Menantu Pungut

Rencana Jahat Keluarga Wen



Rencana Jahat Keluarga Wen

0Tak hanya Aaron Liu saja yang cukup terkejut, Jiang Lily juga langsung bangkit dari tempat tidur dan mendekati suaminya. Ia masih tak percaya dengan sesuatu yang baru saja didengarkan.     

"Wen Hui dan Wen Rou datang sepagi ini? Dasar kedua paman tak beradab!" kesal Jiang Lily saat kedatangan mereka berdua sudah sangat mengganggu tidurnya.     

"Benar, Nona. Mereka sedang menunggu Anda dan Tuan." Begitulah jawaban pelayan itu sebelum kembali ke dapur.     

Suasana hati Jiang Lily langsung berubah sangat buruk. Ia benar-benar tak suka jika ada seseorang yang sengaja mencarinya sepagi itu. Rasanya hatiku ingin meledak meluap kekesalan.     

Aaron Liu menyadari jika Jiang Lily sama sekali tak baik-baik saja. Wajahnya bahkan tampak memerah karena menahan amarah.     

"Biar aku saja yang menemuinya. Kamu bisa kembali tidur, Lily," ujar Aaron Liu pada istrinya. Ia tak tega melihat Jiang Lily tampak sangat kesal dengan kedatangan kedua paman.     

"Kita temui bersama saja, Aaron. aku juga ingin melihat, apa yang sebenarnya mereka inginkan pagi-pagi begini." Jiang Lily hanya mencuci muka saja lalu keluar dari kamar bersama suaminya.     

Perempuan itu sangat tak suka ada orang yang bertamu terlalu pagi. Hal itu benar-benar sangat menggangu dan juga mengusik ketenangannya saja.     

Dari kejauhan, merek melihat seorang tamu tak diundang itu. Kedua pria dari Keluarga Wen sedang duduk di ruang tahanan sembari menunggu kedatangan mereka.     

"Apa yang membawa Anda ke sini sepagi ini, Tuan Wen?" tanya Aaron Liu pada dua orang tamunya.     

"Jangan coba-coba mencari masalah di rumahku, Paman! Kedatangan kalian benar-benar sangat menggangu!" ketus Jiang Lily dengan nada tak senang. Ia sangat yakin jika mereka berdua sengaja ingin mencari masalah.     

"Mengapa kalian melaporkan orang-orang itu ke kantor polisi? Bukankah mereka sama sekali tak melukai Jiang Lily?" lontar Wen Hui pada pasangan suami istri yang sudah mengacaukan segalanya.     

Sebuah pertanyaan bodoh baru saja terlontar dari mulut pria tak tahu diri. Keluarga Wen sama sekali tak tahu terima kasih. Setelah mereka mendapatkan sejumlah uang yang cukup banyak, tetap saja mencari masalah dengan Keluarga Jiang.     

Benar kata Nenek Jiang, kedua pria itu harus diberikan pelajaran agar mendapatkan efek jera. Peringatan saja sama sekali tak akan membuat mereka menyadari kesalahannya.     

"Tak melukai Jiang Lily?" ulang Aaron Liu atas ucapan pria itu. "Lihatlah wajah Istriku! Mereka telah memukul dan juga hampir melecehkannya. Aku menyesal telah membawa mereka ke kantor polisi. Seharusnya mereka mati di tanganku!" Aaron Liu cukup emosional jika itu menyangkut istrinya. Ia tak peduli jika harus melawan mereka berdua.     

"Bagaimana bisa terjadi? Aku membayar mereka hanya untuk membawa Jiang Lily ke gudang itu. Pasti ada kesalahan di sini," elak seorang pria yang telah membayar beberapa orang untuk melancarkan aksinya.     

"Pamanlah yang bersalah kali ini! Aku benar-benar jijik dengan orang kiriman Paman itu. Jika Aaron terlambat sedikit saja, segala pasti berubah menjadi petaka." Jiang Lily mengatakan segala kepahitan di dalam hatinya. Ia tak bis membayangkan jika hal buruk itu sampai terjadi padanya.     

Mendengar kericuhan di rumahnya, Nenek Jiang langsung keluar untuk melihat yang sedang terjadi. Ia melihat dua keponakannya sedang berdebat dengan cucu dan cucu menantunya.     

Wanita tua itu tak mungkin hanya menjadi pendengar saja. Ia juga akan mencari keadilan untuk mereka berdua.     

"Untuk apa kalian ke sini? Apakah kalian ingin mengakui jika telah menculik dan juga mengirimkan seorang pria untuk melecehkan cucuku?" ketus Nenek Jiang pada dua anak dari adiknya.     

"Kami sama sekali tak berniat seperti itu, Bibi. Tujuan kami hanya ingin menakuti Aaron saja agar meninggalkan fashion show itu." Wen Hui mengatakan hal yang sebenarnya terjadi. Mereka sama sekali tak mampu untuk melukai keponakan.     

"Selama ini ... kami hanya diam saja setiap kali Keluarga Wen melakukan kejahatan. Namun, mulai sekarang ... jangan harap kamu hanya akan menjadi penonton saja!" tegas Nenek Jiang pada dua orang yang berdiri tak jauh darinya.     

Kedua pria itu langsung panik mereka berusaha untuk membujuk Nenek Jiang agar tak memberikan sebuah ancaman bagi Keluarga Wen. Tentu saja itu bukanlah sesuatu yang baik bagi mereka berdua. Jika wanita tua itu sudah bertindak, segalanya bisa hancur berantakan.     

Sedangkan Aaron Liu dan juga Jiang Lily hanya bisa memandangi mereka berdua. Rasanya sangat kejam pada mereka jika ikut melemparkan ancaman.     

"Bibi jangan menuduh sembarangan! Kami sama sekali tak melakukan kejahatan apapun. Mengapa Bibi Jiang bisa melemparkan sebuah tuduhan seperti itu?" Wen Hui merasa tak terima atas tuduhan tak berdasar dari Nenek Jiang. Ia merasa jika keluarganya tak melakukan sesuatu yang melanggar hukum.     

"Kalian pikir aku bodoh! Wen Ziyi selama ini menyalin desain produk dari JL Fashion. Dan kalian dengan sengaja menirunya dan membuat produk tiruan!" peringat Nenek Jiang pada mereka berdua.     

Kedua pria itu langsung memucat seketika. Mereka tak menyangka jika Nenek Jiang sudah mengetahui hal itu. Namun, mengapa Nenek Jiang sama sekali tak mengambil tindakan hukum? Pertanyaan itulah yang menguasai hati mereka.     

Bertindak gegabah dan juga ceroboh akan menghancurkan bisnis yang sengaja dirahasiakan itu. Keluarga Wen tak ingin kembali miskin dan tak memiliki apapun.     

"Jangan salah paham,Bibi! Itu hanya perusahaan kecil saja. Tak ada niat bagi kami untuk meniru produk JL Fashion," elak seorang pria yang selama ini berjuang mati-matian untuk kelancaran perusahaannya.     

"Omong kosong! Cepat keluar dari sini! Tak ada gunanya kita berbicara sekarang!" usir Nenek Jiang pada mereka berdua. Wanita tua itu tak ingin berdebat dengan kedua keponakannya. Rasanya tak berguna dan menghabiskan banyak waktu.     

Dengan sangat terpaksa, kedua pria itu keluar dari rumah mewah Keluarga Jiang. Mereka sama sekali tak mendapatkan apapun di sana. Hal itu membuat kedua pria itu menjadi sangat kesal pada Nenek Jiang.     

Hingga tak berapa lama, Wen Rou tiba-tiba mengatakan sesuatu yang sangat mengejutkan. Pria itu justru merencanakan sesuatu yang sangat berbahaya bagi Keluarga Jiang.     

"Apakah kamu akan diam saja dengan sikap kasar Bibi Jiang? Bukankah itu sangat berlebihan? Jika saja dia mati ... segalanya akan jauh lebih mudah bagi kita. Apa rencana terbaik untuk Keluarga Wen menurut kamu?" ucap Wen Rou pada saudara laki-lakinya. Ia sudah tak tahan berada di bawah tekanan Keluarga Jiang.     

"Apakah kamu sudah gila! Kita bisa saja masuk penjara jika tertangkap!" peringat Wen Hui pada saudaranya. Ia tak ingin melakukan sesuatu yang bisa saja membuat mereka masuk ke jeruji besi.     

Meskipun pada kenyataannya, ia sendiri juga sudah tak tahan dengan keangkuhan anggota Keluarga Jiang. Hal itu memunculkan niat jahat pada pasangan suami istri dan seorang wanita tua itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.