Ingin Kukatakan Sesuatu

Tian Ingin Mengobati Penyakit Maureen!



Tian Ingin Mengobati Penyakit Maureen!

0Maureen pun menjadi semakin berhati-hati.     

Maureen tersenyum dan berkata, "Terima kasih, Paman Ilias, atas pujian Paman."     

Ilias mengulurkan tangan kanannya yang memegang cerutu mahal, melambaikannya, dan berkata, "Hei, jangan berterima kasih pada Uncle. Uncle hanya mengatakan yang sebenarnya."     

"Uncle tidak akan mengatakan kata-kata yang sekedar memuji. Uncle memujimu cantik karena merasa kamu benar-benar cantik. Selain itu, di keluarga Yuwono kalian, ada Juan si anak nakal. Sejak awal Uncle sudah menebak kalau istri dari ketiga tuan muda keluarga Yuwono akan lebih cantik dari yang lain," kata Ilias lagi.     

Kata-kata Ilias membuat Maureen salah tingkah dan tidak tahu harus menjawab apa. Ketika Maureen berada di Bogor, dia mengikuti keluarganya untuk bertemu banyak orang dari kelas atas dan bahkan orang-orang top. Tapi, dia belum pernah bertemu orang seperti Ilias.     

Tian tersenyum dan berkata pada Maureen, "Uncle ini memang memiliki kepribadian seperti itu. Kamu tidak perlu memikirkannya."     

Ilias memandang Maureen dan melanjutkan, "Uncle lihat wajahmu tidak terlihat baik. Seolah sedang mengkhawatirkan sesuatu. Nak, dunia ini easy come, easy go. Hal terpenting adalah menikmati saat ini. Untuk apa repot-repot mengkhawatirkan hal yang belum terjadi.     

Maureen sedikit terkejut. Ilias tampaknya memiliki kemampuan membaca pikiran. Pertama kali mereka bertemu, dalam satu menit, dia bisa menebak ada hal yang dipikirkan Maureen. Selain itu, hal tersebut masih belum terjadi.     

Pada saat ini, Maureen memang khawatir tentang apa yang akan terjadi setelah Sean bertemu dengan Chintia. Wanita mana pun yang tahu suaminya pergi menemui mantannya tidak akan bisa menganggap tidak terjadi apa-apa.     

Ilias tertawa dan berkata, "Bukankah menurutmu Uncle sangat pandai dalam psikologi karena bisa menebak apa yang ada dalam pikiranmu? Uncle tidak begitu hebat. Biar Uncle memperkenalkan padamu psikiater top dunia dan juga apoteker top dunia, putri Uncle, Helen."     

Baru pada saat itulah Maureen melihat wanita yang tampak biasa-biasa saja, tetapi sangat berwibawa.     

"Halo. Saya Helen, senang bertemu dengan anda," Helen berinisiatif untuk berjabat tangan dengan Maureen.     

"Halo, saya Maureen," balas Maureen, memperkenalkan dirinya dengan ramah.     

Ilias memandang Maureen dan bertanya, "Ngomong-ngomong, Uncle dengar kamu memiliki penyakit yang sangat aneh. Kamu hanya bisa disentuh oleh Sean saja dan tidak bisa berhubungan seks dengan pria lain. Apa benar?"     

Maureen tidak menyangka tamu ini mengajukan pertanyaan pribadi seperti itu ketika mereka baru pertama kali bertemu. Namun, seseorang yang bisa membuat Tian memanggilnya Paman dengan hormat dan memperlakukan satu sama lain dengan senyuman seperti itu, seharusnya merupakan teman yang sangat dekat.     

 Maureen langsung menjawab, "Benar."     

Ilias tertawa. "Itu sebabnya Uncle bilang, di antara kalian tiga bersaudara, Sean adalah yang paling beruntung! Menikahi seorang istri yang hanya bisa setia padanya, dan tidak akan pernah bisa berkhianat! Hahaha…"     

"Maureen, semua laki-laki pasti ingin istri mereka memiliki penyakit ini!"     

Pada saat ini, putri Ilias berkata dengan sungguh-sungguh, "Nyonya Sean, saya sudah mempelajari berbagai penyakit di seluruh dunia. Saya sangat tertarik dengan penyakit Anda. Jika memungkinkan, saya berharap dapat membantu Anda menyembuhkan penyakit ini."     

Menyembuhkan penyakit?     

Maureen tertegun. Dia sama sekali tidak pernah berpikir untuk mengubah kondisinya saat ini.     

Ilias mengambil cerutu dan berkata sambil tersenyum licik, "Helen, kamu benar-benar tidak seru! Bukannya cukup bagus memiliki penyakit ini? Sean juga tidak perlu khawatir istrinya berselingkuh dan tenang di luar sana. Jika kamu menyembuhkan penyakitnya, hati-hati Sean akan membuat perhitungan denganmu saat kembali."     

Helen berkata, "Nyonya Sean, sebenarnya, saya sudah mendengar beberapa hal tentang Anda. Penuntunan alam bawah sadar adalah hal yang sangat berbahaya. Dokter di Indonesia tidak berpengalaman sama sekali dan menganggap Anda sebagai kelinci percobaan. Itu hampir mencelakai Anda seumur hidup. Demi kesehatan fisik dan mental Anda, saya sangat menyarankan agar Anda menjalani perawatan dan kembali menjadi wanita normal."     

Pada saat ini, Tian menimpali, "Benar, Maureen. Kamu sangat mencintai adikku. Bahkan jika kamu tidak memiliki penyakit ini, bahkan jika kamu bisa berhubungan dengan laki-laki lain, kami semua tahu kalau kamu tidak akan mengkhianatinya. Penyakit tetaplah penyakit. Itu akan mempengaruhi kesehatan fisik dan mentalmu."     

Sesaat Maureen tidak tahu harus bagaimana menghadapi mereka. Sepertinya Ilias dan putrinya ada di sini khusus untuk penyakitnya.     

"Nona Helen, terima kasih atas kebaikan Anda. Penyakit saya sulit diobati. Suami saya sudah mendarah daging di hati saya…" Sebelumnya, dokter di Indonesia juga sudah pernah mencoba untuk menyembuhkannya, tapi semuanya gagal. Saya rasa, lebih baik jangan membuang-buang waktu Anda," tolak Maureen.     

Ilias tertawa. "Nak, membandingkan dokter kecil Indonesia dengan putri Uncle itu terlalu menghina putri Uncle. Uncle harus memberitahumu bahwa kamu tidak tahu apa-apa tentang pengobatan top dunia!"     

Helen turut tersenyum dan berkata, "Nyonya Sean, penyakit Anda benar-benar bukan apa-apa bagi saya."     

Maureen sedikit terkejut. Apakah ayah dan anak ini begitu percaya diri?     

Dokter Gunardi sendiri kembali dari studinya di luar negeri dan sudah dianggap sebagai yang terbaik di dunia. Namun, mengapa di depan ayah dan anak keluarga Hunardi ini, Dokter Gunardi tampak begitu tidak profesional?     

Maureen berpikir sejenak, tetapi kemudian tetap menolak, "Maaf, saya pikir sekarang kondisi saya baik-baik saja. Mungkin kalian merasa saya sakit, tapi saya menyukainya. Saya hanya mencintai Sean seorang seumur hidup, dan dalam keadaan hanya bisa menyukainya seorang."     

Melihat Maureen sangat bertekad, Ilias tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia bangkit dan berkata, "Kenapa hari ini Charles tidak ada di rumah? Apa lagi-lagi dia pergi ke tempat Ratu untuk minum teh? Helen, ayo kita kembali lagi lain hari!"     

Meskipun Ilias beberapa tahun lebih muda dari Charles, dia langsung memanggil Charles dengan namanya.     

"Uncle, biar aku antar."     

Tian dan Maureen mengantar mereka bersama dan kembali ke kastil. Sikap Tian terhadap Maureen segera berubah.     

"Adik Ipar, Helen adalah apoteker paling berbakat di dunia. Obat-obat penyelamat hidup yang dibawa keluarga kami setiap saat disiapkan olehnya. Di seluruh dunia, orang yang bisa diobati secara langsung olehnya sepertinya bahkan tokoh nomor satu di dunia juga tidak memenuhi syarat. Kamu tidak boleh melewatkan kesempatan ini!" Tian bersikeras.     

Maureen bertanya, "Kak, kenapa Kakak ingin aku mengobati penyakit ini? Kakak adalah kakak tertua Sean. Mantan istri Sean, Giana, berselingkuh di belakangnya. Dia mengkhianati Sean dan membuat Sean begitu menderita. Kakak tidak tahu akan hal yang satu ini. Jika aku sembuh, apa Kakak tidak khawatir aku akan berkhianat dan menyakiti Sean lagi?"     

Tian sedikit terdiam ketika ditanya. Setelah beberapa saat, dia akhirnya menjawab, "Maureen, kamu wanita yang baik. Tentu saja aku yakin kamu tidak akan melakukan ini! Bagaimana mungkin kamu tega menyakiti adikku?"     

Tian melanjutkan, "Kakak mengkhawatirkan kesehatan fisik dan mentalmu! Entah hal bobrok macam apa yang digunakan dokter kelas tiga dari Indonesia itu untuk membuatmu menganggap Sean sebagai laki-laki paling sempurna di dunia. Laki-laki yang kamu cintai adalah laki-laki yang kamu ada di bayanganmu saja, tapi setiap orang akan menjadi tua dan lebih buruk. Bagaimana kalau suatu saat Sean jadi tidak sehebat itu lagi…"     

Pada saat ini, Maureen buru-buru berkata, "Aku percaya Sean akan selalu sangat hebat sepanjang hidupnya dan dia akan menjadi laki-laki paling sempurna di hatiku!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.