Menantu Pungut

Penyesalan Yang Menyesakkan



Penyesalan Yang Menyesakkan

0Mata pria itu membelalak dengan sempurna. Ia tak menduga jika Aaron Liu akan melakukan sesuatu yang sedikit gila. Benturan keras itu bisa saja membahayakan nyawa mereka berdua. Tak menyangka jika menantu dari Keluarga Jiang itu berani menantang maut.     

"Apa maksudmu? Siapa yang sudah membayar aku? Anda terlalu arogan melemparkan tuduhan itu padaku!" elak seorang pria yang telah tertangkap basah membuntuti Aaron Liu.     

"Anda pikir aku bodoh? Sudah beberapa kali aku melihat Anda sengaja memata-matai semua pekerjaan yang aku lakukan." Aaron Liu semakin murka tatkala pria itu tak mengakui perbuatannya.     

"Yang ada ... Anda telah membuat mobilku hancur. Bagaimana Anda akan mempertanggungjawabkannya?" Pria itu tak mau mengakui perbuatannya sama sekali. Ia justru memojokkan Aaron Liu dengan kerusakan parah di bagian depan mobilnya.     

Aaron Liu merasa begitu bodoh dan sangat ceroboh. Ia memperhatikan sekeliling, terlihat beberapa kamera pengawas terpasang di area jalanan. Kalaupun ia membawa kasus itu ke polisi, justru dirinya yang akan disalahkan karena berhenti mendadak. Hal itu tentu saja merupakan sebuah pelanggaran lalu lintas.     

Tak ada yang bisa dilakukan oleh Aaron Liu kali ini. Ia langsung melepaskan pria itu dengan kekecewaan yang begitu besar. Sikapnya yang begitu gegabah telah menghancurkan semuanya.     

"Saya akan menanggung semua kerugian Anda. Tolong berikan nomor rekeningnya. Aku akan segera mentransfer biaya perbaikannya." Aaron Liu sedang memainkan taktik kecil agar bisa mengetahui identitas penguntit itu. Ia sangat berharap jika akan identitas pria yang sudah beberapa kali memata-matai dirinya.     

"Tak perlu repot-repot, Anak muda! Aku yakin jika kamu hanyalah tuan muda kaya raya. Simpan saja uangmu! Jangan menghabiskan uang keluargamu!" Pria itu kembali masuk ke dalam mobil dan langsung pergi begitu saja.     

Aaron Liu masih berdiri di tempatnya dengan sangat terhina. Entah mengapa, kata-kata pria tadi seperti sebuah tamparan keras baginya. Ia sangat menyesali segala perbuatannya di masal lalu.     

Pria itu mengingat dengan sangat jelas, bagaimana ia menghabiskan uangnya hanya untuk bersenang-senang saja. Tak sedikit pun Aaron Liu berpikir untuk membantu kedua orang tuanya untuk mengurus perusahaan.     

Namun, tak ada sesuatu yang bisa dilakukannya. Aaron Liu telah kehilangan segalanya. Bahkan kedua orang tuanya juga harus beralih profesi menjadi petani anggur di pulau terpencil. Dadanya tiba-tiba begitu sesak. Rasa bersalah dan juga keegoisannya telah menghadirkan perasaan menyesal yang begitu besar.     

"Jika aku telah mengecewakan papa dan mama ... kali ini aku tak boleh mengecewakan Nenek Jiang," gumam Aaron Liu sebelum kembali masuk ke dalam mobilnya. Ia pun langsung menuju ke bengkel untuk memperbaiki kerusakan di bagian belakang mobil itu.     

Setelah berbincang panjang dengan staf bengkel, Aaron Liu mencari taksi untuk mengantarnya ke pabrik. Ia tak ingin membuat Lee Hana cemas karena tak kunjung kembali.     

Seperti dugaannya, Lee Hana sudah menunggu dengan wajah cemas di depan pabrik. Perempuan cantik itu sangat takut jika sampai terjadi hal buruk pada atasannya.     

"Apakah Anda baik-baik saja, Presdir?" Lee Hana hanya berbasa-basi saja. Ia sangat tahu jika Aaron Liu sama sekali tak dalam kondisi baik. Tatapan matanya melukiskan perasaan kecewa yang begitu besar.     

"Aku baik-baik saja, Nona Lee. Sebaiknya kita langsung melihat-lihat sekeliling pabrik." Aaron Liu mengesampingkan perasaannya sendiri. Ia tak ingin larut dalam perasaan bersalah atas kebodohannya di masa lalu.     

Mereka berdua akhirnya mulai tur keliling area produksi JL Fashion. Aaron Liu ingin melihat sendiri bagaimana produk mereka dibuat. Sebuah pengalaman baru yang tentu sangat berharga baginya.     

Setelah lelah berkeliling, Aaron Liu dan juga Lee Hana duduk di sebuah kursi yang berada di ruang meeting. Mereka berdua akan membicarakan mengenai pengerjaan proyek untuk fashion show.     

"Apakah kamu sudah memeriksa desain gaun malamnya?" tanya Aaron Liu pada seorang manajer yang bertanggung jawab mengenai produksi.     

"Saya sudah memeriksanya semalam. Ada satu desain yang terlihat sangat familiar. Bagaimana tim desain bisa melakukannya? Bukankah itu bisa menjatuhkan brand kita?" Lee Hana sendiri cukup terkejut saat melihatnya. Tak menyangka jika desainer kepercayaan JL Fashion bisa melakukan hal sehina itu.     

"Sepertinya ada seorang penyusup yang sengaja dikirimkan seseorang untuk menghancurkan JL Fashion. Lebih baik jika Anda juga lebih berhati-hati dengan orang lain, Nona Lee," peringat Aaron Liu pada perempuan cantik yang sudah dipercaya oleh Nenek Jiang untuk mengurus produksi.     

Mereka berdua sama-sama terdiam. Ada beberapa hal yang terjadi tanpa bisa mereka kendalikan. Tak ada yang bisa dilakukan untuk menemukan seseorang yang bertanggung jawab atas desain tiruan itu.     

Sedangkan melemparkan tuduhan sembarangan, juga bukanlah sesuatu yang bijak. Mereka semua harus berhati-hati dalam bertindak.     

"Apakah Anda tak mencurigai seseorang, Presdir?" Lee Hana cukup mengetahui hubungan buruk antara Keluarga Jiang dan Keluarga Wen.     

"Apa maksudmu, Nona Lee? Apakah kamu mencurigai seseorang?" Aaron Liu ingin mendengar pendapat Lee Hana mengenai masalah itu. Ia tak mau bertindak gegabah dan justru menyebabkan masalah baru bagi perusahaan.     

Lee Hana terlihat begitu ragu untuk mengatakan hal itu. Namun, segala hal yang diucapkannya sama sekali tak ada maksud untuk memprovokasi siapapun. Ia mengatakan semua yang telah diketahuinya saja.     

Terlebih ... perempuan cantik itu sudah membicarakan hal itu dengan Nenek Jiang. Belum ada tindakan hukum apapun yang dilakukan oleh JL Fashion, karena hal itu menyangkut hubungan kekeluargaan.     

"Ini soal sebuah perusahaan yang sengaja dibangun oleh Keluarga Wen di pinggir kota. Mereka sengaja membuat produk yang hampir sama dengan model terbaru dari JL Fashion. Nyonya Jiang sudah mengetahui hal itu, tapi tak melakukan apapun untuk menindak tegas mereka semua," jelas Lee Hana mengenai sebuah pabrik yang memproduksi barang-barang tiruan dari JL Fashion.     

"Padahal aku baru saja memasukkan Wen Hui ke perusahaan," sesal Aaron Liu karena begitu ceroboh dengan membawa masuk pria itu ke perusahaan.     

"Sepertinya ... Presdir harus memanfaatkan hal itu dengan sebaik mungkin. Wen Hui bisa saja membantu kita untuk mengungkapkan bisnis ilegal yang mereka bangun diam-diam," saran Lee Hana pada seorang pria yang terlihat cukup cemas begitu mendengar kebenaran itu.     

Melihat Aaron Liu mulai semakin cemas, Lee Hana berinisiatif untuk membuat kopi untuk pria itu. Ia pun pergi ke pantry dan kembali dengan secangkir kopi hangat untuk sang presdir.     

Perempuan itu tersenyum lembut sembari memberikan secangkir kopi pada Aaron Liu. Rasanya sedikit aneh saat Lee Hana memberikan banyak perhatian pada suami dari pewaris tunggal JL Fashion.     

"Silahkan diminum selagi masih hangat, Presdir." Lee Hana sedikit membungkuk dan meletakkan cangkir itu di meja yang berhadapan langsung dengan atasannya.     

Perempuan itu sama sekali tak menyadari jika seseorang sedang memperhatikan mereka dengan wajah geram dan sangat emosional.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.