Menantu Pungut

Sumber Petaka



Sumber Petaka

0Pemilik hotel sangat terkejut mendengar pengaduan anak laki-lakinya. Selama ini, tak ada siapapun yang berani menerobos masuk ke kamar itu. Hanya beberapa petugas kebersihan yang berani masuk atas ijinnya.     

Aaron Liu mulai cemas dan juga sedikit takut. Ia sangat sadar jika dirinya baru saja melakukan tindakan kriminal. Menerobos masuk dan melakukan pengrusakan juga memukul anak dari pemilik hotel.     

Suami dari Jiang Lily itu akhirnya bangkit dan menghadapi pemilik hotel. Aaron Liu berdiri di hadapan seorang pria tua seusia ayahnya sendiri.     

"Tuan Liu!" Si pemilik hotel sangat terkejut mendapati keberadaan Aaron Liu di sana. Bagaimanapun juga, ia sangat mengenal Keluarga Liu sejak lama.     

"Apakah Anda mengenal saya?" Hanya kalimat itulah yang bisa dikatakan oleh Aaron Liu pada pria itu. Ia merasa sama sekali tak mengenal pemilik hotel di mana dirinya berada.     

"Mungkin Anda tidak mengenal saya. Namun, saya sangat mengenal Keluarga Liu dengan sangat baik. Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Apakah pria bodoh itu telah merepotkan Anda?" tanya si pemilik hotel dengan sangat sopan. Entah mengapa, pria itu masih saja sangat menghormati Keluarga Liu meskipun telah bangkrut.     

Sebuah kejutan yang tak terduga. Aaron Liu tak menyangka jika pria itu masih sangat menghormati keluarganya. Mengingat ia sudah bukan lagi orang kaya yang bisa melakukan apapun. Rasanya sedikit aneh baginya saat mengetahui hal itu.     

Sebuah situasi yang benar-benar canggung dan sangat tak nyaman. Aaron Liu masih saja tak percaya jika pemilik hotel sama sekali tak mempermasalahkan kekacauan yang ditimbulkannya.     

"Mengapa Papa justru membela pria brengsek itu? Sudah jelas-jelas dia yang memukul aku!" Merasa tak mendapatkan pembelaan dari ayahnya sendiri, anak dari pemilik hotel melakukan protes. Ia terlalu kesal atas kebaikan ayahnya dengan Aaron Liu.     

"Tuan Liu tak akan mengotori tangannya jika kamu tak berulah. Lihatlah dirimu! Benar-benar sangat memalukan!" ketus seorang pria yang merasa sangat malu menyaksikan kelakuan buruk anaknya sendiri.     

Si anak pemilik hotel sama sekali tak berkutik. Ia tak mungkin melawan ayahnya sendiri di hadapan mereka. Rasanya sangat memalukan berada dalam situasi seperti itu.     

Manajer hotel akhirnya mendekati Aaron Liu dan melihat kondisi istrinya yang masih belum sadar. Hal itu tentu membuatnya sangat cemas dan juga takut jika terjadi apa-apa.     

"Lebih baik Anda bawa istri Anda ke rumah sakit dulu, Tuan. Kami takut jika terjadi apa-apa dengan istri Anda," ucap seorang pria yang bertanggung di hotel itu.     

"Benar, Tuan Liu. Untuk urusan ini, biar saya saja yang mengurus. Jika Tuan Liu ingin membawa kasus ini ke kantor polisi, saya bersedia membantu," tawar seorang pria yang merasa sangat malu atas kelakuan anaknya sendiri.     

Mendengar hal itu, Aaron Liu semakin merasakan keanehan. Jelas-jelas ia sendiri sudah sangat bersalah. Lantas, mengapa pria itu sama sekali tak mempermasalahkan semuanya. Bahkan ia justru terlihat sangat membelanya daripada membela anaknya sendiri.     

Di sisi lain, seorang pria yang tadi dipukul oleh Aaron ... merasa tak terima akan hal itu. Ia sangat geram tatkala mendengar ayahnya justru membela suami dari perempuan itu. Hatinya serasa akan meledak mendengar ayahnya justru berpihak pada orang asing.     

"Terima kasih atas pengertian Anda, Tuan. Tak bisa dipungkiri, saya sendiri juga bersalah karena telah memukul anak Anda terlebih dahulu. Saya mohon maaf." Aaron Liu mengatakan hal itu cukup tulus. Ia tentu saja sangat menghargai niat baik dari pemilik hotel.     

"Tak masalah, Tuan Liu. Saya yang seharusnya bertanggung jawab atas kelakuan tak beradab dari anak saya. Mohon maaf sebesar-besarnya," balas sang pemilik hotel dengan sangat sopan dan penuh rasa hormat.     

Aaron Liu akhirnya pamit meninggalkan ruangan itu dengan membawa Jiang Lily di gendongannya. Segala kekacauan itu akhirnya ditangani oleh pihak hotel. Ia juga tak ingin memperpanjang kasus itu.     

Bukan karena takut, Aaron Liu tak ingin hal itu justru menjadi sebuah beban mental tersendiri bagi istrinya. Ia sangat yakin jika Jiang Lily sama sekali tak menyadari jika dirinya sudah berada di kamar hotel dengan seorang pria asing.     

Untung saja, Aaron Liu datang tepat waktu. Jika terlambat sedikit saja, bisa menjadi sebuah petaka bagi Keluarga Jiang. Akan sangat mengerikan jika anak pemilik hotel itu sampai berhasil menyentuh istrinya.     

Karena terlalu cemas, Aaron Liu bergegas menuju ke sebuah rumah sakit. Ia harus memastikan tak ada apapun yang dimasukkan ke dalam minuman. Hal itu benar-benar membuatnya sangat cemas dan juga sedikit takut.     

"Tolong periksa istri saya, Dok. Dia sangat mabuk hingga tak sadarkan diri," ucap Aaron Liu pada seorang dokter jaga di IGD sebuah rumah sakit terdekat.     

"Kami akan langsung melakukan pemeriksaan dan juga beberapa tes darah untuk memastikan kondisinya," balas seorang dokter yang bertanggung di IGD.     

Aaron Liu benar-benar sangat takut saat itu. Ia bisa merasakan tubuh istrinya yang terasa lebih dingin. Tubuhnya juga berkeringat dengan sangat tidak normal. Bahkan, deru nafasnya terdengar begitu berat. Ia sangat yakin jika pria tadi telah memberikan sesuatu pada Jiang Lily.     

Tak mungkin hanya mabuk minuman saja Jiang Lily bisa sampai kehilangan kesadaran sejak tadi. Hal itu benar-benar sangat mencurigakan dan harus dicari tahu penyebabnya.     

Hingga tak berapa lama, dokter yang tadi menangani Jiang Lily menghampiri Aaron Liu. Sepertinya ada sesuatu hal sangat penting yang akan dikatakannya.     

"Hasil tes darah telah keluar, Tuan." Dokter itu sengaja memberi jeda dalam ucapannya. Dengan harapan jika wali akan jauh lebih siap saat menerima sebuah hasil yang mungkin saja sangat buruk.     

"Bagaimana hasilnya, Dok? Apakah istri saya baik-baik saja?" cemas Aaron Liu dengan perasaan panik dan sangat gelisah. Ia benar-benar terlalu takut jika ada hal buruk terjadi dengan Jiang Lily.     

Terlalu mendebarkan dan sangat menegangkan bagi Aaron Liu. Ia sudah tak sabar ingin mendengar penjelasan dari dokter mengenai kondisi sang istri.     

"Selain pasien terlalu banyak minum alkohol, dia juga mengkonsumsi obat tidur. Hal itu sangat berbahaya jika tak segera ditangani. Dalam dosis tinggi bisa menyebabkan kematian." Dokter menjelaskan kondisi Jiang Lily setelah melakukan beberapa tes tadi.     

"Lalu ... apa yang harus kita lakukan, Dok? Lakukan sesuatu untuk menyelamatkan istri saya!" Aaron Liu terlalu panik dan juga sangat ketakutan. Ia sudah memikirkan yang tidak-tidak dalam kondisi genting seperti itu.     

"Tenanglah, Tuan. Anda membawanya ke rumah sakit tepat waktu. Kami akan melakukan yang terbaik untuk pasien. Sebaiknya pasien menjalani perawatan di rumah sakit paling tidak dua hari ini." Begitu menjelaskan kondisi Jiang Lily, dokter kembali mengurus pasien.     

Aaron Liu masih saja sangat bersalah karena tak bisa menjaga istrinya. Ia tak ingin menjadi sumber petaka bagi Keluarga Jiang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.