Ingin Kukatakan Sesuatu

Mengetahui yang Sebenarnya!



Mengetahui yang Sebenarnya!

0Yoga bisa melihat ada yang tidak biasa dari hubungan Julius dan Chintia. Namun, tentu saja Yoga tidak berani membantah jika kakeknya sudah bertitah.     

"Kak Chintia, aku benar-benar minta maaf atas apa yang terjadi sebelumnya. Kenapa sebelumnya Kakak tidak bilang kalau Kakak mengenal Om Julius? Jika dari dulu aku tahu Kakak memiliki hubungan yang begitu baik dengan Om Julius, aku tidak akan mungkin berani mengusik Kakak."     

Yoga mengambil gelas alkoholnya dan berinisiatif untuk bersulang dengan Chintia, "Aku akan meminum segelas anggur ini. Aku harap Kak Chintia bersedia memaafkanku."     

Chintia tidak pernah menyangka bahwa Yoga yang selalu angkuh dan semena-mena akan benar-benar meminta maaf padanya.     

Ketika melihat Yoga masih mengenakan perban di tangannya, Chintia berkata, "Tidak perlu, tidak perlu. Tidak perlu meminta maaf padaku."     

Meskipun Yoga terluka, dia tetap meminum anggurnya. Ini bisa dianggap cukup menunjukkan rasa hormatnya pada Julius.     

Setelah minum, Yoga yang penasaran pun bertanya, "Kak Chintia, apa hubungan Kakak dengan Om Julius? Bagaimana kalian bisa saling mengenal?"     

Di satu sisi, Chintia tidak berani mengatakan hubungan mereka berdua. Di sisi lain, dia juga tidak tahu jika dia seharusnya berbohong atau tidak.     

Julius berinisiatif untuk menyelamatkan Chintia dengan menjawab, "Om berteman baik dengan ayah Chintia. Chintia anak yang kurang beruntung. Orang tuanya telah tiada di usianya yang masih muda. Sebagai orang yang lebih tua, tentu saja Om tidak bisa mengabaikannya, kan?"     

Di depan generasi muda, Julius masih ingin terlihat seperti seseorang yang sangat mementingkan persahabatan. Sahabat baiknya meninggal dan dia membantu merawat putri sahabatnya itu. Padahal, apa yang sebenarnya terjadi? Julius meniduri putri sahabat baiknya! Apakah ini termasuk merawat?     

Setelah beberapa saat, Yoga mengedipkan mata pada Fendy. Fendy tiba-tiba bangkit dari duduknya dan berkata, "Aku ke toilet dulu."     

"Aku juga."     

Yoga pun mengikuti Fendy dan keduanya meninggalkan ruangan itu bersama-sama.     

Ketika tiba di toilet, Yoga berkata pada Fendy, "Kak, bagaimana menurutmu? Aku rasa hubungan Chintia dan Julius jelas tidak seperti hubungan normal antara orang tua dan yang lebih muda. Mereka pasti berselingkuh!"     

Fendy setuju dengan pernyataan ini, "Chintia tidak bisa menduduki posisi sebagai wapresdir Citra Abadi dengan kemampuannya sendiri. Dari dulu, aku sudah menduga dia memiliki tambang emas di belakangnya, tapi aku tidak menyangka orang itu adalah Julius Kusumo."     

"Karena Julius dan ayah Chintia berteman baik, mereka pasti sudah saling kenal selama sepuluh atau dua puluh tahun. Mungkin sepuluh tahun yang lalu, Chintia adalah wanita Julius!" tebak Fendy.     

"Haha!" Yoga tertawa, "Aku juga berpikir begitu! Untuk menyingkirkan kita, Chintia sengaja mencari mantannya untuk meminta bantuan. Haha! Jika begitu, bukankah Sean akan jadi menyedihkan?"     

Fendy ikut mencibir, "Om Julius tidak pernah melakukan sesuatu yang membuatnya merugi. Hari ini dia membantu Chintia, jadi dia pasti akan meminta Chintia untuk membalasnya. Menurut dugaanku, dia pasti sudah melayani Om Julius sebelum makan malam ini dengan sangat bahagia."     

"Hahahahaha! Chintia sangat berani! Jika begitu, berarti Sean diselingkuhi lagi? Hahaha."     

Yoga tertawa bahagia ketika memikirkan Chintia mungkin telah berbuat salah pada Sean. Bagi Yoga, sebenarnya lebih baik membiarkan Chintia mengkhianati dan mencampakkan Sean daripada menghajarnya.     

"Ayo kita masuk dan berbicara dengan mereka lagi."     

Yoga dan Fendy kembali ke ruangan pribadi tadi. Yoga berinisiatif untuk mengambil anggur dan menuangkannya untuk Chintia. Dia membuat Chintia merasa tersanjung.     

Yoga berkata, "Kak Chintia, tak kenal maka tak sayang. Mungkin kamu tidak tahu, tapi Om Julius sudah seperti ayahku sendiri. Hubungan keluarga kami sangat baik. Ke depannya, kita semua adalah orang sendiri!"     

"Eh, terima kasih."     

Chintia memegang gelas anggur sebagai tanda hormat. Namun, dua jari di tangan kanan Yoga patah. Ditambah lagi, dia sengaja berpura-pura melakukan kesalahan dan tidak sengaja menumpahkan anggur ke pakaian Chintia.     

Yoga segera meminta maaf, "Astaga! Maafkan aku, Kak Chintia. Salahku, salahku."     

Chintia tahu tangan Yoga terluka, jadi dia tidak menyalahkannya dan berkata, "Tidak apa-apa. Aku hanya perlu menyekanya."     

Chintia mengeluarkan tisu dan menyeka noda anggur di pakaiannya, lalu bangkit dan berkata, "Silakan makan dulu. Saya akan pergi ke toilet."     

Setelah Chintia pergi, Yoga mengambil kesempatan untuk bertanya pada Julius, "Om Julius, apa hubunganmu dengan Chintia? Bagaimanapun aku melihatnya, sepertinya tidak sesederhana hubungan antara orang tua dan yang lebih muda saja."     

Fendy menimpali, "Sungguh! Begitu masuk dan melihat kalian, aku kira dia pacar Om. Kalian berdua benar-benar serasi saat bersama. Benar-benar seperti pasangan."     

"Tidak diragukan lagi! Aura itu, wibawa itu, benar-benar serasi!" Yoga ikut menambahkan.     

Yuangga menegur, "Dasar kalian berdua, anak kecil nakal! Kenapa kalian bertanya tentang urusan orang dewasa?"     

Julius melambaikan tangannya sambil tersenyum, lalu bertanya pada mereka, "Apa Om dan Chintia benar-benar terlihat seperti pasangan? Om sudah sangat tua hingga bahkan bisa menjadi ayahnya."     

Yoga segera menjawab, "Benar-benar seperti pasangan. Meskipun ada perbedaan usia, tetap terlihat seperti sepasang kekasih."     

Faktanya, Yoga memang mengatakan yang sebenarnya.     

Julius sendiri adalah orang sukses yang berwibawa dan merupakan presiden direktur dengan kekayaan ratusan triliun yang memiliki pesona pria sukses. Sementara, Chintia termasuk dalam tipe ratu dunia bisnis. Bersanding dengan Julius memang lebih cocok daripada dengan Sean.     

Setidaknya, dari sudut pandang zaman sekarang, semua orang sudah terbiasa melihat wanita cantik bersama dengan pria kaya yang botak atau tua. Tapi, jarang sekali melihat wanita cantik dengan pria yang lebih muda darinya. Ini adalah hal yang sering dijumpai di dunia saat ini.     

Julius tersenyum bahagia. "Sepertinya tidak masalah juga untuk memberitahu kalian. Chintia akan segera menjadi istriku."     

Fendy dan Yoga tercengang. Bahkan, Yuangga pun terkejut. Dengan status Julius saat ini, istrinya juga akan memiliki pengaruh yang menentukan jalannya seluruh dunia bisnis.     

Yoga jelas terkejut. Dia sudah membayangkan Julius berselingkuh dengan Chintia, tetapi tidak pernah berpikir Julius akan menikahinya. Dia bahkan mengira Julius hanya bermain-main saja. Julius sangat kuat dan berada di level yang sama dengan kakeknya, tetapi Yoga masih sedikit membenci Chintia dan tidak ingin melihat wanita itu mendapatkan hasil akhir yang bagus.     

Yoga buru-buru berkata, "Om Julius, apa Om ini tidak terlalu… begitu? Meskipun Om menyukai Kak Chintia, Om tidak harus menikahinya!"     

Fendy menambahkan, "Benar, Om Julius! Gadis-gadis muda saat ini sangat berambisi dan ingin menikah dengan keluarga konglomerat agar bisa menjadi kaya raya suatu hari nanti. Om harus berhati-hati."     

Julius tertawa dan berkata, "Jangan khawatir. Aku sudah lebih banyak memakan asam garam kehidupan daripada kalian. Selain itu, aku sudah tahu si Chintia ini luar dalam, jadi aku sangat tenang. Aku yang sudah melatihnya. Ketika dia berusia 20 tahun, dia sudah mengikutiku."     

Ketika Yoga mendengar berita mengejutkan itu, dia tercengang. "Apa Om memeliharanya ketika dia berusia 20 tahun?"     

Pada titik ini, Julius tidak lagi menyembunyikan apa pun. Dia pun mengangguk dan menjawab, "Ya. Om memeliharanya selama tiga tahun. Sayangnya saat itu Om tidak bisa memberinya status, tapi sekarang Om bisa."     

Yoga tertawa jahat selama beberapa saat lalu diam-diam membatin, Sean… Sean…. Aku bahkan mengira pacarmu adalah wanita yang sangat mulia dan murni, tapi ternyata dia hanya jalang yang sudah dipelihara oleh pria tua selama tiga tahun!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.