Ingin Kukatakan Sesuatu

Hancurkan Grand Giana!



Hancurkan Grand Giana!

0Sebelum pergi, Chintia sontak memeluk Sean, dan berkata dengan penuh kasih sayang, "Sayang, kamu begitu baik dan tidak pernah melakukan hal buruk seumur hidupmu. Tapi, kenapa Tuhan begitu tidak adil dan menyiksamu seperti ini?"     

Chintia merasa sangat kasihan pada Sean. Dulu Sean sangat mencintai Giana, tetapi hatinya dilukai tanpa ampun.     

Akan tetapi, Sean tidak mengeluh pada Tuhan dan hanya menghela napas. "Mungkin ini semua adalah pembalasan."     

"Pembalasan?" Chintia melepaskan Sean dan menatapnya dengan heran.     

Sean berkata, "Chintia, sebenarnya aku tidak sebaik yang kamu pikirkan. Aku juga pernah melakukan hal-hal buruk. Aku juga pernah melakukan hal-hal yang sangat jahat…"     

Chintia tidak berani memercayai perkataan Sean.     

"Kamu… pernah melakukan hal buruk apa?" tanya Chintia.     

"Aku menyakiti seorang gadis," jawab Sean, sedikit enggan mengingat masa lalu.     

Chintia kemudian bertanya lagi, "Menyakiti seperti apa? Siapa dia?"     

Sean menggelengkan kepalanya. "Maaf, Chintia. Aku tidak ingin mengungkit hal ini. Itu adalah noda terbesar dalam hidupku."     

Setelah berkata begitu, Sean pamit, "Aku sudah harus pergi. Jaga dirimu baik-baik di rumah."     

Sean hanya ingin segera mengetahui siapa ayah biologis Melody dan sebenarnya Giana berbohong atau tidak.     

Sean menaiki mobil yang sama dengan Hilda dan Andy, lalu bergegas ke Jakarta.     

———     

Lebih dari satu jam kemudian di Perumahan Permata Hijau, Jakarta...     

Tok! Tok!     

Pintu diketuk terus menerus.     

"Siapa?"     

Pemilik rumah tampak berhati-hati dan tidak membuka pintu dengan sembarangan.     

Terlihat seorang wanita yang sangat cantik dan sangat modis mengetuk pintu.     

"Annyeonghaseyo (Halo)! Saya dari Best Express!"     

Begitu mendengar bahasa Korea, pemilik rumah segera membuka pintu dan menatap wanita cantik ini.     

"Ternyata sekarang Jakarta memiliki kurir orang Korea?"     

Karena rencana Sean, semua kota-kota besar memiliki kurir wanita berkewarganegaraan asing, jadi mereka sudah tidak begitu kaget.     

Pada saat ini, tiba-tiba Andy melompat dari tempat persembunyiannya dan menendang pria itu ke dalam rumah, kemudian menerobos masuk.     

"Siapa kalian?!"     

Pria itu sangat panik. Dia benar-benar tidak pernah membayangkan bahwa seorang kurir akan digunakan untuk menjebaknya agar membuka pintu.     

Andy meraih pria itu dan berkata, "Bocah busuk! Kamu sangat berani rupanya! Beraninya kamu menyentuh wanita Tuan Muda Sean kami!"     

Pria itu kebingungan. "Tuan Muda Sean?"     

Pada saat ini, Sean juga masuk dan menutup pintu. Ketika pria itu melihat Sean, dia langsung mengenalinya.     

"Sean?"     

Andy menamparnya dan berkata, "Ternyata kamu mengenal Tuan Muda Sean kami?!"     

Pria itu memandang Sean dengan sangat polos. "Sean, aku tidak punya dendam apa pun padamu. Kenapa kamu berbuat seperti ini padaku?"     

Sean melirik pria bernama Michael Hadinata yang terlihat cukup tampan ini. Interior rumahnya juga cukup bagus dan seharusnya keluarganya tidak begitu buruk. Tidak heran dia menjadi cinta pertama Giana semasa SMA.     

Sean merasa cemburu dan menunjukan rasa permusuhan pada pria ini, tetapi dia tidak ingin membunuh orang yang tidak bersalah tanpa pandang bulu.     

"Kamu Michael Hadinata, kan? Apa kamu masih tidak tahu kenapa aku berbuat seperti ini padamu?" tanya Sean.     

Sean tidak ingin mengatakannya secara langsung dan ingin Michael menjelaskannya sendiri. Sementara itu, Andy menekan Michael ke lantai sehingga tidak bisa bergerak.     

Michael membalas, "Apa karena aku pernah menyukai Giana? Memangnya salah menyukai seseorang? Setiap anak laki-laki di sekolah kami menyukai Giana!"     

Andy yang sedang menekan Michael pun menyahut, "Tuan Muda tidak bertanya tentang masa lalumu, tapi tentang sekarang! Apa kamu masih berhubungan dengan Giana? Apa pada bulan April tahun lalu kamu pergi ke rumah Tuan Muda Sean di Pondok Indah?"     

Michael buru-buru menjawab, "Rumah Pondok Indah? Aku tidak pernah ke sana! April tahun lalu, aku dan istriku, yang saat itu masih pacarku, pergi ke Eropa selama sebulan. Aku bahkan tidak berada di Indonesia!"     

Sean mengamati ekspresi Michael dengan saksama ketika berbicara dan bertanya, "Apa ada buktinya?"     

"Ada! Di dalam ponselku! Facebook, Instagram, semuanya bisa membuktikannya!"     

Sean menyuruh Andy untuk melepaskan Michael, lalu menyuruh Michael untuk mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan riwayat status yang dibagikan oleh Michael dan pacarnya saat itu. Ternyata, saat itu Michael dan pacarnya memang sedang berada di luar negeri.     

Dengan kata lain, Giana lah yang berbohong. Dia tidak meminta bantuan cinta pertama sama sekali.     

"Giana! Wanita ini masih saja berbohong!"     

Sean sangat marah. Sudah sampai pada tahap ini, tetapi Giana masih berani membohonginya.     

Sean berhenti mempermalukan Michael dan langsung pergi.     

Andy melemparkan uang sebesar 20 juta dan berkata pada Michael, "Jangan katakan apapun soal masalah hari ini pada orang lain atau kamu akan menanggung konsekuensinya."     

Setelah menyelesaikan urusan barusan, keduanya kembali ke mobil.     

"Tuan Muda Sean, izinkan saya mengatakan sesuatu yang tidak sopan. Meskipun Giana adalah mantan istri Anda, saya rasa Giana harus sedikit dihukum agar lebih jujur dalam perkataannya," kata Andy.     

Giana menipu Sean lagi dan lagi. Bahkan Andy juga sudah tidak tahan lagi melihatnya. Jika bukan karena Giana adalah mantan istri Sean, Andy tidak akan peduli meskipun dia berasal dari keluarga Wangsa atau betapa cantiknya dia.     

Sean juga berpikir seperti itu.     

"Hukuman terbaik untuk Giana bukanlah memukulnya, melainkan membuatnya kehilangan segalanya!" kata Sean dengan datar, lalu memerintahkan, "Hubungi Pengurus Fairus! Aku ingin keluarga Wangsa bangkrut dalam waktu satu minggu. Aku ingin mereka kehilangan segalanya!"     

"Baik!" jawab Andy.     

Sean melanjutkan, "Selain itu, bagaimana perkembangan tempat yang bernama Grand Giana itu?"     

"Pembangunannya sudah hampir selesai. Nama perumahan Grand Giana juga sudah terpasang dan terpampang dengan sangat mendominasi!" lapor Andy.     

"Bongkar sekarang juga!" perintah Sean dengan dingin.     

———     

Di rumah sakit di Banten, Lana bergegas ke kamar pasien untuk memberi kabar pada Giana.     

"Giana, gawat! Sesuatu telah terjadi pada keluarga Wangsa kita sekarang! Banyak mitra bisnis yang sudah melaporkan kita dan membuat kita kehilangan banyak uang. Sekarang nenekmu sedang sangat panik. Selain itu, Grand Giana-mu…"     

Pada saat ini, Giana sedang menggendong putra Sean untuk menggodanya. Ketika mendengar kata-kata Lana, dia langsung bertanya dengan panik, "Apa yang terjadi dengan Grand Giana?"     

Grand Giana adalah istana Giana. Proyek itu adalah hal yang paling berharga untuknya. Giana selalu menyebut dirinya sebagai ratu dan tempat itu adalah istananya, tempat untuk menunjukkan pesona dan statusnya. Dia tidak akan pernah membiarkan apa pun terjadi pada Grand Giana      

"Katanya akan dihancurkan. Tim konstruksi juga sudah pergi ke lokasi," jawab Lana.     

"Tidak!"     

Giana tidak bisa mengendalikan dirinya lagi. Dia berlari keluar sambil menggendong anaknya dan berkata, "Aku mau ke Jakarta sekarang juga!"     

———     

Lebih dari satu jam kemudian, ada keramaian di kompleks perumahan mewah Grand Giana di Jakarta.     

Desain nama perumahan Grand Giana dikenal sebagai yang paling mewah, paling elegan dan indah di antara semua gerbang utama perumahan mewah yang ada di dunia. Nama perumahan itu merupakan buatan desainer asing yang secara pribadi diundang Sean ke Jakarta dan didesain sendiri oleh Giana.     

Awalnya nama perumahan Grand Giana sudah terpasang dan tergantung di gerbang. Tetapi, saat ini kata 'Grand' sudah dibongkar dan hanya ada kata 'Giana' yang akan segera dibongkar.     

"Jangan dibongkar! Hentikan! Aku bilang hentikan!"     

Tiba-tiba sebuah mobil Audi datang. Giana berlari dengan cepat sambil berteriak dengan panik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.