Ingin Kukatakan Sesuatu

Pungut!



Pungut!

0Boneka beruang ini seperti berlian yang berkilau di mata pegawai toko dan semua orang di sana.     

Jika Sean mengeluarkan boneka beruang ini di lain kesempatan, mungkin tidak akan ada respons yang begitu besar. Bagaimanapun juga, tidak semua orang tahu produknya. Sama seperti mengambil sepasang sepatu Travis Scott x Air Jordan 1 dan meminta konglomerat kaya menebak berapa harga sepatu ini. Dapat diyakini bahwa konglomerat kaya ini tidak akan dapat menebak harga spesifiknya dan mungkin berpikir boneka ini hanya bernilai 2 juta.     

Begitu pula dengan boneka beruang yang satu ini. Jika menyuruh orang yang tidak mengerti untuk menebak harganya, paling-paling akan ditebak seharga puluhan juta dan tidak mungkin lebih tinggi lagi dari itu. Tetapi, para asisten toko di sini bukan orang biasa. Mereka adalah asisten toko di toko mainan mewah. Tentu saja mereka paling tahu tentang mainan mewah di dunia.     

Pegawai itu berkata dengan kaget, "Ini… Ini boneka beruang paling mahal di dunia buatan perusahaan Steiff yang bekerja sama dengan LV, kan?"     

Ketika Sisi melihat boneka beruang itu, dia dengan gembira menerimanya dan tidak mau meletakkannya. "Ah! boneka beruang yang memakai baju!"     

Maureen tidak bisa menahan dirinya untuk mengulurkan tangan dan menyentuh pakaian LV yang dikenakan boneka beruang itu. Ketika dia menyentuh kain itu, Maureen segera merasakan pekerjaan tangan yang sangat indah.     

Sebagai wanita tercantik di Bogor, tentu saja Maureen sangat paham dengan barang-barang buatan LV. Tidak sedikit barang merek LV yang digunakannya, seperti pakaian dan tas.     

Pegawai lain juga datang dan bergumam, "Benarkah? Bukannya boneka beruang ini bernilai lebih dari 2 juta dolar AS?"     

2 juta dolar AS!     

Mendengar harga boneka ini, wajah Chevin langsung berubah malu. Di toko ini, dia sudah membeli begitu banyak hadiah. Meskipun harganya mencapai 2 miliar, tetap saja itu dalam rupiah. Dibandingkan dengan hadiah Sean yang harganya lebih dari 20 miliar, benar-benar tidak bisa dibandingkan sama sekali.     

Chevin yang merasa sangat malu pun segera merebut boneka beruang itu dari tangan Sisi, melihatnya sekilas, lalu berkata, "Ini palsu!"     

Setelah berkata seperti itu, Chevin melemparkan boneka tersebut ke tempat yang jauh. Boneka beruang senilai lebih dari 20 miliar itu dilemparkan ke lantai oleh Chevin.     

"Chevin, kamu cari mati! Cepat pungut!" pekik Sean.     

Pegawai itu langsung angkat bicara, "Biar saya! Biar saya yang pungut!"     

Sean menegur, "Tidak seorang pun dari kalian yang boleh memungutnya. Aku ingin dia yang memungutnya!"     

Chevin tidak takut. "Kenapa aku harus memungut barang palsu yang harganya ratusan ribu atau bahkan puluhan ribu itu?"     

Sean mengamuk, "Dari sisi mana kamu lihat boneka itu palsu? Memangnya kamu tahu cara membedakannya?"     

"Aku memang tidak tahu, tapi aku tahu kalau kamu bahkan tidak punya uang untuk membayar ongkos taksi. Kamu hanya seorang satpam! Tidak mungkin kamu bisa membeli hadiah puluhan miliar!" kilah Chevin.     

Pada saat ini, Maureen menyela, "Mungkin itu hadiah yang dibeli Sean sejak lama."     

Chevin berpikir sejenak, lalu membantah, "Tidak mungkin! Semua barang berharganya ditahan. Tidak mungkin bisa dibawa. Boneka ini pasti palsu. Kalau asli, dia pasti akan menjualnya dan tidak mungkin memberikannya pada Sisi."     

Berengsek! Sisi putri kandungku! Mana mungkin aku menjual hadiah yang ingin kuberikan padanya hanya demi uang?! Si Chevin ini benar-benar berhati picik!     

Sean benar-benar naik pitam. "Aku hitung sampai tiga. Pungut boneka itu, atau jangan salahkan aku kalau main tangan!"     

Chevin mengepalkan tinjunya. "Pukul saja! Jika kamu menang melawanku, kamu akan masuk penjara. Jika kamu kalah, kamu akan masuk rumah sakit. Aku bisa menerima keduanya, sementara kamu tidak!"     

Maureen tidak ingin keduanya berkelahi, jadi dia berkata pada Chevin, "Chevin, ini salahmu. Bagaimana bisa kamu membuang hadiah yang Sean berikan pada Sisi? Kamu harus memungutnya."     

Menghadapi sikap tegas Maureen, Chevin bersikeras, "Aku akan memungutnya jika boneka beruang itu bernilai lebih dari 20 miliar. Jika tidak, untuk apa aku harus membungkuk untuk barang palsu seperti itu?"     

Maureen memandang pegawai dan bertanya, "Apa kalian bisa memastikan keaslian boneka itu?"     

Maureen percaya Sean tidak akan berbohong, jadi dia meminta agar boneka itu diperiksa. Namun, Pelayan menggelengkan kepalanya.     

"Manajer toko kami sering bepergian ke berbagai penjuru dunia dan memiliki banyak pengetahuan. Dia pasti bisa membedakannya. Dia akan segera datang. Bagaimana kali Anda menunggunya sebentar?"     

Setelah sekitar sepuluh menit, seorang wanita berusia 30-an yang mengenakan setelan jas dengan riasan tipis dan ringan melangkah maju. Seluruh barang yang dipakainya berasal dari merek terkenal. Sekilas pandang, dapat diketahui bahwa dia orang kaya atau istri orang kaya. Cara berjalannya cukup mendominasi dan aura seorang ratu terpancar dari dirinya.     

Begitu memasuki pintu, wanita itu bertanya pada pegawai, "Di mana Juan?"     

"Laki-kaki berjas hitam itu," jawab pegawai itu sambil menunjuk punggung Sean.     

Wanita itu berjalan dengan langkah yang cepat. Sebelum Sean menoleh, dia sudah menepuk punggung Sean dan memarahinya, "Kamu tidak punya hati! Bisa-bisanya kamu masih tahu datang ke sini?!"     

Sean terkejut dan menoleh. Dia memandang wanita paruh baya yang terlihat sangat dewasa dan menawan itu dengan penuh tanda tanya di wajahnya.     

"Apakah Anda Manajer Clarissa?" tanya Sean.     

Ketika melihat Sean, Manajer Clarissa sontak tertegun dan bertanya, "Kamu siapa? Kenapa kamu bisa menggunakan kartu Super Diamond Member milik Juan?"     

Sean menjelaskan, "Oh, Juan adalah kakakku."     

Wajah menawan Manajer Clarissa segera tersenyum. "Oh, ternyata adik Juan! Si bajingan itu selalu membual dengan mengatakan bahwa dia yang paling tampan di antara saudara-saudara laki-lakinya. Jelas-jelas dia tidak setampan dirimu!"     

Sean sedikit malu. Dia bisa melihat bahwa si Manajer Clarissa yang anggun ini kemungkinan besar memiliki hubungan yang tidak biasa dengan kakak keduanya.     

"Manajer Clarissa, kebetulan sekali Anda datang kemari. Saya ingin meminta Anda untuk memastikan keaslian boneka beruang yang saya bawa."     

Ketika Manajer Clarissa melihat boneka beruang berada di lantai, dia segera berlari dengan begitu sedih,     

"Astaga! Bukankah ini boneka beruang perusahaan Steiff yang bekerja sama dengan LV? Boneka ini bernilai lebih dari 2 juta dolar AS. Bagaimana bisa kalian para pegawai toko membiarkan barang pelanggan yang seharga lebih dari 20 miliar seperti ini tergeletak di lantai begitu saja dan tidak memungutnya?"     

"Saya tidak menyalahkan mereka. Saya sendiri yang tidak membiarkan mereka untuk memungutnya. Tolong periksa apakah boneka ini asli atau tidak," kata Sean.     

Manajer Clarissa menyentuh material LV, lalu melihat pengerjaan boneka beruang itu lebih dekat dan berkata, "Ini 100% asli. Saya pernah berkunjung ke perusahaan Steiff dan ini memang benar-benar boneka beruang yang diproduksi oleh perusahaan mereka."     

Sean mengangguk. "Oke. Terima kasih, Manajer Clarissa. Anda bisa meletakkan boneka beruang itu."     

"Letakkan di lantai?" Manajer Clarissa bertanya dengan ragu.     

"Ya." Sean memastikan, lalu menunjuk boneka beruang itu pada Chevin. "Bagaimana kamu melemparnya barusan, sekarang pungut juga!"     

Di depan begitu banyak orang, tentu saja Chevin enggan melakukan hal yang begitu rendahan. Hanya saja, bawahannya tidak ikut masuk. Jika tidak, hal seperti ini bisa dilakukan oleh bawahannya.     

Ketika Sean melihat Chevin tidak bergerak, dia berkata, "Jika kamu tidak ingin memungutnya, boleh saja. Barangku yang bernilai 20 miliar sudah kamu buang ke lantai hingga pakaiannya kotor. Itu baju LV! Jadi, jika aku ingin meminta 2 miliar sebagai ganti rugi, itu tidak keterlaluan, kan? Dua pilihan. Entah kamu memberiku uang 2 miliar, atau pungut boneka itu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.