Menantu Pungut

Penganiayaan!



Penganiayaan!

0"Apakah ada yang salah?" Aaron Liu mendadak sangat panik. Ia melihat jika manajer itu begitu cemas.     

Seolah ada sesuatu yang tak bisa dilewatinya. Aaron Liu menjadi berpikir tidak-tidak mengenai hal itu. Namun, ia tetap harus mengutamakan keselamatan Jiang Lily.     

"Pria itu adalah anak dari pemilik hotel ini. Namun ... lebih baik kita selamatkan saja istri Anda dulu. Urusan lainnya, bisa diselesaikan nanti." Manajer hotel langsung keluar dari ruangan itu. Ia sangat tahu di mana anak dari pemilik hotel itu biasa menginap.     

"Baiklah!" sahut Aaron Liu lalu bergegas menyusul seorang pria berseragam sangat rapi khas sebuah hotel berbintang.     

Dalam kasus ini, si manajer hotel bisa saja mendapatkan kemalangan. Jika ia tak beruntung, bisa saja ia dipecat dari sana. Mengusik anak dari pemilik hotel bukanlah sesuatu yang ringan. Karir dan juga jabatannya dipertaruhkan di sana.     

Namun, hal itu tak lantas membutakan hati nuraninya. Ia tetap bersedia menolong Aaron Liu untuk menyelamatkan istrinya. Pria itu tak peduli jika dirinya sampai harus dipecat gara-gara membantu Aaron Liu.     

"Kamarnya ada di ujung lorong ini, Tuan," beritahu seorang pria yang berjalan bersama Aaron Liu.     

"Jika terjadi apa-apa denganmu, aku akan bertanggung jawab atas ini." Aaron Liu sangat paham segala kecemasan yang diperlihatkan oleh sang manajer hotel. Ia akan bertanggung jawab jika sampai terjadi hal buruk padanya.     

"Yang terpenting kita selamatkan istri Anda dulu." Pria itu memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar. Berharap jika anak dari pemilik hotel akan langsung membukanya.     

Namun, sudah beberapa saat pintu masih belum dibukakan. Aaron Liu semakin panik dan juga sangat gelisah. Ingin rasanya ia segera mendobrak pintu itu untuk menyelamatkan istrinya.     

"Sepertinya kita harus mendobrak pintu ini," ucap Aaron Liu tak sabar. Sedetik saja, serasa sangat lama baginya. Ia benar-benar sangat tersiksa berada di dalam posisi itu.     

"Tak perlu! Saya akan membukakan pintu ini untuk Anda." Manajer itu tentunya memiliki sebuah kartu sakti yang bisa dipakai untuk membuka semua pintu di hotel itu. Bukan hal yang sulit hanya untuk membuka pintu sebuah kamar saja.     

Dalam sekejap saja, pintu berhasil di buka. Aaron Liu bergegas masuk ke dalam untuk mencari keberadaan istrinya. Sungguh mengejutkan bagi mereka berdua ... di dalam kamar itu tak ada seorang pun.     

Aaron Liu langsung menatap sosok pria yang sudah membantunya itu. Mereka berdua sama-sama terkejut saat tak mendapati siapapun di sana.     

"Di mana mereka berdua? Mengapa kamar ini kosong?" Rasanya sangat frustrasi berada dalam kondisi seperti itu. Aaron Liu sudah cukup yakin jika akan menemukan istrinya.     

"Biasanya dia menginap di sini. Rasanya ini sedikit aneh." Manajer itu bergegas keluar dari sana. Ia tak yakin untuk menuju ke sebuah tempat di mana kemungkinan mereka berdua.     

Ada sebuah kamar mewah yang biasanya dipakai oleh pemilik hotel jika menginap di sana. Namun, ada sebuah masalah yang tak bisa diatasinya kali ini.     

Aaron Liu masih sangat berharap pada manajer itu. Ia benar-benar tak memiliki seseorang lainnya yang bisa membantu.     

"Kemungkinan besar mereka ada di dalam sini. Hanya saja, aku tak memiliki akses untuk membuka pintunya. Kita harus mendobraknya sebelum terlambat," ucap seorang pria yang mulai mencemaskan segala hal yang terjadi di dalam sana.     

"Bantu aku membuka paksa pintu ini!" pinta Aaron Liu setengah memohon. Ia benar-benar tak memiliki cara lain untuk membuka pintu itu.     

Dalam sekejap saja, mereka berdua sama-sama mendobrak pintu kamar hotel itu. Tak peduli jika hal itu akan menyebabkan masalah, yang terpenting adalah menyelamatkan istri dari Aaron Liu.     

Terdengar suara benturan keras saat mereka berdua mencoba untuk mendobrak pintu itu. Dalam sekali hentakan saja, pintu telah terbuka karena rusak.     

"Jiang Lily!" seru Aaron Liu sembari berlari masuk ke dalam kamar itu. Ia menyaksikan seorang pria setengah telanjang mencoba untuk menyentuh istrinya. "Brengsek! Berani-beraninya kamu menyentuh istriku!" maki Aaron Liu sembari mengayunkan sebuah pukulan keras pada pria itu.     

"Siapa kamu, Brengsek! Berani-beraninya menerobos masuk ke dalam kamar ini!" bentak seorang pria yang sudah berani membawa Jiang Lily ke sebuah kamar hotel dalam kondisi sangat mabuk.     

Bahkan perempuan itu sama sekali tak sadar jika telah terjadi keributan di sana. Jiang Lily benar-benar telah kehilangan kesadarannya saat itu.     

Aaron Liu menatap nanar pria itu. Ingin sekali ia menghabisi seseorang yang hampir saja melakukan hal tak pantas pada istrinya. Ia mengepalkan tangan tangannya sangat kuat, seolah sudah tak mampu untuk menahan amarah menyaksikan Jiang Lily tak berdaya di kamar hotel itu.     

"Perempuan itu adalah istriku! Apakah kamu sedang memanfaatkan situasi dan ingin mengambil keuntungan darinya?" seru Aaron Liu dalam sorot mata yang sangat mengerikan.     

"Istrimu saja yang terlalu murahan! Nyatanya dia mau kuajak ke kamar hotel," lontar pria itu dengan nada menghina.     

Dalam sekali ayunan, Aaron Liu berhasil memberikan sebuah pukulan keras di wajah pria itu. Ia tak bisa mendengar saat anak dari pemilik hotel seolah merendahkan istrinya.     

Si pria setengah telanjang itu tentu tak terima. Ia langsung menarik kerah kemeja Aaron Liu dan memberikan beberapa kali pukulan balasan. Mereka berdua mulai saling menyerang satu sama lain. Saling menendang dan membalas setiap hantaman keras yang diterima.     

Suasana semakin memanas dan tak terkendali. Kedua pria itu tak mau saling mengalah dengan menurunkan egonya. Si manajer juga menjadi panik dan langsung memanggil petugas keamanan untuk memisahkan mereka berdua.     

"Brengsek! Lepaskan aku! Aku akan menghabisi pria bodoh itu." Pria itu berteriak keras saat seorang petugas keamanan datang untuk melerai keduanya.     

"Dasar Bodoh! Jika kamu tak kuat membayar wanita, rayu saja seorang perempuan murahan dengan mulut kotormu itu. Jangan mencoba untuk menjebak istriku!" cibir Aaron Liu dengan tatapan sinis dan sangat merendahkan pria tak berguna itu.     

"Sialan! Aku akan menuntut mu atas penganiayaan ini!" ancam seorang pria yang begitu bodoh ingin meniduri seorang perempuan yang sangat mabuk.     

Aaron Liu sama sekali tak takut dengan ancaman itu. Sudah sangat jelas jika pria itu telah berusaha untuk melecehkan istrinya. Ia tak peduli jika dirinya akan dilaporkan karena telah memukul pria tak berguna itu.     

Sebelum keluar dari sana, Aaron Liu mencoba untuk membangunkan istrinya. Namun, Jiang Lily justru masih memejamkan mata dan tak menyadari semua yang sedang terjadi. Perempuan itu mulai menggeliat dalam deru nafas yang mulai tak teratur.     

"Apa yang terjadi di sini?" Tiba-tiba saja, seorang pria tua datang dengan wajah geram. Ia tak percaya jika kamar miliknya menjadi ajang perkelahian mereka semua.     

"Tolong aku, Pa! Pria itu telah menganiaya aku, Pa. Dia bahkan telah merusak pintu kamar ini," adu seorang anak dari si pemilik hotel.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.