Ingin Kukatakan Sesuatu

Balas Dendam pada Keluarga Wangsa!



Balas Dendam pada Keluarga Wangsa!

0Setelah menyebutkan namanya, Sean menutup telepon.     

Louis, John, dan Wawan semuanya tercengang. Mereka tidak menyangka Sean akan menghabisi Lee Minki dengan tangannya sendiri.     

Tentu saja si Lee Minki ini memang pantas mati. Jika dibiarkan hidup, dia pasti 100% akan membalas Sean. Baru saja Lee Minki sudah mengatakannya dengan sangat jelas bahwa dia ingin membunuh Sean. Sean tidak punya alasan untuk membiarkan orang seperti itu ada di dunia ini dan menjadi ancaman baginya.     

Wawan membuka mulutnya lebar-lebar. Butuh waktu lama baginya untuk akhirnya berkata, "Tuan Muda Sean… luar biasa!"     

John menimpali, "Membunuh binatang seperti itu sudah mengotori tangan Tuan Muda Sean. Seharusnya Anda serahkan saja pada saya atau Kak Louis untuk melakukannya!"     

Pada saat ini, karisma Sean bertambah satu tingkat lagi di hati mereka. Sean membiarkan Lee Minki menghubungi Nyonya lebih dulu. Saat Lee Minki masih berbicara di telepon, Sean menghabisinya!     

Sean jelas berbuat seperti ini untuk dilihat oleh Nyonya. Selain itu, Sean bahkan berinisiatif memberi tahu Nyonya bahwa dialah yang membunuh Lee Minki. Louis dan yang lainnya bisa merasa Sean seolah ingin membuktikan dan menyatakan sesuatu pada Nyonya.     

Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Sean membunuh seseorang. Ketika berada di medan perang, dia tidak tahu berapa banyak orang sudah dibunuhnya. Setiap kali sesudah membunuh, perasaan Sean sangat berantakan, mengalami serangan panik dan dia ingin melampiaskan amarahnya.     

Sean menjatuhkan pistol dan berjalan menuju kamar Yuana tanpa ekspresi. Begitu membuka pintu, dia merasa merinding. Bukan hanya karena AC di kamar itu yang membuatnya merasa kedinginan, tetapi juga apa yang dilihatnya.     

"Kak Sean!" Yuana, yang diikat di tempat tidur, berteriak kegirangan saat melihat Sean.     

Sean buru-buru menutup pintu untuk mencegah John dan yang lainnya, yang ada di luar, melihat situasi Yuana saat ini. Sean berusaha sekuat tenaga untuk 'tidak melihat hal-hal yang tidak senonoh' tidak boleh dilihat.     

Sean berjalan ke tempat tidur, melepaskan tali yang terikat di pergelangan tangan dan pergelangan kaki Yuana, lalu berkata, "Aku akan mencarikan pakaian yang bisa kamu pakai."     

Tanpa disangka, tiba-tiba Yuana memeluk Sean dengan kedua tangannya.     

"Kak Sean! Aku sudah tahu kamu akan datang untuk menyelamatkanku! Aku sangat takut. Aku benar-benar takut keperawananku akan diambil oleh bajingan itu. Jika aku dinodai olehnya, aku tidak akan pernah bisa bersamamu lagi seumur hidupku. Huhuhu…"     

Sean sangat tidak berdaya dan berkata, "Yuana, aku sudah pernah bilang, aku tidak menyukaimu. Benar, sekarang kamu bintang yang populer dan diidam-idamkan begitu banyak laki-laki. Tapi, tidak peduli seberapa seksi atau sempurnanya kamu, aku tidak akan menyukaimu!"     

Yuana sangat tidak terima. "Kenapa? Aku menjalani operasi plastik demi dirimu. Demi dirimu, aku berolahraga setiap hari untuk mempertahankan kebugaran tubuhku. Kenapa aku bisa memesona semua laki-laki di Indonesia, tapi aku malah tidak bisa mendapatkan rasa sukamu?"     

"Kak Giana berselingkuh, tapi kamu bisa memaafkannya karena kamu menyukainya. Aku yang sudah segenap hati melakukan segalanya untukmu, dan hanya menyukaimu seorang, tapi kenapa kamu tidak menyukaiku? Jika Ayah tidak menolak pernikahan kita, sejak awal akulah wanitamu! Jalang seperti Maureen dan Chintia tidak mungkin memiliki kesempatan untuk mendekatimu!" protes Yuana.     

Plak!     

Sean menampar wajah lembut Yuana.     

Sejak awal Sean sudah sangat kesal, tetapi tidak punya tempat untuk melampiaskannya. Sekarang Yuana malah berani mengatai dua wanita Sean jalang? Benar-benar minta dipukul!     

Sean mengamuk, "Yuana, jangan terus menyebutkan pernikahan kita. Jangan lupa bagaimana sikapmu ketika ayahmu memberitahukan hal itu padamu pada saat itu! Kamu bilang, kamu sama sekali tidak menghargai laki-laki sepertiku. Kamu juga bilang bahwa kamu senang ayahmu membantumu menolak pernikahan dan membuatmu bisa lari dari pernikahan itu!"     

"Tanyakan pada dirimu sendiri, kalau pada saat itu kita menikah, apa perbedaan antara kamu dan Giana tiga tahun itu? Di matamu, aku hanya menantu parasit yang tidak berguna! Kamu juga memandang rendah, berbalik memunggungiku, dan mencari laki-laki lain!" maki Sean.     

Yuana terdiam. Dia tahu apa yang dikatakan Sean adalah kebenaran.     

Jika keduanya benar-benar menikah, Yuana pasti akan hidup terpisah dari Sean dalam tiga tahun kehidupan suami-istri mereka dan tidak akan membiarkan Sean menyentuhnya. Sementara mengenai selingkuh, Yuana masih muda dan mungkin tidak benar-benar akan berselingkuh secara fisik, tapi dia pasti akan berselingkuh secara mental.     

Sekarang Yuana memiliki begitu banyak penggemar di internet. Begitu banyak pria yang menyapanya setiap hari dan dia sudah memanggil begitu banyak pria dengan sebutan sayang.     

Meskipun demikian, Yuana menangis dan memeluk Sean. "Kak Sean, aku tidak akan begitu. Aku benar-benar tidak akan begitu. Aku tidak akan menyakitimu seperti Kak Giana. Percayalah padaku."     

Begitu mendengar nama Giana, Sean marah. Ketika memikirkan ketidakadilan yang diterimanya saat menjadi menantu keluarga Wangsa selama tiga tahun, Sean tidak tahan untuk menampar Yuana lagi.     

Plak!     

Sean lagi-lagi mengamuk, "Kalian keluarga Wangsa sudah menindasku selama tiga tahun! Dalam tiga tahun itu, ayahmu, Jayanata, dan kakakmu Sandy sudah menghinaku tidak kurang dari seratus kali!"     

"Awalnya aku berpikir kamu masih muda dan ingin meninggalkan keperawananmu yang berharga untuk calon suamimu. Karena kamu begitu tidak menghargai keperawananmu, baiklah. Aku akan memenuhi keinginanmu. Anggap saja ini kompensasi keluarga Wangsa padaku!"     

———     

Dua puluh menit kemudian, Sean dan Yuana keluar dari kamar.     

Dibandingkan dengan Sean yang penuh dengan aura membunuh ketika masuk, Sean yang saat ini jelas menjadi jauh lebih santai. Di sisi lain, Yuana terlihat seperti anak kecil yang tersenyum bahagia.     

John dan Wawan memandang mereka sambil terus menyeringai. Seorang bintang tercantik di Indonesia, dengan sosok tubuh yang luar biasa, Jennifer Wangsa, didapatkan oleh tuannya.     

Wawan menggoda, "Menurutmu, kalau para penggemar laki-laki Yuana mengetahui hal ini, mereka pasti akan sangat marah hingga ingin bunuh diri melompat dari gedung, kan? Haha."     

Di sisi lain, Louis bersikap profesional seperti biasanya. Ketika Sean keluar, dia tidak tertawa dan segera melangkah maju untuk melapor, "Tuan, barusan ada satu mobil penuh orang bersenjata yang datang, tapi sudah dibereskan oleh orang-orang kita. Saya rasa itu pasti seseorang yang dikirim oleh nyonya itu."     

Nyonya…     

Begitu mendengar nama ini, Sean tidak bisa menahan dirinya dan merasa sedikit berdebar.      

"Lee Minki sudah terbunuh. Dia pasti akan mengirim seseorang untuk mencari tahu kebenarannya. Kita sudah menghabisi sekumpulan orang-orang ini, jadi dia pasti akan segera mengutus lebih banyak orang," kata Sean.     

"Tujuan kita kali ini bukan untuk melawan wanita ini, tetapi untuk menangkap Juan. Tidak cocok untuk berlama-lama berada di sini. Kita tidak perlu menghadapinya dan pergi dari sini sekarang juga!" perintah Sean.     

"Baik!" jawab Louis.     

Tepat ketika Sean hendak mengambil langkah, Yuana meraih lengan Sean dan bertanya dengan hati-hati, "Kak Sean, kalian mau ke mana? Apa aku bisa ikut denganmu?"     

"Lebih baik kamu segera kembali ke Indonesia saja. Aku lihat wajahmu masih sangat sempurna, jadi tidak perlu pergi ke rumah sakit bedah plastik untuk melakukan perawatan apa pun. Karena kamu sudah memutuskan untuk mengambil jalur akting, kamu harus berlatih menyanyi, menari, dan belajar akting. Jangan mengecewakan begitu banyak penggemar yang mencintaimu," kata Sean.     

Yuana mengangguk. "Ya, ya! Aku pasti akan bekerja keras untuk tidak mengecewakan Kak Sean dan penggemarku!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.