Ingin Kukatakan Sesuatu

Keanehan Jasmine!



Keanehan Jasmine!

0Sean mengangkat ponsel lagi dan menelepon John.     

"Maaf, telepon yang Anda tuju sedang tidak aktif, atau berada di luar jangkauan."     

Sean mengerutkan keningnya. Dia tidak mengerti mengapa setelah mengejar Chintia, tidak lama kemudian, John hilang kontak. Apakah jangan-jangan karena ketahuan orang-orang Juan, lalu dihabisi?     

John salah satu bawahan favorit Sean dan sudah melakukan banyak hal untuknya. Jika Juan membunuh John, Sean tidak akan mengampuni Juan.     

Pada saat ini, tiba-tiba Wawan menelepon.     

"Halo, Wawan? Ada apa?" Sean segera menjawab telepon.     

Wawan diutus Sean untuk mencari tahu keberadaan John, jadi sekarang Sean menebak seharusnya sudah ada hasilnya.     

"Tuan Muda Sean, saya menemukan Kak John!" kata Wawan.     

Sean sangat gembira. "Di mana John?"     

"Dia di Filipina, tapi dia ditangkap dan dipenjara. Tuan Muda Sean, saya tidak dapat bertemu dengannya. Apa Anda memiliki koneksi di sini? Tolong selamatkan Kak John."     

"Ditangkap?"     

Baru pada saat itulah Sean mengerti mengapa John menghilang selama berhari-hari. Bagaimanapun dia mencoba menghubungi John, John tidak bisa dihubungi.     

"Kirimkan lokasinya dan tunggu aku di sana. Aku akan segera sampai."     

Setelah menutup telepon, Sean langsung memberi perintah pada Louis, "Pergi ke Filipina!"     

Zephyr 3 segera memasuki mode penerbangan siluman dan terbang ke Filipina.     

Sepuluh jam kemudian, Sean tiba di Filipina.     

Wawan berdiri di tempat terbuka dan menyaksikan Sean keluar dari kekosongan. Dia tercengang ketakutan.     

"Sinting! Sinting! Ini pesawat siluman! Sial! Keren sekali! Tuan Muda Sean, barusan Anda seperti baru saja keluar dari pintu ajaib!" Wawan terus memuji.     

Pada saat ini, sosok yang tidak asing lagi ikut berlari ke sini.     

"Tuan Muda Sean!!!"     

John terlihat berlari mendekat. Ketika dia datang, Sean meminta orang-orang melobi dan melepaskan John dari penjara.     

Wawan terkejut, "Sinting! Kak John! Kakak sudah keluar? Tadi pagi aku pergi untuk menjengukmu di penjara, tapi orang di sana tidak mengizinkanku menemuimu. Ngomong-ngomong, Kak John, aku dengar Kakak dikurung karena memakan lengan seorang anak kecil. Sejak kapan Kakak jadi segila itu?"     

Seketika wajah John berubah muram, lalu mengamuk, "Siapa yang makan lengan anak kecil? Aku dijebak!"     

Sean tidak bisa menahan tawanya ketika mendengar alasan aneh yang membuat John masuk penjara. "Ini pasti perbuatan kakak keduaku. Dia sangat suka memasukkan orang ke penjara. Selain itu, dia selalu menggunakan alasan yang sangat aneh. John, kamu pasti ketahuan membuntuti Chintia oleh kakak keduaku."     

John menghela napas. "Hah… Karena ini perbuatan kakak kedua Tuan Muda Sean, aku akan melupakannya. Kalau itu orang lain yang mempermainkanku begini, aku pasti akan mencarinya dan membuat perhitungan!"     

Sean merasa Juan masih termasuk baik pada John. Setidaknya dia tidak membunuhnya dan tidak membuat John kehilangan lengan atau kakinya. Juan hanya menggunakan sebuah alasan yang konyol untuk mengurung John.     

"Jangan bicarakan ini lagi. John, cepat beritahu aku. Saat aku menyuruhmu membuntuti Chintia, apa yang kamu temukan?" tanya Sean.     

John pun segera menjawab, "Hari itu di Bogor, setelah keluar dari hotel, saya langsung membuntuti Nona Chintia sepanjang jalan. Bisa dibilang, saya melakukannya dengan sangat tersembunyi. Dia pasti tidak menyadarinya!"     

"Kemudian, Chintia tiba di bandara dan saya mengikutinya sampai ke Filipina. Tapi, setelah saya tiba di Filipina, setelah saya ikuti dan ikuti, tiba-tiba saya langsung ditangkap dan bahkan dibilang menggigit lengan anak kecil. Benar-benar berengsek! Setelah tiba di Filipina, saya bahkan belum melihat anak di bawah usia 15 tahun!" lanjut John dengan menggebu-gebu.     

Sean memikirkannya dengan cermat, Mungkinkah Kak Juan dan Chintia ada di Filipina?     

Ada banyak pulau di Filipina, seperti Boracay dan Coron, yang sangat indah dan tersembunyi. Jika Juan ada di sini, dia bisa bersembunyi sambil menikmati laut dan pantai yang cerah. Kemungkinan juga ada wanita dengan kecantikan kelas atas.     

Louis mengingatkan, "Bastian baru saja mengirim orang untuk mencari di Filipina dua hari yang lalu, tapi tidak menemukan apa pun."     

Sean mengerutkan keningnya. Dia tahu kalau Tian selalu fokus mencari di Asia Tenggara, karena dekat dengan Indonesia. Jika Tian saja tidak dapat menemukannya, maka Sean dan Louis tidak akan mendapatkan hasil.     

Pada saat ini, tiba-tiba John menyahut lagi, "Tuan Muda Sean, ketika saya berada di bandara, saya melihat seseorang!"     

"Siapa?" Sean tiba-tiba melihat pandangan mata John bergairah.     

Tidak banyak orang yang bisa membuat John bersemangat.     

John berseru dengan berbinar-binar, "Itu Nona Jasmine!"     

"Jasmine?"     

Sean sontak kebingungan. "Maksudmu, Jasmine dan Chintia muncul pada saat yang sama?! Kalau begitu, ada kemungkinan Jasmine sedang bersama Chintia! Dia tahu di mana keberadaan Chintia!"     

Sean segera mengingat reaksi Jasmine setelah Chintia menghilang tanpa alasan.     

Setelah Chintia menghilang, Jasmine benar-benar cemas ketika pertama kali mengetahuinya. Dia juga terus mengeluh tentang Sean dan mengapa Sean bisa sampai kehilangan saudara perempuannya.     

Pada saat itu, Jasmine sering menelepon Sean dan mengirim pesan untuk menanyakan keberadaan kakaknya. Namun, setelah beberapa saat, Jasmine sepertinya tidak bertanya lagi. Seperti baru-baru ini, Sean dan Jasmine sudah lama tidak berhubungan.     

Chintia adalah kakak Jasmine dan lagi-lagi Chintia hilang saat bersama Sean. Jadi, mana mungkin Jasmine tidak menghubungi Sean satu kali pun sebegini lamanya. Kecuali… dia tahu di mana Chintia berada! Bahkan dia memang bersama Chintia!     

Pakkk!     

Sean menepuk dahinya.     

"Sial! Aku bahkan tidak menyadari keanehan Jasmine! Dia sudah lama tidak bertanya padaku tentang kabar Chintia. Selain itu, semakin lama dia semakin tidak khawatir. Instagram Story-nya memposting idola dan makanan sepanjang hari. Dia benar-benar sedang bahagia. Seharusnya sejak awal aku memperhatikan perubahan suasana hatinya!"     

Jika Jasmine tahu keberadaan Chintia dan Juan, maka tugas ini akan lebih mudah. Sean tidak bisa menghubungi Chintia dan Juan, tetapi dia bisa menghubungi Jasmine. Pada saat itu, asalkan membuntuti Jasmine, pasti dia akan bisa menemukan Juan dan Chintia.     

"Ayo kembali ke pesawat."     

Pertama-tama Sean kembali ke pesawat, kemudian meminta Louis untuk membuka program pelacakan dan penentuan posisi. Asalkan Jasmine menjawab panggilan Sean, maka Sean akan segera mengetahui lokasi Jasmine. Jika lokasinya sudah diketahui, Sean bisa langsung mengemudikan pesawat siluman dan beraksi!     

Setelah mempersiapkan segalanya, Sean menghubungi Jasmine. Telepon terhubung, tetapi Jasmine tidak menjawab. Sean mencoba menelepon lagi, tapi Jasmine masih tidak menjawab.     

"Apa Jasmine sedang bekerja?" tanya Wawan.     

"Atau mungkin bisa juga sedang tidur. Posisi tidur Nona Jasmine pasti sangat cantik..." John berfantasi dan meneteskan air liur karena senang.     

Setelah menunggu setengah jam, Jasmine akhirnya membalas dengan pesan WhatsApp.     

[Jasmine]: Ada apa, Kak Sean? Tadi aku sedang sibuk, jadi tidak mendengar ada telepon. Kalau ada apa-apa, katakan di WhatsApp saja!     

Sean tersenyum melihat pesan itu. Jasmine sengaja tidak membiarkan Sean menghubunginya. Takut dilacak? Bagus. Semakin dia seperti ini, itu semakin membuktikan kalau tebakan Sean memang benar. Jasmine memang sedang bersama Chintia!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.