Ingin Kukatakan Sesuatu

Sean Menikahi Dua Orang?



Sean Menikahi Dua Orang?

0Michelle tiba-tiba mengamuk dan berusaha membela diri, "Kapan aku curi-curi melihatmu? Bahkan kamu bilang aku naksir padamu? Cih! Kamu tidak berkaca, hah? Memang orang sepertimu ini pantas?"     

Sean tersenyum dan berkata, "Waktu pertama kalinya aku pergi ke rumah orang tuamu, juga di pesta pernikahan Julius di Surabaya kemarin lusa. Kamu curi-curi melihatku. Tentu saja setiap hari aku berkaca. Sangat tampan! Kenapa? Ada masalah?"     

Wajah Sean yang tampan merupakan fakta yang diakui. Tidak peduli seberapa bencinya keluarga Susetia padanya, mereka juga tidak dapat menyangkal hal yang satu ini.     

Di masa lalu, Sean tidak pernah membicarakan penampilannya sendiri. Tetapi, sekarang ini merupakan senjata yang sangat bagus untuk menghadapi Michelle.     

Di sebelah Michelle, duduk seorang pria dengan wajah yang biasa saja. Tubuhnya gemuk dan raut wajah yang muram. Kemungkinan besar dia adalah suami Michelle.     

Sean memang sengaja berkata seperti ini untuk menyulut emosi keduanya.     

Saat ini tidak ada pasangan yang bebas masalah, terutama wanita yang agresif dan kasar pada orang lain. Kebanyakan dari mereka pasti memiliki perilaku yang buruk. Akan lebih menarik lagi jika amarah mereka meledak.     

Michelle menjadi kesal. Dia juga mengakui bahwa Sean memang tampan. Dia pun semakin menggebu-gebu berusaha untuk menjelaskan.     

"Dasar brengsek! Pertama kali saat berada di rumah orang tuaku, jelas-jelas kamu yang terus menatapku! Di pesta pernikahan Julis kemarin lusa, kamu membuat keributan besar di pernikahan dan mencium pengantin wanita begitu lama di muka umum. Semua orang melihatnya, jadi kenapa aku tidak boleh melihat? Aku hanya melihat saja!"     

Sean tertawa.     

"Michelle, sudah, jangan dijelaskan lagi. Jika kamu tidak melihatku, bagaimana kamu tahu aku melihatmu? Di pesta pernikahan, ketika kamu melihatku berciuman, air liurmu bahkan menetes. Bagaimana? Teknik ciumanku membuatmu sangat terpesona, kan? Apakah kamu ingin mencobanya?"     

Sean terus memfitnah Michelle. Faktanya, di pernikahan saat itu, Sean dan Chintia berciuman tanpa memedulikan sekitar dan sama sekali tidak tahu apakah Michelle melihatnya atau tidak.     

Michelle tersipu.     

"Kamu… Kamu berbicara omong kosong!" sangkal Michelle, kemudian menoleh dan berkata pada pria yang berada di sampingnya, "Suamiku, jangan dengarkan dia."     

Wajah pria itu sudah sangat buruk. Sepertinya dia percaya dengan apa yang dikatakan Sean.     

Suaminya begitu mudah mempercayai perkataan Sean. Itu membuktikan bahwa kemungkinan biasanya Michelle memang berperilaku buruk.     

Michelle semakin gelisah. Dia tidak bisa balas mengatai Sean, jadi dia mengeluh pada Suhendra, "Kakek, binatang kecil ini datang ke rumah kita, tapi dia bahkan berani menghinaku. Kakek harus memberinya pelajaran!"     

Bukannya marah, Suhendra justru tersenyum dan berkata, "Melihat kalian bertengkar seperti melihat kamu dan Marvin bertengkar ketika masih kecil. Kakek merasa sangat akrab. Kalian ribut dan bertengkar, yang seperti inilah keluarga."     

Sean memaki di dalam hatinya, Dasar tua bangka psikopat! Siapa yang keluargamu?!     

Ibu Maureen bahkan tertawa karena tidak menyangka Sean begitu pandai berbicara hingga bahkan bisa membuat Michelle terdiam.     

Faktanya, Maureen dan Michelle selalu memiliki hubungan yang buruk. Maureen cantik, tetapi dia selalu kalah bicara dan bertindak terlalu lurus. Dia kalah dari Michelle yang bisa membuat masalah dan penyebar gosip.     

Ibu Maureen bertanya sambil tersenyum, "Sean, saya dengar keluarga Yuwono-mu memiliki hubungan yang cukup baik dengan beberapa keluarga terkenal di dunia. Kalian juga menjaga hubungan yang sangat baik dengan keluarga kerajaan dan pemerintah dari berbagai negara. Apa benar begitu?"     

Sean mengangguk. "Lumayan. Kakek saya sudah banyak berinvestasi di berbagai bidang di seluruh dunia, jadi beliau punya banyak teman."     

Ibu Maureen tersenyum dan berkata, "Bagus sekali. Meskipun keluarga Susetia kami sangat dihormati di Indonesia, tidak ada yang mengenal kami ketika kami pergi ke luar negeri dan kami juga tidak memiliki koneksi apa pun."     

"Anak-anak masih muda dan suka jalan-jalan keliling dunia. Mana bisa tidak memiliki koneksi apa pun di luar?"     

"Matthew tahun lalu pergi jalan-jalan ke Dubai. Ketika dia mendekati putri mahkota keluarga kerajaan Dubai, dia dipukuli dan ditangkap. Jika kita memiliki koneksi seperti keluarga Yuwono, setidaknya bisa menyapa saja, kita tidak perlu menghabiskan begitu banyak uang."     

Mendengar perkataan ibunya, wajah Matthew menjadi muram dan malu.     

Sementara ibu Matthew juga berkata, "Kamu pikir keluarga Yuwono mengenal semua orang? Aku percaya mereka mengenal keluarga kerajaan Inggris, tapi bagaimana kamu tahu mereka juga mengenal keluarga kerajaan Dubai?"     

Sean tertawa dan menjawab, "Kebetulan sebelum ini saya pergi ke Suriah dan tinggal di Dubai selama beberapa waktu, jadi saya memiliki hubungan yang baik dengan Syekh mereka. Kami sering makan bersama. Apakah Anda ingin saya meneleponnya sekarang untuk membuktikannya?"     

"Hahaha! Bagus! Pengaruh keluarga Yuwono di dunia memang benar-benar luar biasa. Benar-benar pasangan serasi untuk keluarga Susetia kami!"     

Suhendra malah senang.     

Ibu Maureen juga tersenyum dan berkata, "Benar, benar! Aku lihat Maureen dan Sean adalah pasangan yang ideal. Putri kami memang bisa memilih seorang laki-laki."     

Sementara, mereka yang lainnya tidak berkomentar. Begitu keluarga Susetia dan keluarga Yuwono menjadi besan, pihak yang mendapatkan keuntungan adalah keluarga Susetia.     

Sean segera berkata, "Maaf, saya pikir mungkin kalian salah paham. Hari ini saya datang bukan untuk menjadi menantu keluarga Susetia kalian. Saya datang ke sini untuk memohon pada Tuan Suhendra agar membebaskan anak buah saya, Andy dan John."     

"Kejahatan apa yang sudah dilakukan Andy dan John di masa lalu, selama itu memang yang mereka lakukan, mereka bisa menerima hukuman yang memang pantas mereka terima. Tapi, tolong jangan menuduhkan tuduhan palsu pada mereka. Mereka semua memiliki istri dan anak, jadi mereka tidak bisa tinggal di penjara seumur hidup," kata Sean.     

Wajah Suhendra berubah suram.     

"Andy dan John, dua budak anjing ini. Jika aku ingin melepaskan mereka, aku tinggal berucap saja. Tapi, jika kamu ingin menyelamatkan mereka, kamu harus menunjukkan ketulusanmu," tegas Suhendra.     

"Kecuali kamu berjanji untuk bertanggung jawab atas cucu perempuanku dan menikahi Maureen. Jika tidak, kedua budak anjing itu tidak akan pernah melihat istri dan anak mereka lagi!"     

Suhendra bahkan memaksa Sean untuk menjadi menantu keluarga Susetia mereka!     

Sean segera menjawab, "Saya sudah punya pacar. Namanya Chintia Yandra. Maafkan saya, tapi saya tidak bisa menikahi cucu Anda!"     

Pada saat ini Marvin menyahut, "Sean, aku tahu cintamu dan Chintia sedang sangat menggebu-gebu. Jika ingin kalian putus, kamu pasti tidak setuju. Kenapa kita tidak membuat kelonggaran? Kamu menikahi kakakku dan biarkan Chintia menjadi istri kedua. Lagi pula, Chintia juga pernah menjadi wanita simpanan sebelumnya, jadi dia pasti akan bersedia."     

Suhendra mengangguk setuju.     

"Baiklah. Aku mengizinkanmu untuk memiliki dua wanita sekaligus, Maureen dan Chintia. Bagi keluarga besar kami, tidak jarang seorang laki-laki memiliki beberapa istri dari zaman dulu hingga sekarang."     

Pria-pria zaman dulu, semuanya memiliki beberapa istri. Misalnya saja sekarang, putra Suhendra memiliki dua istri dan kedua istrinya ini tidak meninggalkan keluarga Susetia.     

Memiliki dua wanita sekaligus merupakan hal yang sangat membahagiakan dan menarik bagi setiap pria. Namun, Sean dibesarkan di luar negeri dan tidak memiliki gagasan kuno tentang poligami. Dia percaya bahwa seseorang hanya bisa mencintai satu orang dalam hidupnya.     

Energi Sean sendiri terbatas. Dia juga tidak bisa mencintai dua wanita sekaligus. Selain itu, wanita dengan karakter yang dominan seperti Chintia tidak akan setuju untuk berbagi suami dengan orang lain.     

Sean segera menolak, "Seumur hidup saya, saya hanya akan menikahi Chintia. Saya tidak akan pernah membuatnya menjadi istri kedua atau bahkan simpanan!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.