Ingin Kukatakan Sesuatu

Kemarahan!



Kemarahan!

0Setelah Jennifer menjadi populer di 'Kamp Pencipta Idola' di seluruh negeri, dia menjadi bintang paling dicari di lingkaran hiburan Indonesia dan paling dicari oleh para pemuda dan pemudi! Meskipun tidak memiliki bakat menari dan bakat yang luar biasa, dengan wajahnya yang sempurna dan sosok tubuhnya yang tak terkalahkan, dia dicari dan mendapat perhatian lebih dari artis wanita lainnya.     

Dalam pemilihan artis pendatang baru, Jennifer Wangsa mengalahkan semua bintang cantik di Indonesia dan memenangkan piala penghargaan! Seberapa kuat pesonanya, dan seberapa menarik sosoknya? Itu bisa dilihat dari banyaknya surat pengacara yang dikeluarkan oleh perusahaan setelah dia terkenal.     

Ada terlalu banyak pria yang berfantasi tentang Jennifer di berbagai situs web yang buruk. Banyak orang menggunakan teknologi tinggi untuk membuat berbagai video palsu tidak senonoh Jennifer. Selain itu, juga ada banyak situs yang menggunakan Jennifer sebagai objek pornografi. Hanya dalam satu bulan, tidak kurang dari 30 kali agensi Jennifer melapor polisi.     

Pantas saja saat ini Lee Minki, pria kaya yang menginginkan wanita mana pun di Korea Selatan, menjadi begitu bergairah. Begitu Lee Minki tersenyum jahat dan perlahan membuka pintu, teleponnya tiba-tiba berdering.     

Lee Minki berhenti membuka pintu dan mengambil ponsel untuk menjawab panggilan. "Ada apa? Apa urusan rumah sakit sudah ditangani? Bukannya aku sudah bilang, masalah sepele seperti ini tidak perlu dilaporkan padaku?"     

Lee Minki mengira itu kasus Dokter Cha yang baru saja tertembak di Rumah Sakit Korea TL. Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya Lee Minki membunuh orang. Itu sebabnya dia begitu tidak takut.     

Tanpa disangka, orang yang berada di ujung telepon melapor dengan begitu panik, "Ketua, ada orang yang merampok bank kita!"     

Setelah mendengar ini, Lee Minki tidak panik, tetapi tertawa. "Apa? Merampok bank? Hahaha! Idiot mana yang bosan hidup dan datang untuk merampok bank kita?"     

"Hahaha! Untuk masalah sepele semacam ini, hubungi saja polisi. Biar saja polisi datang untuk menangkap idiot yang merampok bank kita itu. Tidak usah dipedulikan. Lagi pula, dia juga tidak akan bisa mengambil uang dari perbendaharaan. Sekarang aku sedang memiliki urusan yang sangat penting, jadi aku tutup dulu," kata Lee Minki.     

Lee Minki mengenal bank miliknya dengan sangat baik dan tahu bahwa bahkan jika ada orang yang merampok banknya, paling-paling hanya akan mencuri sejumlah uang dari konter dan brankas yang jumlahnya tidak banyak. Jadi, dia tidak akan menunda kesempatan untuk mencicipi 'bintang nomor satu di Indonesia' karena kejadian ini.     

Tanpa disangka, orang yang ada di ujung telepon berkata lagi, "Ketua, semua uang di perbendaharaan kita sudah dicuri!"     

Lee Minki terkejut. "Apa yang kamu katakan? Uang di lemari besi dirampok? Bagaimana mungkin?! Tanpa iris mata dan sidik jariku, mana mungkin mereka bisa membuka pintu lemari besi?! Selain itu, ada 8 miliar KRW di lemari besi dan uang tunai 700 kilogram! Jangan bilang mereka sudah mengambil semua uang tunai yang begitu berat?!"     

Orang yang di ujung telepon menjawab, "Benar. Mereka mengendarai truk dan memindahkan semua uang dari lemari besi! Ketua, apa yang harus saya lakukan sekarang?"     

Baru saat itulah Lee Minki menjadi panik. "Sialan! Kenapa harus terjadi masalah seperti ini di saat seperti ini! Mereka mengemudi ke arah mana? Cepat kejar sekarang juga! Aku akan ke sana sekarang juga! Jika tertangkap olehku, aku pasti akan memukul mereka sampai mati!"     

Sambil berbicara, pintu yang awalnya sudah sedikit terbuka pun kembali Lee Minki tutup. Setelah itu, dia berkata pada pembantu, "Jangan biarkan siapapun, kecuali aku, membuka pintu ini. Dengar, tidak?"     

Lee Minki khawatir bawahannya akan datang ke sini. Begitu melihat keindahan di kamar itu, dia takut bawahannya tidak akan bisa mengendalikan diri.     

———     

Satu jam kemudian, Lee Minki mengendarai mobil dan mengikuti sekelompok mobil polisi ke sebuah desa di luar kota.     

Pada saat ini, truk sudah dicegat. Tidak bisa disangkal, kekuatan polisi di Korea Selatan masih sangat kuat. Di jalan yang dilalui truk, polisi sudah menyiapkan rintangan terlebih dahulu sehingga truk tidak bisa lewat. Untungnya, itu bawahan Louis. Jika perampok biasa, mungkin mereka tidak akan bisa keluar dari kota.     

"Dasar sekelompok bajingan gila!"     

Lee Minki turun dari mobil dan berjalan ke depan dua preman yang telah diborgol, kemudian langsung memukuli mereka dengan membabi buta!     

Bakkk!     

Bukkk!     

"Berani merampok bankku? Kalian sudah bosan hidup?!" Lee Minki memaki sambil mengambil pistol dan mengarahkannya ke mereka berdua, bersiap untuk menyelesaikannya sendiri.     

Ketika petugas polisi melihatnya, mereka buru-buru berdiri untuk menghentikan mereka, "Ketua Lee, ini ilegal! Tolong letakkan senjata Anda!"     

"Dia merampok uangku. Apa salahnya jika aku membunuhnya? Minggir kalian!" sergah Lee Minki.     

Petugas polisi buru-buru mengingatkan, "Ketua Lee, sekarang negara sedang tidak stabil. Jika masalah ini keluar dan memengaruhi Nyonya, takutnya itu akan gawat, kan?"     

Begitu 'Nyonya' disebut, akhirnya Lee Minki meletakkan tangannya.     

"Huh! Anggap saja mereka sedang beruntung! Bawa mereka ke kantor polisi dan interogasi mereka baik-baik! Periksa apa ada orang yang menyuruh mereka," tukas Lee Minki.     

"Baik!"     

Lee Minki merapikan jasnya dan menepuk-nepuk debu di celananya, duduk kembali di mobilnya, lalu berkata, "Cepat kembali ke Yeouido. Presdir Anton akan segera datang. Aku harus mendapatkan Jennifer sebelum Presdir Anton. Kalau tidak, saat Presdir Anton sudah datang, aku tidak akan punya kesempatan lagi."     

Sopir menyahut, "Baik, Ketua!"     

———     

Beberapa puluh menit kemudian, Dolphin 1 mendarat di landasan lantai paling atas gedung Rumah Sakit Bedah Plastik Korea TL.     

Sean tidak membuang-buang waktu dan segera berjalan menuruni atap ke tempat Wawan berada. Ketika melihat Wawan, Sean benar-benar tercengang.     

Wajah Wawan berdarah dan hidungnya dipukuli hingga bengkok. Seluruhnya penuh darah! Benar-benar mengerikan!     

John yang melihat Wawan pun juga berteriak kaget, "Sialan! Wawan, bagaimana bisa kamu dipukuli sampai seperti ini!? Apa si Lee itu yang memukulmu? Berengsek si binatang itu! Pukulannya kejam sekali! Kamu tenang saja, Kakak pasti akan membalaskan dendammu dan memukul bintang itu sampai mati!"     

Sean sendiri merasa sangat tertekan. Bagaimanapun juga, Wawan sudah mengikutinya begitu lama dan selalu berusaha melakukan yang terbaik. Terutama dalam pertempuran di rumah Suhendra di Bogor. Tanpa kerja sama dari Wawan untuk mengendalikan UFO, Sean mungkin akan mati di sana.     

"Bajingan sialan! Beraninya memukul orangku sampai seperti ini!" Sean yang marah bukan main pun mengepalkan tinjunya erat-erat.     

Sean berusaha menekan amarahnya. Dia menghampiri Wawan terlebih dulu dan bertanya, "Kamu sebut yang begini baik-baik saja?"     

Sebelumnya saat di telepon, Sean mendengar ada yang salah dengan Wawan, tapi Wawan masih mengatakan dirinya baik-baik saja.     

Wawan tersenyum. "Bukankah itu karena saya takut Tuan Muda Sean khawatir?"     

"Wawan, kamu selalu sangat pintar dan juga sangat pengecut. Selain itu, si Yuana itu juga tidak begitu dekat denganku," kata Sean, "Kenapa kamu membayar harga sebesar ini untuknya?"     

"Yuana bilang dia ingin menyimpan keperawanannya untuk Anda, tapi ada bajingan yang ingin merebutnya. Tentu saja saya tidak setuju! Bagaimanapun juga, sekarang Yuana juga bintang wanita yang paling populer di Indonesia!"     

John menepuk bahu Wawan dan memuji dengan nada setuju, "Wawan, tindakanmu bagus! Siapapun memang tidak boleh merebut wanita Tuan Muda Sean kita!"     

Setelah itu, John menatap Sean lagi dan berkata, "Tuan Muda Sean, saya rasa Anda seharusnya setuju menerima Yuana saja. Jika tidak, sia-sia Wawan dipukuli!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.