Ingin Kukatakan Sesuatu

Jasmine Punya Pacar?



Jasmine Punya Pacar?

0Jika Jasmine bersama kakaknya, akan lebih mudah menemukan Juan dan Chintia. Gadis bernama Jasmine ini masih muda, kekanak-kanakan, lugu, dan sangat mudah dipancing. Sean pun menjawab di WhatsApp.     

[Sean]: Aku sudah lama tidak melihatmu. Ayo video call saja."     

"Mau video call? Haha! Aku juga sudah lama tidak melihat Nona Jasmine." John yang melihat ini pun menjadi senang.     

[Jasmine]: "Hah? Video call? Lebih baik jangan. Sekarang aku sedang tidak bisa video call. Lebih baik kita mengobrol lewat pesan saja.     

Wawan mengingatkan, "Tuan Muda Sean, seingat saya dulu Jasmine sangat suka video call dengan Anda. Sekarang dia bahkan menolak Anda, jadi pasti ada sesuatu yang disembunyikan! Mungkin saja dia benar-benar sedang bersama dengan Tuan Muda Juan!"     

Sean sendiri berpikir begitu. Sedang tidak bisa video call? Kapan Jasmine bisa tidak ada waktu untuk video call?     

Jasmine dan Sean sama-sama tinggal bersama di sebuah hotel di Amerika Serikat selama satu malam. Selain saat Jasmine menggunakan toilet, di saat lainnya, bahkan tanpa riasan, dia masih bisa melakukan video call dengan Sean.     

Sean menjawab dan Jasmine buru-buru membalas.     

[Sean]: Kenapa sedang tidak bisa video call? Apa di sebelahmu sedang ada orang?     

[Jasmine]: Iya, iya. Aku sedang bersama pacarku. Kalau aku melakukan video call denganmu, dia pasti akan cemburu. Haha!     

Pacar?     

Sean tertegun sejenak. Sejak kapan Jasmine punya pacar? Kakaknya menghilang dan keberadaannya tidak diketahui. Lalu, ayahnya 'bangkit dari kematian' dan keberadaannya tidak dapat ditemukan. Tapi, dia masih bisa-bisanya berpacaran?     

Sementara, John lebih emosi lagi dan tampak tidak terima.     

"Sinting! Nona Jasmine sudah punya pacar?! Tidak! Ini pasti bohong!"     

Sean kembali mengetik dan menjawab. Jasmine mengirim satu emotikon imut dan membalas.     

[Sean]: Aku tidak percaya kamu punya pacar. Ambil foto kalian berdua sekarang juga. Perlihatkan padaku.     

[Jasmine]: Oke, tunggu. Aku akan foto sekarang juga!     

Sean terus menatap ponselnya. Tidak disangka setelah dua menit berlalu, Jasmine mengirim sebuah foto. Sean segera membukanya dan ternyata itu memang benar foto Jasmine dengan seorang pria tampan. Di foto itu, Jasmine menatap kamera sambil bergaya 'Yeah', sementara pria itu berdiri di belakangnya dengan senyum terpaksa, seolah habis dipaksa untuk berfoto.     

Baru saja Sean ingin menyimpan foto ini, tetapi tiba-tiba dia mendapatkan notifikasi penolakan.     

[Maaf, pihak lain sudah menarik pesan.]     

Jasmine ternyata segera menghapus foto itu!     

"Sial! Tindakan pencegahannya begitu kuat!"     

Jika Sean menyimpan foto ini, dia dapat mengetahui merek ponsel, bukaan cahaya, ISO, dan informasi lain dari ponsel Jasmine melalui foto tersebut. Yang terpenting, Sean bisa mendapatkan garis lintang dan bujur GPS-nya sehingga dia akan langsung tahu di mana Jasmine berada.     

Sayangnya, Jasmine menghapusnya dengan begitu cepat sehingga Sean tidak sempat menyimpannya. Jasmine tidak pernah menghapus pesannya. Tindakannya yang tiba-tiba jadi begitu berhati-hati seperti ini, benar-benar sangat aneh.     

Sean segera mengirim pesan lagi dan Jasmine segera membalas.     

[Sean]: Hah… Kenapa kamu menghapusnya? Aku belum melihatnya.     

[Jasmine]: Huh! Pokoknya aku sudah mengirim fotonya. Kalau kamu belum lihat, itu bukan salahku! Aku tidak akan mengirimnya lagi.     

Sean merasa pusing, sementara John yang ada di sampingnya sudah menggila.     

"Sial! Sial! Sial! Siapa laki-laki jelek di foto tadi?! Tidak tahu diri! Apa bajingan itu layak menjadi pacar Nona Jasmine kita?" John jelas sangat tidak senang melihat Jasmine punya pacar.     

Wawan tersenyum dan berkata, "Kak John, jujur saja. Laki-laki yang ada di foto itu cukup tampan. Aku rasa kamu yang tidak tahu diri! Hahaha."     

John mengamuk dan melempar Wawan ke tanah. "Omong kosong! Begitu dilihat, bocah itu jelas-jelas bukan orang baik-baik! Dia pasti seorang pembohong! Gawat, gawat! Tubuh Nona Jasmine akan ternoda! Arghhh! Hatiku!"     

Sean sampai kehabisan kata-kata dibuatnya. "John, sudah, jangan menangis. Menurutku, orang yang ada di foto itu bukan pacar Jasmine."     

John segera berjongkok di depan Sean. "Benarkah, Tuan Muda Sean? Kenapa Anda berkata begitu?"     

"Meskipun tadi aku hanya melihat foto itu sebentar, aku sangat tahu dari ekspresi mereka. Ekspresi Jasmine seperti menangkap laki-laki tampan di jalanan, lalu mengajaknya berfoto bersama. Dia sangat bersemangat dan merasa sangat seru, tapi tidak ada kebahagiaan di matanya. Pandangan mata laki-laki itu bahkan lebih tidak memiliki cinta dan kosong. Bahkan, senyumnya saja terpaksa. Sama sekali tidak terlihat seperti kekasih Jasmine," terang Sean.     

"Analisa Tuan Muda Sean sangat masuk akal! Saya lihat mereka memang tidak cocok satu sama lain! Tapi, di mana dia menemukan laki-laki tampan ini?" tanya Wawan.     

Sean tersenyum dan menjawab, "Dari kakak keduaku."     

Wawan dan John bingung.     

Sean menjelaskan, "Kakak keduaku laki-laki sangat mementingkan penampilan. Dia tidak hanya mengumpulkan wanita cantik dari seluruh dunia, tapi bahkan laki-laki yang menjadi pengikutnya pasti juga tampan. Jadi, jika Jasmine bersama Chintia dan kakak keduaku sekarang, itu penjelasan yang masuk akal untuk secara acak menarik salah satu pengawal tampan darinya dan berfoto dengannya."     

Juan adalah orang yang sangat memedulikan ketampanan dan bentuk tubuh, terutama citra seseorang. Awalnya Louis juga favorit Juan karena Louis adalah yang paling tampan dari ketiganya. Namun, pada akhirnya Charles memberikan Louis pada Sean dan memberikan Jacob pada Juan.     

Hal pertama yang Juan lakukan setelah mendapatkan Jacob adalah membawa Jacob untuk operasi plastik agar menjadi pria yang tampan. Dia juga meminta Jacob menggunakan masker untuk merawat penampilannya setiap hari dan menggunakan SK-II untuk produk perawatan kulitnya. Bisakah seseorang membayangkan sebuah adegan di mana pembunuh top dunia, dewa perang yang berlari kencang di medan perang, dipaksa memakai masker setiap hari?     

Wawan tertawa. "Tidak disangka Tuan Muda Kedua begitu menarik. Dia hanya menerima bawahan yang tampan. Kak John, kalau suatu hari nanti Tuan Muda Sean mengutus kita menyamar ke tempat Tuan Muda Ketiga, sepertinya kamu tidak akan bisa pergi karena tampangmu ini. Mau tidak mau, aku yang harus pergi. Haha."     

John segera mendorong Wawan. "Omong kosong! Tampangmu sangat menyedihkan dan juga tidak lebih baik dariku! Menurutku, semua bawahan Tuan Muda Sean kita, tidak ada satu pun yang tampan. Semuanya buruk rupa!"     

"..." Sean tidak bisa berkata-kata.     

Tiba-tiba Sean merasa dirinya sangat menyedihkan… Anak buah Juan memiliki penampilan dan kekuatan. Sementara anak buah Sean, selain Louis, semuanya sekumpulan monster!     

Tidak bisa! Kelak saat menerima orang, Sean juga harus memperhatikan penampilan. Jika tidak, dia akan ditertawakan Juan.     

Sean tidak mengekspos Jasmine. Dia membalas pesannya.     

[Sean]: Oke. Kalau begitu, aku tidak akan mengganggu kalian. Jangan lupa pakai pengaman!     

[Jasmine]: Iya, iya. Pasti! Hehe.     

John melompat ke samping dengan panik.     

"Tuan Muda Sean, bagaimana bisa Anda mengatakan itu pada Nona Jasmine?! Ini sama saja Anda menyetujuinya untuk berhubungan seks dengan laki-laki lain! Dia itu wanita Anda!"     

Sean terdiam beberapa saat. "Kenapa Jasmine bisa jadi wanitaku? Jangan bicara sembarangan!"     

"Iya, benar!" sahut Wawan, "Kak John, jangan bicara sembarangan. Tuan Muda Sean selalu menganggap Jasmine sebagai adik. Perkataan Kakak ini seolah Jasmine sudah berselingkuh dari Tuan Muda Sean saja."     

John bersikeras, "Jika Nona Jasmine benar-benar bersama laki-laki lain, entah apa yang orang lain pikirkan. Tapi, bagaimanapun juga dalam hati saya, saya akan merasa dia sudah berselingkuh dari Bos!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.