Ingin Kukatakan Sesuatu

Pengaruh Nyonya pada Sean!



Pengaruh Nyonya pada Sean!

0Ketika berbicara tentang 'Nyonya' Park Eunya, si Lee Minki ini sangat menggebu-gebu. Dia menjadikannya seorang wanita yang lebih mulia daripada dewi, sementara Sean sendiri di depan Nyonya-nya hanyalah manusia biasa yang bagaikan semut.     

Wawan tidak tahan dan meninju Lee Minki lagi.     

"Sialan! Aku lihat sebelumnya kamu masih belum cukup dipukul, kan? Beraninya kamu berani bilang Tuan Muda Sean tidak layak untuk Nyonyamu? Jelas-jelas wanita tua itu yang tidak layak untuk Tuan Muda Sean kami!" kata Wawan.     

Wawan mencibir, "Wanita tua itu sudah hampir berusia 40 tahun. Dia sudah menikah dan punya anak. Tuan Muda Sean kami bahkan belum berusia 30 tahun! Bahkan dalam hal penampilan saja, Nyonyamu itu ketika berusia 20 tahun jelas tidak sebaik istri Tuan Muda Sean saat ini!"     

"Dasar bocah sombong! Nyonyamu itu kelihatannya saja serius, padahal diam-diam dia sudah bercinta dengan berapa banyak pria!" hina Wawan.     

Lee Minki menggertakkan gigi dan menatap Wawan, jelas-jelas tidak puas dengan apa yang dikatakan Wawan. Lee Minki tidak ingin menggubrisnya. Dia tahu tidak ada gunanya banyak bicara dengan bawahan seperti Wawan.     

Lee Minki pun langsung bertanya pada Sean, "Sean, kamu bilang kamu dan Nyonya kekasih lama? Apa kamu berani bersumpah?! Aku yakin kamu berbohong! Karena aku 100% yakin Nyonya tidak menyukaimu!"     

Nyonya tidak menyukaimu!     

Kata-kata terakhir Lee Minki sangat menyakiti hati Sean karena perkataannya itu memang benar. Pada awalnya, Sean melindungi Nyonya di medan perang Suriah. Demi melindunginya, Sean bahkan pernah tertembak karenanya.     

Dalam pertempuran pelarian yang berbahaya itu, Sean dan Nyonya bersembunyi di dasar Ngarai Hota, tempat yang romantis dan tenang itu. Mereka berada di sana selama lebih dari sepuluh jam dan saling berdekatan. Pandangan mata mereka bertemu, begitu dekat sehingga mereka bisa mendengar napas satu sama lain. Artinya, dalam sepuluh jam itu, Sean jatuh cinta pada wanita dewasa dan menarik ini!     

Nyonya berinisiatif untuk mencium Sean, tetapi menolak untuk melanjutkan lebih daripada itu. Dia berkata pada Sean, "Kamu belum memenuhi syarat untuk menjadi laki-lakiku."     

Lee Minki benar. Nyonya memang tidak menyukai Sean!     

Begitu mengingat hal ini, Sean merasa sangat kesal. Setelah ditolak wanita yang disukainya, tidak peduli berapa tahun sudah berlalu, ketika mengingatnya lagi, dia masih saja merasa tidak terima.     

Sebenarnya, Nyonya meninggalkan pengaruh yang besar pada Sean, bahkan memengaruhi pemilihan akan kekasihnya sesudah itu… Termasuk Maureen, Giana, dan Chintia!     

Yang pertama adalah Maureen.     

Setelah Nyonya meninggalkan medan perang, belum sampai setengah bulan, Sean masih memikirkan Nyonya dari waktu ke waktu. Akan tetapi, Juan si bajingan itu melemparkan Maureen sebuah ruangan kecil yang gelap. Di ruangan kecil yang gelap, Sean tidak bisa melihat penampilan Maureen. Dia tidak tahu Maureen memiliki kecantikan yang tiada taranya.     

Sean memang membayangkan seseorang. Kali itu, dalam proses menciptakan Sisi kecil yang begitu menggemaskan, sebenarnya Sean membayangkan Maureen sebagai Nyonya!     

Pada saat itu, Sean sudah jatuh cinta pada Nyonya, tetapi tidak mendapatkannya. Di waktu yang tepat di saat ini, Tuhan mengatur seorang wanita untuknya. Sean pun mengikuti nalurinya dan mengingat kecantikan Nyonya. Sean tidak pernah memberi tahu Maureen tentang ini dan seumur hidup tidak akan pernah memberitahunya.     

Sementara mengenai Giana… Sean jatuh cinta pada Giana dan bersedia berkorban begitu banyak untuknya, yang sebenarnya sedikit dipengaruhi oleh Nyonya.     

Pada saat itu, setelah satu tahun pelatihan pengalaman medan perang, Sean pergi ke Jakarta untuk bergabung dengan keluarga Wangsa. Sebenarnya, meskipun Giana cantik, wanita seperti apa yang belum pernah ditemui Sean si konglomerat generasi kedua ini?     

Penampilan Giana saja tidak cukup untuk membuat Sean menyukainya. Tapi, sikap Giana terhadap Sean serta harga dirinya yang tinggi dan sikapnya yang merendahkan Sean, begitu mirip dengan Nyonya!     

Sean tidak memiliki kesempatan untuk membuktikan dirinya pada Nyonya, tetapi dia memiliki kesempatan untuk membuktikan dirinya pada Giana. Jadi, lama-kelamaan dia jatuh cinta pada Giana.     

Sementara Chintia, dia dan Nyonya sangat mirip dalam penampilan, usia, dan kepribadian. Chintia benar-benar replika Nyonya. Tetapi, dalam hal kemampuan, ambisi, pesona, dan penampilan, jika dibandingkan, Nyonya benar-benar setingkat lebih tinggi dari Chintia!     

Alasan mengapa Sean bersedia untuk bersama Chintia juga tidak bisa dibilang tidak ada pengaruh Nyonya. Bahkan Sean tidak menyangka empat tahun yang lalu, seorang wanita yang dicintai, tapi tidak bisa dimilikinya, berdampak begitu besar pada dunia percintaannya!     

Nyonya, Park Eunya, memang wanita menawan yang sangat langka yang pernah ditemui Sean!     

Pada saat ini, Wawan mengamuk lagi, "Beraninya kamu mempertanyakan Tuan Muda Sean?! Aku akan memukulmu sampai ibumu tidak akan bisa mengenalimu!"     

Sambil berbicara, lagi-lagi Wawan hendak mengepalkan tinjunya. Namun, Sean menghentikannya, "Wawan, sudah, biarkan saja."     

Sean memandang Lee Minki dan berkata, "Mengingat kamu adalah…"     

Sean berhenti, mengubah panggilannya, dan berkata, "Mengingat kamu bawahan Park Eunya, aku akan mengampunimu hari ini. Hukuman untukmu berakhir sampai di sini. Kelak kamu tidak diizinkan mengganggu Jennifer dan jangan berurusan dengan Anton lagi."     

Sean ingin mengakhiri pembalasan dendamnya pada Lee Minki untuk menghargai Nyonya. Namun, ketika mendengar ini, Lee Minki merasa Sean pengecut!     

Lee Minki berdiri dari tanah dan berkata sambil tertawa, "Hahaha! Sean, kamu takut, kan? Masih saja kamu bilang kamu mengampuniku? Aku yang tidak bermaksud untuk mengampunimu!"     

"Kamu merampok perbendaharaanku, merebut wanita cantikku, dan bertindak tidak tahu malu dengan mengaku sebagai kekasih lama Nyonya! Aku akan memberitahu Nyonya! Aku akan meminta Nyonya turun tangan langsung untuk membunuhmu!" tukas Lee Minki.     

Kedua mata Lee Minki sangat kejam, jelas-jelas terlihat sangat ingin membunuh Sean. Sean berbaik hati membiarkan Lee Minki hidup, tapi karena Lee Minki sendiri yang ingin mati, dia pun tidak harus berbaik hati.     

Sean mengambil pistol dari tangan Louis, berjalan ke arah Lee Minki, dan bertanya, "Kamu ingin membunuhku? Kamu bahkan mau meminta Nyonya turun tangan langsung untuk membunuhku?"     

Lee Minki menatap Sean dengan sengit. "Benar! Aku akan memotongmu menjadi delapan bagian!"     

John memaki, "Persetan denganmu…"     

John mengutuk dan hendak maju untuk memukul Lee Minki. Namun, Sean mengulurkan tangan dan menghentikannya.     

Sean tidak terpengaruh dan berkata pada Lee Minki, "Oke. Sekarang kamu bisa menelepon Nyonya. Katakan padanya, aku ingin menidurinya."     

Lee Minki menatap Sean dengan sengit. "Lancang! Beraninya memprovokasi Nyonya! Oke! Aku akan menghubungi Nyonya sekarang juga. Aku katakan padamu, berani mengolok Nyonya, kamu pasti tidak akan hidup sampai besok pagi!"     

Sambil bicara, Lee Minki mengambil ponsel dan menghubungi sebuah nomor, lalu menyalakan speakerphone.     

"Yeoboseyo (Halo)?"     

Di ujung lain telepon, suara seorang wanita yang sangat lembut terdengar. Ketika mendengar suara ini, Sean merasakan ledakan kehangatan di hatinya. Ini suara Nyonya! Ini memang suara yang mengatakan bahwa Sean tidak memenuhi syarat untuk menjadi kekasihnya!     

Lee Minki melapor, "Nyonya, ada seorang laki-laki Indonesia yang sudah bosan hidup. Dia bilang ingin meniduri Nyonya! Dia…"     

Dorrr!     

Detik ini, sebelum Lee Minki selesai berbicara, Sean menembak Lee Minki. Sontak, Lee Minki terjatuh.     

Di ujung telepon yang lain, wanita itu berteriak kaget, "Siapa?! Siapa yang menembak?! Lee Minki, bicara! Siapa yang ingin meniduriku? Sebenarnya siapa orang yang ada di sana?!!"     

Sean mengerti bahasa Korea. Dia mengambil ponsel Samsung yang terjatuh ke tanah, terdiam selama sepuluh detik, kemudian menyebut namanya dalam bahasa Korea,     

"Sean!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.