Menantu Pungut

Calon Suami Misterius



Calon Suami Misterius

0Begitu hari semakin petang, Jiang Lily terus saja gelisah. Ia sudah tak sabar untuk melihat sosok pria yang akan menjadi suaminya itu. Bukan hanya itu saja, ia ingin melakukan negosiasi sebelum pesta pernikahan digelar.     

Sudah cukup lama Jiang Lily menunggu di dalam kamar. Ia bisa mengetahui kedatangan calon suaminya dengan melihat sebuah mobil yang akan masuk ke halaman rumahnya. Namun, sudah cukup malam ... tak ada mobil yang memasuki halaman mansion mewah milik keluarganya.     

Perempuan itu menjadi tak sabar dan nekat untuk keluar dari kamar. Seluruh ruangan sudah didekorasi dengan begitu cantik dan sangat menarik. Ribuan bunga-bunga tertata sangat rapi memperindah seluruh sudut bangunan itu.     

"Apa yang kamu lakukan di sana, Lily?" Nenek Jiang memergoki cucunya berjalan mengendap-endap agar tak ada yang melihat. Sayangnya perempuan itu justru tertangkap basah oleh neneknya.     

"Nenek .... " Jiang Lily merasa telah kehilangan muka dan tentu sangat memalukan telah melakukan hal itu diam-diam. "Aku hanya penasaran saja dengan seseorang yang akan menikah denganku besok," kilahnya tanpa mampu menghindar lagi.     

Wanita tua itu lalu beranjak ke arah Jiang Lily. Ia yakin jika cucunya itu sedang merencanakan sesuatu. Untung saja, segalanya sudah diatur dengan sangat baik. Tak ada kesalahan apapun yang akan membuat pernikahan mereka menjadi gagal.     

Nenek Jiang sudah menduga jika cucunya akan nekat menyelinap untuk mencari calon suaminya. Segalanya bisa terbaca dengan sangat baik oleh pemilik perusahaan JL Fashion itu.     

"Ada sedikit kendala saat akan datang ke sini. Calon suamimu akan datang besok pagi sebelum acara dimulai. Lebih baik kamu beristirahat sekarang!" ujar Nenek Jiang pada perempuan cantik yang sebentar lagi akan menjadi seorang istri.     

"Tidak bisakah aku mengobrol sebentar agar besok tak terlalu canggung?" Jiang Lily berharap jika neneknya akan memberikan kesempatan untuk berbicara dengan calon suaminya.     

"Sepertinya tak perlu melakukan hal itu. Kamu hanya perlu menjadi seorang pengantin pada umumnya. Lagipula ... tak banyak orang yang datang ke pesta pernikahan besok." Nenek Jiang sangat paham jika Jiang Lily pasti sedang merencanakan sesuatu untuk menghancurkan pernikahannya sendiri. Wanita tua itu tak akan tertipu akal bulus dari cucunya sendiri.     

Sebuah insiden telah membuat Nenek Jiang menjadi sangat berhati-hati dan tentu saja sangat waspada. Ia akan memastikan sendiri jika pernikahan antara cucunya dan seorang pria pilihannya tak akan gagal.     

Jiang Lily tampak sangat kecewa. Tak menyangka jika sebuah kesempatan yang sudah ditunggu justru lenyap begitu saja. Rasanya sangat frustrasi tak bisa melarikan diri ataupun menggagalkan pernikahannya esok hari.     

"Jika aku tak bisa melakukan negosiasi, aku harus memikirkan sebuah cara agar pria itu mau bercerai setelah menikah." Jiang Lily berbicara pada dirinya sendiri. Seperti sebuah gumaman yang tanpa henti, begitu juga beberapa kata yang diucapkannya.     

Perempuan itu memutuskan untuk tidur setelah berpikir cukup lama. Cukup melelahkan saat akan melawan sebuah takdir yang harus diterima. Segala usaha dan juga tenaga harus curahkan untuk sesuatu yang nyatanya tak menghasilkan.     

Saat hari sudah menjelang pagi, Jiang Lily masih juga belum terbangun dari tidurnya. Seorang pelayan masuk ke kamar itu untuk membangunkan nona rumah. Beberapa orang sudah bersiap di sebuah ruangan untuk mengurus segala keperluan calon pengantin.     

"Nona Jiang! Tim penata rias sudah menunggu Anda." Pelayan itu masih berusaha untuk membangunkan seorang perempuan cantik yang sama sekali tak antusias dengan pernikahannya.     

Jiang Lily merasa begitu terusik dan juga sangat terganggu. Perempuan itu terpaksa membuka mata lalu bangkit dari tempat tidur. Ia pun memandang jam dinding di kamarnya, terlihat jika sebentar lagi acara pernikahan akan dimulai.     

"Aku akan mandi sebentar." Dengan langkah yang seakan tanpa daya, Jiang Lily masuk ke dalam kamar mandi. Ia akan menerima sebuah pernikahan yang sama sekali tak diinginkannya itu. Walaupun ingin menghindari perjodohan itu, nyatanya ia tak bisa melakukan apapun untuk menghindar.     

Selesai untuk membersihkan diri, Jiang Lily bergegas ke sebuah ruangan di mana penata rias berada. Ia akan menjadi seorang perempuan yang patuh untuk beberapa waktu ke depannya. Mengacaukan acara hanya akan membuat neneknya semakin murka dan sangat kecewa.     

Bukan sulap, bukan sihir ... dalam sekejap saja, Jiang Lily sudah berubah seperti seorang putri raja yang terlihat sangat cantik. Semua orang di ruangan itu sangat terpukau dengan penampilan seorang pewaris tunggal dari Keluarga Jiang.     

"Anda cantik sekali, Nona. Gaun pengantin ini juga sangat pas dengan Anda. Pria yang menikahi Anda sangatlah beruntung," puji salah satu tim penata rias yang kebetulan baru saja selesai memberikan riasan di wajah Jiang Lily.     

"Terima kasih. Apakah kalian yang akan membantu untuk mengurus tuxedo untuk calon suamiku?" Jiang Lily masih saja penasaran akan seseorang yang sebentar lagi akan menjadi suaminya.     

"Calon suami Anda membawa beberapa orang untuk mengurus pakaian dan juga hal lainnya. Kami hanya fokus pada Anda saja. Apakah ada yang bisa saya bantu, Nona?" tanya si penata rias pada perempuan cantik yang tampak sedikit gelisah dan juga terlalu tegang menunggu acara dimulai.     

Hanya bisa pasrah tanpa mampu melakukan apapun lagi. Jiang Lily memandang ke arah jendela yang berada di ruangan itu. Dari sana dia melihat beberapa orang mulai berdatangan. Ada beberapa tim media juga datang untuk meliput pernikahan cucu dari sosok hebat seperti Nenek Jiang.     

Tak lupa ... ada beberapa orang petinggi perusahaan JL Fashion juga hadir ke pernikahan itu. Meskipun hanya ada beberapa tamu undangan saja, pernikahan itu tergolong cukup mewah dengan segala dekorasi dan juga rangkaian acara yang sudah disusun sedemikian rupa.     

"Nona! Acara akan segera dimulai, Anda harus keluar sekarang," ucap seorang perempuan yang kebetulan bertanggungjawab jawab atas jalannya acara pernikahan itu.     

"Baiklah! Ayo kita keluar." Meskipun terasa sangat berat, Jiang Lily harus menerima pernikahan yang sudah direncanakan oleh neneknya. Ia berharap jika segalanya akan jauh mudah setelah acara selesai.     

Suara musik mengalun begitu merdu. Jiang Lily mulai berjalan menuju ke sebuah altar di mana pasangan pengantin akan mengucapkan janji pernikahan.     

Semua orang menatap ke arah Jiang Lily yang berjalan menuju altar dengan beberapa pendamping di sebelahnya. Suasana begitu syahdu dengan iringan musik khas pernikahan.     

Perempuan itu mencoba untuk memperhatikan sekitar altar, Jiang Lily tentu saja sangat penasaran akan seorang pria yang akan menikah dengannya.     

Saat semakin dekat, perempuan itu mulai melihat seorang pria yang masih tak terlalu jelas. Ia menduga jika pria itu terlihat cukup tampan. Dengan tubuh ideal dan juga garis wajah yang sangat sempurna baginya. Jiang Lily bisa sedikit tenang, setidaknya ia tak menikahi seorang pangeran buruk rupa. Namun, tiba-tiba saja ....     

"Brengsek! Bagaimana dia bisa berdiri di sana?" umpat Jiang Lily dengan wajah panik dan segala keterkejutan di dalam dirinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.