Ingin Kukatakan Sesuatu

Rahasia Keluarga Yuwono!



Rahasia Keluarga Yuwono!

0Sean dan Juan saling mengepalkan tangan. Tak satu pun dari mereka mengelak. Jika konflik antara keduanya bisa diselesaikan dengan perkelahian, Sean akan dengan senang hati berduel dengan Juan.     

Sean mengamuk, "Oke. Kalau begitu, bagaimana kamu menjelaskan masalah mengenai Maureen dan Dokter Gunardi?"     

"Kenapa kamu memalsukan bukti untuk membuatku salah paham tentang hubungan Maureen dan Dokter Gunardi? Kamu membuatku berpikir sesuatu telah terjadi di antara mereka. Jelas-jelas kamu tahu pengkhianatan Giana sudah berdampak besar padaku, tapi kamu masih membiarkanku menderita seperti itu! Apa ada kakak sepertimu?!" desak Sean.     

Juan menjawab dengan polos, "Kapan aku memalsukan bukti Maureen dan Dokter Gunardi?"     

"Ada puntung rokok yang memiliki ukuran namamu di rumah Dokter Gunardi. Apa kamu masih ingin menyangkal?" Sean bersikeras.     

Juan tersenyum, mengeluarkan sebungkus rokok dari sakunya, dan melemparkannya ke Sean.     

"Menulis namaku di rokok? Itu hal yang suka aku lakukan saat masih kecil saja. Lihat aku sekarang. Mana ada rokok yang terdapat tulisan namaku?"     

Sean mengambil rokok tipis itu dan melihatnya. Memang tidak ada tulisan apapun di badan rokok itu. Biasanya, menurut kebiasaan Juan, dia tidak akan menuliskan namanya ketika akan merokok, tetapi akan menuliskan namanya pada sekotak rokok terlebih dahulu.     

"Bukan kamu? Apa jangan-jangan Kakak Tertua?" kata Sean tiba-tiba. Itu karena Tian lah yang memberitahunya tentang Maureen dan Dokter Gunardi.     

"Tentu saja itu dia! Aku yang sudah mencoba menjodohkanmu dan Maureen, jadi mana mungkin aku melakukan sesuatu yang akan mempengaruhi hubunganmu dengan Maureen? Sebaliknya, Tian, ​​​​dia tidak pernah ingin kamu mendapat dukungan dari keluarga Susetia!" kata Juan.     

Juan menjelaskan, "Sean, kamu tahu kenapa aku mengatur Maureen untukmu saat itu? Bukan karena dia cantik, tetapi karena dia adalah cucu perempuan Suhendra, anggota keluarga Susetia! Aku ingin kamu menjadi menantu keluarga Susetia. Dengan begini, ketika Tian berurusan denganmu, setidaknya kamu tidak akan mati. Paling tidak di Indonesia, ada orang yang dapat melindungimu!"     

Sean terkejut. "Tian ingin berurusan denganku? Kenapa kamu begitu yakin?"     

Juan menutup pintu, lalu mengambil rokoknya dari tangan Sean dan menyalakan sebatang rokok. Dia kemudian berkata perlahan, "Kamu harus tahu, alasan mengapa keluarga kita berani mengirim kita ke medan perang adalah karena kedua belah pihak medan perang sudah menerima uang dari keluarga kita. Ini berarti tidak peduli situasi apa yang kita hadapi di medan perang, selama kita mengeluarkan liontin keluarga Yuwono dan membuktikan bahwa kita berasal dari keluarga Yuwono, kita tidak akan mati."     

Sean mengangguk. Ini juga yang membedakannya dari tentara lain. Kalau tidak, peluru meriam di medan perang kejam bisa mengenai mereka dan mereka bisa mati kapan saja. Tidak mungkin bagi keluarga Yuwono untuk membahayakan anak dan cucu mereka.     

"Aku dengar saat itu tim musuh di kamp-mu sama sekali tidak menerima berita dari keluarga Yuwono kita mengenai arahan untuk tidak akan membunuh ketika mereka melihat liontin keluarga Yuwono. Seharusnya kamu ingat akan hal ini. Orang yang disuruh Kakek untuk memberi berita ini adalah Tian!" kata Juan.     

Sean sontak terkejut. Sepertinya dia memiliki ingatan tentang kejadian ini.     

Awalnya kakek Sean mengatur agar ayah Sean melakukan ini, tetapi Tian mengatakan bahwa dia baru saja menyelesaikan pelatihan di medan perang selama dua tahun dan lebih akrab dengan tempat itu, jadi dia berinisiatif untuk menyampaikan masalah ini. Namun, tanpa disangka, ternyata Tian tidak melakukannya!     

Sifat masalah ini cukup serius, setara dengan naik pesawat tanpa parasut. Jika sesuatu terjadi, Sean tidak mungkin bisa bertahan hidup dan hanya bisa menunggu kematian.     

"Pada saat itu, aku bisa melihat kalau Tian ingin membunuhmu dengan membuatmu mati di medan perang dan tidak pernah kembali selamanya! Justru aku yang bilang pada Ayah dan baru pada saat itulah Ayah turun tangan sendiri untuk menyampaikan masalah ini." terang Juan.     

Sean mengepalkan tinjunya dengan erat. "Kakak Tertua, dia… Kenapa dia berbuat seperti itu? Aset keluarga kita cukup untuk dibagikan pada setiap kita bersaudara. Selama ini dia juga selalu murah hati dalam hal uang. Sebenarnya apa ancamanku baginya?"     

Juan tersenyum. "Jika itu karena uang, tentu saja dia tidak akan membunuhmu dan aku. Apa yang sebenarnya ingin dia monopoli bukanlah uang keluarga Yuwono kita, melainkan rahasia keluarga Yuwono kita!"     

Rahasia keluarga Yuwono! Sean tidak sabar untuk mengetahui apa sebenarnya rahasia keluarga Yuwono!     

Sean meraih pakaian Juan. "Cepat terbang kembali ke Inggris bersamaku sekarang juga! Asalkan aku menyerahkanmu pada Kakek, aku akan menyelesaikan pelatihan pengalaman terakhirku dan Kakek akan memberitahukan padaku apa rahasia keluarga Yuwono!"     

Juan menepis Sean. "Sinting! Aku tidak akan kembali. Setelah kembali, Kakek pasti akan menyuruhku berpartisipasi dalam pelatihan pengalaman medan perang. Bagaimana jika Kakak Tertua bermain kotor dan membunuhku di medan perang?"     

Pantas saja Juan enggan menerima pelatihan pengalaman medan perang keluarga. Ternyata karena khawatir Tian akan mencelakainya!     

"Kalau kamu ingin tahu rahasia keluarga Yuwono, untuk apa harus begitu repot-repot kembali ke Inggris dan bertanya pada Kakak? Bukannya tinggal tanya padaku saja?" tanya Juan.     

Sean mengerutkan kening. "Bagaimana kamu bisa tahu rahasia keluarga Yuwono? Siapa yang memberitahumu?"     

Sean sangat penasaran. Menurut aturan keluarga, keturunan yang belum menyelesaikan semua pelatihan pengalaman tidak memenuhi syarat untuk mengetahui rahasia keluarga Yuwono. Juan tidak pernah berpartisipasi dalam pelatihan pengalaman medan perang. Secara akal, dia tidak memenuhi syarat untuk mengetahui rahasia keluarga.     

Juan mengambil sebatang rokok, lalu berkata sambil tersenyum, "Kakek memberitahuku."     

Sean buru-buru berkata, "Tidak mungkin! Kakek lah yang sudah membuat aturan ini. Mana mungkin dia memberitahukannya padamu sebelumnya?"     

Dalam hal cucu kesayangan, Sean jelas merupakan cucu kesayangan Charles. Charles bahkan tidak mau memberitahu Sean, tapi memberitahu Juan lebih dulu? Cucunya yang paling merepotkan ini?     

"Suatu malam, aku membuat Kakek meminum secangkir kopi yang dalamnya sudah aku masukkan obat. Sesudah itu, Kakek langsung mengatakannya padaku! Hehe," kata Juan.     

Sean terkejut bukan main!     

"Ka… Kakak bilang apa? Kamu bahkan memberi obat pada Kakek?! Kamu masih manusia atau bukan? Hah?!"     

Sean tidak pernah menyangka Juan akan begitu berani. Padahal, selama ini Charles adalah Tuhan di keluarga Yuwono.     

Juan tersenyum. "Lagi pula, aku tidak akan mencelakai Kakek. Aku hanya ingin mengetahui rahasia keluarga lebih dulu saja. Kalau bisa mengambil jalan pintas, untuk apa mengambil jalan memutar yang panjang? Kakek pernah mengajarkan ini pada kita, kan? Kamu sudah lupa?"     

Sean sontak menggelengkan kepalanya. Cara bertindak Juan benar-benar membuka cara pandang Sean.     

Sean ingat dua acara ragam yang ditontonnya bersama Giana, 'Running Man' dan 'Extreme Challenge'. Sama-sama membuka kota yang terkunci. Para anggota 'Running Man' akan mengikuti persyaratan program acara dengan patuh, menemukan kunci langkah demi langkah, dan membuka kotaknya. Tetapi, para pemain di 'Extreme Challenge' akan langsung menghancurkan gembok dengan palu.     

Si Juan ini jelas menggunakan cara acara permainan ragam 'Extreme Challenge'!     

Sinting! Ini terlalu tidak masuk akal! Kenapa aku tidak memikirkan hal ini…     

Juan bahkan memberi obat pada kakeknya sendiri dan memaksanya memberitahu kebenaran yang sesungguhnya! Sebenarnya Sean sedikit menyesal...     

Sean memandang Juan. "Kakak Kedua, cepat katakan padaku, sebenarnya apa rahasia keluarga Yuwono kita?!"     

Sean benar-benar sangat ingin tahu! Rahasia macam apa yang membuat kakak tertuanya, yang selalu memiliki hubungan persaudaraan yang sangat dalam dengannya, sampai menjebaknya karena takut dirinya akan menjadi ancaman? Rahasia macam apa yang membuat Yudha selama ini berpura-pura sudah mati dan tidak bisa kembali berkumpul dengan keluarganya?     

Juan mematikan puntung rokok dan mengangguk. "Oke. Hari ini aku akan memberitahumu rahasia keluarga Yuwono kita!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.