Ingin Kukatakan Sesuatu

Nyonya: Hanya Ini?



Nyonya: Hanya Ini?

0Park Eunya mengembuskan napasnya dan wajahnya yang elegan agak terkejut.     

Sementara, Sean tersenyum arogan sambil berkata dalam hatinya, Bagaimana, Nyonya? Kamu tidak menyangka tentara kecil di medan perang waktu itu sekarang akan menjadi orang yang begitu kaya raya, kan?!     

Pada saat itu, sejak Park Eunya meninggalkan medan perang, Sean sudah bersumpah bahwa suatu hari wanita arogan ini akan membenci wanita Sean saat tahu identitasnya. Dia ingin membuat wanita ini menyesal, menyesal sudah menolaknya di ngarai.     

Ternyata, Park Eunya hanya sedikit terkejut, tetapi tidak terlalu kegirangan. Dia terus membaca informasi Sean, kemudian melihat foto Sean dan Maureen yang duduk di kereta emas Inggris.     

"Oh? Apa ini kereta emas Ratu?"     

Sean tersenyum dan menjadi lebih bangga lagi. Seorang wanita seperti Park Eunya, yang berada di kalangan sosial kelas atas Korea Selatan, tidak mungkin tidak tahu syarat untuk naik kereta emas Ratu Inggris.     

Tentu saja kereta itu sama sekali bukan kereta emas Ratu, tetapi milik keluarga Yuwono. Namun, keluarga Yuwono adalah keluarga rahasia dan Sean tidak akan dengan mudah mengekspos keluarganya ke Park Eunya. Identitas dan kekayaan di permukaannya saja sudah cukup untuk memukau wanita ini!     

Sayangnya, Sean tidak pernah menyangka bahwa setelah melihat foto dan informasi Sean ini, Park Eunya mengunci layar ponselnya dengan terlihat muak. Sesudah itu, dia menatap Sean dan bertanya, "Hanya ini?"     

Sean tertegun. Dia tidak menyangka Park Eunya mengatakan hal seperti itu.     

Sean balik bertanya, "Memang ini masih belum cukup?"     

Kekayaan 20 triliun KRW, ditambah akses ke keluarga kerajaan Inggris, seharusnya ini hanya dimiliki oleh orang-orang sukses kalangan teratas di negara mana pun, kan? Tapi, Park Eunya malah tidak tertarik?     

Park Eunya mendengus pelan. "Jika kamu hanya berada di level ini, kalau begitu maaf. Kamu masih belum memenuhi syarat untuk menjadi kekasihku!"     

Tentu saja, Sean bukan tidak hanya berada di level ini. Kekayaan keluarga Yuwono-nya lebih dari 400 kuadriliun. Ketika membicarakan hubungan antar negara di dunia, keluarga mereka juga akan sangat kuat hingga membuat orang ketakutan. Tapi, ini melibatkan privasi keluarga, dan Sean tidak akan memberitahu orang lain dengan begitu saja.     

Sean sangat tidak terima. "Nyonya, 20 triliun masih tidak memenuhi syarat untuk tidur denganmu? Bahkan jika tubuhmu terbuat dari safir, apa seleramu tidak terlalu tinggi? Baik dalam hal penampilan, kekayaan, atau hubungan dengan eselon atas negara besar, laki-lakimu yang sekarang saja tampaknya tidak sebagus diriku!"     

Sean sudah melihat foto-foto suami Park Eunya. Pria itu hanyalah pria yang sangat biasa-biasa saja. Selain itu, dia juga jauh lebih tua dari Sean. Jika Park Eunya menjadikan suaminya sebagai pembanding, Sean pasti lebih kuat dari suaminya dalam segala hal.     

Tak disangka, Park Eunya malah tertawa dan berkata, "Hahaha. Maksudmu Choi Roho? Dia hanya suamiku, bukan kekasihku. Persyaratan untuk kekasihku justru lebih tinggi daripada persyaratan untuk suamiku."     

Apa?     

Sean tidak bisa berkata-kata. Mungkinkah wanita kalangan sosial atas di Korea Selatan semuanya memiliki pemikiran yang aneh seperti itu?     

Secara umum, setidaknya bagi wanita Indonesia, jika mereka mencari simpanan, suaminya pasti memiliki status sosial dan kekayaan yang lebih tinggi. Sementara, simpanan yang dicarinya memiliki kemampuan dan kekayaan yang tidak sebanding dengan suaminya. Kenapa giliran Park Eunya, justru malah terbalik?     

Sean tidak ingin terus berdebat dengan Park Eunya. Tujuan awalnya adalah membuat Park Eunya menyesal, tetapi dia tidak benar-benar ingin melakukan apa pun dengannya.     

Tidur dengan Yuana sudah membuat Sean merasa bersalah pada Maureen dan Chintia. Dia tidak akan melakukan kesalahan lagi. Bahkan jika dia ingin tidur dengan si Park Eunya ini, dia sudah memikirkannya selama empat tahun!     

Sekarang Sean hanya ingin menyelesaikan tugas dengan cepat dan menangkap Juan, kemudian mengetahui rahasia keluarga. Memang sangat disayangkan dia belum dapat membuat Nyonya terkesan hari ini, tetapi dia tidak ingin membuang waktu untuk istri orang lain.     

"Baguslah kalau kamu tidak menyukaiku. Aku juga tidak tertarik menjadi kekasihmu. Bangun dan jadilah sanderaku. Bawa aku keluar dari sini," kata Sean.     

Sambil berbicara, Sean hendak menangkap Park Eunya lagi. Namun, Park Eunya 'melarikan diri dari cangkangnya' dan hanya membiarkan Sean menangkap mantelnya, tetapi tidak berhasil menangkapnya.     

"Keterampilan yang bagus!"     

Sean tidak menyangka Park Eunya yang seorang wanita juga bisa melakukan bela diri.     

Sean tersenyum dan berkata, "Kamu tidak cukup bodoh untuk melawanku, kan? Kamu juga sudah melihatku di medan perang, tapi kamu ingin melawan diriku yang sebanding dengan sekelompok orang."     

Park Eunya berkata dengan wajah yang menawan, "Aku tidak ingin melawanmu, tapi aku tidak suka ada orang yang menodongkan pistol ke kepalaku, apalagi dijadikan sebagai sandera. Aku akan menghubungi pemimpin keamananku untuk membiarkanmu pergi dengan selamat."     

Sambil berbicara, Park Eunya menelepon bawahannya untuk membiarkan Sean pergi dari sini. Kemudian, dia berkata pada Sean, "Oke, kamu sudah bisa pergi."     

Sesaat Sean berdiri dalam diam. Dia mendengar bahwa semua petugas keamanan di luar pintu sudah pergi. Namun, dia masih tidak berani keluar sendirian.     

"Maaf, Nyonya. Aku tidak percaya padamu. Lebih baik kamu menjadi sanderaku dan membawaku langsung keluar. Itu lebih aman," kata Sean.     

Tiba-tiba Park Eunya merentangkan pinggangnya.     

"Ahhh… Bagaimana, ya? Tiba-tiba aku sangat lelah dan ingin berendam. Aku mandi dulu. Pokoknya aku sudah setuju melepaskanmu. Itu juga bisa dibilang membalas penyelamatanmu padaku waktu itu. Sekarang kita berdua sudah impas. Sementara mengenai apakah kamu percaya atau tidak, dan apakah kamu berani keluar atau tidak, itu urusanmu."     

Sambil berkata, Park Eunya berjalan ke kamar mandi yang ada di kamar ini. Kamar ini sangat besar dan memiliki kamar mandi terpisah. Setelah masuk, dia segera berbaring di bak mandi dan berendam.     

Sial. Wanita ini…     

Sesaat Sean tidak tahu harus berbuat apa. Jika menerobos keluar begitu saja dan Park Eunya berbohong padanya, dia akan ditangkap oleh orang-orang Park Eunya. Tapi, dia tidak bisa menarik keluar Park Eunya yang sedang mandi.     

Sean berdiri di pintu kamar mandi dengan ragu-ragu. Akhirnya, dia tidak bisa menahan diri untuk mendorong pintu kamar mandi.     

Sekujur tubuh Park Eunya tertutup busa. Bahkan lebih terbungkus rapat daripada saat dia mengenakan pakaian sebelumnya. Sama sekali tidak kelihatan apa-apa.     

"Nyonya, sebaiknya lakukan seperti yang kukatakan. Jika tidak, aku tidak keberatan memperkosamu dan membawamu keluar secara paksa!" desak Sean.     

Park Eunya menggunakan busa untuk memandikan lengan rampingnya, lalu berkata sambil tersenyum, "Jika kamu memang laki-laki seperti itu, empat tahun lalu kamu pasti sudah memerkosaku di ngarai Hota itu. Tentara…"     

"Panggil aku Sean!" seru Sean dengan suara yang keras.     

Sean tidak ingin wanita ini menganggap dirinya sebagai tentara di medan perang yang rendahan seperti pada saat itu.     

Park Eunya tersenyum dan terus berkata dengan suara lembut, "Sean, sebenarnya... Aku memang agak menyukaimu. Empat tahun yang lalu, ketika aku berada di medan perang, aku memang agak menyukaimu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.