Ingin Kukatakan Sesuatu

Menipu Maureen!



Menipu Maureen!

0Setelah Chevin mendengarkan cerita Gunardi, dia meledak seperti banteng gila.     

Bak!     

Chevin menendang kaki kursi mahoni senilai lebih dari 200 juta.     

Prang!     

Chevin mendorongnya dengan satu tangan sehingga semua teko dan cangkir berlapis emas di atas meja jatuh ke lantai dan langsung terbelah menjadi dua bagian sehingga tehnya juga tumpah ke lantai.     

Melihat kemarahan Chevin, Bedjo buru-buru maju untuk menghiburnya, "Tuan, Anda harus tenang! Anda tidak boleh marah pada wanita seperti itu! Itu tidak sepadan!"     

"Tuan, penyakit Maureen ini tidak membiarkan siapapun menghampirinya. Di seluruh dunia, hanya Sean yang bisa mendekatinya. Tuan tidak boleh menikahi wanita seperti ini! Begitu menikahinya, jika suatu hari Anda pergi dan tidak kembali selama lebih dari setengah bulan, jika dia kesepian dan bosan di rumah sendirian, bisa-bisa dia mencari Sean untuk menghilangkan kebosanannya!" kata Bedjo.     

Bedjo terus memanas-manasi, "Maureen sudah tidak begitu muda lagi. Wanita yang berusia tiga empat puluhan seperti rubah. Apalagi, Sean adalah Ayah Sisi. Dia berhak untuk mengurus putrinya, jadi kemungkinan mereka bersama akan sangat besar!"     

Chevin menampar wajah Bedjo. "Aku tidak butuh kamu mengatakannya!"     

Gunardi menyahut, "Tuan Chevin, saya tahu Anda orang yang sangat dominan dan sama sekali tidak mungkin bisa menerima istri yang di dalam hatinya mencintai laki-laki lain. Jadi, saya sarankan Anda membatalkan pernikahan Anda dengan Nona Maureen. Ini untuk kebaikan Anda dan dia."     

Chevin mengepalkan tinjunya dan sangat kesal karena istri yang akan dinikahinya sudah cinta mati dengan pria lain. Selain itu, calon istrinya itu sudah ditakdirkan untuk tidak bisa melakukan hubungan suami istri yang normal dengannya. Bagaimana bisa Chevin menerima ini? Namun, dia sudah dengan susah payah akan menikah dengan Maureen. Mana mungkin dia memilih untuk membatalkan pernikahan?!     

Tiba-tiba Chevin mengubah cara pikirnya, Jika dokter ini bisa membuat alam bawah sadar Maureen jatuh cinta pada Sean dan memperlakukannya sebagai kekasih yang sempurna, maka dia juga bisa masuk ke alam bawah sadar Maureen dan mengganti Sean menjadi Chevin.     

Chevin mengangkat Gunardi yang berada di lantai dan meletakkannya di kursi, lalu berkata, "Dokter Gunardi, Anda bisa menjadikan Sean kekasih sempurna di hati Maureen, itu artinya Anda juga bisa membuat saya terlihat baik dan menggantikan Sean sebagai satu-satunya laki-laki yang disukai Maureen!"     

Pada saat ini, Bedjo ikut melangkah maju dengan semangat dan menimpali, "Benar! Tuan Muda Chevin, Anda sangat pandai! Saya bahkan tidak memikirkannya! Ternyata masalah ini dapat diselesaikan dengan mudah! Suruh saja Dokter Gunardi menghipnotis Nona Maureen lagi dan mengubah kekasih sempurna yang ada di hatinya menjadi Tuan Muda Chevin!"     

"Haha! Begitu Tuan Muda Chevin menjadi kekasih yang sempurna di hati Nona Maureen, maka Anda tidak perlu khawatir dia akan selingkuh atau menemui pria lain. Bahkan jika Anda pergi ke depannya, Anda tidak perlu khawatir dia bermain api di rumah!"     

Chevin tersenyum. Ini memang seperti sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Sebelum ini, Chevin tidak pernah tahu ada hal semacam ini yang dapat sepenuhnya mengikat hati seorang wanita dan mencegahnya memiliki pria lain.     

Sebenarnya alasan mengapa Bedjo berulang kali mengingatkan Chevin untuk berhati-hati terhadap pengkhianatan Maureen dengan Sean setelah menikah adalah karena hal seperti itu terjadi dalam pernikahan Chevin sebelumnya.     

Chevin pandai bela diri. Dia adalah orang yang suka melakukan hal-hal besar di luar sepanjang hari. Dia jarang pulang dan jarang memedulikan istrinya. Karena itu, mantan istrinya mengobrol dengan pria lain.     

Suatu kali, Chevin mengambil ponsel istrinya dan melihat catatan obrolan istrinya dengan pria lain. Isi pesannya benar-benar tidak sedap dipandang. Karena inilah Chevin menganiaya mantan istrinya.     

Gunardi tidak menyangka Chevin membuat permintaan seperti itu. "Tuan Chevin, saya rasa… Itu tidak akan berhasil."     

"Kenapa tidak bisa?! Anda bisa memuat Sean sempurna di matanya, tapi kenapa Anda tidak bisa membuat saya sempurna di mata Maureen? Berapa banyak uang yang Sean berikan pada Anda sehingga Anda membantunya sampai seperti ini?!" Chevin sangat marah.     

Bedjo memperingati, "Dokter Gunardi, jangan hanya memikirkan diri Anda sendiri. Pikirkan orang tua Anda!"     

Mendengar ancaman itu, Gunardi menggigit bibirnya dan berkata, "Jika Tuan Muda Chevin ingin menggantikan Sean dan menjadi kekasih yang sempurna di hati Nona Maureen, itu membutuhkan waktu yang lama untuk terus menghipnotisnya dan menanamkan dunia yang palsu ke dalam benaknya, juga menjadikan Tuan Muda Chevin semakin sempurna di matanya."     

Chevin mengangguk dan berkata, "Benar! Saya ingin membuat diri saya lebih sempurna dari Sean di mata Maureen!"     

"Ini tidak semudah yang Anda pikirkan. Bukan hanya Anda perlu membuat gambar diri yang sempurna, tapi pada kenyataannya Anda juga harus memainkan peran yang sama. Jika tidak, ilusi yang sudah susah payah ditanamkan di alam bawah sadarnya akan terfragmentasi dalam sekejap dan kembali ke dunia nyata," kata Gunardi.     

"Apakah maksud Anda, jika saya ingin menggantikan tempat Sean, saya harus lebih hebat dari Sean di kenyataan?" tanya Chevin.     

Gunardi mengangguk.     

Chevin mendengus dingin dan berkata dengan percaya diri, "Memangnya saya tidak lebih hebat dari Sean di kenyataan?!"     

Bedjo buru-buru melangkah maju untuk menyanjungnya, "Lihatlah fisik dan penampilan Tuan Muda Chevin! Hei! Mana bisa dibandingkan dengan Sean yang lebih muda tiga tahun?!"     

"Dari segi tinggi, paling-paling tinggi bada Sean 180 sentimeter, sementara Tuan Muda Chevin 190 sentimeter. Dari segi bentuk tubuh, Tuan Muda Chevin pasti tidak akan kalah darinya. Kamu tahu berapa banyak wanita yang ingin mengambil foto Tuan Muda Chevin dan ingin meminta nomornya saat berada di kolam renang?" kata Bedjo.     

Bedjo terus memuji, "Dalam hal latar belakang keluarga, sekarang Sean hanyalah orang miskin yang tidak diinginkan keluarganya! Dia hanya satpam miskin, sedangkan Tuan Muda Chevin merupakan konglomerat kaya di Bogor! Dalam hal karakter dan pesona, Tuan Muda Chevin pernah menikah dan lebih tua darinya, jadi Tuan Muda Chevin lebih tahu bagaimana menjadi suami yang baik."     

"Entah dalam hal apapun, Tuan Muda Chevin ingin menghancurkan keberadaan Sean!" tukas Bedjo.     

Mendengar pujian Bedjo, Chevin mengangguk puas.     

Apakah si Chevin ini begitu tidak percaya diri sehingga ingin menghancurkan Sean dengan segala cara? Bocah sepertimu bahkan tidak bisa dibandingkan denganku, apalagi dengan Sean! gumam Gunardi dalam hati. Namun, di depan Chevin, tentu saja Gunardi tidak bisa mengungkapkan isi hatinya.     

"Dokter Gunardi, lakukan saja seperti apa yang saya katakan. Besok pagi, suruh Maureen datang ke rumah sakit Anda dan hipnotis dia, lalu hilangkan semua ingatan baik tentang Sean! Saya ingin Maureen membenci Sean dan memperlakukan diri saya sebagai cinta sejatinya!"     

Gunardi tidak punya pilihan selain setuju. "Oke, saya akan berusaha sebaik mungkin."     

———     

Keesokan paginya, Maureen yang menerima telepon dari Gunardi datang ke rumah sakit Gunardi sendirian dan memasuki ruang kantor pribadinya.     

Maureen mengetuk pintu dan masuk, "Dokter Gunardi."     

"Nona Maureen, Anda datang. Silakan duduk," Gunardi buru-buru menyapa Maureen.     

Setelah Maureen duduk, dia tersenyum dan bertanya, "Dokter Gunardi, ada apa memanggil saya kemari?"     

Pada saat ini, Gunardi merasa sedikit bersalah menghadapi Maureen karena selanjutnya dia akan melakukan apa yang diminta Chevin, yang tidak sesuai dengan keinginan Maureen. Sebagai teman, sebagai dokter, dan sebagai pengagum Maureen, dia tidak ingin berbuat seperti ini. Namun, demi orang tuanya, dia harus melakukannya.     

"Nona Maureen, dari apa yang terjadi dua hari yang lalu, penyakit Anda sangat serius. Jadi, saya akan memberi Anda hipnoterapi dan menuntun alam bawah sadar Anda lagi!" kata Gunardi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.