Menantu Pungut

Tertusuk Dari Belakang



Tertusuk Dari Belakang

0Malam itu, Aaron Liu harus mendengar kata-kata panjang lebar dari Nenek Jiang. Meski awalnya ingin menolak untuk menghadiri undangan itu, ia pun tak sanggup berkata-kata di hadapan seorang wanita yang sudah menolongnya itu.     

Pagi harinya, Aaron Liu sudah memakai setelan tuxedo yang cukup mewah pilihan Jiang Lily semalam. Untung saja, toko itu adalah toko langganan untuknya. Jadi tak terlalu sulit untuk menemukan sebuah ukuran tanpa harus mencobanya.     

"Apakah Aaron akan berangkat bersamaku?" tanya Jiang Lily yang baru saja keluar dengan sebuah gaun sederhana namun tampak begitu mewah dan elegan.     

"Aaron sudah menunggu di depan," jawab Nenek Jiang sembari memperhatikan penampilan dari cucunya. Ia berpikir jika Jiang Lily akan sangat cocok jika bersanding dengan Aaron Liu.     

Tak ingin membuang waktu, Jiang Lily keluarga dari sebuah bangunan mewah di mana ia tinggal. Perempuan itu terlihat begitu anggun dalam balutan busana mewah buatannya sendiri. Tentu saja ... tak ada duanya di dunia.     

Dari kejauhan, ia melihat penampilan Aaron Liu cukup menawan. Wajahnya tampan dan juga postur tubuh ideal menambahkan kesempurnaan penampilannya. Jiang Lily tersenyum tipis sembari melangkahkan kaki menuju ke sebuah titik di mana asistennya sudah menunggu.     

"Lebih baik kita berangkat sekarang. Sepertinya kita sudah terlambat." Jiang Lily langsung masuk ke dalam mobil di susul Aaron Liu yang juga ikut masuk ke dalam.     

Kali ini, mereka sengaja membawa seorang supir pribadi untuk mengantarkan kepergian di mana pesta pernikahan digelar. Tak ada apapun yang mereka bicarakan selama perjalanan. Terlebih Aaron Liu ... ia merasa sangat tertekan untuk menghadiri pernikahan mantan tunangannya.     

"Bodoh jika kamu tak datang ke pernikahan mereka! Apakah kamu tak ingin melihat seorang pria yang sudah merebut tunanganmu?" sindir Jiang Lily dalam nada ketus. Ia hanya berusaha untuk menyadarkan pria yang duduk di sebelahnya itu.     

"Untuk apa aku menyaksikan pernikahan mereka berdua? Hal itu justru membuat hatiku semakin hancur," sahut Aaron Liu dalam wajah datar namun menyimpan segala kekecewaan dan juga rasa sakit hatinya.     

"Bersikaplah sebagai pasanganku di pesta nanti! Nenek ingin aku membantumu untuk membalaskan dendam pada perempuan murahan itu," ucap Jiang Lily sesuai permintaan neneknya. Ia tak mungkin berani menolak permintaan seorang wanita tua yang selama ini sudah membesarkannya.     

Aaron Liu sama sekali tak bereaksi apapun. Ia sudah membicarakan hal itu dengan Nenek Jiang semalam. Sebuah pembicaraan singkat namun begitu membebani dirinya. Pria itu sama sekali tak bisa menolak ataupun mengelak jika berhadapan dengan wanita yang sudah menolongnya.     

Hal itu karena ia masih belum bisa membalas segala kebaikan Nenek Jiang kepadanya. Mau tak mau, Aaron Liu akan menghormati apapun keputusan wanita tua itu.     

"Terima kasih atas kemurahan hatimu," ucap Aaron Liu dengan tulus. Ia sangat menghargai segala kebaikan dan juga pengorbanan seorang perempuan yang terlihat sangat cantik di sebelahnya.     

"Mari kita mainkan sandiwara kita." Jiang Lily mengulurkan tangan lalu menggandeng Aaron Liu keluar dari mobil. Kebetulan sekali, mereka berdua telah sampai di sebuah lokasi di mana resepsi pernikahan digelar.     

Aaron Liu terlihat sedikit ragu untuk menyambut uluran tangan Jiang Lily. Namun, ia sendiri tak mungkin membiarkan mantan tunangannya merasa puas atas kehancurannya kali ini.     

Seperti pasangan kekasih pada umumnya, mereka berdua berjalan bersama dengan sangat serasi. Tak ada yang menyangka jika mereka berdua banyak seorang atasan dan juga bawahan saja.     

"Kita harus memberikan ucapan selamat pada pasangan pengantin. Apakah kamu sudah siap untuk bertemu dengan mantan tunanganmu?" Jiang Lily ingin memastikan jika pria di sebelahnya sudah sangat siap untuk menghadapi seorang perempuan yang sudah mengkhianati dan juga meninggalkan dirinya.     

"Sepertinya aku tak bisa mundur. Lebih baik kita mengucapkan selamat lalu segera pergi dari sini," ajak Aaron Liu sebelum berjalan menuju ke sebuah panggung di mana kedua pengantin berada.     

Baru berjalan beberapa langkah, Aaron Liu merasa tak nyaman berada di antara orang-orang itu. Beberapa orang terasa sangat familiar dan memunculkan kecurigaan di dalam hatinya.     

Hal itu membuat Aaron Liu begitu ragu untuk melangkah ke arah pasangan pengantin yang berdiri di pelaminan. Tak berapa lama, mereka sudah hampir sampai di dekat pelaminan. Terlihat Miranda Choi sedang berdiri dengan seorang pria yang di sana.     

Sayangnya, wajah pria itu tak terlalu jelas jika dilihat dari sisi Aaron Liu. Ia pun semakin penasaran dengan sosok pria yang telah menghamili seorang perempuan yang seharusnya menjadi istrinya.     

"Ayo kita menemui pasangan pengantin!" Jiang Lily masih menggenggam tangan Aaron Liu dan menariknya untuk menyapa kedua pengantin.     

Rasanya sedikit aneh ... beberapa orang mulai memperhatikan Aaron Liu dan juga Jiang Lily. Seolah mereka berdua telah menarik perhatian para tamu.     

"Selamat atas pernikahan kalian," ucap Jiang Lily yang langsung menjadikan kedua pengantin begitu terkejut dan langsung menatap ke arah mereka.     

"Aaron!" Miranda Choi dan juga suaminya sangat terkejut melihat Aaron nekat untuk datang ke acara pernikahan itu.     

Ekspresi Aaron Liu berubah seketika itu juga. Langit telah runtuh tepat di atas kepalanya. Ia sama sekali tak menyangka jika sahabatnya sendiri yang telah merebut calon istrinya.     

Bak mimpi buruk yang berubah menjadi kenyataan, Aaron Liu harus kembali mendapatkan kenyataan pahit mengenai pengkhianatan mereka berdua.     

"Minghao!" Aaron Liu menarik kerah kemeja putih dari pengantin pria. "Ternyata kamu yang sengaja menusuk aku dari belakang. Dasar brengsek!" seru Aaron Liu di hadapan semua orang. Ia tak peduli dengan harga dirinya lagi.     

"Aku bisa menjelaskan semuanya, Aaron!" Su Minghao mencoba untuk menenangkan suasana. Ia sangat sadar jika dirinya telah sangat berdosa pada sahabatnya sendiri.     

Seluruh pasang mata langsung menatap ke arah dua pria itu. Mereka semua tak benar-benar tahu apa yang sebenarnya telah terjadi.     

Sebuah pesta yang tadinya begitu meriah, tiba-tiba berubah mencekam dan sangat menakutkan. Tak ada seorang pun yang berani melerai kedua sahabat itu.     

"Apa yang ingin kamu jelaskan padaku, Minghao? Apakah kamu ingin menjelaskan jika sudah menghamili perempuan murahan ini?" Dengan sangat lantang, Aaron Liu mengatakan hal itu. Semua orang langsung melemparkan tatapan menjijikkan pada Miranda Choi yang masih berdiri di sebelah suaminya.     

"Hentikan, Aaron! Kamu tak pantas berada di sini!" teriak Miranda Choi pada mantan tunangannya.     

Mendengar teriakkan Miranda Choi, pria yang menjadi pusat perhatian itu langsung melepaskan cengkeramannya dari Su Minghao. Ia pun langsung mendorong kuat sahabatnya itu hingga hampir terguling ke belakang.     

"Aku memang tak pantas mendapatkan perempuan murahan seperti kamu, Miranda!" balas Aaron Liu dengan sangat geram.     

"Brengsek!" maki Miranda Choi sembari melemparkan tamparan keras pada mantan tunangannya. Ia sudah kalap hingga kehilangan kendali atas dirinya sendiri. Perempuan itu telah lupa jika ia sedang berada di antara banyaknya tamu undangan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.