Ingin Kukatakan Sesuatu

Langsung Tabrak sampai Mati!



Langsung Tabrak sampai Mati!

0Agustus memegang pil merah muda dan berkata pada Jasmine sambil menyeringai, "Kemarilah, cantik. Kakak akan memberimu makan sesuatu."     

Jasmine tidak bisa bergerak, jadi dia menggelengkan kepalanya dengan putus asa, "Tidak! Aku tidak mau memakannya!"     

September melirik Jasmine, yang sudah meringkuk ketakutan seperti bola, dan berkata, "Jasmine, kalau kamu tidak ingin dipermainkan oleh binatang buas ini, sebaiknya kamu segera memberi tahu keberadaan Juan dan kakakmu. Si Agustus ini sampah. Aku bisa memperlihatkanmu hal-hal baik apa saja yang sudah dilakukannya."     

Sambil berkata, September mengeluarkan ponsel dari sakunya, mencari rekaman video di album, dan memutar video untuk menunjukkannya pada Jasmine. Konten video penuh dengan gambar-gambar yang tidak cocok untuk ditonton anak-anak.     

September berkata, "Wanita dalam video akan menjadi seperti ini setelah meminum obat ini. Kalau kamu tidak ingin dinodai oleh si sampah ini, sebaiknya kamu segera memberitahuku di mana tempat itu."     

Agustus kesal. "September, kamu kumat lagi, ya? Lagi-lagi menyebutku sampah dan binatang buas! Memangnya kamu sudah baik?"     

Setelah selesai berbicara, Agustus memandang Jasmine lagi sambil menyeringai dan berkata dengan lembut, "Ayo, sayang. Makan obatnya. Jangan dengarkan omong kosongnya. Aku pria terbaik di dunia. Hehe."     

"Tidak! Aku tidak mau memakannya!"     

Jasmine melawan dengan sekuat tenaga, tetapi dia sendiri tahu dirinya tidak akan bisa melawan.     

"Aku bilang! Aku akan memberi tahu kalian di mana keberadaan Juan!"     

Benar saja, kata-kata Jasmine langsung membuat Agustus berhenti dan orang-orang pun segera bersorak kegirangan.     

Tebakan Sean benar. Ternyata Jasmine memang tahu di mana keberadaan Juan. Selama beberapa waktu ini, dia selalu tinggal bersama Chintia dan Juan.     

"Cepat katakan! Di mana tempat persembunyian Juan?! Kenapa kami sama sekali tidak mendapatkan berita tentang keberadaannya selama ini?" September bertanya dengan tidak sabaran. Dia jelas-jelas sudah tergila-gila dengan keberadaan Juan.     

Jasmine menenangkan diri, kemudian menjawab, "Kak Juan ada di Pulau Kematian."     

Pulau Kematian?!     

Mendengar nama ini, beberapa pria dewasa ini terkejut dan berkeringat.     

Pulau Kematian terletak di bagian utara Amerika Utara, di Samudra Atlantik Utara, di sebelah timur Kanada. Kabarnya, tidak ada rumput di pulau ini. Tidak ada satu orang pun, bahkan tidak ada binatang, atau bahkan burung laut! Penjelajah yang tak terhitung jumlahnya telah mengunjungi pulau itu selama beberapa ratus tahun terakhir, tetapi mereka semua musnah.     

Mereka tidak pernah berpikir Juan, seorang pria yang menyukai wanita cantik, uang, dan kemewahan, akan bersembunyi di pulau yang begitu berbahaya.     

September segera mengambil ponsel dan membuat panggilan.     

"Tuan, Jasmine sudah mengaku. Dia bilang Juan ada di Pulau Kematian. Baik, Tuan. Kami akan langsung pergi ke Pulau Kematian untuk menangkap Juan. Ngomong-ngomong, apa yang harus kami lakukan pada Jasmine? Apa Anda ingin membunuhnya? Baik, saya paham."     

Setelah menutup telepon, September berkata pada beberapa orang, "Tuan sudah memberi perintah, kita disuruh untuk segera ke Pulau Kematian. Sementara mengenai si Jasmine ini, lepaskan saja dia."     

Jasmine menghela napas lega begitu mendengar dirinya akan dilepaskan. Tubuhnya yang tegang pun sedikit rileks. Hal yang tidak diketahui Jasmine adalah, tubuhnya yang indah sebenarnya semakin menarik ketika tegang. Sebaliknya, ketika rileks, semakin tidak akan mudah menggoda para preman berpikiran kotor ini.     

Agustus, yang memegang pil berwarna merah muda, masih tidak mau berhenti. "September, Pulau Kematian sangat jauh, jadi jangan terburu-buru. Jasmine gadis yang sangat bagus. Dengar-dengar dia seorang pramugari. Umurnya juga masih muda, sepertinya baru 20 tahun. Siapa tahu dia masih perawan."     

Ketika Jasmine mendengar ini, dia menjadi panik lagi. Tubuhnya menegang dan dia berkata dengan ketakutan, "Kalian mau apa?! Aku sudah memberitahukan keberadaan Kak Juan. Cepat lepaskan aku!"     

Agustus menyeringai dan berkata, "Bagaimana aku tahu apakah tempat yang kamu beritahukan itu benar atau salah? Aku akan memberimu obat ini, lalu bertanya lagi padamu ketika kamu dalam keadaan tidak sadar agar lebih yakin. Hehe."     

Jasmine berjuang sekuat tenaga. "Aku tidak berbohong! Aku mengatakan yang sebenarnya! Kak Juan benar-benar ada di Pulau Kematian. Aku tidak membohongi kalian! Tolong lepaskan aku!"     

Tidak peduli bagaimanapun Jasmine memohon belas kasihan, tampaknya si Agustus ini tetap akan menerkamnya dan tetap menjejalkan pil ini ke dalam mulutnya, membiarkan jasmine menelannya.     

"Hahaha…" Agustus dan beberapa pria tertawa.     

September yang sok suci melirik kaki jenjang Jasmine dan berkata, "Kamu boleh bermain dengan si Jasmine ini. Kali ini kita pergi ke Pulau Kematian, mungkin saja kita tidak memiliki kesempatan untuk kembali hidup-hidup. Bocah bernama Jacob itu kejam. Kalau ditangkap olehnya, hidup lebih buruk dari mati. Sebelum mati, tidak buruk menjadi hantu yang bernafsu."     

Agustus tersenyum dan menjawab, "Haha, benar, benar! Aku juga berpikir begitu. Jangan sia-siakan kesempatan, kan?"     

Entah mengapa, salah satu pria pergi lebih dulu.     

"Oktober, kamu mau ke mana? Tidak mau main bersama?" teriak Agustus saat melihat Oktober akan segera pergi.     

Oktober adalah pria yang sangat dingin. Kulitnya terlihat sangat tidak sehat, seperti orang yang sedang sakit.     

"Si Jasmine ini adik mantan pacar Tuan Muda Sean. Aku tidak berani memprovokasinya. Aku akan pergi lebih dulu. Kalau kalian tidak takut mati, mainkan saja dia," jawab Oktober.     

Setelah berbicara, Oktober adalah yang pertama menghilang ke dalam kegelapan.     

"Sial!"     

Agustus berseru, "Si Oktober ini terlalu pengecut! Memangnya kenapa kalau adik mantan pacar Sean? Pada saat ini, dia masih menonton konser si bocah dari Korea itu! Mana mungkin dia tahu kita sudah membawa Jasmine keluar? Pada saat dia tahu dan mencari kita, setidaknya juga sudah beberapa jam kemudian, kecuali dia manusia super yang bisa mengetahui posisi kita sekarang."     

Jasmine yang mendengar Oktober baru saja menyebutkan Tuan Muda Sean pun segera berseru, "Jangan macam-macam! Kak Sean sangat menyayangiku! Kalau kalian berani melakukan sesuatu padaku, aku akan memberitahu Kak Sean! Aku pasti akan menyuruhnya membunuh kalian para bajingan!"     

Agustus tersenyum dan berkata, "Cantik, tunggu 20 menit lagi. Ketika efek obatnya muncul, aku tidak akan memaksamu, tapi kamu yang akan lebih dulu memohon pada kami! Hahaha."     

...     

Lima belas menit kemudian, Agustus mengisap sebatang rokok dan membuang puntung rokok ke tanah.     

"Sudah hampir waktunya. Saudara-saudara, aku akan mulai dulu!"     

Pada saat ini, kesadaran Jasmine sudah kabur dan dia sudah tidak bisa melawan lagi. Namun, mulut Jasmine terus berdoa, "Kak Sean, selamatkan aku…"     

Mendengar permintaan bantuan Jasmine, Agustus tertawa dan berkata, "Jasmine, jangankan Kak Sean-mu tidak bisa menyelamatkanmu. Bahkan jika Tuhan datang pun, dia tidak akan bisa menyelamatkanmu!"     

Tepat ketika Agustus hendak menyerang Jasmine, Buick GL8 yang sudah dimodifikasi melaju dengan kecepatan yang sangat kencang.     

"Gawat! Ada musuh!"     

Agustus, September, dan lainnya semuanya berjaga-jaga.     

Pada saat ini, John sedang mengemudi dan Wawan duduk di kursi penumpang bagian depan, sementara Sean dan Louis duduk di kursi belakang.     

Ketika John melihat seorang pria yang tampaknya ingin memperkosa Jasmine, matanya merah dan mode membunuhnya muncul! Dia langsung bertanya, "Tuan Muda Sean, laki-laki ini ingin memperkosa Nona Jasmine. Bagaimana dia harus dibereskan?"     

Sean sendiri melihat pemandangan tadi. Dia pun mengucapkan empat kata dengan marah, "Langsung tabrak sampai mati!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.