jumlah yang dibayarkannya padamu?"     

Maggie berkata, "Harusnya 2 atau 4 miliar. Dia juga baru saja berjanji akan menghidupiku jika aku sudah tidak punya pekerjaan lagi."     

Nominal 2 sampai 4 miliar tidak terlalu banyak untuk seorang bintang besar. Selebriti populer seperti Maggie bisa mendapatkan uang sebanyak itu hanya dengan melakukan beberapa endorsement. Namun, banyak orang tidak tahu bahwa sebagian besar uang yang diperoleh masuk ke kantong perusahaan sehingga para artis hanya mendapat sedikit.     

Sebelum menjadi terkenal, banyak artis menandatangani kontrak yang sangat panjang dengan perusahaan dengan pembagian pendapatan yang sangat rendah. Beberapa di antaranya bahkan kurang dari 30%.     

Ketika belum populer dalam beberapa tahun terakhir, Maggie hampir tidak memiliki pendapatan sama sekali dan bahkan berhutang pada manajer perusahaannya. Latar belakang keluarga Maggie biasa-biasa saja. Dia bekerja keras untuk menghasilkan uang.     

"Sebelumnya aku juga sudah bilang. Jika itu soal uang, aku juga bisa memberimu," kata Sean, "Bagaimana menurutmu dengan rumah ini?"     

Baru pada saat inilah Maggie memperhatikan rumah ini dengan cermat. Dekorasi interior rumah ini sangat indah dan mewah. Selain itu, lokasi di sini adalah daerah perumahan elite. Maggie tahu seberapa mahal harga rumah di kawasan ini.     

Sean menawarkan, "Selama kamu bersedia melakukan apa yang aku katakan dan menuduh Yoga menipumu dan mempermainkan perasaanmu, rumah ini akan menjadi milikmu."     

"Benarkah?" Maggie menatap Sean terkejut.     

Maggie selalu ingin membeli rumah di Banten. Tetapi, dengan penghasilannya, dia harus bekerja setidaknya dua tahun lagi untuk mendapatkan uang. Namun, banyak pendatang baru yang muncul setiap tahun di industri hiburan saat ini sehingga dirinya dapat tersingkir dengan sangat cepat. Maggie bahkan tidak tahu apakah dirinya masih akan memiliki pasar dalam dua tahun ke depan.     

Sean mengangguk. "Aku baru saja membuat perhitungan kasar untuk rumah ini, termasuk barang-barang yang ada di dalamnya. Totalnya hampir 20 miliar."     

Sean melanjutkan, "Aku juga sudah membaca kontrakmu dengan perusahaan yang menaungimu. Setahun lagi, kamu baru bisa mendapatkan 50% dan masih harus membayar kembali perusahaan yang sudah melatihmu. Untuk bisa menghasilkan sendiri 20 miliar ini, jika kamu beruntung, akan memakan waktu beberapa tahun."     

"Jika nantinya aku menginjakkan kaki di industri hiburan, mungkin saja aku akan membantumu dan membiarkanmu memainkan beberapa drama sutradara besar. Pertimbangkanlah saja," Sean kembali menawarkan.     

Sean sudah mengatakan semua yang perlu dikatakan. Selanjutnya, semua terserah bagaimana pilihan Maggie.     

Maggie berpikir untuk waktu yang lama. Baik Yoga maupun pria yang ada di hadapannya ini tidak bisa disinggungnya. Namun, di dalam hatinya, dia membenci Yoga.     

Latar belakang keluarga Maggie biasa-biasa saja, tetapi dia memiliki karakter yang mandiri dan arogan. Dia bukan wanita yang bisa dipelihara sembarangan.     

Ketika bersama Yoga, Maggie juga tertipu mulut manis Yoga hingga mengira Yoga sangat menyukainya dan ingin menikahinya. Siapa yang tidak ingin menjadi menantu keluarga Liono? Tapi, pada akhirnya, ternyata Yoga hanya bermain-main dengannya.     

Begitu memikirkan hal ini, Maggie menatap Sean dengan penuh kebencian dan menjawab, "Oke, saya akan mengikuti apa kata Anda!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.