Menantu Pungut

Sang Penggoda



Sang Penggoda

0"Lumayan juga kopi buatanmu. Takaran dan juga panasnya sangat pas," puji Jiang Lily dengan nada datar.     

Aaron Liu langsung tersenyum lega mendengar hal itu. Ia sempat panik dan juga takut jika kopi buatannya tak sesuai selera. Cukup melegakan dan sangat menenangkan begitu mendengar hal itu dari mulut Jiang Lily secara langsung.     

Perempuan itu lalu bangkit dari tempat duduknya dan beranjak mendekati Aaron Liu. Ia memberikan sebuah album foto di mana terpasang beberapa model di sana.     

"Bantu aku memilih beberapa model untuk fashion musim panas bulan depan. Kita akan segera melakukan pemotretan dengan beberapa model sekaligus." Jiang Lily berharap jika Aaron Liu bisa bekerja dengan baik. Setidaknya pria itu bisa berguna bagi dirinya.     

"Baik, Nona. Saya akan memilih beberapa model yang cocok dengan fashion musim panas kali ini." Aaron Liu lalu membawa album foto itu keluar dari ruangan atasannya. Kebetulan sekali, ia sudah memiliki meja kerja sendiri bersama beberapa staf marketing lainnya.     

Baru saja duduk di mejanya, seseorang datang dan berdiri tak jauh dari Aaron Liu. Dia adalah salah satu staf senior yang sudah cukup lama bekerja di perusahaan milik Keluarga Jiang itu.     

Tak ingin menahan rasa penasaran, ia pun memilih bertanya langsung pada Aaron Liu. Daripada harus menduga-duga yang tak pasti.     

"Apa hubunganmu dengan Nona Jiang?" Begitulah sebuah pertanyaan dilontarkan oleh seorang perempuan yang juga bekerja di JL Fashion.     

"Saya hanya asisten biasa, Nyonya. Mohon bimbingannya. Mungkin saya akan sangat merepotkan Anda," jawab Aaron Liu sangat ramah dan juga begitu sopan. Ia tak ingin jika orang-orang di kantor itu berpikir tidak-tidak mengenai dirinya.     

"Panggil saja saya, Aimee. Tolong diingat, saya masih belum menikah!" tegas perempuan itu dengan beberapa penekanan dalam ucapannya. "Ini pertama kalinya Nona Jiang memiliki seorang asisten. Biasanya ia akan bekerja sendiri sesuai dengan keinginannya," terangnya.     

Aaron Liu sudah menduga akan hal itu. Apalagi penolakan Jiang Lily terhadap dirinya sudah sangat jelas. Seolah ia sama sekali tak membutuhkan bantuan orang lain.     

Namun, pria itu sama sekali tak mengetahui alasan Nenek Jiang memilihnya. Padahal Aaron Liu merasa bisa bekerja sebagai supir atau apapun di mansion mewah milik Keluarga Jiang itu.     

"Maaf, Nona. Saya pikir Anda sudah berkeluarga." Aaron Liu menjadi begitu sungkan karena telah menyinggung salah seorang staf senior. Ia tak ingin jika hubungan mereka menjadi bermasalah ke depannya.     

"Siapa namamu, Tampan?" tanya Aimee dengan tatapan menggoda.     

"Aaron. Panggil saja saya Aaron," jawab seorang pria tampan kaya raya yang tiba-tiba jatuh miskin.     

Aimee benar-benar terkesima dengan wajah tampan dari pria di sebelahnya. Tak menyangka jika seseorang seperti Aaron mau menjadi seorang asisten dari atasannya yang sedikit arogan. Rasanya tak rela jika pria itu menjadi bulan-bulanan dari perempuan manja seperti Jiang Lily.     

Di saat mereka berdua sedang mengobrol dengan setengah berbisik, Jiang Lily baru saja keluar dari ruangannya. Ia melihat mereka berdua tampak asyik membicarakan sesuatu.     

"Apakah kalian berdua tak ada pekerjaan?" ketus Jiang Lily pada mereka berdua. Perempuan itu tampak begitu kesal menyaksikan kedekatan Aaron dengan seorang perempuan penggoda seperti Aimee.     

"Saya permisi, Bos!" sahut Aimee cepat sebelum perempuan itu menumpahkan kekesalan.     

"Kutunggu di ruang kerjaku, Aaron!" Jiang Lily langsung masuk ke dalam ruangannya setelah memberikan perintah langsung pada asistennya.     

Ada beberapa hal yang ingin dikatakannya sebelum pria itu terjebak dengan seorang perempuan penggoda di kantornya. Bukan apa-apa, Jiang Lily hanya khawatir jika neneknya akan marah saat melihat kedekatan mereka berdua.     

Terlebih, Nenek Jiang begitu mempercayai sosok pria tampan yang menjadi asisten dari cucunya itu. Akan lebih baik jika Aaron Liu juga tak terlibat hubungan apapun dengan siapapun di kantor.     

"Ada yang bisa saya bantu, Nona?" tanya Aaron Liu begitu masuk ke ruangan atasannya.     

"Tidak bisakah kamu menjauhi perempuan penggoda itu? Nenek pasti akan marah jika aku membiarkan kamu dekat dengan Aimee. Apakah kamu tak bisa menahan diri?" Jiang Lily tak bisa menahan diri untuk tak mengatakan hal itu. Hampir semua pria yang bekerja di perusahaan tergoda dengan perempuan itu.     

Selain cantik, Aimee sangat ramah dan juga sexy. Gaya pakaiannya juga sangat terbuka dan cukup memanjakan mata pria. Jika kinerjanya tak begitu baik, ia pasti sudah diusir dari sana. Sayangnya, perempuan itu memiliki prestasi dan juga kinerja yang sangat baik. Hal itulah yang membuat Aimee tetap dipertahankan di perusahaan.     

Bahkan Aimee selalu berhasil membujuk beberapa klien yang sangat sulit untuk dihadapi. Entah apa yang dilakukan oleh perempuan itu, ia selalu berhasil menaklukkan klien yang sulit dibujuk sekalipun.     

"Saya akan menjaga jarak, Nona. Tapi Nona Aimee bersikap sangat baik pada saya. Rasanya tak sopan jika saya mengabaikannya." Aaron Liu mencoba untuk menjelaskan hal itu pada Jiang Lily. Ia tak mungkin mengabaikan ucapan dari kedua perempuan cantik itu.     

"Bilang saja kamu tertarik padanya!" ketus Jiang Lily dengan wajah masam dan juga terlihat sedikit kesal.     

Jiang Lily bukan cemburu. Ia hanya tak ingin disalahkan oleh neneknya. Perempuan itu sangat yakin jika Nenek Jiang akan marah jika melihat orang kepercayaannya berhubungan dekat dengan Aimee. Perempuan itu sudah cukup terkenal di JJ Fashion. Hampir semua pria lajang maupun beristri pernah berkencan dengannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.