Ingin Kukatakan Sesuatu

Membeli Perusahaan Best Express!



Membeli Perusahaan Best Express!

0Hal semacam ini sangat umum di dunia bisnis dan hiburan.     

Orang-orang kaya ini memiliki aset di atas ratusan miliar. Mereka bekerja setiap pagi dan malam. Pasangan suami istri pun pada dasarnya memiliki waktu bersama yang sangat sedikit dan lebih banyak terpisah. Jadi, banyak orang akan mencari seseorang untuk menggantikan pasangannya saat bekerja.     

Di dunia bisnis, para bos ini pada dasarnya mencari bawahan. Sedangkan di industri hiburan, banyak dari mereka yang tidak hanya menjadi pasangan saat syuting drama, tetapi juga tidur bersama di hotel.     

Chintia tahu bahwa dengan posisi Wenardi di perusahaan, akan sangat mudah jika mereka berdua tidak ingin diketahui orang lain. Selain itu, Sean sudah sangat memercayainya dan tidak akan memeriksanya. Bahkan jika Sean ingin menyelidiki, dengan perilaku Chintia dan juga dengan strategi Wenardi, keduanya tidak akan pernah meninggalkan bukti apapun dan Sean pun tidak akan bisa menemukan apa pun. Namun, Chintia tidak akan melakukan hal ini.     

Jika itu Giana, kemungkinan dia akan setuju. Tapi, Chintia bukan wanita seperti itu.     

"Wapresdir Wenardi, saya harap Anda menghormati istri Anda dan saya! Saya tidak akan menjalin hubungan percintaan tersembunyi dengan Anda karena saya sama sekali tidak menyukai Anda!" kata Chintia dengan tegas, "Saya tidak akan mencurangi pacar saya hanya untuk sebuah pekerjaan! Selamat tinggal!"     

Chintia mendorong Wenardi dan bersiap untuk pergi. Tetapi, Wenardi tidak menyerah.     

Wenardi melangkah maju lagi dan berdiri di depan Chintia, lalu berkata, "Chintia! Pikirkan dengan jernih! Aku berani mengatakan bahwa di seluruh Banten, hanya aku, Wenardi Hendarto, yang berani menyinggung keluarga Liono dan menerimamu! Jika kamu melewatkan kesempatan ini, tidak ada perusahaan di Banten yang berani mempekerjakanmu!"     

Chintia tahu bahwa apa yang dikatakan Wenardi tidak salah. Jika bukan karena latar belakang Wenardi dan obsesi pria itu terhadapnya, Chintia yakin Wenardi tidak akan menyinggung keluarga Liono hanya untuk mempekerjakannya.     

Chintia berkata, "Kalau begitu, saya akan meninggalkan Banten, lalu pergi ke kota manapun dan hidup sederhana dengan pacar saya."     

"Hahaha…" Wenardi tertawa liar, "Apakah kamu masih Chintia yang kukenal? Bisa-bisanya terpaksa pergi setelah datang ke Banten kurang dari tiga hari?"     

"Aku bahkan mengira kamu akan menjadi direktur cantik pertama di Banten, seperti saat di Jakarta, lalu membiarkan semua bos kaya di Banten bersujud di bawah rokmu dan membuat mereka tunduk padamu. Aku bahkan mengira kamu akan menjadi ratu dunia bisnis di Banten! Tapi, ternyata kamu menyerah begitu saja?" cibir Wenardi.     

Chintia mengepalkan tinjunya. Bagaimana bisa dia rela pergi seperti ini? Kenapa dia tidak ingin menjadi ratu bisnis Banten? Dia sama sekali bukan tipe wanita yang suka hidup sederhana. Bahkan jika benar begitu, Chintia juga tidak akan memilih untuk dipelihara oleh pria tua itu.     

Ketika melihat Chintia sedikit terbujuk, Wenardi berkata dengan lembut lagi, "Aku tahu pacarmu tidak punya uang dan aku tahu kamu sangat menyukainya. Aku tidak akan merampasmu darinya. Di rumah, kamu masih miliknya. Aku hanya berharap untuk bersenang-senang denganmu saat bekerja dan di perjalanan bisnis, oke?"     

Wenardi sangat dekat dengan Chintia. Ketika melihat wajah menakjubkan Chintia, Wenardi tidak tahan lagi dan ingin langsung mencium Chintia.     

Wenardi sendiri sudah memiliki banyak wanita. Dia tahu bahwa banyak wanita memiliki prinsip yang kaku dan tidak akan melonggarkan beberapa prinsip mereka. Namun, tetap ada cara untuk menghadapi wanita seperti ini, yaitu dengan menggunakan tindakan.     

Wenardi berniat untuk langsung menciumnya. Jika Chintia setuju atau ragu-ragu, bahkan tanpa mengatakan bersedia, maka itu sudah dianggap berhasil.     

Plak!     

Chintia tidak memberi Wenardi kesempatan dan menampar wajahnya hingga kacamatanya terlepas. Dia pun berdiri di sana dengan linglung.     

"Maaf," kata Chintia pada Wenardi.     

Chintia segera berjalan keluar dari kantor Wenardi. Setelah Chintia pergi, Wenardi mengambil kacamatanya dalam diam dan berkata dalam hati, Sebenarnya pria macam apa yang membuat Chintia begitu mencintainya hingga bahkan rela melepaskan kariernya demi laki-laki itu? Jika Chintia mengikuti orang tidak berguna semacam ini, dia pasti akan benar-benar menderita!     

———     

Satu jam kemudian, Chintia sudah sampai di rumah, sementara Sean baru kembali sekarang karena harus berurusan dengan pemindahan kepemilikan rumah.     

Hari ini Yoga dan keluarga Liono diperlakukan dengan sangat menyedihkan. Anggap saja ini pembalasan karena sudah menindas Chintia sebelumnya. Perasaan Sean pun sangat gembira.     

Ketika bertemu Chintia, Sean bertanya, "Sayang, bagaimana wawancaramu hari ini? Apa Best Express mempekerjakanmu?"     

Begitu Chintia melihat Sean, dia langsung melompat ke pelukan Sean seperti gadis kecil berusia lima atau enam tahun dan mulai menangis.     

Dalam tujuh tahun terakhir, Chintia tidak pernah melakukan ini pada siapa pun. Selama ini, dia harus menanggung rasa sakit dalam diam dan menanggungnya sendiri. Tetapi, setelah memiliki Sean, dia bersedia bersembunyi di pelukan Sean untuk memberi dirinya sedikit penghiburan.     

Sebagai pacar Chintia, Sean merasa sangat hancur melihat pacarnya begitu sedih.     

"Chintia, ada apa? Apakah Best Express tidak mempekerjakanmu?"     

Chintia terisak. "Ya… Tidak akan ada perusahaan yang menginginkanku di Banten."     

Sean menepuk punggung Chintia dan memeluknya erat-erat. Dia sama sekali belum pernah melihat Chintia merasa teraniaya seperti ini.     

"Chintia, jangan sedih. Percayalah, semuanya akan segera membaik. Perusahaan Best Express itu pasti akan mempekerjakanmu. Selain itu, mereka bahkan akan menjadikanmu wapresdir dan bahkan presdir! Kamu akan memancarkan bakatmu di dunia bisnis, seperti saat kamu berada di Jakarta. Percayalah padaku."     

Sean menghibur Chintia dan Chintia pun segera tertidur di pelukan Sean. Setelah Chintia tertidur, Sean perlahan menggendongnya ke tempat tidur dan meletakkannya dengan lembut, lalu menutup pintu kamar dan berjalan keluar.     

Aku tidak bisa membiarkan Chintia pergi keluar sendirian lagi dan ditolak seperti ini. Dia adalah pacarku! Sudah saatnya aku melakukan sesuatu untuknya! pikir Sean.     

Akhirnya Sean menghubungi kakeknya dan berkata, "Kakek, aku ingin membeli Best Express!"     

Sean berpikir seperti ini bukan karena hari ini Chintia ditolak oleh Best Express dan menangis dengan getir. Dia sebenarnya sudah merencanakan hal ini sejak dulu. Sean ingin membeli Best Express untuk berurusan dengan Secepat Kilat Express dan keluarga Liono. Dia ingin mengalahkan Secepat Kilat Express melalui Best Express dan menjadikan Best Express perusahaan logistik terbesar di Indonesia.     

Bukankah Giana bilang bahwa Sean baru disebut pria jika membalas melalui jalur bisnis? Baiklah kalau begitu. Sean akan berurusan dengan Yoga di bidang bisnis.     

Charles sedikit terkejut dan bertanya, "Apakah kamu ingin melanjutkan pelatihan bisnismu? Baiklah. Best Express adalah perusahaan yang lebih sulit untuk dikelola daripada Grup Citra Abadi. Jika kamu bisa membuatnya menjadi lebih baik daripada Secepat Kilat melalui jabatanmu sebagai presdir, maka pelatihanmu akan dianggap berhasil."     

Sean menjawab, "Kakek, mohon maaf. Kali ini bukan aku yang ingin menjadi presdir. Aku melakukannya karena ingin pacarku, Chintia Yandra, menjadi presdir Best Express."     

Sean masih ingin terus menyembunyikan identitasnya untuk saat ini dan tidak ingin menjadi presdir perusahaan pengiriman kilat terbesar kedua di Indonesia dengan cara yang begitu menonjol.     

Jika Sean benar-benar menjadi presdir lagi, maka kemungkinan dua bersaudara, Giana dan Yuana, akan datang padanya keesokan harinya. Satu akan meminta rujuk lagi, sementara yang satunya lagi akan meminta untuk dinikahi lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.