Ingin Kukatakan Sesuatu

Bertemu Yuana!



Bertemu Yuana!

0Zephyr 3 milik Sean melintasi Atlantik Utara ke rute Pasifik. Sementara itu, Wawan menatap wajah Juan dengan kagum dan terus menjilatnya,     

"Tampan sekali! Tampan sekali! Bagaimana bisa ada laki-laki yang yang heroik, tampan, dan keren seperti Tuan Muda Juan di dunia ini?"     

"Sebelumnya Tuan Sean selalu memberitahu kami bahwa yang paling tampan di antara tuan muda keluarga Yuwono adalah Anda, Tuan Muda Juan! Pada saat itu, saya tidak percaya dan merasa Tuan Muda Sean kami sudah sangat tampan. Mana mungkin ada yang lebih tampan darinya?"     

"Ketika bertemu hari ini, ternyata memang benar begitu! Tuan Muda Juan, saya sudah sangat terpesona dengan ketampanan Anda. Izinkan saya menjadi penggemar Anda yang paling setia!"     

Tebakan Sean benar. Wawan si bocah ini memang pandai berbicara dan pasti berusaha keras untuk menyanjung Juan.     

Dalam hatinya, Wawan sebenarnya gugup. Tadi saat di Pulau Kematian dan melihat begitu banyak mayat di tanah, dia begitu ketakutan hingga tidak berani turun dari pesawat. Dia mengira ingin bersembunyi di pesawat agar lebih aman, tapi siapa yang menyangka Juan malah mencuri pesawat?     

Wawan, orang yang paling tidak pandai berkelahi ini, dikelilingi seratus orang, termasuk Jacob. Dia begitu ketakutan sampai hampir buang air kecil di celana.     

Juan tersenyum. Sebenarnya dia tidak bermaksud menyakiti orang-orang Sean. Sepuluh orang penjaga yang ada di luar hanya dipukul hingga jatuh pingsan saja. Sementara, si Wawan ini adalah kroni Sean, jadi semakin kecil kemungkinan bagi Juan untuk menyakitinya.     

"Nak, seleramu bagus juga dan kamu pandai berbicara. Hanya saja wajahmu agak jelek. Siapa namamu?" tanya Juan.     

"Nama saya Wawan Erlangga. Panggil saja saya Wawan," jawab Wawan.     

Juan terdiam. "Apa tadi? Wawan? Tidak apa-apa memiliki wajah yang jelek, tapi kenapa namamu juga sangat jelek? Hah… Selera adikku dalam memilih orang benar-benar buruk Sepertinya kelak aku tidak bisa hanya memberinya wanita cantik, tetapi juga memberinya beberapa laki-laki tampan."     

Wawan sangat tidak berdaya. "Nama saya pemberian kakek saya. Nama saya juga bukan yang paling jelek di keluarga. Nama kakak saya Wowor! Lebih jelek dari saya, Wawan!"     

"Hahahaha… Wowor? Penamaan kakekmu luar biasa!" Juan tidak bisa menahan tawanya.     

Ketika melihat ini, Wawan terus membuat Juan tertawa. "Tidak hanya itu, nama ayah saya Wawot. Menurut Anda, siapa nama kakak tertua ayah saya?"     

Juan menggelengkan kepalanya. Dia benar-benar tidak bisa menebaknya.     

Wawan menjawab, "Wuwut."     

"Pfft… Benar-benar! Pemilihan nama di keluargamu benar-benar luar biasa! Hahaha."     

Lama kelamaan, Juan mulai memahami mengapa Sean memilih Wawan sebagai bawahannya. Meskipun dia tidak memiliki kemampuan dan nilai dalam hal kekuatan, perputaran otaknya sangat cepat. Selain itu, dia juga sangat menarik.     

"Wawan, kamu sangat lucu, tetapi nama dan penampilanmu agak jelek. Jika tidak, aku benar-benar ingin mengambilmu," kata Juan.     

Wawan buru-buru berkata, "Saya bisa mengubah nama saya. Jika Anda tidak menyukai wajah saya, saya juga bisa menjalani operasi plastik! Saya selalu mengagumi Tuan Muda Kedua. Tolong izinkan saya untuk mengikuti Anda!"     

Wawan tahu tugas Sean saat ini adalah menangkap Juan. Tentu saja dia tidak akan benar-benar mengkhianati Sean. Hanya saja, Juan sangat licik dan takutnya, Sean sendiri mungkin tidak dapat menangkapnya. Jadi, Wawan berpikir untuk tetap di sisi Juan sebagai agen yang menyamar. Nanti saat waktu yang tepat, dia akan bekerja sama dengan Sean untuk menangkap Juan bersama-sama!     

Juan terkejut. "Oh? Apakah kamu bersedia menjalani operasi plastik untukku? Oke. Ketika tiba di Korea, kamu bisa pergi ke rumah sakit bedah plastik untuk operasi. Jika operasinya berhasil, datang dan temui aku. Aku akan membiarkanmu mengikutiku. Tapi, jika gagal, enyahlah dan jangan sampai kamu datang mencariku. Aku paling benci melihat monster jelek, terutama monster gagal operasi plastik!"     

Wawan terkejut. "Tuan Juan, apa Anda akan pergi ke Korea? Tempat apa?"     

"Gedung Biru," jawab Juan.     

Gedung Biru!     

Wawan sangat ketakutan hingga tidak berani berbicara. Setelah gemetaran untuk waktu yang lama, dia baru berani bertanya, "Gedung Biru itu bukankah… istana kepresidenan?"     

Juan mengangguk. Wawan menelan ludah. Tempat itu bukan tempat yang dapat dikunjungi orang biasa. Itu adalah gedung dengan kekuasaan tertinggi!     

"Saya dengar, sebelumnya Anda bilang Anda mencari seorang wanita?" tanya Wawan lagi.     

Juan menjawab dengan pelan, "Ya, bermain-main dengan gadis di bawah umur. Kenapa? Kamu juga tertarik?"     

Kaki Wawan melunak dan dia berlutut ketakutan. "Tidak, tidak, tidak! Saya tidak mungkin tertarik. Saya mohon Tuan Muda Juan jangan mengajak saya! Saya masih ingin hidup lebih lama!"     

Diam-diam Wawan berkata dalam hatinya, Sinting! Kakak kedua Tuan Muda Sean benar-benar ganas! Cara bermainnya benar-benar keterlaluan. Siapa yang berani memprovokasi dia?     

Wawan merasa bahagia karena sejak awal dia bersama Sean. Jika bersama Juan, mungkin dalam setengah tahun dia bahkan tidak tahu akan mati seperti apa.     

...     

Beberapa jam kemudian, Zephyr 3 berhenti di tanah kosong di luar daerah perkotaan Seoul. Di sini kebetulan tempat Sean mendarat ketika datang ke Korea Selatan terakhir kali.     

Tampaknya kedua bersaudara ini, Juan dan Sean, secara mengejutkan memiliki pilihan yang konsisten dalam banyak hal. Bagaimanapun juga, pelatihan yang mereka berdua terima sejak kecil sama.     

Begitu mereka mendarat, Wawan bertanya, "Tuan Juan, apa Anda tidak akan ke Gedung Biru menggunakan Zephyr 3? Bagaimana Anda berencana ke sana? Kapan Anda akan pergi?"     

Juan tidak menjawabnya, tetapi memanggil bawahan yang tampan untuk datang dan berkata, "Jayden, kamu berasal dari Korea. Bawa Wawan ke rumah sakit bedah plastik terbaik untuk operasi plastik. Jika operasinya berhasil, bawa dia kembali. Jika gagal, tinggalkan dan tidak usah memedulikannya."     

"Baik!" jawab Jayden dengan wajah serius sambil meraih lengan Wawan dan membawanya turun dari pesawat.     

Wawan hanya bisa terus berkicau. Tadi dia mengatakan operasi plastik merupakan tindakan bijaksana, hanya untuk tetap berada di sisi Juan. Tapi, jika benar-benar melakukan operasi plastik? Mana mungkin Wawan berani? Dia bahkan takut sakit ditato!     

"Tuan Juan, saya bisa pergi melakukan operasi plastik sendiri nanti. Biarkan saya pergi ke Gedung Biru bersama Anda dulu!" Wawan terus berteriak.     

Juan tersenyum. "Kamu terlihat sangat jelek. Jika wanita cantikku melihatnya, dia akan jijik. Semoga operasi plastikmu berhasil. Kalau adikku melihatmu menjadi tampan, dia pasti akan berterima kasih padaku."     

Wawan terus berteriak, tetapi bawahan kejam bernama Jayden ini mendorongnya ke dalam mobil dengan satu tangan dan mengendarai Ferrari 458 merah entah dari mana ke pusat kota Seoul.     

Wawan duduk di mobil, memohon belas kasihan untuk waktu yang lama, dan menyuruh Jayden untuk tidak membawanya melakukan operasi plastik. Namun, si Jayden ini tidak bergerak sedikit pun.     

Wawan tahu bawahan keluarga Yuwono telah dilatih sejak muda. Jika tuannya sudah mengatur tugas untuknya, dia pasti akan menyelesaikannya.     

"Hah…. Aku harus mengucapkan selamat tinggal pada wajah tampanku dan menjadi selebriti internet terkenal!"     

Wawan melihat ke cermin dan menghela napas. Namun, setelah dipikirkan matang-matang, operasi plastik bisa membuatnya tampan dan dia tidak perlu mengeluarkan uangnya sendiri. Setelah menjadi tampan, akan ada lebih banyak wanita cantik yang menyukainya. Sepertinya itu juga bukanlah hal yang buruk.     

"Kak Jayden, sebagai bawahan Tuan Muda Juan, apa kamu memiliki Ferrari? Keren sekali! Tuan Muda Juan benar-benar sangat mementingkan wajahnya. Setiap bawahannya saja juga selevel dewa!" kata Wawan.     

"Aku ingin mengendarainya! Aku tidak akan menolak lagi. Nanti saat operasi plastikku berhasil, Ferrari 458 ini akan diberikan padaku, kan?"     

Jayden tersenyum datar. "Oke."     

Wawan sangat senang. Tidak lama kemudian, keduanya tiba di sebuah Rumah Sakit Bedah Plastik Korea TL bersama-sama.     

Baru saja masuk, Wawan melihat seseorang di lobi. Tubuh wanita ini sangat bagus dan tidak ada tandingannya. Yang terpenting, Wawan merasa pernah melihat wanita ini!     

"Hah? Bukankah ini mantan ipar Tuan Muda Sean?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.