Ingin Kukatakan Sesuatu

Menyelidiki dengan Jelas Identitasnya!



Menyelidiki dengan Jelas Identitasnya!

0Dalam dua menit, Sean dan Andy mengendarai SUV Cadillac ke tempat kejadian. Pemuda itu keluar dari mobil dan menatap Sean. Wajahnya masih memasang senyuman anak orang kaya yang sombong.     

"Sean, sepertinya hari ini kamu sudah berencana menjebakku datang kemari. Kamu sudah merencanakan ini sejak lama, ya? Kamu bertaruh aku akan datang dan mengambil anak itu, kan?"     

Sean memandangnya dan berkata, "Kamu mau datang sendiri atau aku menyuruh orang untuk menangkapmu?"     

Pemuda itu tersenyum. "Kamu tidak benar-benar mengira bisa menangkapku seperti ini, kan? Aku bukan konglomerat generasi kedua sampah yang biasanya kamu temui. Kekuasaan keluarga Yuwono tidak kecil rupanya. Untuk menangkapku, kamu sampai mengutus begitu banyak orang dan mobil. Untungnya, kekuasaanku juga tidak buruk."     

Tiba-tiba terdengar suara helikopter datang dari kejauhan. Dalam sekejap, sebuah helikopter hitam terbang di langit. Sean langsung memiliki firasat buruk.     

Helikopter terbang sangat rendah. Tidak lama kemudian, sebuah panah terbang keluar dari helikopter. Anak panah itu mengenai mobil yang berada tepat di depan pemuda itu. Kemudian, terdengar suara benturan yang keras dan kendaraan yang menghalangi pria itu langsung berubah menjadi reruntuhan.     

"Sinting!"     

Semua orang di tempat kejadian ketakutan.     

Pria itu tersenyum dan berkata, "Sean, aku pergi dulu. Kamu tidak akan pernah bisa menangkapku dan kamu tidak akan pernah tahu kenapa aku melakukan ini. Haha! Aku ingin kamu hidup dalam penderitaan selama sisa hidupmu! Hahaha!"     

Pria itu kembali ke mobil dan pergi dengan cepat.     

"Kejar!" John berteriak dengan suara yang nyaring.     

Hanya saja, tepat ketika mereka akan bergerak, sebuah panah melesat di depan mereka lagi. Kemudian, terdengar suara benturan lainnya dan percikan api terlihat di mana-mana.     

"Tuan Muda Sean, mereka terlalu kuat dan memiliki helikopter. Kita tidak akan bisa melawannya. Bagaimana ini?" tanya Andy.     

Sean mengepalkan tinjunya. Dia tidak akan pernah membiarkan siapapun berani mengusiknya sampai seperti ini, tetapi masih hidup dengan nyaman.     

Cahyadi tidur dengan Giana, jadi dia dikebiri. Yoga berhubungan dengan Giana, jadi sekarang dia tidak subur. Sementara, orang ini benar-benar menyuruh Giana melahirkan anaknya.     

Tentu saja Sean akan membuat pria ini bernasib lebih buruk. Namun, dalam situasi saat ini, dengan adanya helikopter yang membantu pria itu untuk mengawasi, mobil-mobil orang-orang mereka tidak akan bisa jalan.     

Tiba-tiba, Sean teringat akan sesuatu. UFO!     

Itu adalah UFO yang dipinjam Sean dari Elon Musk terakhir kali untuk membantu Wenardi. Karena Elon Musk berutang banyak pada keluarga Yuwono, Sean belum mengembalikannya setelah meminjamnya. Dia terus memanggil Sean dan memintanya untuk mengembalikannya karena pesawat ini juga sangat berharga. Pesawat ini memiliki kemampuan terbang dan kamuflase yang sangat hebat, bukan hanya sekedar pesawat luar angkasa alien.     

"Cih! Kamu luar biasa karena memiliki helikopter? Aku punya UFO!"     

UFO itu disembunyikan Sean di gudang bawah tanah Pondok Indah. Sean segera kembali ke rumah dan menghidupkannya.     

Andy berinisiatif menawarkan diri, "Tuan Muda Sean, biar saya saja!"     

Sean berkata, "Kamu tidak tahu bagaimana caranya mengendalikan pesawat ini. Aku bisa pergi sendiri. Kamu suruh anak buah yang ada di depan untuk selalu melaporkan posisinya padaku."     

Sean segera mengendarai pesawat UFO dan terbang ke langit. Sebagai keturunan keluarga Yuwono, mengemudikan mobil dan pesawat adalah hal yang harus dipelajari. Sean bisa menerbangkan pesawat, jadi mengemudikan UFO ini jauh lebih mudah.     

Jika duduk di pesawat ini, siapapun yang pernah mengendarai mobil listrik Tesla akan merasa mengenal banyak hal di dalam UFO ini. Kontrol pesawat, tampilan, dan layar pesawat ini memiliki banyak kesamaan dengan Tesla.     

Sean mengendarai 'UFO' dan segera mengunci target tujuan pria itu. Kecepatan mobil paling cepat 100 dan tidak dapat dikendarai di daerah perkotaan sama sekali. Kecepatannya tidak dapat dibandingkan dengan UFO Sean sama sekali.     

Sean mengendarai UFO dan terbang langsung di depan mobil pemuda itu.     

"Berengsek!"     

Pria itu terkejut saat tiba-tiba melihat pesawat mirip UFO di depannya dan segera menginjak rem.     

Brak!     

Mobil itu masih saja menabrak pesawat Sean sehingga airbag-nya keluar. Pria itu juga mendapatkan pukulan yang keras sehingga pingsan di tempat.     

———     

Dua puluh menit kemudian di gudang bawah tanah rumah Pondok Indah, pemuda itu sudah terikat di kursi dan tidak bisa bergerak.     

Barusan pria ini bertabrakan dengan pesawat Sean dengan kecepatan setidaknya 110 km/jam atau lebih tanpa memasang sabuk pengamannya. Jika dia orang biasa, sekarang seharusnya dia harus ke rumah sakit. Tetapi, rupanya toleransi yang dimilikinya tidak terlalu buruk.     

John mengambil baskom berisi air dan memercikkannya ke wajah pemuda itu. Air di dalam baskom dipercikkan padanya hingga membuatnya terbangun.     

Setelah bangun, pandangan matanya langsung melihat Sean. Sean duduk di seberangnya sambil merokok dan menatapnya.     

Pria itu memanggil namanya lagi, "Sean…"     

"Katakan padaku, bagaimana kamu bisa mengenalku dan kebencian macam apa yang kamu miliki denganku?" tanya Sean.     

Pria itu terbatuk dan menjawab sambil tersenyum, "Haha. Aku tidak membencimu. Aku hanya suka pada istrimu yang cantik, jadi aku hanya bermain-main dengannya. Memangnya kenapa?"     

Plak!     

John menampar wajah pria itu. "Kamu cari mati?!"     

Sean melemparkan rokok ke tanah dan berkata dengan dingin, "Kebiri saja."     

"Baik!"     

John segera mengambil pisau. Kali ini pria itu berhenti tertawa dan panik di tempat.     

"Sean! Beraninya kamu menyentuhku! Aku anggota keluarga Susetia dari Bogor! Berani-beraninya kamu menyentuhku!"     

Sean tidak akrab dengan nama-nama keluarga di Indonesia, jadi dia memandang Andy dan bertanya, "Apakah keluarga Susetia di Bogor sangat berkuasa?"     

Andy menjawab, "Benar. Keluarga Susetia di Bogor dan keluarga Liono di Banten sangat terkenal."     

"Cih!" Pria itu mencibir, "Keluarga Liono di Banten itu bajingan. Mereka tidak layak dibandingkan dengan keluarga Susetia-ku! Jika aku ingin membunuh Yoga dan Fendy, kedua sampah itu, itu semudah membunuh seekor semut!"     

Sean memandang konglomerat generasi kedua dengan nama belakang Susetia ini, lalu berkata, "Kamu pikir karena kamu berasal dari keluarga Susetia, jadi aku tidak berani menyentuhmu? Apa kamu tahu identitasku?"     

Pria bernama belakang Susetia itu tersenyum dan menjawab, "Tentu saja aku tahu! Kamu Sean Yuwono, generasi ketiga dari keluarga Yuwono. Generasi ketiga di keluargamu total memiliki tujuh anak dan kamu adalah anak ketiga! Kamu memiliki dua kakak laki-laki dan empat orang adik perempuan!"     

Sean terkejut. Pria ini bahkan mengenal saudara-saudaranya dengan sangat baik.     

Pria bernama belakang Susetia itu melanjutkan, "Tidak hanya itu, aku juga tahu nama kakekmu adalah Charles Yuwono! Mereka tinggal di Hampstead, Inggris sekarang!"     

Sean terkejut lagi. Keluarga Yuwono adalah keluarga misterius dan hanya sedikit orang di Indonesia yang tahu nama asli kakeknya, apalagi di mana keluarga mereka tinggal. Namun, orang ini ternyata tahu banyak tentang keluarga Sean.     

Sean segera menghubungi kakeknya.     

"Kakek, aku sudah menemukan ayah biologis putri Giana. Dia anggota keluarga Susetia yang berasal dari Bogor. Dia seusia denganku," lapor Sean.     

Charles menghela napas. "Dia konglomerat generasi ketiga keluarga Susetia. Jika Kakek tidak salah ingat, generasi ketiga keluarga Susetia hanya memiliki dua orang putra. Yang satu bernama Marvin Susetia dan yang satu bernama Matthew Susetia."     

"Kakek, apakah kita ada dendam dengan keluarga mereka? Bocah ini tahu segalanya tentang keluarga kita. Dia bahkan tahu alamat Kakek. Aku rasa orang ini tidak bisa dibiarkan," kata Sean dengan dingin dan memiliki tatapan membunuh di matanya.     

Siapa sangka, Charles langsung berkata, "Sean, kamu tidak bisa menyentuh keluarga Susetia!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.