Menantu Pungut

Ancaman Mengerikan



Ancaman Mengerikan

Aaron Liu langsung saja diberikan tanggung jawab untuk mengurus perusahaan fashion milik Keluarga Jiang. Wanita tua itu sangat percaya pada seseorang yang sebentar lagi akan menjadi menantunya.     

Akan terjadi perubahan besar pada status Aaron Liu yang awalnya hanya seorang asisten bagi Jiang Lily. Hal itu tentu cukup menggemparkan seluruh orang di perusahaan. Mereka tak percaya jika Nenek Jiang mempercayakan seluruh kerajaan bisnisnya pada seorang pria muda yang baru dikenal.     

"Mulai hari ini, Aaron yang akan menggantikan posisiku di perusahaan. Segala tugas dan tanggung jawabku di sini, akan dipegang oleh calon menantuku." Begitulah kalimat yang dikatakan oleh Nenek Jiang di hadapan seluruh petinggi perusahaan.     

"Bukankah keputusan ini terlalu mendadak, Presdir Jiang? Anda juga belum terlalu mengenal pria muda ini." celetuk salah seorang yang kebetulan juga hadir dalam meeting darurat kali ini.     

Nenek Jiang tersenyum kecut mendengar pertanyaan itu. Ia sudah bisa menebak jika akan ada banyak orang yang tak setuju atas keputusan itu. Namun, segalanya sudah dipikirkan baik-baik. Tak ada seorang pun yang bisa merubah keputusan itu selain Aaron Liu sendiri.     

Sedangkan Aaron Liu masih berdiri di sebelah Nenek Jiang. Ia sengaja diajak dalam meeting itu untuk memperkenalkan diri secara langsung.     

"Aaron! Perkenalkan dirimu pada semua orang yang berada di sini. Mereka yang akan membantumu untuk mengurus perusahaan dan juga pabrik," perintah Nenek Jiang dengan sangat serius.     

"Salam kenal semuanya. Saya Aaron, mulai hari ini akan bergabung dengan perusahaan untuk menggantikan Presdir Jiang," sapa Aaron Liu pada semua orang yang menatapnya penuh kecurigaan.     

Mereka semua merasa sangat aneh dengan keputusan mendadak dari Nenek Jiang. Tak ada pembicaraan apapun, tiba-tiba pemilik JL Fashion itu mempercayakan perusahaan pada Aaron Liu.     

Termasuk Wen Ziyi yang juga hadir dalam meeting itu. Ia tak percaya jika kakak iparnya itu bisa mempercayai orang lain. Padahal ada dia dan juga anaknya yang mungkin bisa menggantikan wanita tua itu jika sudah merasa lelah.     

Semua orang mulai berbisik-bisik mengenai keputusan itu. Tak sedikit yang terang-terangan mencibir Aaron Liu telah memanfaatkan wanita tua itu.     

"Aku ingin berbicara denganmu, Kak," ucap Wen Ziyi di saat semua orang telah keluar dari ruang meeting.     

"Apa yang ingin kamu katakan? Jika bukan sesuatu yang penting, lebih baik tak perlu mengatakan apapun!" sahut Nenek Jiang dengan nada sinis. Ia cukup yakin jika apa yang akan dikatakan oleh adik iparnya bukanlah sesuatu yang penting.     

Wen Ziyi sangat hapal dengan sikap arogan dari kakak iparnya. Bukan hanya sekali atau dua kali saja, sudah belasan atau justru puluhan kali wanita tua itu selalu saja mengabaikan dirinya.     

Namun sayangnya, Wen Ziyi tak bisa membalas segala perlakuan buruk itu pada Nenek Jiang. Ia terlalu takut jika kakak iparnya itu memutuskan hubungan begitu saja.     

"Aku ke toilet sebentar." Nenek Jiang langsung keluar dari sana sebelum adik iparnya mengatakan apapun.     

Tinggallah Aaron Liu dan juga Wen Ziyi berdua saja dalam ruangan itu. Sebuah kesempatan bagus bagi wanita itu untuk menginterogasi seorang pria yang telah berhasil menaklukkan Nenek Jiang.     

Sebuah sorotan tajam yang penuh arti dilemparkan Wen Ziyi pada calon menantu dari Keluarga Jiang. Ia melemparkan senyum sinis sembari berjalan mendekati Aaron Liu yang masih saja tak beranjak dari sana.     

"Apa yang sudah kamu lakukan hingga membuat wanita tua itu mempercayakan perusahaan padamu? Aku yakin jika kamu pasti merencanakan hal jahat pada Keluarga Jiang," tuduh Wen Ziyi tanpa berpikir panjang mengenai sebuah posisi yang sudah dipegang oleh pria di hadapannya itu. Rasanya sangat meragukan jika pria muda itu benar-benar tulus ingin menjadi bagian dari mereka.     

"Siapa yang sebenarnya merencanakan rencana jahat? Nyonya Wen sudah sangat mengetahui hal itu. Saya tidak ingin mencari masalah dengan siapapun di perusahaan. Akan sangat baik jika Anda bisa menahan diri daripada membicarakan omong kosong," tegas Aaron Liu pada seorang wanita yang terlihat jauh lebih muda dari Nenek Jiang.     

"Apa maksudmu? Apa kamu menuduh aku telah melakukan kecurangan di perusahaan?" Wen Ziyi terlalu bodoh hingga tak mampu mengendalikan diri. Wanita itu justru mengatakan kebobrokannya sendiri tanpa sadar.     

Aaron Liu tersenyum tipis mendengar hal itu. Tak menyangka jika hanya dengan sedikit pancingan saja, Wen Ziyi sudah terjebak pada ucapannya sendiri. Hal itu semakin memperjelas jika adik ipar dari Nenek Jiang itu telah melakukan tindakan yang mungkin saja telah merugikan perusahaan.     

Namun, Aaron Liu tak ingin bertindak gegabah. Ia harus benar-benar memiliki bukti kejahatan dari seorang wanita yang sepertinya telah melakukan hal jahat pada Keluarga Jiang.     

"Saya tak mengatakan hal itu Nyonya Wen. Namun, sepertinya Anda ingin mengakui sesuatu yang sudah Anda sembunyikan selama ini. Bukankah begitu, Nyonya Wen?" Aaron Liu terlalu lihai memainkan kata-katanya. Ia harus benar-benar berhati-hati dan berusaha untuk tak terseret arus.     

"Sialan! Berani-beraninya kamu menghakimi aku!" Wen Ziyi bermaksud untuk melayangkan sebuah tamparan keras pada pria tampan di hadapannya. Sayangnya, Aaron Liu berhasil menangkis pukulan itu hanya dengan satu tangannya saja.     

Suasana menjadi tak terkendali, mereka berdua sama-sama melemparkan tatapan tajam satu sama lain. Wen Ziyi tak terima atas tuduhan Aaron Liu kepadanya. Selama ini, tak ada seorang pun di perusahaan yang berani melawannya.     

Sedangkan yang dilakukan Aaron Liu pada wanita itu terlalu berani. Keberaniannya membuat Wen Ziyi begitu murka dan merasa sangat terancam dengan keberadaan pria asing itu.     

"Mana berani saya menghakimi Anda, Nyonya Wen? Anda adalah adik ipar dari Nenek Jiang, tentu saja saya akan sangat menghormati Anda," ujar Aaron Liu setelah melepaskan tangan seorang wanita yang berniat untuk menampar wajahnya.     

"Ini baru permulaan bagimu! Aku akan membuatmu ditendang dari perusahaan. Kalau perlu ... aku juga akan membuatmu ditendang dari kehidupan ini." Sebuah ancaman mengerikan baru saja dilontarkan oleh Wen Ziyi pada Aaron Liu. Ia akan melakukan apapun agar pria itu tak merusak semua rencananya.     

Pria itu tersenyum kecut mendengar ancaman dari Wen Ziyi. Tak pernah membayangkan jika wanita yang tampak terhormat itu justru begitu menjijikkan.     

Aaron Liu tak pernah menyangka jika kehidupan di luar begitu menakutkan. Selama ini dia terlalu banyak berfoya-foya. Hanya sesekali saja ia membantu keluarganya mengurus perusahaan. Sedikit banyak, pria itu sudah mengetahui seluk-beluk dunia bisnis.     

"Apakah Nyonya Wen sedang mengancam saya? Bagaimana jika Nenek Jiang mendengar kata-kata itu? Apakah Anda akan baik-baik saja?" peringat Aaron Liu atas sikap buruk dari adik ipar Nenek Jiang. Ia sangat yakin jika pemilik JL Fashion itu tak akan membiarkan hal buruk terjadi.     

Di luar ruang meeting, Nenek Jiang sengaja menghentikan langkahnya. Ia mendengar samar-samar segala ancaman yang dilontarkan oleh adik iparnya pada Aaron Liu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.