Ingin Kukatakan Sesuatu

Satu Lawan Satu dengan Juan!



Satu Lawan Satu dengan Juan!

0Setelah Sean mengatakannya, dia keluar dari kamar mandi, lalu melompat keluar dari jendela kamar besar ini.     

Park Eunya benar-benar memegang kata-katanya dan tidak berbohong pada Sean. Semua petugas keamanan di luar sudah disingkirkan. Sean dapat keluar dengan mudah dari halaman rumah dan pergi dengan mobil.     

Setelah Sean pergi, Park Eunya yang begitu tertarik pun berendam di bak mandi sambil memegang ponselnya. Dia terus melihat foto-foto Sean dan terus menyebut namanya.     

"Sean… Aku tidak menyangka kalau kita cukup berjodoh. Dalam empat tahun, dari seorang tentara, kamu memanjat hingga mencapai kedudukan orang kaya. Termasuk boleh juga," komentar Park Eunya.     

"Adik kecil tampan, semoga kamu bisa terus memanjat ke atas, ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan begitu, kamu akan memenuhi syarat untuk menjadi kekasihku. Aku benar-benar agak berharap kamu bisa menjadi kekasihku. Hihi."     

Park Eunya tersenyum memikat sambil memegang gelas anggur merahnya.     

———     

Setelah kembali ke Hotel Park Hyatt, Sean meminta Louis untuk kembali juga.     

"Tuan, apa Anda mendapati masalah di rumah itu?" tanya Louis dengan khawatir, "Saya berduel dengan Jacob. Dia bilang Anda menerobos masuk dan ada kemungkinan mati di dalam."     

Beberapa saat kemudian, John pun merasa takut. "Sial! Apa separah itu? Kalau tahu begitu, aku juga masuk untuk melindungi Tuan Muda Sean!"     

"Itu rumah Choi Roho dan Park Eunya," kata Sean.     

"Park Eunya? Bukankah itu Nyonya? Kekasih lama Tuan Muda Sean? Sinting! Apa yang Tuan Muda Juan lakukan di sana? Apa jangan-jangan dia menemui Nyonya untuk berselingkuh?" tanya Wawan.     

John menimpali, "Mungkin saja. Bukankah Tuan Muda Juan selalu tertarik untuk mengumpulkan wanita cantik di seluruh dunia? Meski si Nyonya ini tidak bisa dibandingkan dengan Nona Maureen, di Korea dia juga termasuk barang kelas atas. Tapi, seingat saya, bukankah dia bilang ingin bermain-main dengan gadis di bawah umur? Kenapa berubah menjadi Nyonya?"     

Sean menjawab, "Yang si Juan itu tiduri adalah putri Nyonya."     

Semua orang terkejut. Juan memang benar-benar berani melakukan apa saja!     

Sean melanjutkan, "Aku sudah menyuntik Juan dengan obat pengaku wajah. Dia akan segera datang padaku. Kita tinggal tunggu dia di hotel saja. Sudah larut, kembalilah ke kamar dan beristirahat."     

"Baik!"     

Sean berada di president suite sendirian. Dia menuang segelas anggur merah dan hendak meminumnya sendiri. Kemudian, dia memutar sebuah lagu Korea, 'Like Being Hit by a Bullet' oleh Baek Jiyoung. Ini lagu yang diperkenalkan Nyonya ketika mereka berdua bersembunyi di ngarai empat tahun yang lalu.     

Pada saat itu, Park Eunya mengambil iPhone 7-nya dan memainkan lagu tersebut secara berulang-ulang. Karena Sean baru saja tertembak untuk Park Eunya, ketika mendengarkan lagu ini, Sean juga merasa sangat emosional dan sangat bisa merasakan lagu ini.     

Pada saat itu, Park Eunya yang mendengarkan lagu ini tersenyum acuh tak acuh, kemudian bertanya pada Sean, "Jika kamu mati bersamaku hari ini, apa kamu akan menyesal?"     

Sean bercanda, "Lebih baik mati bersama wanita cantik seperti Anda daripada mati dengan sekelompok laki-laki tua. Bagaimana dengan Nyonya? Apa Nyonya menyesal jika mati bersama saya yang hanyalah seorang tentara kecil ini?"     

Park Eunya tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Jika Tuhan mengatur agar aku mati bersamamu, maka aku merasa sangat puas dengan pengaturan Tuhan."     

Ketika mengingat kelembutan dan sikap Park Eunya ketika mengatakan ini, Sean yang mencicipi anggur merah pun tidak bisa menahan tawanya. Hari ini dia juga merasa sangat emosional karena bisa bertemu dengan wanita ini lagi.     

Tok! Tok!     

Tiba-tiba suara ketukan pintu membuyarkan pikiran Sean.     

"Siapa?" tanya Sean.     

Suara seorang wanita menjawab dari luar pintu kamar, "Halo, Ketua. Saya membawakan sesuatu untuk Anda."     

"Sean membuka pintu dengan curiga. Benar saja, dia melihat seorang wanita Korea berwajah cantik. Namun, pada saat ini, tiba-tiba seorang pria muncul di belakangnya!     

Whush!     

Pria itu langsung menghampiri Sean dengan sebuah tamparan. Sean menghindar dengan cepat begitu melihat ternyata orang yang datang adalah kakak keduanya, Juan!     

"Huh! Aku sudah menebak kamu akan datang untuk mencariku!"     

Juan tidak banyak omong kosong dan terus memukul.     

Bak! Buk! Plak! Plak!     

Keduanya sudah memainkan puluhan trik berturut-turut, sama seperti sepuluh tahun yang lalu. Keduanya juga sama-sama berlatih seperti ini saat masih kecil. Namun, kali ini Sean datang membawa tugas, jadi dia tidak mungkin menahan diri terhadap Juan.     

Tiba-tiba Sean bertambah agresif. Dia menggunakan segenap kekuatannya di setiap gerakan. Juan yang dipukuli pun lama-lama terkalahkan.     

Lima menit kemudian, akhirnya Juan sudah tidak tahan lagi. Dia mengangkat tangannya sambil terengah-engah, lalu berkata, "Sudahlah! Kamu menang! Tidak usah bertarung lagi!"     

Bak!     

Meskipun Juan sudah menurunkan pertahanannya, Sean masih belum. Dia meninju wajah Juan! Juan yang menerima pukulan keras, pun sangat marah.     

"Berengsek! Aku sudah bilang tidak usah bertarung lagi! Kamu masih saja main tangan?! Apa kamu ingin aku memanggil Jacob kemari? Hah?!"     

Sean mendengus dingin dan berkata, "Pukulan ini, untuk Maureen! Juan, empat tahun lalu, kamu menculik paksa seorang gadis sebaik Maureen, bahkan menyuruhku memperkosanya! Apakah kamu tahu seberapa besarnya pengaruh dan luka yang kamu sebabkan akibat hal ini?! Bagaimana bisa kamu berbuat seperti ini?!"     

Sean memang sudah sejak lama ingin memukul Juan. Semua karena Juan yang sudah mengatur pertemuannya dengan Maureen, yang menyebabkan terjadinya begitu banyak rangkaian insiden.     

Juan sangat tidak terima. "Dasar tidak tahu balas budi! Sesudah kamu sendiri bersenang-senang, kamu malah menyalahkanku? Sebagai kakakmu, aku sudah mencarikanmu wanita dan membantumu mengakhiri kesepianmu! Apa salahnya?"     

"80% wanita berfantasi diperkosa laki-laki tampan dan kaya raya. Sebelum aku mengirimnya ke Suriah, aku sudah menunjukkan padanya. Sebelum terbang, dia bahkan masih cukup bersemangat. Setelah kembali, dia terus menangis. Jelas karena kamu tidak melakukannya dengan tepat!" kilah Juan.     

"Lagi pula, aku hanya mengatur kalian berdua untuk tidur bersama sekali. Aku tidak memaksamu untuk punya anak, kan? Kelahiran Sisi jelas-jelas salahmu. Dulu apa yang kamu pikirkan? Selama ini, aku begitu penasaran tentang masalah ini. Kamu tidak khawatir wanita di ruangan gelap dan kecil itu sangat buruk rupa? Jika kamu membiarkan si buruk rupa itu hamil dan melahirkan anakmu, apa kamu tidak akan menyesal seumur hidup?" tukas Juan.     

Sean agak terdiam. Dia benar-benar tidak bisa melihat wajah Maureen dengan jelas saat itu! Namun, saat itu dia menganggap Maureen sebagai Park Eunya, jadi… akhirnya lahirlah Sisi.     

Bakkk!     

Sean terdiam, jadi dia melemparkan pukulan lain dan memukul wajah Juan.     

Amarah Juan meledak. "Sean, apa kamu gila?! Masih belum cukup, hah?!"     

Sean kali ini berkata, "Pukulan ini untuk Giana! Aku dengar dari Kakek, Giana adalah pilihanmu, itu sebabnya dia diberikan padaku untuk menjadi istriku. Apa jangan-jangan sejak awal kamu sudah tahu karakter orang-orang dari keluarga Giana? Apa jangan-jangan kamu sudah tahu kalau dia akan berselingkuh, jadi kamu memilihnya untuk mempermalukanku?!"     

Juan menggelengkan kepalanya tanpa daya. "Kamu tidak tahu diuntung! Dulu saat pertama kali melihat Giana, hatiku sangat berbunga-bunga. Aku terkejut sampai mau meledak rasanya!"     

"Aku bahkan tidak ingin melewatkan sedetikpun dan ingin langsung melemparkannya ke tempat tidur. Aku sengaja memberikan wanita berkualitas tinggi ini untukmu, tapi kamu membiarkan keperawanan Giana direnggut putra dari keluarga kelas dua. Kalau tahu begini, Giana si iblis kecil itu, sejak awal aku saja yang mengatasinya!" protes Juan.     

Bakkk!     

Juan membalas pukulan Sean. "Pukulan untuk Giana, seharusnya aku yang memukulmu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.