Ingin Kukatakan Sesuatu

Perjalanan ke Luar Angkasa!



Perjalanan ke Luar Angkasa!

0Awalnya Andy dan John sangat bingung. Mengapa Sean begitu sopan pada Marvin? Di dalam hati mereka, Sean adalah tuannya. Tuan yang selalu berwibawa dan mendominasi.     

Sean adalah tuan yang paling mendominasi dan agung di seluruh dunia. Meskipun dilukai oleh seorang wanita seperti Giana, Sean tidak pernah menundukkan kepalanya di depan seorang pria dan dipermalukan.     

Sekarang setelah mereka mendengar Sean berkata ingin membawa Marvin ke luar angkasa, mereka merasa lega. Benar saja, Sean masih tuan muda yang ingin mereka ikuti sampai mati.     

Marvin sedikit bingung. "Apa maksudmu?"     

Sean masih berpura-pura ramah dan berkata, "Kamu tahu Elon Musk, kan? Dia orang yang membuat roket berpenumpang. Oh! Ngomong-ngomong, dia memberiku UFO yang baru saja kamu tabrak dengan mobilmu."     

"Seperti yang kamu tahu, perjalanan ruang angkasa komersialnya sudah berhasil, tetapi sejauh ini tidak ada yang mau mencobanya kecuali para astronot. Tuan Muda Susetia, kamu sangat gagah dan terampil. Kamu pasti punya keberanian yang besar," kata Sean lagi.     

"Begini. Aku akan mendaftarkanmu dan membayar uang tiket 100 juta dolar untukmu, lalu menyuruh Elon Musk membawamu bersenang-senang di luar angkasa. Bagaimana menurutmu?" Sean menawarkan.     

Marvin tercengang. "Kamu mau mengirimku ke luar angkasa?"     

"Hahaha…" Andy dan John tertawa. "Benar! Tuan Muda Sean kami akan mengirimmu ke Barat!"     

Sean mengulurkan tangannya, memberi isyarat pada keduanya untuk tidak tertawa, dan kembali berbicara pada Marvin dengan cara yang 'ramah'.     

"Bagaimana bisa Tuan Muda Marvin berkata seperti itu? Ini disebut perjalanan luar angkasa, yang menjadi tren di masa depan. Hanya orang kaya seperti Tuan Muda Marvin yang mampu membelinya. Orang biasa tidak bisa pergi meskipun mereka mau."     

Ekspresi Marvin jelas terlihat cemas, tetapi di luar dia pura-pura tidak peduli.     

"Haha! Perjalanan ke luar angkasa? Boleh!"     

"Setuju, ya? Aku akan langsung menelepon Elon Musk dan menyuruhnya bersiap-siap."     

Sambil berbicara, Sean segera melakukan panggilan video dengan Elon Musk. Begitu tersambung, Marvin melihat si maniak bisnis, Elon Musk.     

"Hi, Shane!" Elon Musk menyapa Sean dengan gembira.     

Marvin terkejut dan berkata dalam hati, Sinting! Dia benar-benar kenal Elon Musk!     

Meskipun Marvin mengandalkan kekuasaannya yang sangat kuat dari keluarga Susetia dan memiliki dasar yang kokoh, pengaruh internasional mereka sama sekali tidak dapat dibandingkan dengan keluarga Yuwono. Seperti keluarga Bill Gates dan keluarga Elon Musk, mereka bahkan tidak saling mengenal.     

Sean tersenyum dan berkata, "Musk, temanku di sini ingin berpartisipasi dalam perjalanan luar angkasamu. Aku akan membayar biaya tiket 100 juta dolar untuknya."     

Setelah mendengarkan ini, Elon Musk langsung kegirangan. "Oh, ya? Perlihatkan padaku, pahlawan Indonesia mana yang begitu berani?"     

Sean mengarahkan kamera ponselnya ke Marvin. "Tuan Muda Marvin, sapalah Presdir Musk."     

Meskipun Marvin selalu kasar pada Sean, tentu saja itu dilakukannya karena kebencian yang dimilikinya. Sebagai pemuda dari keluarga konglomerat di Bogor, dia tetap tampak sangat sopan dan menahan diri saat menghadapi selebriti dunia seperti Elon Musk.     

"Halo, Presdir Musk!" sapa Marvin dengan lembut.     

Elon Musk masih penuh dengan seringai bagai 'dirasuki alien'.     

"Wow! Jadi, kamu pahlawan Indonesia yang pemberani itu! Sejujurnya, aku sudah mengundang banyak orang kaya di Indonesia untuk pergi ke luar angkasa, tetapi mereka tidak berani. Apa kamu tahu? Bahkan Shane si bocah ini juga tidak berani pergi ke luar angkasa! Kamu yang paling berani di Indonesia! Selamat datang! Aku pasti akan mengantarmu ke angkasa!"     

Dipuji seperti ini oleh Elon Musk, Marvin merasa sangat tidak nyaman dan menggerutu dalam hati, Sial! Bahkan Sean tidak berani pergi ke luar angkasa. Aku juga tidak berani!     

Bagi kebanyakan orang biasa, luar angkasa adalah hal yang asing dan berbahaya. Kecuali, jika orang itu adalah penggemar fiksi ilmiah luar angkasa dan seseorang yang tidak ingin hidup di Bumi. Jika tidak, siapa yang ingin pergi ke tempat yang tidak dikenal?     

Sean berkata, "Musk, kamu atur saja. Lebih baik bisa mengirimnya ke angkasa dalam dua hari ini."     

"Kebetulan sekali! Besok lusa kami berencana melakukan penerbangan berpenumpang. Cepat bawa pahlawan ini ke Texas," kata Elon Musk.     

"Tidak masalah! Kami akan langsung berangkat sekarang juga! Sampai bertemu besok!"     

Sean menutup panggilan video dan berkata pada Andy, "Siapkan pesawat pribadi segera dan terbang ke Texas, Amerika Serikat."     

"Baik!"     

Sesudah itu, Sean tersenyum dan berkata pada Marvin, "Ayo pergi, Tuan Muda Marvin."     

Tanpa diduga, Marvin mengamuk, "Pergi apanya?! Siapa bilang aku ingin pergi ke Amerika Serikat bersamamu?! Aku tidak ingin pergi ke luar angkasa! Kalau kamu mau pergi, pergi saja sendiri!"     

Setelah berkata seperti itu, Marvin hendak pergi. Namun, begitu dia sampai di pintu, dia dihentikan oleh beberapa anak buah Andy.     

"Apa maksudmu?"     

Marvin menoleh dan melihat Sean. Meskipun dia memiliki keterampilan bela diri yang baik, Andy sudah menikam kakinya dua kali. Tubuhnya sudah terluka. Bom asap dan senjata lain di tubuhnya juga sudah dilucuti sejak awal. Marvin pasti tidak akan bisa menang dari mereka dengan tangan kosong, termasuk juga Sean.     

Sean tersenyum dan berkata, "Marvin, kamu hanya punya dua pilihan sekarang. Katakan padaku alasannya atau pergi ke luar angkasa. Kamu pilih sendiri."     

John yang berada di samping tertawa.     

"Marvin, apa menurutmu jika kami tidak berani membunuhmu, Tuan Muda Sean tidak dapat berurusan denganmu? Jika Tuan Muda Sean kami ingin membunuhmu, beliau memiliki seratus cara! Haha!"     

Marvin sangat marah dan mengepalkan tinjunya, tetapi dia tidak berani main tangan lagi karena dia tidak akan mungkin bisa kabur sendirian.     

Beberapa saat kemudian, Marvin tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Bukankah hanya pergi ke luar angkasa? Baiklah, aku akan pergi! Tapi, aku rasa seharusnya kamu yang harus pergi ke luar angkasa untuk menenangkan diri karena istrimu melahirkan anak yang bukan anakmu! Hahaha."     

Tatapan mata Sean tajam seperti pisau. Dia berkata dengan dingin, "Banyak-banyaklah berbicara. Jika kamu sudah tiba di luar angkasa, alien tidak akan mengerti apa yang kamu katakan."     

Tiba-tiba Marvin panik. "Kamu…"     

"Jalan!"     

Sean meraih Marvin dan dengan paksa membawanya pergi.     

Tak lama kemudian, Sean dan rombongan menaiki pesawat pribadi, lalu terbang langsung ke BOCA CHICA di Texas, Amerika Serikat. Ini adalah basis R&D perusahaan Elon Musk di Texas. Tempat ini sangat luar biasa. Mereka membangun berbagai versi kapal luar angkasa yang ada di Bumi sejauh ini.     

Ketika mereka tiba, Sean dan Marvin dikejutkan oleh pesawat ruang angkasa dan roket yang ada di sini. Meskipun si bocah Marvin ini memiliki latar belakang yang baik, pengetahuannya sangat rendah. Dia tidak tahu seperti apa teknologi top di dunia ini. Kedatangannya ke sini juga merupakan sebuah kejutan besar.     

Sean dan Marvin datang ke ruang R&D dan bertemu Elon Musk. Segera, Elon Musk dengan senang hati berjabat tangan dengan Sean dan berpelukan.     

"Beberapa hari yang lalu, kita melakukan panggilan video dan mengobrol dengan sangat menyenangkan. Aku langsung tahu kalau sekarang kamu juga tertarik dengan perjalanan luar angkasa," kata Elon Musk, "Dalam 10 tahun, setidaknya aku akan mengirim 1.000 manusia ke Mars. Dalam 20 tahun lagi, jumlahnya akan menjadi 1 juta!"     

Sesudah itu Elon Musk berinisiatif untuk berjabat tangan dengan Marvin dan bertanya, "Tuan Muda Marvin, apa kamu bersedia menjadi manusia pertama yang pergi ke Mars?"     

Marvin menelan ludah dengan gugup. "Pergi ke… Mars?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.