Ingin Kukatakan Sesuatu

Sean Hanyalah Kartu Aman?



Sean Hanyalah Kartu Aman?

0Chintia membersihkan diri di toilet, lalu segera kembali.     

Yoga sudah menanyakan dengan jelas tentang hubungan Chintia dan Julius, jadi dia tidak banyak bertanya lagi dan beralasan pergi ke toilet lagi.     

Ketika tiba di toilet, Yoga menghubungi Giana.     

"Halo, istriku? Kamu sedang apa? Sudah makan? Harusnya hari ini kamu datang ke perjamuan ini denganku."     

Yoga menunjukkan perhatian pada Giana. Sementara, Giana masih marah sekarang dan belum memaafkannya.     

"Aku tidak akan mengikutimu agar jangan sampai mengganggumu bercumbu dengan bintang kecil itu," jawab Giana dengan dingin.     

Yoga buru-buru berkata, "Sayang, aku benar-benar tidak pernah menghubungi selebriti manapun lagi. Aku berjanji tidak akan melakukannya lagi di masa depan."     

Giana mendengus dingin. "Lakukan apa pun yang kamu inginkan. Lagi pula, aku juga tidak akan bisa mengendalikanmu. Aku tutup teleponnya."     

"Jangan, jangan, jangan! Jangan tutup dulu, sayang," Yoga segera menghentikannya, "Ada yang ingin kukatakan padamu. Ini tentang pacar mantan suamimu, Chintia Yandra."     

Begitu nama Chintia disebutkan, nada acuh tak acuh Giana segera berubah menjadi serius.     

"Chintia? Ada apa dengannya?"     

Giana adalah orang Jakarta yang datang ke Banten, jadi dia tidak peduli dengan hal-hal yang berkaitan dengan Banten. Tapi, Chintia ada hubungannya dengannya. Chintia menampar Giana dan bersatu bersama mantan suaminya. Keduanya adalah rival mutlak.     

Yoga tertawa dan berkata, "Chintia si jalang ini terlihat mulia di luar, tapi pada kenyataannya sudah menjadi wanita simpanan orang lain selama tiga tahun. Dia adalah wanita peliharaan!"     

Giana ikut bersemangat setelah mendengar ini. "Dia dipelihara? Tidak mungkin, kan? Dia tidak terlihat seperti gadis yang bisa dipelihara, tapi seperti wanita kuat yang memelihara laki-laki."     

Yoga tertawa dan menjawab, "Mana mungkin palsu? Orang yang memeliharanya adalah saudara angkat kakekku, orang terkaya di Surabaya, Julius Kusumo! Aku sedang makan bersamanya dan Chintia. Julius baru saja memberitahuku secara langsung!"     

Giana baru tahu tentang Julius satu jam yang lalu. Tadi Yoga mengajak Giana untuk makan malam bersama Julius Kusumo, orang terkaya di Surabaya. Namun, Giana enggan pergi bersama Yoga. Itu karena semua orang tahu tentang perselingkuhan Yoga. Pergi bersama dengannya sama artinya dengan telah sepenuhnya memaafkannya. Ini akan membuat Giana terlihat sangat murahan.     

Giana tercengang. "Saudara angkat kakekmu? Kalau begitu, si Julius ini sudah berusia lebih dari tujuh puluh tahun? Ya Tuhan! Chintia ini wanita yang tidak memiliki batasan! Dia bahkan mau bersama dengan seorang laki-laki yang sudah bau tanah? Apa yang bisa dilakukan oleh laki-laki berusia tujuh puluh tahun? Bukankah dia terlalu tidak pilih-pilih?"     

Yoga menjelaskan, "Tidak, tidak, Julius tidak setua itu. Dia hanya berusia awal 50-an. Biasanya aku memanggilnya Om Julius."     

"Oh. Mengagetkanku saja. Jika Chintia benar-benar ditiduri oleh pria berusia tujuh puluh tahun selama tiga tahun, aku akan merasa jijik padanya. Tapi, usia lima puluh tahun juga sudah cukup tua!"     

Giana sendiri hanya bisa menerima pria berusia empat puluh tahun.     

Faktanya, Chintia juga sama. Julius memelihara Chintia pada usia empat puluh tahun, ketika dia masih seorang pria dengan pesona seorang paman yang dewasa.     

"Ngomong-ngomong, mengapa kalian berdua makan bersama?" Giana bertanya penasaran.     

Yoga menjawab, "Bukankah sebelum ini aku terus memblokir Chintia? Dia tidak bisa mendapatkan pekerjaan. Dia tidak memiliki pilihan lain, jadi dia mencari kekasih lamanya untuk meminta bantuan. Sementara mengenai makan malam hari ini adalah untuk membicarakan masalah itu dan menyuruhku untuk tidak mengusik Chintia lagi."     

"Istriku, jangan main-main dengan Chintia lagi di masa depan. Dia bukan wanita sembarangan. ​​Julius baru saja bilang ingin menikahinya!" Yoga memperingatkan, "Julius adalah laki-laki hebat yang dikagumi kakekku. Dia memiliki aset yang besar. Tidak banyak orang di negara ini yang bisa mencapai level seperti dirinya pada usia yang sama."     

Giana terkejut. "Kamu bilang Julius akan menikahi Chintia? Lalu, bagaimana dengan Sean?"     

Yoga tertawa dan menjawab, "Sean pasti akan dicampakkan oleh Chintia! Bagaimana mungkin wanita licik seperti Chintia bersama dengan orang miskin? Orang bodoh saja tahu mana yang harus dipilih di antara triliuner dan seorang kurir!"     

"Chintia minum banyak hari ini. Jika meminum anggur itu seteguk demi seteguk, diperkirakan dia tidak akan kembali ke Emerald Ville malam ini! Haha! Kasihan sekali Sean! Lagi-lagi dia diselingkuhi! Hahahaha…"     

Sean telah membuat dua jari Yoga cacat, jadi tentu saja dia senang melihat hal seperti itu terjadi pada pacar Sean. Namun, Giana sangat marah ketika mendengar kata-kata ini.     

"Apa yang kamu tertawakan?! Bukankah aku juga diselingkuhi olehmu?!" sergah Giana.     

"Eh… Istriku, kenapa lagi-lagi kamu membahas hal ini?" Yoga sangat tidak berdaya.     

Giana berkata, "Sudahlah. Aku tidak mau berbicara denganmu lagi. Minum saja yang banyak dengan si jalang Chintia itu, lalu ikuti dia setelah makan malam untuk melihat ke mana dia pergi dan apakah dia pulang atau tidak. Beritahukan semuanya padaku terlebih dahulu."     

"Oke, istriku! Aku pasti akan menyelesaikan tugas yang kamu berikan dengan baik!" jawab Yoga sambil tertawa.     

———     

Setelah menutup telepon, Giana mondar-mandir di rumah dengan kesal. Bukannya menyombongkan diri atau mengolok-olok Sean dan Chintia, dia malah marah.     

"Bagus kamu, Chintia. Posisimu memang benar-benar lebih tinggi dariku. Tidak heran Nenek terus menyuruhku belajar darimu. Aku benar-benar harus memujamu sebagai guru!"     

"Kamu berbohong pada mantan suamiku dan berpura-pura menyukainya, kemudian memiliki janji pernikahan dengan bos triliuner di sana!"     

"Kamu mendapatkan Sean dan juga suami ratusan triliuner. Atas dasar apa?! Seharusnya ini semua milikku!"     

Giana menjadi histeris.     

Seharusnya Giana berencana untuk menikmati hubungannya dengan Sean yang tampan, muda, berdedikasi, dan kartu aman yang bisa menyayanginya untuk dijadikan sebagai ban serepnya, kemudian mencari seorang suami yang kaya raya. Tapi, Chintia sudah merebut Sean. Tidak masalah jika Chintia benar-benar mencintainya. Tanpa disangka, Chintia mempermainkan Sean.     

"Suamiku lah yang cocok menemani jalang sepertimu bermain-main!"     

Meskipun Giana pernah berbuat salah pada Sean, dia tetap menyukai kebersamaan mereka sebagai pasangan suami-istri selama tiga tahun bersamanya. Jadi, dia tidak bisa melihat Sean ditipu seperti ini.     

Pada akhirnya, Giana segera mengganti pakaiannya dengan gaun kesukaan Sean, lalu berlari ke pintu sebelah dan mengetuk dengan keras.     

"Sean! Sean! Aku Giana! Buka pintunya!"     

Sean mengerutkan keningnya dan datang ke pintu, lalu melihat Giana dari CCTV. Giana benar-benar memakai gaun yang disukai Sean. Melihat Giana di layar CCTV membuatnya merasa seperti kembali ke masa lalu. Namun, Sean tidak membukakan pintu untuknya.     

Untuk apa dia datang mencariku? Dia tidak mungkin menyesal dan lagi-lagi ingin kembali padaku, kan? Cih! Jika sudah tahu akan menyesal, kenapa dari awal melakukannya!"     

Tanpa diduga, Giana menghubungi Sean lewat panggilan video ketika melihat tidak ada jawaban saat dia mengetuk pintu. Di seberang pintu, Giana mendengar suara ponsel Sean.     

"Sean, aku tahu kamu di dalam. Buka pintunya!" seru Giana dengan nada memerintah.     

Sean tidak punya pilihan selain membuka pintu, tetapi dia masih acuh tak acuh.     

"Nyonya Yoga, sudah larut malam. Tidak pantas bagimu untuk datang ke tempatku ini, kan? Chintia dan aku sudah bersiap untuk tidur."     

Giana yang masih tetap cantik pun berkata dengan dingin, "Ck! Siapa yang kamu coba bohongi? Jika Chintia benar-benar ingin tidur, dia juga tidak akan tidur denganmu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.