Ingin Kukatakan Sesuatu

John Ingin Memberontak?!



John Ingin Memberontak?!

0"Apa?"     

Sean mengamati Jasmine baik-baik, kemudian mendapati pipinya memerah dan pakaiannya berantakan. Dia benar-benar terlihat tidak normal.     

"Kak Sean… Aku merasa sangat tidak nyaman…" kata Jasmine dengan napas yang memburu sambil memegang tangan Sean.     

Sean menenangkannya, "Jasmine, jangan takut. Aku punya penawarnya di sini. Sesudah memakannya, kamu akan langsung baik-baik saja."     

Sean mengeluarkan kotak obat yang diberikan oleh keluarganya, yang berisi penawar untuk obat-obatan seperti ini di pasaran.     

"Ayo, makan."     

Sean memasukkannya ke mulut Jasmine. Jasmine meneguk air soda dan menelan obat itu.     

Sean yang melihat Jasmine kehausan dan kepanasan pun memberi perintah pada John, "Nyalakan AC mobil sampai maksimal."     

"Baik!"     

John segera menyesuaikan level pendingin suhu.     

Pada saat ini, Louis berkata, "Tuan, saya sudah mengatur seseorang untuk datang dan menangani mayat-mayat ini. Kita tidak bisa berlama-lama di sini. Lebih baik kita meninggalkan tempat kejadian sesegera mungkin."     

Sean mengangguk. Bagaimanapun juga, ada beberapa orang yang meninggal. Meskipun tiga dari mereka bunuh diri, jika mereka dilihat orang, mereka tetap saja akan terkena masalah.     

Sean dan yang lainnya pun masuk ke mobil. John mengemudi dan membawa mereka pergi dari sini, kembali ke pusat kota Surabaya.     

John, yang mengemudi, selalu mengamati situasi Jasmine melalui kaca spion tengah. Dia pun terus mengemudi sambil bertanya, "Tuan Muda Sean, berapa lama obat penawar yang Anda berikan pada Nona Jasmine akan bekerja?"     

"Biasanya butuh lima menit," jawab Sean.     

"Saya sudah menghitung. Sudah enam setengah menit sejak Anda memberinya obat, tetapi melihat keadaan Nona Jasmine, dia masih terlihat sangat tidak nyaman," kata John.     

Sean menoleh melihat Jasmine. Sepertinya kondisinya memang tidak membaik.     

"Jasmine, apa kamu merasa lebih baik? Apa kamu merasa jauh lebih dingin? Sudah lebih tidak bergairah?" tanya Sean.     

Jasmine menggelengkan kepalanya dengan jujur. "Tidak… Sepertinya setelah memakan obat, tidak ada pengaruhnya."     

"Apa? Bagaimana mungkin tidak ada berpengaruh?!"     

Obat Sean merupakan pemberian keluarganya dan dia telah mengujinya. Obat ini bisa menawarkan obat-obatan yang ada di pasaran seperti ini dengan sangat mudah. Kenapa saat digunakan Jasmine, jadi tidak ada gunanya? Kecuali, orang-orang itu baru saja memberi Jasmine obat, yang bukan obat biasa di pasaran, jadi tidak bisa ditawar dengan obat Sean.     

Louis berkata, "Tuan, obat-obatan Anda dibuat khusus oleh keluarga dan satu tingkat lebih tinggi dari penawar umum di pasaran. Tidak mungkin tidak bisa menawarkan obat ini. Kecuali, obat yang mereka berikan juga sangat mujarab. Mungkinkah…"     

Louis dan Sean saat ini sama-sama memikirkan satu orang yang sama. Tian! Jika ada obat yang tidak bisa ditawarkan oleh Sean, tidak banyak orang dengan level setinggi itu di dunia ini.     

Sean sama sekali tidak ingin terlalu banyak berpikir. Pada saat ini, menyelesaikan permasalahan Jasmine merupakan prioritas utamanya.     

Jasmine merasa sangat tersiksa. Sekarang dia duduk di kursi belakang bersama dua pria dewasa, Sean dan Louis. Ini membuatnya merasa semakin malu.     

Tiba-tiba Jasmine bertanya, "Kak Sean khusus mengundang Ji Changwook oppa untukku?"     

Sean mengangguk. "Ya, aku tahu kamu menyukainya, jadi aku sengaja memanggilnya kemari untuk mengadakan konser, hanya untuk menggodamu keluar. Maaf. Jika bukan karena aku, ini tidak akan terjadi padamu… Aku juga bertanggung jawab atas penderitaan yang kamu rasakan sekarang."     

Jika itu sesuatu yang lain, bahkan dengan darah dan air mata, Sean bersedia melakukannya untuk Jasmine. Tetapi, hal semacam ini, bagaimana bisa Sean sebagai kakak iparnya membantunya?     

Tiba-tiba Jasmine menjadi semakin malu dan berbisik, "Itu… Kak Sean, bisakah kamu… bisakah kamu…"     

Melihat Jasmine yang agak malu-malu mengatakannya, Sean berkata, "Apa kamu ingin Ji Changwook melakukan sesuatu untukmu? Katakan saja. Dia sudah menerima 100 miliar dariku. Apapun itu, asalkan aku angkat bicara, dia akan melakukannya untukmu dengan patuh."     

Jasmine tersipu dan berkata, "Bisakah Kakak… mengantarku bertemu dengannya?"     

Sean tercengang. "Sekarang?"     

Jasmine mengangguk..     

Pada saat ini, seharusnya Ji Changwook sudah menyelesaikan konsernya dan kembali ke hotel. Namun, dalam keadaan Jasmine sekarang, bagaimana bisa dia bertemu siapa pun? Mungkinkah Jasmine ingin...     

Sean menebak, "Kamu berencana dengan Ji Changwook…"     

Jasmine berkata dengan malu, "Ji Changwook adalah bintang favoritku. Jika dia laki-laki pertamaku, aku bisa terima…"     

"Tidak! Sama sekali tidak boleh!" John tiba-tiba berteriak menggila, "Jasmine, kamu sama sekali tidak boleh bersama laki-laki Korea itu! Bocah itu tidak layak untukmu! Saya menentangnya dengan tegas!"     

Wawan ikut merasa sangat tidak senang. "Ini terlalu menguntungkan bagi orang Korea itu! Dia sudah diberi uang 100 miliar, dicarikan penggemar, bahkan diberi wanita cantik kelas atas begini? Sial! Atas dasar apa?!"     

Sean merasa serba salah. Dia juga tidak ingin Jasmine, gadis baik-baik seperti ini, direndahkan oleh bintang idola asing. Namun, Jasmine sendiri sudah angkat bicara. Selain itu, dia juga menyukai pria itu. Jadi, apa alasan Sean untuk menolak?     

Tepat pada saat ini, tiba-tiba John menginjak rem, memarkir mobil di sisi jalan, dan berkata, "Kak Louis, Wawan, kalian berdua keluar sebentar!"     

Ketika John keluar dari mobil, ternyata dia sudah mencabut kunci mobil. Ketika Wawan dan Louis juga turun dari mobil, tiba-tiba John menekan tombol kunci.     

Mobil pun terkunci. Sean dan Jasmine tidak bisa keluar dari mobil!     

Louis segera tanggap dan memarahinya, 'John, apakah kamu ingin memberontak? Apa maksudmu mengunci Tuan di dalam mobil?"     

Wawan lebih mengenal John. Dia pun langsung mengerti maksud tindakan John ini. Dia muncul dan menjelaskan, "Kak Louis, tenanglah. Kak John melakukan ini untuk menciptakan peluang bagi Tuan Muda Sean dan Nona Jasmine."     

"Benar! Aku memang berpikir seperti itu!" jawab John, "Pokoknya aku tidak akan pernah membiarkan Jasmine direndahkan oleh orang Korea itu!"     

Louis memarahinya, "Bagaimana bisa kamu mengubah keputusan Tuan? Cepat kemudikan mobil dan bawa Jasmine ke hotel! Lakukan tugas yang diberikan Tuan padamu! Kalau tidak, jangan salahkan jika aku main tangan padamu!"     

John tahu dirinya jelas bukan lawan Louis. Barusan Louis memberi pelajaran pada si September untuk John. John juga merasa sangat berterima kasih pada Louis.     

John melihat sekeliling dan menemukan ada sungai kecil di depannya. John yang mendapatkan pencerahan pun segera berlari ke arah sungai itu!     

"Tidak tahu diri!"     

Louis menggelengkan kepalanya dengan muak. Dengan fisik John, jika dia berlomba dengan Louis, Louis bisa mengalahkannya dengan satu kaki.     

Louis benar-benar mengejar John dengan dua langkah dan menendang John ke tanah dengan satu tendangan. Namun, yang tidak dia duga adalah John sudah terlebih dahulu membuang kunci mobilnya.     

Plung!     

Kunci mobil pun dibuang ke sungai. Di malam yang begitu gelap, jangan coba-coba berpikir untuk mendapatkannya kembali.     

"Kamu benar-benar bernyali! Aku tidak tahu kenapa Tuan membiarkanmu mengikutinya selama ini!" Louis memarahi John.     

Louis juga bawahan Sean, tetapi Louis telah dilatih secara ketat oleh keluarga Yuwono selama bertahun-tahun, dan hal pertama yang dimilikinyai adalah kesetiaan. Kesetiaan penuh kepada tuannya, apapun permintaan tuannya, tidak dapat dilanggar. Sementara John, yang berasal dari Andy, setia pada Sean, tetapi lebih manusiawi daripada Louis.     

Louis mengangkat telepon dan memanggil Sean, "Tuan, John melemparkan kunci mobil ke sungai. Apa anda ingin saya menghancurkan jendela depan untuk mengeluarkan kalian?"     

"Tidak mau!"     

Siapa yang tahu bahwa orang yang menjawab telepon itu ternyata suara seorang wanita!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.