Menantu Pungut

Hadiah Pernikahan Yang Mencurigakan



Hadiah Pernikahan Yang Mencurigakan

0Ekspresi sangat terkejut diperlihatkan oleh Wen Ziyi dan kedua anaknya. Mereka tak menyadari jika Jiang Lily sedang menuju ke ruang tengah. Begitu serius membicarakan beberapa hal penting, membuat mereka sama sekali tak menyadari keberadaan seorang perempuan arogan dan yang sulit untuk dipengaruhi itu.     

"Lily! Mengapa kamu di sini?" Dengan begitu bodohnya, Wen Rou melontarkan sebuah pertanyaan konyol itu pada cucu dari pemilik mansion.     

"Apakah ada masalah jika aku berada di rumahku sendiri? Mengapa kalian tampak sangat keberatan dengan keberadaan ku?" sahut Jiang Lily dengan dua pertanyaan sekaligus.     

Terlihat begitu jelas jika satu wanita dan juga dua pria itu sangat tak menyukai keberadaan Jiang Lily. Sayangnya, mereka bertiga sama sekali tak memiliki hak untuk membuat istri dari Aaron Liu itu untuk pergi.     

Suhu ruangan seolah menjadi turun drastis. Tak menyangka jika keberadaan Jiang Lily benar-benar mampu memberikan tekanan tersendiri bagi mereka.     

"Jangan salah paham! Aku pikir jika kalian berdua akan lebih baik jika beristirahat. Apalagi ... sudah seharian penuh, kalian harus menemui banyak tamu." Wen Hui mencoba untuk menjelaskan ucapan tadi. Ia tentunya tak ingin memperburuk keadaan.     

"Silahkan nikmati malam kalian! Aku hanya mencari ponsel Aaron yang tertinggal di sini." Jiang Lily langsung mendekati sebuah meja di mana ponsel suaminya berada. Ia tak ingin berlama-lama berada di dekat orang-orang yang sudah begitu jahat kepadanya keluarganya.     

Sebelum perempuan itu beranjak lebih jauh, Wen Ziyi mengejarnya. Ada sesuatu yang ingin diberikannya secara khusus untuk pasangan pengantin baru.     

Entah diterima atau tidak, Wen Ziyi berharap jika Jiang Lily dan juga Aaron Liu mau menerima sebuah kado pernikahan dari mereka. Keluarga Wen telah menyiapkan sebuah hadiah pernikahan spesial untuk mereka berdua.     

"Tunggu sebentar, Lily!" panggil Wen Ziyi yang sudah berada tepat di belakang cucu dari pemilik JJ Fashion.     

"Ada apa, Nyonya Wen? Aku harus segera beristirahat." Jiang Lily menunjukkan respon tak senang atas wanita yang sudah berdiri cukup dekat dengannya. Ia penasaran akan sesuatu yang ingin dilakukan oleh adik ipar dari neneknya.     

Dengan penuh keraguan dan juga ekspresi yang sedikit aneh, Wen Ziyi mencoba untuk tersenyum tipis pada Jiang Lily. Wanita itu memberikan sesuatu yang sejak tadi berada di tangannya.     

"Kami ingin memberikan paket bulan madu ini untuk kamu dan juga Aaron. Semoga kalian mau menerima hadiah kecil dari kami," ucap Wen Ziyi dengan tatapan yang sedikit aneh.     

"Mengapa Anda harus repot-repot, Nyonya Wen? Ada banyak pekerjaan yang harus kami selesaikan beberapa hari mendatang." Jiang Lily sengaja menolak hadiah itu dengan halus. Ia selalu curiga jika Keluarga Wen sampai memberikan sesuatu pada keluarganya.     

"Kumohon jangan menolaknya, Lily. Paket liburan ini bisa dipakai kapan saja. Kalian bisa berangkat di saat sedang tak sibuk," bujuk seorang wanita yang selama ini bekerja di JJ Fashion.     

Jiang Lily terdiam sebentar. Ia cukup bingung untuk menerima atau justru akan menolak hadiah itu. Rasanya cukup mencurigakan dan juga membuatnya tak tenang. Namun, menolak bukanlah sesuatu yang tepat.     

Dua kakak beradik itu juga terus memperhatikan dua wanita yang berdiri tak jauh dari mereka. Rasanya ikut berdebar menunggu jawaban dari Jiang Lily atas hadiah pernikahan itu.     

"Baiklah! Aku terima hadiah pernikahan ini. Terima kasih." Jiang Lily mengambil sebuah paket bulan madu dari Keluarga Wen. Ia merasa jika menolaknya akan sangat keterlaluan.     

"Semoga kalian segera memiliki buah hati!" seru Wen Ziyi saat perempuan itu sudah kembali ke dalam kamarnya.     

Mereka bertiga langsung bersorak kegirangan. Sepertinya sangat menggembirakan melihat Jiang Lily menerima sebuah hadiah pernikahan yang telah disiapkan.     

Segalanya bisa berjalan sesuai dengan rencana awal. Wen Ziyi dan kedua anaknya terlihat bahagia dengan hal itu. Wen Rou langsung menghampiri ibunya yang kebetulan masih belum beranjak dari sana.     

"Bagaimana, Ma? Apakah rencana kita akan berhasil?" tanya Wen Rou sangat bersemangat.     

"Kita masih belum bisa bergerak sebelum mereka berdua berangkat. Untuk sementara, kita hanya bisa menunggu dulu." Wen Ziyi tersenyum licik membayangkan sesuatu yang telah direncanakan dengan kedua anaknya. Mereka sengaja memberikan paket bulan madu agar pasangan itu tak berada di JJ Fashion selama beberapa waktu.     

"Aku tidak sabar untuk menunggu hari itu tiba," sahut Wen Hui yang juga ikut bergabung dengan ibu dan juga kakaknya.     

Seperti dugaan Jiang Lily, Keluarga Wen memang memiliki niat buruk sejak awal. Mereka tak mungkin benar-benar tulus memberikan hadiah sebesar itu padanya. Tentu saja karena ada maksud tertentu pada Keluarga Jiang.     

Di kamarnya, Jiang Lily langsung melemparkan sebuah tiket bulan madu bersama beberapa akomodasi lainnya. Ia sama sekali tak tertarik dengan berbagai hal yang diberikan oleh kerabatnya itu.     

"Ini ponselmu!" Jiang Lily memberikan ponsel itu lalu duduk tak jauh dari suaminya. Ia sedikit cemas atas sebuah rencana yang akan dilakukan oleh Keluarga Wen.     

"Apa yang kamu lemparkan tadi? Mengapa kamu terlihat kesal begitu kembali ke kamar?" Aaron Liu begitu penasaran namun juga sangat mencemaskan istrinya itu     

"Keluarga Wen memberikan sebuah paket bulan madu untuk kita. Apakah kamu tahu apa artinya itu?" Bukannya menjawab, Jiang Lily justru melemparkan sebuah pertanyaan balasan pada suaminya. Ia sengaja membuat pria itu memikirkan jawaban atas pertanyaannya sendiri.     

Aaron Liu mencoba untuk mengartikan ucapan istrinya. Ia sangat yakin jika segalanya tak sesederhana itu. Suami dari Jiang Lily itu menduga ada sesuatu yang terselip di balik hadiah pernikahan dari Keluarga Wen.     

Namun, Aaron Liu tak ingin ceroboh dengan melontarkan sebuah tuduhan tanpa bukti. Ia selalu saja berhati-hati agar tak terjadi kesalahpahaman dalam hubungannya dengan Jiang Lily.     

"Keluarga Wen ingin kita pergi jauh dari JJ Fashion dan mereka memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu dengan perusahaan. Apakah seperti itu?" Antara yakin dan tak yakin, Aaron Liu hanya bisa berspekulasi mengenai tujuan mereka memberikan paket liburan agar mereka berbulan madu.     

"Kurang lebih seperti itu. Namun, aku semakin curiga jika ada sesuatu yang lebih besar yang sedang mereka rencanakan," sahut Jiang Lily tanpa ekspresi. Ia sedang berupaya untuk mendalami tujuan dari ketiga orang kerabat dekat yang selalu saja melakukan kejahatan.     

Pasangan itu saling menatap satu sama lain. Baik Aaron Liu dan juga Jiang Lily sama-sama memikirkan berbagai kemungkinan yang sedang terjadi. Mereka harus mengetahui rencana mereka, sebelum terjadi sesuatu yang lebih buruk lagi.     

"Apakah mereka menargetkan Nenek Jiang lagi? Haruskah kita ikut bermain untuk menjebak mereka semua?" duga Aaron Liu atas niat buruk dari seseorang yang seharusnya memiliki hubungan baik dengan Keluarga Jiang.     

Namun, mereka bertiga terlalu tamak dan juga serakah. Segala kebaikan Keluarga Jiang hanya dianggap sebagai angin lalu saja.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.