Menantu Pungut

Dalang Penculikan



Dalang Penculikan

0Tanggapan Jiang Lily atas hal itu ternyata sangat mengecewakan Aaron Liu. Ia tak menyangka jika istrinya sendiri justru menyalahkan dirinya. Sudah sangat jelas jika semua yang dilakukannya hanya untuk kebaikan perempuan itu.     

Tak mungkin jika Aaron Liu nekat melanjutkan fashion show. Jelas-jelas seseorang mengirimkan sebuah video yang memperlihatkan Jiang Lily yang tak sadarkan diri. Ditambahkan lagi sebuah ancaman untuk menghabisi nyawanya.     

"Aku tak hanya ceroboh ... aku juga sangat bodoh telah memutuskan untuk membatalkan partisipasi perusahaan kita dalam fashion show itu. Aku benar-benar menyesal, maaf!" Begitu mengatakan hal itu, dia memilih untuk pergi dari sana. Ia tak ingin berdebat dengan istrinya sendiri.     

"Tunggu, Aaron! Mengapa kamu berkata seperti itu?" seru Jiang Lily saat melihat suaminya masuk ke dalam kamarnya. Ia masih tak paham mengapa pria itu terlihat kesal.     

Meskipun Jiang Lily terus menyerukan nama Aaron, pria itu sama sekali tak berniat untuk menghentikan langkah. Ia cukup menyadari jika keputusannya bisa saja sangat merugikan bagi JL Fashion.     

Terlepas dari semuanya itu, Jiang Lily hanya ingin mendengar sedikit penjelasan dari suaminya. Entah itu baik atau buruk, ia ingin mendengar kebenarannya.     

Belum sempat menyusul suaminya yang baru saja masuk ke dalam kamar, terlihat Nenek Jiang baru saja masuk ke dalam mansion mewah itu. Wanita tua itu terlihat sedikit lelah setelah mengurus beberapa hal penting.     

"Apa kamu baik-baik saja, Lily?" Nenek Jiang hanya bertanya dengan wajah datar. Wanita tua itu sama sekali tak mengkhawatirkan cucunya. Dia sangat yakin jika Aaron Liu pasti sangat bisa diandalkan.     

"Aku baik-baik saja, Nek. Mengapa Nenek baru pulang malam-malam seperti ini? Apakah acara fashion show benar-benar gagal malam ini?" Lagi-lagi Jiang Lily terlalu mengkhawatirkan hal yang sama. Seolah tak ada hal lain yang bisa dikhawatirkannya selain JL Fashion.     

"Syukurlah jika kamu baik-baik saja." Nenek Jiang langsung duduk di sebuah kursi besar di ruang tengah. Ia merasa sedikit lelah setelah bersusah payah untuk membujuk beberapa orang.     

Tentu saja Nenek Jiang tak sendirian, ada Lee Hana yang kebetulan juga membantu pemilik JL Fashion itu untuk menghadapi beberapa orang yang memiliki pengaruh besar di dunia fashion.     

Namun, Jiang Lily sama sekali tak mengetahui apapun. Ia langsung mendekati neneknya dan ingin melakukan berbagai keluhan mengenai suaminya.     

"Apakah Nenek tahu? Aaron telah membatalkan sebuah rencana besar yang telah kita susun beberapa lama. Ia begitu ceroboh hingga masuk ke dalam jebakan Keluarga Wen. Bukankah itu sangat bodoh?" keluh Jiang Lily mengenai sebuah keputusan Aaron Liu yang membuat dampak sangat besar.     

"Apakah kamu bodoh? Aaron melakukan hal itu karena terlalu mengkhawatirkan kamu. Jika dia nekat melanjutkan fashion show itu, seseorang yang telah menculik kamu mengatakan jika akan membunuhmu. Suami mana yang tak peduli saat seseorang ingin menghabisi istrinya sendiri?" tegas Nenek Jiang atas kebodohan dari cucunya sendiri. Sudah sangat jelas jika Aaron Liu sangat peduli dengan Jiang Lily.     

Sayangnya perempuan itu sama sekali tak peduli dengan kepedulian suaminya sendiri. Jiang Lily justru ingin menyalahkan Aaron Liu atas kekacauan itu. Ia masih belum menyadari jika suaminya itu sangat mengutamakan keselamatan istrinya.     

Jiang Lily hanya terobsesi pada cinta masa lalunya. Sampai membutakan hati dan juga matanya. Perempuan itu masih tak menyadari jika ada seorang pria yang begitu tulus dan rela melakukan apapun untuknya.     

"Sepertinya Nenek telah salah mengartikan hal itu. Aaron melakukan semuanya hanya karena ia telah merasa berhutang budi pada Nenek saja. Namun sekarang, pria pilihan Nenek telah mengacaukan segalanya." Jiang Lily masih terus menyalahkan suaminya. Ia tak rela karena JL Fashion tak bisa berpartisipasi dalam acara puncak fashion show itu.     

"Kamu terlalu tergesa-gesa menilai seseorang. Tak ada kekacauan bagi kita. Berkat keberanian Aaron Liu untuk menghadapi beberapa orang hebat di fashion show itu, mereka memberikan kesempatan untuk kita bisa melakukan fashion show tunggal. Bukankah itu sangat hebat?" Nenek Jiang sengaja ingin memberikan kesan mendalam mengenai Aaron Liu.     

Sebenarnya, selain Aaron Liu yang begitu berani untuk membuka pembicaraan, Nenek Jiang dan juga Lee Hana juga memiliki peran besar. Dua wanita hebat itulah yang melakukan negosiasi panjang dengan beberapa orang penyelenggara.     

Sebuah kesempatan emas yang sangat jarang didapatkan oleh siapapun. Nenek Jiang merasa sangat beruntung sejak kehadiran pria tampan yang sudah melakukan banyak hal untuk keluarganya.     

"Panggilkan Tuan Aaron ke sini!" perintah Nenek Jiang pada seorang pelayan yang bekerja di rumahnya.     

"Baik, Nyonya," sahut si pelayan sangat sopan.     

Hingga tak berapa lama, Aaron Liu keluar dengan wajah lelah dan sangat mengantuk. Ia memandang sosok wanita tua yang sudah menunggu sejak tadi.     

Sudah bisa ditebak jika mereka sedang membicarakan masalah fashion show itu. Aaron Liu tak ingin banyak berbicara mengenai hal itu. Ia tak ingin menambahkan rumit hubungan di antara mereka berdua.     

"Ada yang bisa aku bantu, Nek?" tanya Aaron Liu begitu berada tak jauh dari sang empunya rumah.     

"Duduklah! Apakah kamu sudah menjelaskan pada istrimu mengenai semua yang telah terjadi?" Nenek Jiang sengaja ingin menanyakan hal itu secara langsung pada menantunya. Ia sendiri juga tak terlalu senang atas sikap kasar dari cucunya sendiri.     

"Sepertinya tak ada gunanya untuk menjelaskan hal itu. Lily sama sekali tak peduli mengenali hal itu. Lagipula ... aku tak ingin menciptakan keributan di sini," terang Aaron Liu tanpa menutupi apapun dari Nenek Jiang.     

Wanita tua itu menghela nafas pelan, ia sendiri juga sangat memahaminya situasi itu. Menghadapi Jiang Lily tentu bukanlah hal mudah. Hal itu akan membutuhkan sebuah kesabarannya tinggi dan juga tak main-main.     

Setelah beberapa saat berbincang panjang dan lebar, Aaron Liu merasa jauh lebih baik. Ia merasa sangat tenang jika bisa berada di dekat seorang wanita tua yang menolongnya.     

"Apa yang kamu temukan dalam kasus penculikan itu, Aaron? Apakah kecurigaan mu memang benar?" tanya Nenek Jiang mengenai sebuah penculikan yang baru saja terjadi dengan cucunya.     

"Aku sudah mengirimkan beberapa pelaku ke kantor polisi, Nek. Mereka semua benar-benar tak pantas untuk dimaafkan." Aaron Liu mengatakan hal itu dengan sangat menyakinkan. Ia tak ingin orang-orang jahat itu sampai bebas berkeliaran.     

Tak ada yang salah dengan keputusan itu. Nenek Jiang juga akan melakukan hal yang sama jika menghadapi mereka semua.     

"Apakah kamu juga sudah menemukan dalang di balik penculikan itu?" tanya Nenek Jiang dengan sangat serius.     

"Keluarga Wen yang menjadi dalang penculikan itu," jawab Aaron sangat yakin.     

Nenek Jiang langsung bangkit dari kursi karena sangat terkejut. Ia tak menyangka jika Keluarga Wen nekat ingin menghancurkan JL Fashion.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.