Ingin Kukatakan Sesuatu

Tingkatmu di Bawahku!



Tingkatmu di Bawahku!

0Sean mengeluarkan begitu banyak kartu berharga yang membuat pegawai FAO terkejut bukan main.     

Ketika pertama kali melihat Sean, pegawai itu melihat Sean membawa kantong plastik toserba, jadi dia mengira Sean adalah orang miskin. Bagaimanapun juga, toko serba ada adalah tempat yang dikunjungi orang-orang muda dan miskin. Harga sebagian besar barang di dalamnya tidak lebih dari 100 ribu, sangat murah jika dibandingkan dengan toko barang mewah seperti FAO.     

Sebenarnya, Sean tidak pergi ke toserba, tetapi hanya mengambil kantong plastik seadanya yang ada di ruang keamanan untuk meletakkan boneka beruang Sisi.     

Pegawai itu mengambil alih tumpukan kartu Sean dan memeriksanya satu per satu. Tingkat keterkejutan di wajahnya berangsur-angsur meningkat saat setiap kartu dibalik.     

"Gold Card BTS Mall, Gold Card Taikoo Li Sanlitun, dan Super Diamond Member FAO!"     

Begitu mendengar seruan pegawai itu, Sean bertanya, "Sudah ketemu?"     

Pegawai wanita itu memegang kartu bertuliskan 'Super Diamond Member FAO' dan terkejut.     

"Ada yang salah… Kartu keanggotaan tingkat tertinggi di sini adalah Diamond Member. Belum pernah terdengar ada Super Diamond Member. Kartu Anda ini… Apa jangan-jangan palsu?"     

Pegawai wanita merasa Sean hanya membawa kantong plastik murahan, tetapi ada begitu banyak Gold Card di dompetnya. Untuk dapat mendapatkan setiap Gold Card, menelan biaya setidaknya beberapa miliar.     

Dengan begitu banyak Gold Card yang dimiliki Sean, itu artinya dia sudah berbelanja puluhan miliar di toko-toko yang berbeda. Tetapi, dari sudut pandang pegawai wanita itu, Sean tidak terlihat seperti seseorang yang telah berbelanja puluhan miliar.     

Sean yang ditanya seperti itu oleh pegawai itu pun merasa kesal.     

"Apa jangan-jangan kamu pegawai baru di sini? Atau, otoritasmu terlalu rendah? Jika kamu tidak tahu, kamu bisa meminta manajer toko kalian untuk melihat apakah ada Super Diamond Member Card!"     

Pegawai itu ragu-ragu sejenak, kemudian berkata, "Baik. Harap tunggu sebentar. Saya akan menghubungi manajer toko kami."     

Pegawai melakukan panggilan telepon di depan Sean.     

"Halo, Manajer. Maaf sudah mengganggu istirahat Anda. Di sini ada seorang pelanggan yang memiliki Super Diamond Member Card FAO dan ingin masuk ke toko. Apakah toko kita memiliki Super Diamond Member?" tanya pegawai wanita itu.     

Terdengar suara terkejut yang datang dari ujung telepon lain. "Super Diamond Member? Siapa namanya?"     

Pegawai meletakkan telepon dan bertanya pada Sean, "Siapa nama Anda, Tuan?"     

Sean berpikir sejenak, lalu menjawab, "Juan Yuwono!"     

Pegawai mengangkat telepon dan melaporkan, "Manajer, namanya Juan Yuwono."     

Terdengar perintah langsung dari manajer toko, "Perlakukan dia dengan standar pelayanan tertinggi! Jika berani mengabaikannya sedikitpun, aku akan langsung memecatmu! Aku akan segera ke sana!"     

Pegawai pun menjadi gugup. "Baik, Manajer. Saya pasti akan melayani Tuan Yuwono dengan baik!"     

Setelah menutup telepon, pegawai buru-buru membungkuk pada Sean dan meminta maaf.     

"Maaf, Tuan Yuwono. Saya kurang berpengetahuan, Saya tidak tahu toko ini memiliki Super Diamond Member. Maaf sudah membuang-buang waktu Anda yang berharga. Silakan masuk."     

"Ya."     

Sean mengambil kartu itu dan memasukkannya kembali ke dompetnya. Sepertinya kartu-kartu Juan ini cukup berguna.     

Setelah masuk, staf segera bertanya, "Tuan Yuwono, apakah Anda sudah sarapan? Apakah Anda ingin saya menyiapkan sarapan untuk Anda?"     

"Oh, sudah. Terima kasih."     

Tadi pagi Sean sudah makan roti dan minum susu yang dijual di dekat BTS Mall.     

"Anda ingin minum apa? Kopi atau air?" Pegawai kembali melayaninya dengan pelayanan bintang lima.     

Sean tersenyum. "Tidak perlu. Saya kemari untuk bertemu putri saya."     

Sean berjalan ke depan dan memanggil Sisi yang sedang memilih mainan di depannya. "Sisi."     

Sisi menoleh. Ketika melihat Sean, dia segera berlari dengan gembira sambil berteriak, "Ayah!"     

Sementara pada saat ini, Maureen dan Chevin terkejut.     

"Aneh! Bagaimana dia bisa masuk?" Chevin tidak percaya sama sekali.     

Sean menggendong Sisi sambil tersenyum bahagia. "Sayang, apa semalam tidurmu nyenyak?"     

Sisi mengangguk dan menjawab, "Ya! Kemarin Ibu tidur sambil memelukku dan membacakan beberapa dongeng."     

Pada saat ini, pegawai di sebelah Sean bertanya, "Tuan Yuwono, apakah ini putri Anda?"     

Sean mengangguk.     

Pegawai itu segera memuji, "Cantik sekali. Ketika dia baru masuk, saya langsung bilang bahwa gadis kecil ini sangat cantik. Ayahnya pasti juga sangat tampan!"     

"Astaga! Sepatu putri Anda sepertinya sedikit kotor. Tunggu sebentar. Saya akan membersihkan sepatu tuan putri kecil ini."     

Setelah mengatakan itu, pegawai mengambil kain dan berjongkok untuk menyeka sepatu Sisi.     

Maureen dan Chevin sama-sama terkejut. Pegawai toko di sini selalu bersikap sangat dingin karena mereka yang bekerja di toko mewah seperti ini biasanya berasal dari keluarga konglomerat generasi kedua. Beberapa dari mereka hanya bekerja untuk main-main saja. Jadi, ketika bertemu pelanggan, mereka tidak rendah hati, tetapi juga tidak sombong. Hanya saja, mereka tidak akan melakukan hal-hal yang terlalu merendah.     

Ketika Chevin dan yang lainnya masuk, mereka hanya menyapa. Namun, setelah Sean masuk, pegawai menyiapkan sarapan dan membersihkan sepatu Sisi. Sikap dan pelayanannya benar-benar berbeda.     

"Terima kasih, Tante," Sisi berterima kasih dengan sopan pada pegawai tadi.     

Pada saat ini, Chevin menghampiri mereka dan bertanya pada pegawai, "Sekarang di luar jam kerja, jadi hanya Diamond Member yang bisa masuk, tapi kenapa kalian membiarkannya masuk? Bahkan jika dia mengenal kami, seharusnya kamu menanyakan pendapatku dulu, kan?"     

Chevin mengira pegawai melihat Sean menyapa Sisi di jendela barusan dan merasa Sean juga bersama mereka, jadi mereka memasukkan Sean. Setelah itu, Chevin menatap Sean dengan marah.     

"Kamu ini rupanya memang pandai memanfaatkan orang lain, ya? Kemarin, kamu menumpang makan di rumah Maureen. Hari ini, kamu kemari untuk menumpang Diamond Member-ku! Apa seorang pria dewasa sepertimu tidak bisa tahu malu sedikit? Memangnya aku setuju kamu menggunakan kartuku?"     

Tanpa menunggu Sean berbicara, pegawai berinisiatif menjelaskan, "Tuan Chevin, Anda sudah salah paham. Tuan Yuwono tidak masuk dengan menggunakan kartu Anda."     

Chevin mencibir, "Tidak menggunakan kartuku? Memangnya dia juga punya Diamond Member Card toko ini?"     

Pada saat pegawai menggelengkan kepalanya, Chevin tampak sombong. Namun, pada detik berikutnya, pegawai itu berkata, "Tuan Yuwono bukan Diamond Member, tetapi Super Diamond Member. Kartu ini setingkat lebih tinggi dari kartu Diamond Member Anda!"     

"Apa katamu?" Chevin tercengang ketika mendengar ini. "Super Diamond Member? Kenapa aku belum pernah mendengarnya?! Perlu berbelanja berapa banyak?"     

Pegawai menjawab, "Saya juga tidak begitu tahu. Mungkin tidak hanya berbelanja lebih banyak, tapi juga statusnya lebih tinggi. Itu sebabnya Manajer memberi Super Diamond Member Card pada beliau."     

Chevin langsung mengamuk, "Berengsek! Apa maksudmu perkataanmu? Statusku tidak setinggi dia?"     

Pegawai tidak berani menyinggung Chevin, jadi dia segera menjelaskan, "Saya tidak bermaksud begitu…"     

Sean langsung menyela, "Statusmu memang setingkat lebih rendah dariku! Dia tidak salah ucap!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.