Ingin Kukatakan Sesuatu

Tidak Ada Orang yang Layak untuk Nyonya!



Tidak Ada Orang yang Layak untuk Nyonya!

0Lee Minki berkata sambil memaksakan senyuman, "Tuan Sean, Anda sudah salah paham. Pasti kawan ini salah dengar. Saya tidak pernah berpikir untuk berebut wanita dengan Anda! Penculikan Nona Jennifer adalah rencana Anton Lukita, orang dari negara kalian. Saya tidak tahu apa-apa tentang itu!"     

Sean tersenyum dan bertanya, "Kamu tidak tahu? Kalau begitu, saya tanya pada Anda, di mana Jennifer sekarang?!"     

Lee Minki berkeringat dingin. Sekarang Yuana ada di kamar Lee Minki. Selain itu, Yuana tidak memakai sehelai pakaian pun. Asalkan Sean membuka pintu, apapun yang dikatakannya tidak akan ada gunanya.     

"Kak Sean… Kak Sean, apa itu Kakak? Tolong selamatkan aku! Aku ada di sini!" Yuana, yang berada di kamar, tiba-tiba bersuara.     

Setelah mendengar itu, John buru-buru berkata, "Saya akan menolong Yuana dulu."     

Tanpa disangka, tiba-tiba Yuana akan menjerit, "Jangaaan! Selain Kak Sean, tidak ada orang lain yang boleh masuk!"     

John tertegun dan tidak tahu harus berbuat apa.     

"Nanti saja. Seharusnya dia baik-baik saja," kata Sean.     

John mengangguk.     

Sean melihat waktu. Dia tidak ingin membuang terlalu banyak waktu untuk si Lee Minki ini. Dia datang ke Korea Selatan untuk menangkap Juan dan menyelesaikan tugas pelatihan pengalaman terakhir keluarganya. Sekarang tidak ada yang lebih penting daripada mengetahui rahasia keluarga!     

"Wawan, jika ada dendam yang ingin kamu balaskan, luapkan saja sekarang. Bagaimana dia memukulmu tadi, balas dia seperti itu juga," kata Sean.     

"Baik!" jawab Wawan dengan penuh semangat.     

Wawan mengangkat tinjunya dan meninju wajah Lee Minki!     

"Aaahhh!!! Jangan pukul! Saya bisa memberi kalian uang! Saya Ketua Hana Bank. Kalau kalian mau uang tunai, emas batangan, atau ditransfer, saya bisa berikan semuanya pada kalian!"     

Tangan Lee Minki terluka dan dia bahkan tidak memiliki kekuatan untuk melawan.     

Sean tersenyum. "Ketua Lee, saya memiliki semua uang di perbendaharaan Anda. Bagaimana bisa Anda memberi saya uang tunai?"     

Lee Minki terkejut ketika mendengar kalimat ini! Baru saja dia mengejar perampok bank sampai ke luar kota, tetapi ketika kembali, dia diberitahu bahwa tidak ada uang di truk itu!     

Setelah merampok, bawahan Louis sudah memindahkan uang itu ke mobil lain.     

Lee Minki sangat marah. "Sialan! Dasar bajingan! Beraninya kamu merampok bankku!"     

Bakk!     

Bukk!     

Bakk!     

Wawan meninju hidung Lee Minki tiga kali berturut-turut dan memaki, "Lancang! Beraninya kamu berkata seperti itu pada Tuan Muda Sean?! Cari mati!"     

Lee Minki sendiri marah. Dia tahu memohon belas kasihan tidak ada gunanya, jadi dia ingin melawan. Namun, baru saja hendak bergerak, dia ditendang oleh John. Hanya dalam dua menit, Lee Minki dihajar sampai tidak bisa dikenali, bahkan lebih buruk dari Wawan.     

Lee Minki menggila dan meraung, "Ah! Kalian sekumpulan orang Indonesia rendahan! Beraninya mempermalukanku sampai seperti ini! Seharusnya kalian merasa beruntung aku mau menyetubuhi wanita dari negara Indonesia kalian! Dasar sekumpulan bajingan murahan!"     

"Sean! Dasar bodoh! Demi seorang wanita, demi seorang anak buah rendahan, kamu memprovokasiku! Gunakan otakmu untuk berpikir. Aku berani membunuh orang di rumah sakit dengan tidak bermoral. Itu membuktikan identitasku tidak hanya sesederhana ketua bank! Apa ini saja kamu tidak bisa lihat?!" bentak Lee Minki.     

Sean mencibir, "Tentu saja bisa. Tapi, memangnya kenapa? Kamu sudah memukul anak buahku. Entah seberapa kuat pendukungmu, aku tetap ingin kamu membayar utang darah ini!"     

Lee Minki tertawa terbahak-bahak. "Arogan! Bodoh! Ingat, ini Korea! Setelah memprovokasiku, kalian kira kalian bisa pulang? Biar aku katakan pada kalian, aku ini orang Park Eunya!"     

Lee Minki seolah mengatakan nama seseorang yang sangat hebat. Sayangnya, dia tidak membuat Sean dan yang lainnya takut.     

"Siapa Park Eunya?" tanya Sean.     

John dan Louis menyahut, "Tidak pernah dengar…!"     

"Sialan!" Lee Minki sangat marah, "Kamu tidak tahu nama Park Eunya? Kalau begitu, seharusnya kamu tahu siapa Choi Roho Junarta! Park Eunya adalah istri Choi Roho Junarta!"     

John tertawa dan membalas, "Aku tahu Rain! Aku bahkan penggemar beratnya! Haha."     

Wawan menyahut, "Sama, sama! Aku paling suka lagu 'With You' miliknya. Lagu apa yang Kak John suka darinya?"     

"Aku suka mendengar 'It's Raining'," jawab John.     

"Oh, aku juga suka lagu ini," komentar Wawan.     

Setelah meluapkan amarahnya pada John dan Wawan, mereka berdua malah mengobrol tentang musik di depan Lee Minki yang terluka. Ini membuat Lee Minki kesal!     

"Sialan!" Lee Minki sangat marah, "Dasar tidak berpengetahuan! Bodoh! Kalian ada di Korea, tapi bahkan tidak tahu siapa Choi Roho dan bangga akan hal itu? Benar-benar cari mati!"     

Pada saat ini, Louis mengeluarkan ponselnya dan mencari dua nama yang baru saja disebutkan Lee Minki. Benar saja, Choi Roho Junarta memang orang terkenal yang informasinya langsung muncul, segera setelah Louis mencarinya di internet.     

"Tuan." Louis menunjukkan ponselnya pada Sean. Sean meliriknya dan mendapati pria paruh baya ini ternyata seorang pejabat. Pantas saja Lee Minki begitu emosional.     

Sean melihat layar ponsel dan menemukan foto Choi Roho dan Park Eunya di bagian paling bawah. Ketika dia melihat foto ini, dia terkejut dan menyentuh foto itu dengan kedua tangan untuk memperbesarnya. Dia ingin melihat penampilan Park Eunya lebih jelas.     

Setelah memperbesar foto, Sean melihat seorang wanita yang sangat berkarisma, murni, anggun, dan cantik. Dia pun tanpa sadar berseru, "Nyonya?"     

Ternyata Park Eunya ini wanita yang dilindungi Sean saat berada di medan perang di Suriah.     

Louis, John, dan yang lainnya kebetulan sudah pernah melihat 'Nyonya' ketika mengendarai Zephyr 3 ke Korea Selatan terakhir kali. Mereka juga segera berlari menghampiri dan melihat layar ponsel. Benar saja, wanita di foto itu sama persis dengan wanita yang mereka lihat di pinggiran kota hari itu!     

John dan Wawan saling melirik. Tidak satu pun dari mereka mengira si Lee Minki ini ternyata bawahan 'kekasih lama' Sean.     

Saat ini, ketika Sean memanggil Park Eunya sebagai 'Nyonya', tiba-tiba Lee Minki tertawa terbahak-bahak. "Haha. Tadi kamu panggil dia apa? Nyonya? Menarik juga. Hanya kami para bawahannya yang memanggilnya begitu. Sean, ternyata kamu juga bekerja untuk Nyonya?"     

Sebenarnya, apa yang dikatakan Lee Minki tidak sepenuhnya salah. Karena saat berada di medan perang Suriah, Sean sebagai pengawal Park Eunya memang adalah bawahannya, tidak ada bedanya dengan Lee Minki.     

Wawan memaki, "Persetan dengan omong kosongmu! Nyonyamu itu mantan kekasih Tuan Muda Sean kami! Apa kamu pikir Tuan Muda Sean akan sepertimu, yang hanyalah anjing wanita itu?"     

Lee Minki tertawa terbahak-bahak. "Berhenti menyombongkan diri! Kekuatan Nyonya jauh lebih besar daripada siapapun di Korea! Bahkan suaminya, Choi Roho, tidak akan menjadi seperti sekarang ini tanpa bantuan Nyonya! Terang-terangan saja, Choi Roho hanyalah boneka Nyonya saja!"     

"Kamu anak kecil yang hanya berusia 20 tahunan, berani menyebut Nyonya mantan kekasihmu? Cih! Kalau kamu bilang kamu pacar Jennifer, aku percaya. Seorang bintang kecil seperti ini hanya memiliki tubuh yang agak bagus saja. Begitu memenangkan hatinya, kamu hanya butuh cukup tampan dan cukup berduit saja sudah bisa! Tapi, kamu sama sekali tidak mungkin memiliki hubungan antar lawan jenis dengan Nyonya! Karena kamu, aku, termasuk laki-laki manapun di dunia ini, tidak layak untuk Nyonya!" kata Lee Minki.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.