Ingin Kukatakan Sesuatu

Membuat Perusahaan Bangkrut!



Membuat Perusahaan Bangkrut!

0Ketika Sean berhadapan dengan wanita ini, perasaannya masih sedikit bersemangat. Karena wanita ini pernah mengatakan sesuatu yang sudah menyakitinya.     

Pada saat itu, di medan perang Suriah, Sean melindungi Nyonya selama tiga hari, kemudian melalui pengalaman hidup dan mati bersama. Sean dan Nyonya bersembunyi di dasar air HOTA Canyon, tempat dengan pemandangan paling romantis dan indah dalam jarak seratus mil. Nyonya mencium Sean untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya.     

Pada saat itu, tidak ada seorang pun di sekitar mereka dan Sean juga menyukai wanita dengan aura yang tak tertandingi ini, jadi dia semakin ingin terus berlanjut dengannya. Namun, Nyonya menolak Sean dan berkata pada Sean dalam bahasa Inggris, "Kamu tidak layak berhubungan seks denganku. Jika kamu ingin tidur denganku, datanglah saat kamu lebih kuat. Aku akan menunggumu di Seoul!"     

Senyum menawan di wajah Nyonya ketika mengatakan ini masih segar dalam ingatan Sean.     

Sean tidak memberi tahu identitas aslinya. Jika Nyonya tahu Sean berasal dari keluarga Yuwono dan hanya datang untuk pelatihan pengalaman medan perang, bukan seorang prajurit biasa, mungkin wanita cantik ini tidak akan menolak dirinya.     

John menyeringai. "Tuan Muda Sean, bagaimana kalau Anda turun dan menyapa kekasih lama Anda?"     

"Langsung saja matikan mode siluman Zephyr 3. Hanya sedikit orang-orang bersenjata seperti mereka, sama sekali bukan tandingan Zephyr 3 kita," sahut Wawan, "Jika Nyonya melihat pesawat siluman Tuan Muda Sean, dia akan berinisiatif menyewa kamar di hotel terbaik di Seoul untuk menunggu Anda di malam hari! Haha."     

John tersenyum. "Untuk apa ke hotel? Kamar apa yang tidak dimiliki pesawat Tuan Muda Sean? Haha."     

Sean memandang John dan bertanya, "Bukankah kamu pendukung Jasmine? Kalau aku menerima wanita ini, berdasarkan kepribadiannya, setiap saingan cinta yang dapat mengancamnya akan dia singkirkan. Kamu tidak takut Jasmine akan dibunuh olehnya?"     

John langsung berubah serius. "Sinting! Apa wanita ini sekejam itu?"     

Louis tersenyum ringan. "Bagaimana mungkin seorang wanita yang berani pergi ke medan perang Suriah hanyalah wanita biasa?"     

Sean mengangguk. "Kita tunggu sebentar lagi saja. Kita keluar sesudah mereka pergi."     

Akhirnya, Sean dan yang lainnya menunggu dengan tenang di tempat itu selama lebih dari 20 menit. Nyonya dan seorang pria tak dikenal juga sudah selesai mengobrol di alam liar. Mereka mengendarai mobilnya masing-masing dan berpisah.     

Sepuluh menit setelah mereka pergi, Sean dan John turun dari pesawat dan pergi ke GE Entertainment. Sebelum pergi ke GE Entertainment, Sean secara khusus menyewa seorang juru bahasa. Meskipun secara nasional penggunaan bahasa Inggris Korea Selatan tidak buruk, bahkan jauh lebih baik daripada Jepang, mereka masih sangat sulit untuk diajak berkomunikasi jika berbicara panjang lebar.     

John mengikuti navigasi dan melaju ke gedung tempat GE Entertainment berada. Ketika Sean melihat nama gedung itu, tiba-tiba dia merasa agak familiar.     

"Gedung TRUTEC? Kenapa nama ini terasa begitu akrab? Sepertinya aku pernah melihatnya sebelumnya," kata Sean.     

Louis mengingatkan, "Bangunan ini tampaknya milik Tuan Muda Tertua."     

Tiba-tiba Sean tersadar. "Oh, benar. Ini bangunan yang dibeli Kakak Tertua, tapi sekarang pemilik bangunan ini adalah aku dan istriku."     

Tiba-tiba Wawan kebingungan. Dia bertanya, "Kenapa?"     

Sean menjelaskan, "Sebelumnya kakak tertuaku membiarkanku dan Maureen memilih dari seluruh aset yang dimiliki Kakak Tertua dan Kakak Ipar di seluruh dunia. Maureen memilih 15 di antaranya dan salah satunya adalah bangunan ini."     

Wawan yang merasa iri pun berkata, "Tuan Muda Sean, kakak tertua Anda benar-benar baik pada Anda!"     

"Sinting! Kakak Tertua benar-benar sangat murah hati! Saya rasa bangunan ini seharusnya lebih dari satu triliun, kan?" komentar John.     

Louis menyahut, "Kalian pikir Tuan Muda Sean kekurangan uang beberapa triliun ini?"     

"Tidak bisa dibilang begitu juga. Meski Tuan Muda Sean begitu kaya, tapi jika bangunan ini milik orang lain, orang itu pasti tidak akan mau menjualnya dengan harga berapapun," kata Wawan.     

Sean berkata, "Sudah. Ayo kita naik."     

Ketika lift tiba di lantai tempat GE Entertainment berada, seorang resepsionis menyambut kedatangan mereka.     

"Permisi, apa sudah ada janji?" tanya gadis dengan riasan yang tipis itu.     

"Barusan saya berbicara di telepon dengan presdir perusahaan kalian. Hanya saja, sekarang saya tidak bisa menghubunginya. Apa dia ada di perusahaan? Ada hal yang ingin saya bicarakan dengannya," kata Sean.     

Wanita di meja resepsionis berkata, "Maaf, presdir kami tidak ada di perusahaan. Silakan tinggalkan nomor telepon dan nama Anda. Kami akan menghubungi Anda lagi."     

Sean dan yang lainnya diusir begitu saja?     

Ketika mendengar penerjemah, John yang tidak tahan pun berkata, "Kami datang dari Filipina dengan pesawat! Kamu ingin kami meninggalkan nomor telepon, lalu kembali menunggu kabar darimu? Apakah kamu tahu siapa beliau? Presdir YS Pictures! Dia orang paling kuat di industri hiburan Indonesia! Cepat minta Ketua Song kalian untuk keluar dan menemui kami!"     

Setelah diterjemahkan, wanita di meja resepsionis memandang Sean dan bertanya dengan tidak percaya, "Anda ketua perusahaan terbesar di industri hiburan Indonesia?"     

Di pihak Korea Selatan, presdir umumnya disebut Ketua.     

Sean mengangguk.     

Resepsionis pun berkata, "Anda pasti bercanda. Anda sangat muda. Bagaimanapun juga, Anda tidak terlihat seperti seorang ketua. Apa jangan-jangan kalian ini penggemar artis perusahaan kami yang datang untuk memata-matai artis kami?"     

Setelah mendengar ini, John sangat marah, "Omong kosong! Kami penggemar artis kalian? Ji Changwook bahkan tidak lebih tampan dari Tuan Muda Sean kami! Untuk apa kami jadi penggemarnya?!"     

John meminta penerjemah untuk menerjemahkan kata-katanya, kata demi kata.     

Resepsionis mendengus dingin, meletakkan tangannya di dada, dan bersikap angkuh. "Apa katamu? Ji Changwook kami tidak setampan dia? Dari ujung kepala sampai kaki, dia tidak pantas dibandingkan dengan artis kami, oke?"     

"Dasar tukang bohong jelek! Bisa-bisanya berani ingin langsung bertemu dengan bos kami! Aku sudah sering melihat pembohong dari Indonesia seperti kalian! Demi bertemu artis kami, bahkan segala macam cara dilakukan! Kalau mampu, jangan jadi penggemar artis kami! Jadi saja penggemar idola di negara kalian! Apa di negara kalian ada idola? Haha."     

"Idola paling populer milik kalian, semuanya trainee dari Korea! Mereka mengkhianati kontrak mereka! Setiap dari mereka adalah pengkhianat! Selain itu, acara ragam kalian, semuanya juga meniru acara kami. Dengar. Entah hari ini kalian mencari bos kami untuk membicarakan bisnis atau tidak, tidak ada yang perlu kami bicarakan dengan kalian! Pergi!"     

Karena tidak mengerti bahasa Korea, sesaat John dan yang lainnya tidak tahu apa yang dibicarakannya. Tetapi, mereka bisa mendengar bahwa wanita ini sedang mengolok mereka!     

John menatap tajam penerjemah yang mereka undang dan berkata, "Terjemahkan kata demi kata untukku. Jangan ada satu kata pun yang salah!"     

Penerjemah muda pun menerjemahkan semuanya dengan jujur.     

Plak!     

John menampar resepsionis dan memaki, "Sialan! Berani menghina Tuan Muda Sean kami dan industri hiburan Indonesia?!"     

Resepsionis tertegun. "Kalian… Kalian berani main tangan di teritori perusahaan kami?!"     

Sean sendiri tidak menyukai resepsionis arogan ini. Dia pun memberi perintah pada John, "Hancurkan perusahaan ini!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.